Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 13448 ayat untuk HATI YANG GEMBIRA (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17) (1Taw 29:10) (jerusalem) Dalam doa yang bagus dan khidmat ini Daud menyatakan bahwa segala persembahan guna pembangunan bait Allah berasal dari Tuhan sendiri. Persembahan-persembahan itu dihaturkan kepada Allah dengan hati yang ikhlas dan jujur sebagaimana berkenan di hati Tuhan, 1Ta 29:17.
(0.17) (Ams 21:3) (jerusalem: lebih dikenan TUHAN) Dalam seluruh Perjanjian Lama ditemukan pikiran ini: kelurusan hati diutamakan Tuhan dari ibadat yang hanya bernilai jika keluar dari hati yang lurus, bdk Amo 5:21-27+; 1Sa 15:22+; Hos 6:6; Yes 1:11; Yer 7:21-23.
(0.17) (Rm 2:14) (jerusalem: menjadi hukum Taurat bagi diri mereka) Artinya: berlaku sesuai dengan hati nurani, 1Ko 4:4+, meskipun tidak ditolong oleh hukum yang diwahyukan. Hukum Taurat bukan prinsip keselamatan, tetapi hanya petunjuk jalan. Itulah sebabnya maka hukum kodrat yang tertera pada hati manusia dapat mengganti hukum Taurat.
(0.17) (Rm 2:15) (jerusalem) Terjemahan ayat ini sulit. Terjemahan lain: Sebab mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat tertulis dalam hati mereka; buktinya ialah: suara hati mereka dan penilaian batiniah yang dengannya mereka saling tuduh-menuduh atau saling bela-membela, atau:...yang dengannya mereka mempersalahkan atau membela perbuatan mereka sendiri.
(0.17) (Rm 10:6) (jerusalem: kebenaran karena iman) Kitab Ulangan menyimpulkan seluruh hukum Taurat dalam perintah kasih yang diamalkan dengan "hati bersunat", bdk Rom 2:29; Ula 10:16; Yer 4:4; 9:25. Sunat itu dibuat oleh Allah sendiri, Ula 30:6, sehingga sunat dalam hati itu sama dengan "hukum Taurat yang ditulis pada hati", Rom 10:8; Ula 30:14; bdk Rom 3:27+; Rom 8:2+; firman yang disampaikan dan dilaksanakan di dalam hati oleh Toh Kudus, Rom 8:4+.
(0.17) (Luk 5:17) (sh: Tuhan Yesus tahu isi hati kita (Senin, 12 Januari 2004))
Tuhan Yesus tahu isi hati kita

Seorang selebriti yang sedang ngetop ditanyai wartawan tentang bagaimana perasaannya menjadi sorotan publik. Selebriti itu mengatakan bahwa dia harus semakin mawas diri, karena sadar bahwa banyak orang tidak menyukai kesuksesannya. Nampaknya, artis ini tahu isi hati sesama selebriti, karena mungkin saja ia pun akan bersikap serupa terhadap orang lain yang lebih sukses daripada dirinya.

Bacaan kita hari ini memperlihatkan Yesus yang oleh kuasa Allah tidak hanya dapat melakukan mukjizat kesembuhan kepada orang-orang yang sakit tetapi juga berkuasa untuk mengetahui isi hati orang-orang yang dengki dan iri kepada-Nya (ayat 22). Yesus mengetahui hal tersebut bukan karena Ia tidak beda dengan mereka yang mendengkinya. Tuhan Yesus mengetahui dan menyadari bahwa kedengkian dan iri hati para ahli Taurat dan orang Farisi kepada-Nya disebabkan oleh kebebalan hati mereka sendiri. Hati mereka bebal oleh karena tidak dapat melihat kuasa Allah yang sedang bekerja (ayat 21).

Untuk membuktikan bahwa diri-Nya memiliki kuasa ilahi bahkan kuasa untuk mengampuni, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu. Dengan bukti itu, seharusnya para ahli Taurat dan orang Farisi segera sadar dan bertobat. Lukas tidak mencatat apa reaksi mereka. Namun, Lukas mencatat bahwa semua orang (yang menyaksikan penyembuhan itu) takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut. Mereka ini adalah orang-orang yang menyadari kuasa Allah dalam diri Yesus (ayat 26). Yesus bisa melihat isi hati mereka; Yesus tahu isi hati mereka itu tulus atau tidak.

Renungkan: Tuhan Yesus tahu isi hati kita, tulus dan percaya atau bebal dan penuh kedengkian. Oleh karena Dia Allah yang berkuasa, tidak seorang pun yang dapat menutupi isi hatinya dari pengetahuan-Nya. Apakah Anda masih menyimpan dosa atau kedengkian dalam hatimu?

(0.17) (Yeh 16:23) (sh: Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan (Selasa, 28 Agustus 2001))
Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan

Jikalau nafsu yang tak terpuaskan hadir bersama-sama dengan kebebalan dan masuk ke dalam hati seseorang, apakah masih ada harapan baginya? Inilah pertanyaan yang perlu kita perhatikan sementara mempelajari bagian ini.

Bagian ini secara nyata menggambarkan kedegilan bangsa Israel yang tidak mempercayai kekuasaan perlindungan Tuhan. Mereka digambarkan sebagai seorang ratu yang melacurkan dirinya dan siap bersundal dengan siapa saja yang ditemuinya di jalan (ayat 25). Ia menyukai Mesir yang menggairahkan hatinya (ayat 26), terus menambah persundalannya namun nafsunya tak kunjung terpuaskan (ayat 25, 26, 28-30). Ia bukannya menerima imbalan atas persundalannya, namun sebaliknya membayar mereka yang bersedia bersundal dengan dia (ayat 31-34). Ini merupakan gambaran keadaan Israel yang meninggalkan Tuhan dan bernafsu menyembah berhala apa saja yang mereka temui. Mereka mengabaikan perlindungan Tuhan dan mencari pertolongan dari Mesir, Asyur, dan Kasdim. Hatinya telah menjadi degil, terikat dengan keinginannya, dan bertekad untuk tetap melakukan kehendaknya. Mereka menyakiti hati Tuhan (ayat 26) dan tidak memiliki satu pun catatan reputasi yang baik di hadapan-Nya. Namun Tuhan tidak berdiam diri, Dia memperhatikan dan mengendalikan keliaran nafsu umat-Nya dengan mendatangkan hukuman atas mereka. Ia mengurangi daerah kekuasaan mereka dan memberikannya kepada Filistin (ayat 27).

Melalui hal ini kita dapat mempelajari bahwa kegagalan untuk menghayati anugerah Tuhan mengakibatkan hadirnya kedegilan hati. Namun Tuhan tidak berdiam diri dan membiarkan umat-Nya terus menerus menjadi tidak peka dengan keadaan mereka yang memalukan. Ia peduli dan berinisiatif mengendalikan keadaan umat-Nya dengan mendatangkan hukuman. Ini semua dilakukan demi kebaikan umat-Nya.

Renungkan: Akar dari kedegilan hati umat Tuhan beserta nafsu liarnya terletak pada ketidakpekaan terhadap anugerah-Nya. Tuhan peduli dengan keadaan umat-Nya. Penghukuman yang mengendalikan itulah jawaban atasnya. Kita perlu mewaspadai kedegilan hati dan keliaran nafsu kita, serta bersyukur atas penghukuman Tuhan jikalau kita menerimanya. Lihatlah ke dalam hati dan mintalah Tuhan meneranginya!

(0.17) (Ibr 3:7) (sh: Ketegaran hati yang membinasakan (Jumat, 22 Juli 2005))
Ketegaran hati yang membinasakan

Apa yang akan terjadi pada seorang anak yang bebal bila tidak ada yang menghajar dan mendidiknya secara benar? Anak seperti itu akan bertumbuh menjadi seorang dewasa yang berperangai keras kepala dan tidak tunduk pada otoritas. Ia hanya akan menjadi pengacau masyarakat.

Perilaku umat-Nya, bangsa Israel terhadap Allah pada masa lampau bagaikan seorang anak yang bebal. Mereka telah melihat dan mengalami kuasa Allah, namun tetap menolak percaya kepada-Nya. Kutipan Mazmur 95:7-11 di nas ini dan perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menunjukkan ketegaran hati mereka (ayat 7-11). Sikap inilah yang membuat Allah murka kepada mereka serta tidak mengizinkan mereka masuk ke Tanah Perjanjian untuk menikmati semua janji dan kemurahan-Nya.

Cara penulis Surat Ibrani mengutip Perjanjian Lama menunjukkan bahwa suratnya itu ditujukan kepada para pembaca Yahudi (ayat 16-19). Tujuannya menjadikan ketegaran hati Israel yang menuai murka Allah ini sebagai contoh agar para pembaca suratnya jangan ikut menegarkan hati. Ketegaran hati berasal dari hati yang jahat dan yang menolak percaya pada Yesus. Ketegaran hati ini dapat membuat seseorang menjadi murtad (ayat 12). Penulis tidak menginginkan akibat ini terjadi pada para pembaca suratnya karena mereka telah menjadi milik Yesus (ayat 14-15).

Tidak sedikit orang yang mengaku Kristen, namun tidak memercayai Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat meskipun ia telah mengalami kuasa, kemurahan, dan kasih Allah. Orang seperti ini menganggap percaya kepada Yesus karena iman dan akan menerima hidup kekal sebagai akibatnya merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Orang seperti ini akan sangat mudah berpaling dari Tuhan Yesus kepada hal-hal dunia yang menawan hatinya.

Camkan: Yesus Kristus tanpa pamrih telah memberi diri-Nya untuk keselamatan kita. Iman asal-asalan kita kepada-Nya adalah sikap menghina Dia.

(0.17) (Yer 17:9) (full: BETAPA LICIKNYA HATI. )

Nas : Yer 17:9

Hati adalah kehidupan batin seseorang dan mencakup keinginan, perasaan, dan pikirannya

(lihat art. HATI).

Terutama sekali, hati adalah sangat jahat dan buruk; sebagai akibatnya orang berubah untuk mementingkan diri sendiri dan jahat dan tidak menurut jalan kebenaran Allah. Hati manusia yang rusak itu tidak dapat diperbaiki atau diubah dengan kekuatan sendiri. Satu-satunya cara ialah mengalami kasih karunia Allah, dilahirkan kembali oleh iman kepada Kristus dan menerima hati yang baru -- hati yang membenci kejahatan dan gemar melaksanakan kehendak Allah (bd. Yer 24:7; Yeh 11:19-20; Mat 5:8).

(0.17) (Ams 20:17) (sh: Harta + hati yang kotor = bom waktu (Jumat, 11 Agustus 2000))
Harta + hati yang kotor = bom waktu

Siapa yang tidak ingin kaya? Siapa tidak setuju bahwa menjadi orang kaya itu enak? Seorang pernah berkata bahwa dengan menjadi kaya paling tidak menyelesaikan satu masalah hidup.

Yang menjadi masalah adalah jika orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan dalam waktu singkat (23). Kekayaan itu memang akan memberikan kebahagiaan namun bukan untuk waktu yang lama (17). Ironisnya, cepat atau lambat tapi pasti dalam kurun waktu ketika ia masih hidup, kekayaan itu kemudian akan berubah menjadi sesuatu yang mengganggu, menyakitkan, membahayakan, bahkan menghancurkan sang pemilik sehingga orang yang memilikinya nampaknya harus membuangnya jika `giginya' tidak mau hancur berantakan (17). Anda tentunya dapat melihat contohnya di negara kita bukan? Seseorang yang dalam waktu yang tidak lama dapat mengumpulkan kekayaan dalam jumlah yang sangat fantastis, pastilah menggunakan cara-cara yang tidak halal entah secara halus atau terang-terangan. Namun harta itu justru menjadi pintu bagi masuknya kecaman, caci-maki, hujatan, dan kutukan dari orang-orang yang mengenalnya baik tua ataupun muda, miskin ataupun kaya, terhormat atau rakyat jelata (21). Betapa sengsaranya mempunyai kekayaan yang didapat dengan cara menista Allah (23).

Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa harta itu di dalam dirinya sendiri tidak menyediakan kenikmatan yang didambakan manusia. Kenikmatan hanya dapat diperoleh jika manusia yang mempunyai harta itu mempunyai catatan hati yang bersih, hati yang penuh kasih, dan setia (28). Dan Allah menjamin bahwa anak-anak-Nya dapat menjadi orang kaya yang dapat merasakan kenikmatan dan kebahagiaan dari kekayaannya, karena pelita Tuhan ada dalam diri manusia. Pelita inilah yang akan menerangi hatinya, dan menunjukkan jalan yang benar untuk memperoleh harta yang sejati (27).

Renungkan: Judul uraian hari ini memang sengaja menggunakan rumusan matematika. Sebab apa yang dipaparkan oleh Amsal kita hari ini bersifat pasti seperti sifat dari ilmu matematika. Banyak contoh di dalam masyarakat kita. Akankah Anda berniat menambahkan jumlah yang sudah banyak itu?

(0.17) (Mat 5:22) (full: MARAH ... KAFIR ... JAHIL. )

Nas : Mat 5:22

Yesus tidak berbicara mengenai kemarahan yang selayaknya terhadap orang yang fasik dan tidak adil (bd. Yoh 2:13-17), tetapi yang disalahkan-Nya adalah kemarahan yang mendendam yang secara tidak adil menghendaki kematian orang lain. "Kafir" merupakan kata makian yang mungkin berarti "tolol". Menyebut seseorang "jahil" (yang artinya bodoh dalam ajaran agama) mungkin menunjukkan suatu sikap hati yang bisa membuat dirinya "diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala".

(0.17) (Yun 4:11) (jerusalem) Bab 4 ini berakhir dengan menekankan belas kasihan Allah yang merangkum semua orang. Tuhan telah menyayangi nabiNya yang tertelan oleh ikan, Yun 2:6 dan telah menyayangi kota Niniwe yang bertobat: Ia masih juga menyayangi Yunus yang kesal hati oleh karena hanya mementingkan dirinya. Jawaban Allah, Yun 4:10-11, secara halus dan manis mengecam: Kebaikan hati Allah bahkan merangkul binatang-binatang, apa pula manusia termasuk kanak-kanak di bawah umur "yang tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri". Begitulah kitab Yunus menyiapkan pernyataan Injil tentang Allah yang adalah kasih.
(0.17) (Mzm 78:37) (full: HATI MEREKA TIDAK TETAP ... MEREKA TIDAK SETIA PADA PERJANJIAN-NYA. )

Nas : Mazm 78:37

Orang Israel lalai mengarahkan hati mereka untuk mengikut Allah dengan setia dan sempurna sepanjang hidup mereka. Ketetapan hati yang mendasar untuk tetap setia kepada Allah dan perjanjian-Nya hingga hari penebusan akhir kita sangat perlu untuk memelihara hubungan yang benar dengan Allah.

(0.17) (Ams 17:27) (full: ORANG YANG BERPENGETAHUAN MENAHAN PERKATAANNYA. )

Nas : Ams 17:27

Orang bijak akan menahan bicaranya dan berhati-hati dengan apa yang diucapkannya. Mereka tidak akan membesar-besarkan kebenaran atau merugikan orang lain ketika berbicara; sebaliknya mereka akan hati-hati berbicara dengan tepat dan membangun orang lain (bd. Mazm 39:2-3).

(0.17) (2Sam 15:1) (jerusalem: menyediakan baginya) Perlengkapan kerajaan itu cukup memperlihatkan maksud Absalom, meskipun Daud rupanya tidak memperdulikannya. Dengan tindakan yang berikut, 2Sa 15:2 dst, Absalom mencari hati rakyat, khususnya hati suku-suku di bagian utara negeri (Israel) yang tidak pernah dengan sebulat hati menerima orang Yehuda, Daud, sebagai rajanya. Absalom sendiri hanya setengah orang Yehuda, sebab ibunya adalah puteri raja Gesyur, 2Sa 3:3. Lih 2Sa 19:42 dst.
(0.17) (Kis 15:8) (full: ALLAH, YANG MENGENAL HATI MANUSIA. )

Nas : Kis 15:8

Pengenalan Allah akan hati orang bukan Yahudi (yaitu, Kornelius dan keluarganya) berarti bahwa Ia melihat iman yang menyelamatkan dalam diri mereka. Allah mengesahkan kesungguhan iman mereka

  1. (1) dengan menyucikan hati mereka melalui karya pembaharuan Roh Kudus (ayat Kis 15:9) dan
  2. (2) dengan membaptis mereka dalam Roh segera setelah itu, yang dibuktikan dengan tanda yang menyertainya, yaitu berkata-kata dengan bahasa roh (Kis 10:44-46; 11:15-18).
(0.17) (Rm 3:27) (jerusalem: berdasarkan iman) Harafiah: oleh karena hukum iman (demikianpun: oleh karena perbuatan). Artinya: oleh karena (berdasarkan) suatu hukum yang tidak lain kecuali percaya
(0.17) (Yes 6:10) (jerusalem: Buatlah hati bangsa ini keras) Pemberitaan nabi akan terbentur pada ketegaran hari umat yang tidak sampai mengerti. Kalimat perintah ini sebenarnya kalimat keterangan saja, bdk Yes 29:9. Allah tidak menghendaki kekerasan hati itu. Tetapi Tuhan mengetahuinya terlebih dahulu dan ketegaran hati umat dipakai untuk melaksanakan rencana Tuhan. Ketegaran hati itu menyingkapkan dosa hati dan mempercepat pengadilan, bdk kekerasan hati Firaun, Kel 4:21; 7:3+. Ayat Yes 6:9-10 Ini beberapa kali dikutip dalam Perjanjian Baru dan khususnya diterapkan pada pengajaran Yesus berupa perumpamaan, Mat 13:13+; Mar 4:12+.
(0.17) (Luk 16:19) (sh: Hati yang beku (Rabu, 10 Maret 2004))
Hati yang beku

Masalah orang kaya di dalam perumpamaan ini adalah hati yang beku, sama sekali tidak peka akan kebutuhan orang di sekelilingnya. Hati beku itu hanya mungkin dimiliki oleh orang yang seluruh hidupnya dikuasai oleh diri sendiri dan kesenangannya, yaitu hidup mementingkan diri sendiri.

Orang kaya ini hidup berkelimpahan (ayat 19). Sementara berpesta pora tidak sedikit pun ia peduli akan seorang pengemis yang hadir setiap hari di dekat pintu rumahnya. Pengemis yang begitu tidak memiliki apa-apa bahkan untuk makan saja menantikan remah atau sisa dari meja orang kaya tersebut. Bahkan pengemis itu dinajiskan oleh anjing-anjing yang menjilat boroknya. Yang lebih mengerikan lagi dari si orang kaya itu, adalah sebenarnya ia mengenal nama si pengemis itu, Lazarus (ayat 24). Berarti ketidakpedulian orang kaya itu bukan karena ia tidak pernah melihat atau bertemu dengan Lazarus melainkan karena ia mengeraskan hati untuk tidak mempedulikannya.

Kesempatan di dunia ini ada batasnya, demikian juga dengan penderitaannya. Lazarus mati dan diangkat malaikat untuk menikmati apa yang tidak pernah dinikmatinya sebelumnya di dunia ini, yaitu kasih dan perhatian, kepedulian terhadap nasibnya. Orang kaya itu mati juga dan sekarang dalam keadaan menderita luar biasa. Sekarang orang kaya itu merasakan bagaimana penderitaan yang dialami Lazarus dahulu, bahkan saya percaya lebih lagi daripada yang dirasakan Lazarus. Sekarang orang kaya itu merasakan betapa sengsaranya tidak dipedulikan Allah! Bukan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Tidak ada yang dapat mencairkan kebekuan hati, kalau itu adalah pilihan yang disengaja! Tidak juga kalau mukjizat kebangkitan orang mati terjadi di depan mata (ayat 31).

Camkanlah: Hanya hati yang masih mau mendengar suara Tuhan akan mampu mendengar jeritan orang lain. Jangan sampai hatimu beku!

(0.17) (Ul 1:36) (full: DENGAN SEPENUH HATI IA MENGIKUTI TUHAN. )

Nas : Ul 1:36

Perhatikanlah berkat-berkat Allah yang tersedia bagi mereka yang mengikut Tuhan "dengan sepenuh hati." Allah akan "berperang untukmu" (ayat Ul 1:30), "mendukung engkau seperti seseorang mendukung anaknya" (ayat Ul 1:31), "berjalan di depanmu" dan "memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh" (ayat Ul 1:33).



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA