(0.09) | (Yoh 15:1) |
(sh: Yesus dan kita (Senin, 18 Maret 2002)) Yesus dan kitaDalam perumpamaan ini, ada dua hal penting yang berkaitan dengan sudut pandang Perjanjian Lama yang perlu kita ketahui. Pertama, sekali lagi Tuhan menyebut diri-Nya dengan “Akulah”, suatu ungkapan yang menegaskan ke-Allah-an-Nya sebab itulah kata-kata Yahwe sendiri tentang diri-Nya. Kedua, Yesus menyebut diri-Nya sebagai Pokok Anggur yang benar. Dalam Perjanjian Lama, Israel disebut sebagai kebun anggur Allah dan juga pokok anggur milik Allah (bdk. Yes. 5:1-7,10). Tetapi, Israel gagal menjadi pohon anggur yang mengeluarkan buah yang baik sehingga Allah membuangnya (Yer. 2:21). Ketika di pasal 8 Yesus meninggalkan bait Allah, di pasal-pasal berikutnya Yesus jelas mencurahkan perhatian untuk membentuk sekelompok umat yang sungguh mengenal Allah. Kini Dia menyebut diri-Nyalah Pokok Anggur yang benar. Semua yang seharusnya ada pada Israel, namun gagal, kini digenapi sempurna di dalam kehidupan taat, kudus, dan hubungan akrab Yesus dengan Allah. Jadi, semua pengikut-Nya di dalam dia dan bersama Dia adalah Israel baru.
Umat yang baru telah Tuhan ciptakan, dan kini adalah panggilan Allah
untuk mereka agar berbuah lebat. Inilah yang Yesus kehendaki:
para murid tinggal di dalam Yesus (ayat 4,5,6,7) sebagaimana Ia
di dalam para murid (ayat 4); firman-Nya tinggal di dalam para
murid (ayat 7); para murid tinggal di dalam kasih-Nya (ayat
9,10), sebagaimana Ia tinggal di dalam kasih Bapa (ayat 10); dan,
sukacita-Nya tinggal di dalam para murid (ayat 11). Dengan
demikian, para murid  termasuk kita  dapat berbuah banyak dan
menunjukkan bahwa kita adalah benar murid-murid Yesus (ayat 8).
Selain janji tersebut, bagian ini juga mengandung peringatan
keras. Seperti halnya Bapa yang menanamkan carang pada pokok
anggur itu dan yang membersihkannya agar berbuah lebat, Bapa juga
yang akan mengerat dan membuang carang yang tidak berbuah. Buah
di sini bisa diartikan sebagai buah moral, kasih dan pelayanan
yang melaluinya terungkap adanya kesatuan dengan Yesus. Karena
itu, janji "mintalah apa yang kamu kehendaki" (ayat Renungkan: Semakin kita diam dalam Kristus semakin orientasi hidup kita adalah bagi Allah dan sesama, bukan untuk diri sendiri. |
(0.09) | (Kis 21:15) |
(sh: Kerendahhatian Paulus (Kamis, 29 Juni 2000)) Kerendahhatian PaulusBila Anda menjadi Paulus, pasti akan mengalami kekecewaan yang mendalam. Karena walaupun Anda mungkin sudah mengantisipasi adanya penderitaan, namun pasti tidak akan mengantisipasi penderitaan dalam bentuk lain yang disebabkan oleh saudara-saudara, tidak hanya sebangsa namun juga seiman. Dari pasal-pasal sebelumnya dikisahkan bagaimana Paulus begitu antusias untuk segera tiba di Yerusalem hingga ia mengorbankan kunjungan ke Efesus (20:13-16). Ia juga tidak mengindahkan nasihat para saudara seiman yang melarangnya untuk pergi ke Yerusalem. Namun demikian apa yang ia dapatkan di Yerusalem? Pada mulanya saudara-saudara seiman menyambut mereka dengan suka hati. Namun pada pertemuan secara resmi dengan pimpinan jemaat Yerusalem - Yakobus - dan para penatua, kekecewaan dialami oleh Paulus. Paulus memberi salam sebelum ia menceritakan secara terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain. Secara struktur organisasi, Paulus bukan di bawah mereka, karena Yerusalem sudah tidak mengutusnya seperti dalam perjalanan sebelumnya. Oleh sebab itu, sikap dan tindakan memberi laporan keluar dari kerendahan hati dan rasa hormat Paulus kepada pemimpin jemaat Yerusalem. Namun respons dan tanggapan mereka bisa dikatakan sangat tidak simpatik. Mereka merasa tidak perlu menyatakan rasa empati terhadap apa yang dialami oleh Paulus di Efesus (19:21-40). Bahkan tanpa basa-basi, mereka langsung menceritakan tentang tuduhan yang ditujukan oleh saudara-saudara seiman dari bangsa Yahudi kepada Paulus (21-22). Tidak hanya itu, mereka pun tidak memberikan kesempatan kepada Paulus untuk mengklarifikasi atau membela diri. Sebaliknya mereka langsung memberikan perintah kepada Paulus untuk mentahirkan diri di Bait Allah. Yang lebih aneh lagi, Paulus diperintahkan untuk menanggung biaya pentahiran dirinya dan empat saudara yang lain. Dengan kata lain mereka sudah menghakimi Paulus. Siapakah mereka dan siapakah Paulus? Renungkan: Paulus melakukan segala perintah para pemimpin Yerusalem demi persatuan dan kesatuan jemaat Tuhan. Bagi Paulus sejauh tidak menyinggung masalah teologi dan doktrin, ia mau berkompromi. Ia rela mengorbankan perasaan dan harga dirinya dengan segala kerendahan hati, demi harga diri dan perasaan saudara-saudara sebangsanya. |
(0.09) | (Why 18:21) |
(sh: Lalu setelah itu ...? Suatu kontras besar! (Jumat, 15 November 2002)) Lalu setelah itu ...? Suatu kontras besar!
Lalu setelah itu …? Suatu kontras besar!
Renungkan: |