Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 1604 ayat untuk Engkau mau bicara (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.34) (Yes 30:21) (endetn: mau (menjimpang) kekanan)

diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno.

(0.34) (Mzm 103:7) (jerusalem: jalan-jalanNya) Ialah rencana yang nanti mau dilaksanakan.
(0.34) (Yes 7:12) (jerusalem: tidak mau mencobai TUHAN) Bdk Ula 6:16.
(0.34) (Yer 5:3) (jerusalem: tidak mau menerima hajaran) Bdk Ams 4:6+.
(0.34) (Luk 9:49) (jerusalem: lalu kami cegah) Var: lalu kami mau cegah.
(0.34) (2Sam 11:6) (ende)

Dengan tindakan jang berikut Dawud mau menjembunjikan djinahnja dan anaknja mau diserahkan kepada Uria sebagai anaknja sendiri.

(0.32) (2Raj 8:10) (jerusalem: Pastilah engkau sembuh) Naskah Ibrani juga dapat diterjemahkan: engkau pasti tidak akan sembuh. Rupanya penulis-penulis naskah Ibrani dengan sengaja merubah: kepadanya (low) menjadi: tidak (lo) yang dalam bahasa Ibrani sama bunyinya. Maksudnya ialah: menghindarkan bahwa nabi Elisa nampaknya membohongi. Tetapi diri Benhadad tidak penting sama sekali dalam nubuat ini. Pernyataan Allah mengenai Hazael yang akan menggantikan Benhadad Elisa tidak mengajak Hazael untuk membunuh Benhadad saja. Ia hanya mau menandaskan bahwa tidak dapat tidak rencana Allah terlaksana.
(0.32) (Yer 15:19) (full: JIKA ENGKAU MAU KEMBALI. )

Nas : Yer 15:19-21

Yeremia menuduh Allah tidak setia kepadanya sebagaimana seharusnya (ayat Yer 15:18). Allah menyuruhnya bertobat atas kata-kata semacam itu dan melanjutkannya dengan memberinya suatu janji dan pembaharuan panggilannya.

(0.32) (Neh 6:6) (jerusalem: Gasymu) Orangnya sama dengan Gesyem, Neh 6:1; bdk Neh 2:19+
(0.32) (Mzm 101:2) (jerusalem: hidup yang tidak bercela) Harafiah: jalan orang-orang yang tidak bercela. Mereka mau dicontoh raja
(0.32) (2Raj 24:8) (sh: Hukuman Allah memang mengerikan (Kamis, 20 Juli 2000))
Hukuman Allah memang mengerikan

Pernah seorang bertanya di dalam kemarahan dan kebencian yang sudah tak tertahankan melihat kebobrokan moral dan akhlak bangsa kita: "Aku sudah memohon kepada Tuhan berkali-kali, kiranya Ia menjatuhkan hukuman kepada bangsa ini agar mau bertobat. Tapi kenapa Allah belum juga menjatuhkan hukuman-Nya?" Jawabannya adalah Allah, karena kasih-Nya, masih memberikan kesempatan kepada bangsa ini untuk bertobat tanpa harus mengalami penghukuman-Nya. Sebab penghukuman dari Allah sungguh dahsyat dan mengerikan seperti api besar membara yang akan menghanguskan semua yang disentuhnya.

Apa yang dialami Yoyakhin merupakan salah satu contoh betapa dahsyat dan ngerinya penghukuman Allah. Yehuda tidak mungkin lepas dari penghukuman yang sudah dinubuatkan. Mereka tidak bisa lari atau menghindar. Perubahan politik internasional yang biasanya mendatangkan keuntungan malah menciptakan penderitaan yang hebat. Mesir yang menindas Yehuda berhasil ditaklukkan oleh Babel. Namun ini tidak membuat Yehuda menjadi bangsa yang merdeka. Seperti kata pepatah 'lepas dari mulut singa, masuk ke mulut buaya'. Lepas dari Mesir, masuk ke cengkeraman Babel. Peristiwa ini membuat Yoyakhin tidak hanya terpaksa lengser dalam waktu yang sangat singkat (8), namun identitasnya juga dihilangkan secara paksa, dari seorang raja menjadi seorang tawanan; dari kedudukan sosial yang tingi kepada seorang yang tidak berstatus sosial sama sekali. Demikian pula ibunya dan para pembesar lainnya.

Kehilangan identitas secara paksa merupakan penghinaan yang besar dan memberikan tekanan mental yang berat. Nebukadnezar benar-benar rakus, buas, dan sadis sebab ia tidak hanya menguras seluruh kekayaan Yehuda bahkan juga menutup dan memusnahkan kesempatan Yehuda untuk dapat bangkit membangun perekonomian negrinya, karena hanya orang-orang yang tidak mempunyai keahlian untuk membangun kembali negara Yehuda yang ditinggalkan di tanah Yehuda (13-16).

Renungkan: Paparan penghukuman Allah ke atas Yehuda haruslah membuat kita bersyukur bahwa sampai saat ini bangsa kita masih dikasihani oleh-Nya dan mendorong kita untuk terus-menerus menjadi juru-bicara Allah yang menyerukan kebenaran kepada mereka yang sudah bosan mendengarkan kebenaran-Nya.

(0.32) (1Taw 17:16) (sh: Takjub akan keajaiban janji setia Tuhan (Rabu, 13 Februari 2002))
Takjub akan keajaiban janji setia Tuhan

Tidak mudah bagi seseorang yang sudah memiliki kedudukan penting mau mendengarkan masukan dari pihak lain, meski dari Tuhan sekalipun. Tetapi, lain halnya dengan Daud. Kebesaran dan kekuasaannya tidak membuat ia tertutup terhadap nasihat, teguran, dan peringatan dari Allah.

Setelah juru bicara Allah, yakni nabi Natan, menyampaikan bahwa rencana Daud diterima dalam arti ditempatkan di dalam rencana Allah dan di dalam prinsip keberadaan Allah dan melalui cara Allah, maka Daud meresponinya dengan memanjatkan doa syukur (ayat 1-22). Pertama, Daud hanyut dalam kesadaran akan diri Allah dan kerendahan dirinya di hadapan Allah. "Siapakah aku, . dan siapakah keluargaku, ya Allah," itulah respons yang selalu akan lahir dari hati orang-orang yang berhadapan dengan kemuliaan Allah dan rencana-Nya. Kedua, arus pujian dan penyembahan mengalir dari hati Daud kepada Allah. Kebesaran Allah sesungguhnya tak terlukiskan, namun Allah sudi menyatakan di dalam karya-karya besar-Nya dalam perjalanan sejarah umat Allah. Bahkan Allah berjanji sedia mengungkapkan perkara besar dari-Nya dalam hidup dan keturunan Daud. Dari membicarakan rencana hatinya sendiri untuk Allah yang semula tampak sedemikian mulia, kini Daud ganti berbicara tentang kebesaran Allah dan rencana besar-Nya bagi Daud dan berkat kekal-Nya bagi dunia.

Pengalaman Daud ini mengajarkan kita beberapa hal dasar tentang bagaimana kita melayani Allah. Sebenarnya tak ada sumbangsih apa pun dari kita kepada Allah apabila kita melayani Dia. Sebaliknya adalah karena kebesaran anugerah Allah kita diikutsertakan dalam pelayanan Allah untuk dunia ini. Karena itu, semua pelayanan yang benar harus berawal dari gerakan Allah sendiri, berjalan di dalam cara-cara Allah dan bersasaran pada penggenapan rencana Allah.

Renungkan: Dalam sudut pandang Alkitab, penyembahan dan karya sehari-hari harus padu dalam prinsip dan makna. Semua pekerjaan yang benar, entah yang dilakukan dalam bidang kerohanian ataupun yang dilakukan dalam bidang hidup di samping yang rohani, harus serasi dengan kehendak Allah. Itu hanya dapat terjadi apabila suasana penyembahan menapasi seluruh gerak hidup kita.

(0.32) (Yoh 13:1) (sh: Menerima kasih (Senin, 11 Maret 2002))
Menerima kasih

Peristiwa di pasal 13 ini terjadi pada Kamis sore sebelum Paskah. Yesus mengetahui bahwa waktu-Nya telah tiba untuk Dia keluar dari dunia. Ia mencintai murid-murid-Nya yang ada di dalam dunia sampai setuntas-tuntasnya. Kasih Yesus itu dilakukan-Nya meski di pihak lain Ia tahu tentang niat jahat Yudas Iskariot yang mengikuti dorongan iblis untuk mengkhianati Dia. Yesus juga tahu bahwa kuasa Allah ada penuh dalam diri-Nya dan bahwa Ia datang dari dan akan kembali kepada Bapa (ayat 3).

Secara sangat dramatis, Yesus menjadi seperti seorang hamba yang mencuci kaki tuan-tuannya. Inilah tanda cinta-Nya yang mendalam: pekerjaan para budak kafir diambil-Nya. Para murid bahkan tidak mau saling membasuh kaki, bahkan terhadap Guru mereka pun, mereka enggan melakukan pekerjaan tersebut. Tindakan Yesus sungguh mengejutkan. Dapat kita bayangkan bagaimana kesan dan akibat yang timbul dari sikap dan tindakan Yesus itu dalam hati mereka saat itu. Lalu, reaksi yang muncul adalah pertanyaan (ayat 6). Maksud Petrus adalah menyatakan bahwa dirinya tidak pantas menerima perlakuan Yesus. Tetapi, menolak pelayanan Yesus berarti menolak cinta Yesus. Banyak segi pelayanan Tuhan terhadap kita yang tatkala kita mengalaminya, kita belum dapat memahaminya (ayat 7). Namun, paham atau tidak, mudah atau sulit menerimanya, menerima dengan patuh adalah sikap iman yang benar.

Ucapan Yesus selanjutnya agak sulit dipahami. Apa maksud-Nya dengan pembasuhan dan mandi? Ada yang beranggapan bahwa mandi adalah penyelamatan, pembasuhan adalah pengakuan dosa sehari-hari. Tetapi, bagaimana bicara tentang penyelamatan bila salib belum terjadi? Ada pula anggapan bahwa mandi adalah kematian Yesus, pembasuhan adalah salib-Nya. Mungkin jawaban yang paling tepat adalah bahwa keduanya menunjuk pada pelayanan Yesus yang harus orang percaya terima agar beroleh bagian di dalam Dia. Karya Yesus untuk menyelamatkan dan menyucikan kita itu meliputi firman dan kurban salib-Nya, dan kita menerima itu dengan beriman dan melalui baptisan.

Renungkan: Kristus menyaksikan ketuhanan-Nya dengan kasih dan kerendahhatian-Nya yang tak terhingga. Belajarlah menerima cinta- Nya, dan belajarlah mencintai sesama di dalam kerendahan hati!

(0.30) (1Kor 16:12) (jerusalem: ia sama sekali tidak mau) Barangkali Apolos tidak mau datang, supaya dengan kehadirannya di Korintus jangan mendukung kelompok yang mau bersandar pada Apolos, 1Ko 1:12; 3:4-6; 4:6.
(0.29) (Rm 9:3) (jerusalem: aku mau terkutuk) Harafiah: Aku kiranya ingin menjadi kutuk, tetapi maksudnya: ingin/mau menjadi terkutuk, sasaran kutuk ilahi, bdk Yes 6:13; Ima 27:28.
(0.29) (1Raj 13:9) (full: FIRMAN TUHAN. )

Nas : 1Raj 13:9

Seorang nabi selaku juru bicara Allah sangat berkewajiban untuk mengikuti seluruh firman Tuhan. Nabi ini kemudian gagal mengikuti perintah Tuhan sehingga harus membayar dengan nyawanya (ayat 1Raj 13:11-24).

(0.29) (1Sam 2:25) (jerusalem: TUHAN hendak mematikan mereka) Seperti dalam nas-nas Kitab Suci yang lain, Kel 4:21; Yos 11:20; Yes 6:9-10, demikianpun di sini ketegaran hati orang berdosa dikatakan langsung dikehendaki Tuhan. Cara bicara ini tidak menyangkal bahwa manusia bebas dan sendiri bertanggung jawab.
(0.29) (Yes 6:7) (jerusalem: menyentuh bibirmu) Seorang nabi ialah juru bicara Tuhan, "mulutNya, "penyambung lidah", Kej 4:16. Begitu pula Tuhan menyentuh mulut nabi Yeremia, Yer 1:9; nabi Yehezkiel memakan gulungan kitab yang berisikan firman Allah, Yeh 3:1-3. Api memang mempunyai daya pembersih, Yer 6:29; bdk Mat 3:11+, apa lagi api yang diambil dari mezbah.
(0.29) (Yer 36:18) (jerusalem: Segala perkataan ini) Yaitu baik perkataan Yeremia, Yer 35:10 maupun perkataan TUHAN, Yer 35:6,8,11, bdk Yer 35:4. Nabi memang juru bicara "mulut" Tuhan, Yer 1:9; 15:19. Bdk Kel 4:15-16
(0.28) (Rm 9:17) (ende: Kubangkitkan)

Paulus mengutip II Mos. (Kel 9:16) dengan tafsiran bebas. Aslinja: "Aku membiarkan (atau membuat) engkau hidup terus". Djadi "kubangkitkan" berarti disini: "Aku membiarkan engkau muntjul dan bertindak...." Didalam buku jang sama (Kel 7:13,22) dinjatakan pula, bahwa Farao penuh bertanggung djawab atas sikapnja, sebab ia tidak mau mengindahkan tuntutan-tuntutan dan antjaman-antjaman Allah. Dan dimana (misalnja dalam Kel 7:3) Allah menjatakan, bahwa Ia menegarkan hati Farao, itu mungkin mengandung arti, bahwa tuntutan dan antjaman Allah kepada Farao djustru membangkitkan pertentangan dan pemberontakan padanja, dan itu mendjadi alasan ketegaran hatinja kian bertambah lagi.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA