Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk Ia akan menunjukkan AND book:9 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 12:23) (full: JAUHLAH DARIPADAKU UNTUK BERDOSA ... DENGAN BERHENTI MENDOAKAN KAMU. )

Nas : 1Sam 12:23

Samuel adalah orang yang senantiasa berdoa.

  1. 1) Ia lahir sebagai jawaban atas doa permohonan ibunya (1Sam 1:10-20); ia berdoa bagi umat Allah dan melalui doa ia melihat Israel dibebaskan dari musuh mereka (1Sam 7:5-14); ia berdoa ketika Israel menolak Allah (1Sam 8:6); ia senantiasa berdoa agar umat Allah takut akan Tuhan dan melayani Dia dengan setia (1Sam 12:23-24).
  2. 2) Ayat Mazm 99:6 menyatakan bahwa ia termasuk "di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya." Yer 15:1 menunjukkan bahwa selaku juru syafaat, kedudukan Samuel setara dengan Musa di hadapan Allah.
  3. 3) Samuel demikian memahami sifat, kepentingan, dan kuasa dari doa syafaat sehingga ia menganggapnya dosa apabila ia berhenti memanjatkan doa syafaat

    (lihat art. DOA SYAFAAT).

(1.00) (1Sam 8:22) (full: ANGKATLAH SEORANG RAJA BAGI MEREKA. )

Nas : 1Sam 8:22

Sekalipun bukan kehendak Allah untuk memberikan Israel seorang raja pada waktu ini, Ia tetap melakukannya. Peristiwa ini merupakan contoh sejarah yang berjalan menurut kehendak Allah yang mengizinkan dan bukan kehendak-Nya yang sempurna

(lihat cat. --> 1Tim 2:4;

[atau ref. 1Tim 2:4]

lihat art. KEHENDAK ALLAH).

Allah mengizinkan pengangkatan seorang raja dan pemerintahan kerajaan kendatipun di kemudian hari akan timbul kesukaran dan bencana (ayat 1Sam 8:10-18);

  1. (1) untuk menunjukkan perlunya kerajaan Allah yang sempurna dan demikian melambangkan Yesus Kristus sebagai Raja atas segala raja (Mat 2:2; 21:5; 1Tim 1:17; 6:15; Wahy 19:16);
  2. (2) untuk mengajar umat-Nya bahwa tidak satu pun bentuk pemerintahan di bumi ini akan menyelesaikan persoalan mereka atau menjamin kedamaian dan keamanan selama manusia berdosa masih ada. Hanya di langit dan bumi yang baru kebenaran akan berkuasa dan sejahtera dan kebahagiaan sempurna akan dinikmati semua orang (pasal Wahy 21:1-22:21).
(0.99) (1Sam 17:55) (sh: Antara cinta dan benci (Kamis, 7 Agustus 2003))
Antara cinta dan benci

Ada orang-orang yang begitu mencintai dan mengagumi kita, menyenangi dan memuji-muji kita. Ada pula orang-orang yang bertindak sebaliknya. Memang kita tidak dapat membuat semua orang berpihak kepada kita. Namun, standar apakah yang bisa kita pakai dalam bersikap di tengah-tengah begitu banyak tuntutan?

Kisah Daud dan Goliat ditutup dengan percakapan antara Saul dengan Daud (ayat 55-58). Pertemuan Daud dengan Saul di sini janggal: Saul masih belum mengetahui nama Daud, namun ini merupakan pertemuan awal yang akan memuncak menjadi pertikaian nantinya. Ketika Saul membawa Daud ke kediamannya dan menetap di sana, kita melihat reaksi dari banyak orang kepada Daud. Pertama-tama, reaksi Yonatan yang "mengasihi" Daud. Hal ini bisa berarti ada ikatan persahabatan yang cukup emosional antara Daud dan Yonatan, tetapi bisa juga menunjukkan bahwa Yonatan menunjukkan komitmen politisnya: ia mendukung Daud sepenuhnya. Tindakan Yonatan memberikan baju perang, dst. kepada Daud mungkin sekali menyatakan bahwa ia menyerahkan tempatnya sebagai pewaris takhta.

Berikutnya, Daud dicintai oleh seluruh rakyat. Sebenarnya nyanyian mengenai beribu-ribu dan berlaksa-laksa (ayat 7) kemungkinan tidak bermaksud membanding-bandingkan kehebatan antara Saul dan Daud. Nyanyian itu hanya sekadar nyanyian, dan perbedaan jumlah yang dinyanyikan hanyalah sebuah puisi belaka. Namun, Saul menyikapinya serius. Kini, Daud dilihatnya sebagai anak muda yang ambisius: sebuah ancaman serius bagi posisinya. Ketika rasa dengki merasuki akal sehat waspadalah karena itu berarti membuka peluang bagi berlakunya sebuah kejahatan. Saul berusaha membunuh Daud. Namun, Tuhan menyertai Daud dan membuatnya berhasil.

Renungkan: Tidak mungkin mengharapkan semua orang mencintai Anda. Namun, kalau Tuhan mencintai dan memelihara hidup Anda, cukuplah.

(0.98) (1Sam 2:29) (full: MENGHORMATI ANAK-ANAKMU LEBIH DARIPADA-KU. )

Nas : 1Sam 2:29

Eli gagal total dalam memberikan kepemimpinan rohani bagi keluarga dan juga bagi Israel.

  1. 1) Selaku ayah ia tidak sanggup mendidik anak-anaknya dalam jalan kebenaran. Ketika mereka memperkosa wanita-wanita yang melayani di gerbang Kemah Pertemuan (ayat 1Sam 2:22), Eli tidak menunjukkan baik kehendak maupun wibawa rohani yang diperlukan untuk memberhentikan mereka dari pelayanan (1Sam 3:13; bd. Ul 21:18-21).
  2. 2) Kegagalan Eli sebagai ayah dan hamba Tuhan mengakibatkan:
    1. (a) hukuman Allah atas Eli, para putranya, dan keluarganya (ayat 1Sam 2:30-36; 4:17-18);
    2. (b) merosotnya rasa hormat terhadap jabatan imam (ayat 1Sam 2:17);
    3. (c) kemerosotan rohani yang umum dari umat Allah (ayat 1Sam 2:22-24; 4:1-11); dan
    4. (d) lenyapnya kemuliaan Tuhan dari Israel (1Sam 4:21).
  3. 3) Seluruh Alkitab menekankan perlunya kesalehan dan takut akan Allah sebagai standar-Nya bagi mereka yang akan memimpin umat Allah (bd. 1Tim 3:1-10).
(0.96) (1Sam 1:19) (sh: Allah mengingat, doa terjawab! (Senin, 28 Juli 2003))
Allah mengingat, doa terjawab!

Dalam perikop terdahulu, kita mengetahui bahwa meskipun Hana belum memperoleh jawaban akhir dari ungkapan pergumulannya kepada Allah, tetapi ia telah mengalami perubahan. Paling tidak kesedihan telah berlalu dari hatinya. Kalimat "penantian itu membosankan", rupa-rupanya tidak berlaku bagi Hana. Kuncinya hanya satu, Hana memiliki keyakinan yaitu bahwa ia telah mengungkapkan isi hatinya pada Allah, Sang Sumber Pengharapan.

Bagaimana sikap Allah? Jika kita memperhatikan anak kalimat "Tuhan ingat kepadanya," (ayat 19) mungkinkah Allah sebelumnya telah melupakan Hana? Seperti juga terhadap Abraham, Ishak, Yakub, ketika Allah mengingat kembali perjanjian-Nya terhadap mereka, begitu jugalah Allah mengingat Hana. Tindakan Allah ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa daya ingat Allah melemah, tetapi hal ini mengindikasikan bahwa Allah menyelesaikan rencana-Nya secara bertahap, termasuk rencana Allah mengabulkan permintaan Hana. Allah menjawab permohonan Hana dengan menghadirkan Samuel.

Melalui permohonan Hana dan pemenuhan permohonannya oleh Allah, kepada Kristen sekarang ini dipaparkan beberapa hal penting: pertama, bahwa Allah tidak pernah menutup mata dan telinga-Nya terhadap setiap ungkapan umat-Nya. Seharusnya umat tidak tergesa- gesa menilai bahwa Allah tidak akan pernah mendengarkan doanya karena memiliki latar belakang hidup yang kelam, atau selalu melakukan perbuatan dosa. Datanglah kepada Allah, ungkapkanlah segala pergumulan Anda kepada-Nya. Kedua, isi doa Hana berorientasi kepada kepentingan Allah, bukan kepada kepentingan pribadi. Ketiga, Allah pasti menjawab semua permohonan doa umat- Nya sesuai dengan rencana dan tujuan-Nya.

Renungkan: Allah menyelesaikan semua permohonan umat-Nya secara bertahap. Karena itu teladanilah Hana yang sabar dan setia.

(0.87) (1Sam 6:19) (full: MEMBUNUH BEBERAPA ORANG. )

Nas : 1Sam 6:19

Banyak penduduk Bet-Semes mengabaikan perintah Tuhan untuk tidak memandang atau menyentuh benda-benda suci dari tempat kudus (Bil 4:15,20). Dengan memeriksa tabut perjanjian, mereka menunjukkan bahwa takut akan Tuhan dan sikap hormat akan hal-hal yang kudus sama sekali tidak ada di dalam diri mereka. Sikap hormat, tunduk, dan rasa takut seharusnya menandai umat Allah dalam hubungan mereka dengan Allah yang kudus.

(0.86) (1Sam 8:1) (full: ANAK-ANAKNYA. )

Nas : 1Sam 8:1-3

Samuel mengangkat putra-putranya menjadi hakim di bagian selatan wilayah Israel, tetapi mereka tidak mengikuti teladan baik ayah mereka (ayat 1Sam 8:3). Akan tetapi, inilah pilihan mereka dan Alkitab tidak menyalahkan Samuel sebagaimana yang diperbuatnya terhadap Eli (1Sam 2:29). Rupanya Samuel tidak mengizinkan mereka bertindak sebagai imam; kelakuan mereka menunjukkan bahwa anak-anak dari orang-tua beriman masih harus menentukan pilihannya sendiri.

(0.85) (1Sam 1:11) (full: AKU AKAN MEMBERIKAN DIA KEPADA TUHAN. )

Nas : 1Sam 1:11

Hana menunjukkan pengabdiannya kepada Tuhan dengan kesediaannya menyerahkan putranya untuk pekerjaan Tuhan. Dengan sikap yang sama, orang-tua Kristen dewasa ini dapat menyatakan penyerahan mereka kepada Allah dan kerajaan-Nya dengan mempersembahkan putra-putri mereka untuk pekerjaan Tuhan atau pekabaran Injil di negeri asing. Orang-tua yang mendukung, mendorong, dan berdoa bagi anak-anaknya akan sangat berkenan kepada Allah.

(0.83) (1Sam 8:5) (full: ANGKATLAH SEKARANG SEORANG RAJA. )

Nas : 1Sam 8:5

Jabatan raja menjadi bagian dari janji Allah dalam perjanjian-Nya dengan Abraham (Kej 17:6); ketika memberkati putra-putranya, Yakub menentukan bahwa raja itu adalah dari keturunan Yehuda (Kej 49:10). Musa menubuatkan bahwa akan tiba saatnya ketika Israel tidak merasa puas lagi dipimpin Allah secara langsung (Ul 17:14-15; 28:36); nubuat tersebut tergenapi ketika Israel menuntut seorang raja manusia. Allah menganggap permintaan mereka sebagai penolakan terhadap diri-Nya sebagai Raja Israel (ayat 1Sam 8:7) dan sebagai petunjuk dari keinginan mereka untuk mengurangi peranan mereka selaku umat khusus Allah.

  1. 1) Mereka memohon seorang raja manusia "sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang" (ayat 1Sam 8:20). Mereka keliru ketika berpendapat bahwa penyebab segala persoalan dan kekalahan mereka ialah pemerintahan yang kurang memadai, padahal sebenarnya dosa mereka yang menyebabkannya. Oleh karena itu, mereka menyesuaikan diri dengan cara-cara masyarakat kafir di sekitar mereka daripada percaya akan Allah.
  2. 2) Sekalipun ketika itu bukanlah saat yang dipilih Allah bagi mereka untuk memiliki seorang raja, dan walaupun motivasi mereka salah, Tuhan memberikan apa yang mereka minta. Kemudian, Dia bermaksud akan menuntun umat-Nya kendatipun pemerintahan yang cacat dari para raja Israel (1Sam 12:14-15,19-25); hal ini menunjukkan kasih dan kesabaran Allah terhadap kelemahan manusia.
(0.82) (1Sam 5:1) (sh: Allah memuliakan diri-Nya sendiri. (Selasa, 25 November 1997))
Allah memuliakan diri-Nya sendiri.

Israel kalah! Logisnya orang Filistin akan berpikir Tuhan Israel pun kalah. Apalagi tabutnya berhasil dirampas. Sebagai ungkapan kesan itu, mereka menawan tabut Allah; ditempatkan di kuil Dagon (ayat 2). Lengkaplah kemenangan Filistin dan kekalahan Israel: Dagon lebih besar daripada Allah Israel! Betapa bodoh mereka. Israel yang mengusung tabut memang tidak otomatis dibuat menang oleh Allah. Dagon dan Filistin tidak dibiarkan Allah mempermainkan kemuliaan-Nya. Tuhan menunjukkan bahwa Dagon sama sekali tak berdaya. Dua kali Dagon dibuat bertekuk lutut di hadapan tabut Allah (ayat 3-4).

Kekuatan Allah. Tangan Yahwe menekan kuat penduduk kota Asdod (ayat 6). Timbullah bala sampar, wabah yang disebabkan tikus-tikus (ayat 6 dan 6:4-5). Penduduk Asdod menyadari kekuatan dan kuasa Allah. Mereka bukannya insyaf, meninggalkan Dagon dan menyembah Yahwe. Mereka hanya memindahkan tabut ke kota Gat (ayat 8). Pengalaman itu membuat mereka beranggapan bahwa tabut itu adalah sumber kemalangan. Di Gat Tuhan menghajar penduduknya. Tabut dipindahkan ke Ekron. Penduduk kota itu dilanda kepanikan sehingga ada yang mati ketika tabut baru saja muncul (ayat 10-11).

Doa: Nyatakanlah kemuliaan-Mu dalam kami kepada dunia ini.

(0.82) (1Sam 26:1) (sh: Keteguhan hati. (Sabtu, 07 Februari 1998))
Keteguhan hati.

Daud berhadapan kembali dengan kesempatan untuk membunuh Saul. Namun Daud tetap teguh pada janjinya, untuk tidak mencelakakan orang yang telah diurapi Tuhan. Tuhan sendirilah yang akan berurusan dengannya (ayat 23). Daud bisa bersikap demikian sebab yakin bahwa Tuhan yang benar dan adil tahu bagaimana mengurus Saul dengan cara-Nya sendiri. Sekali lagi Daud menunjukkan sikap seorang pahlawan Tuhan. Berjuang demi kemuliaan nama Tuhan, berkorban demi kepentingan banyak orang, bertekad untuk terus mempertahankan kebersihan perjuangannya.

Kerapuhan janji. Dua kali Saul dibiarkan selamat oleh Daud dan dua kali pula Saul berjanji untuk tidak mencelakakan Daud bahkan mengakui segala kesalahan dan dosanya. Memang pada bagian Alkitab selanjutnya tidak diceritakan tentang adanya usaha Saul untuk mencelakakan Daud lagi, namun dengan tidak kembalinya Daud ke istana, bahkan akhirnya malah mencari suaka politik kepada raja Akhis, memberikan petunjuk tentang kemungkinan rapuhnya janji Saul (ayat 27:5). Jangan mengucapkan janji demi nama Tuhan jika tidak dapat menepatinya, karena itu berarti sudah mendustai dan mempermainkan Allah. Camkan! Umat yang melanggar janji kesetiaannya kepada Allah adalah umat yang mempermainkan kemuliaan Allah.

(0.67) (1Sam 2:35) (full: IMAM KEPERCAYAAN. )

Nas : 1Sam 2:35

Ayat ini pada mulanya mengacu kepada Samuel yang melayani sebagai imam, hakim (1Sam 7:6,15-17), dan nabi (1Sam 3:20-21). Sejak masih sangat muda ia dilatih oleh imam besar Eli untuk tugas-tugas sucinya (ayat 1Sam 2:1-11; 1:24-28), dan akhirnya menggantikan Eli selaku imam besar. Samuel tetap setia kepada Allah sepanjang hidupnya. Dalam hal ini dia menunjuk ke depan kepada imam yang sempurna, Yesus sang Mesias (Yang Diurapi -- Mazm 110:1-7; Ibr 5:6).

  1. 1) Seorang imam terutama dipanggil untuk setia, yaitu dengan teguh menganut apa yang ada di dalam hati dan Firman Allah; ini menyangkut kesetiaan, pengabdian, ketaatan yang kokoh, dan ketidaksediaan untuk menyimpang dari Allah dan jalan-jalan-Nya.
  2. 2) PB mengajarkan bahwa hanya mereka yang dengan jelas menunjukkan kesetiaannya kepada Allah yang berhak menjadi pemimpin rohani umat Allah (bd. Mat 24:45; 25:21; 1Tim 3:1-13; 4:16; 2Tim 2:2).
(0.54) (1Sam 28:12) (full: PEREMPUAN ITU MELIHAT SAMUEL. )

Nas : 1Sam 28:12

Tuhan mengutus roh Samuel untuk menampakkan diri kepada Saul. Perhatikan fakta-fakta berikut:

  1. 1) Spiritisme sangat dikutuk dalam Alkitab (Ul 18:9-12; bd. Im 19:31; 20:6). Para tukang sihir itu sebenarnya tidak menghubungi orang mati, tetapi pada umumnya menghubungi roh-roh penipu. Kisah ini tidak membenarkan usaha menghubungi orang mati.
  2. 2) Wanita itu terkejut dan menjadi ketakutan ketika Samuel betul-betul datang; hal ini menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak mengharapkan Samuel tetapi roh jahat. Jelas penampakan Samuel bukanlah akibat dari sihirnya.
  3. 3) Penampakan sang nabi terjadi dengan suatu tindakan luar biasa dari Allah supaya menyampaikan pesan penghakiman yang terakhir dari Allah kepada raja Saul.


TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA