Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 37 ayat untuk Akulah juga AND book:[1 TO 39] AND book:28 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Hos 11:3) (jerusalem: Akulah...) Ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">3-4 membandingkan Tuhan dengan pengasuh anak. Kitab Ula 8:5-6 juga berkata tentang pendidikan ilahi.
(0.75) (Hos 9:1) (bis: Di tiap pengirikan gandum)

Di tiap pengirikan gandum: tempat-tempat ini dipakai juga sebagai tempat ibadah.

(0.74) (Hos 6:8) (jerusalem: Gilead) Gilead terletak di dataran tinggi yang juga bernama Gilead di daerah seberang sungai Yordan, Kej 31:46-48.
(0.74) (Hos 10:9) (jerusalem: di Gibea) Menurut pandangan Hosea kejahatan yang dilakukan di Gibea dahulu (Hak 19) masih juga diteruskan oleh kejahatan sekarang.
(0.72) (Hos 2:8) (jerusalem: dibuat mereka menjadi patung Baal) Baal ialah dewa (dewata) negeri Kanaan dan sekitarnya, bdk Hak 2:13+. Naskah Ibrani dapat diterjemahkan juga sbb: dipakai mereka buat Baal. Artinya:dijadikan mereka barang-barang yang dipakai untuk memuja Baal.
(0.72) (Hos 12:8) (jerusalem: Tetapi... bagiku) Naskah Ibrani tidak dapat dimengerti dan terjemahannya dikira-kirakan saja.
(0.71) (Hos 5:10) (jerusalem: menggeser batas) Ini menyinggung pasukan tentara Yehuda yang memasuki wilayah Israel dan barangkali juga serbuan yang dahulu dilontarkan Yehuda, 1Ra 15:16-22. Hukum Ulangan, Ula 19:14; bdk Ula 27:17, mengutuk mereka yang menggeser tanah yang ditetapkan "orang-orang dahulu", sebab Tanah Suci dibagi-bagikan menurut pesan Allah sendiri, bdk Yos 13:7.
(0.71) (Hos 12:10) (jerusalem: para nabi) Adanya nabi dan penglihatan menyatakan perkenanan Tuhan, Ula 18:9-22+; Maz 74:9; Rat 2:9; Bil 12:2-8; Kel 33:11
(0.70) (Hos 2:16) (jerusalem: Baalku) Suami juga disebut baal. Nama baal itu dahulu memang banyak dipakai dalam nama diri orang, bdk 1Sa 14:49+; 2Sa 2:8, dll; 1Ta 8:33; 9:39-40, dll. Ini tidak mengandung pemujaan berhala yang juga disebut baal (artinya: tuan, majikan) sebab "baal" yang dimaksud ialah TUHAN sendiri. Orang yang bernama... baal dibaktikan kepada Tuhan. Tetapi di kemudian hari nama baal dianggap jelek oleh karena mengingatkan dewa-dewa baal yang dipuja di negeri Kanaan, Hak 2:13+. Karena itu Hosea melarang memakai nama baal itu, Hos 2:16. Pengertian sebutan baal dengan sebutan suami menyarankan bahwa selanjutnya tekanan terletak pada kemesraan hubungan suami-isteri dan tidak pada takluknya isteri kepada suaminya (baal= tuan, majikan), bdk Yoh 15:15.
(0.70) (Hos 3:5) (jerusalem) Bdk Yer 30:9; Yeh 34:23
(0.70) (Hos 14:3) (jerusalem: buatan tangan kami) Ialah berhala-berhala. Menolak berhala juga berarti: menolak pemujaan berhala yang tidak kecuali percaya pada perjanjian-perjanjian dengan negara-negara asing (Asyur) dan pada kekuatan militer (kuda, ialah pasukan kereta perang). Dahulu memang kepercayaan pada Tuhan diganti dengan kepercayaan pada "dewa" semacam itu. Tetapi hanya Tuhan saja Penyelamatan Israel. Bdk Hos 8:9+; Yes 30:1-5; 31:1-3.
(0.70) (Hos 1:1) (sh: Bangsa Israel berselingkuh (Minggu, 1 Desember 2002))
Bangsa Israel berselingkuh

Pasal ini merupakan biografi Hosea yang menggambarkan tentang perselingkuhan (persundalan) Israel (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">2). Perintah untuk mengawini perempuan sundal (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">2) dan tindakan Hosea mengawini Gomer, serta kelahiran anak-anaknya (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">3-6, 8-9) merupakan gambaran yang mengungkapkan sikap dan rencana Allah terhadap umat-Nya Israel. Perempuan sundal merupakan gambaran tentang sikap Israel yang telah menyimpang dari Allah. Kata ‘sundal’ menggambarkan penyimpangan yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Itulah sebabnya Hosea juga mengungkapkan hal itu dengan ungkapan yang lebih signifikan lagi, yaitu bahwa roh perzinahan telah menyesatkan Israel (bdk. Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4:12, 5:4).Nama anak- anak Hosea seperti Yizreel (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4), Lo-Ruhama: tidak dikasihi (terjemahan lain, ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6), dan Lo-Ami" bukan umat-Ku (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">9), merupakan nama-nama yang menggambarkan penolakan Allah terhadap umat Israel, khususnya Israel Utara. Bahkan Allah tidak akan mengampuni mereka lagi (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6). Terjemahan yang lebih cocok dari kalimat, ‘tidak mengampuni lagi’ adalah ‘seluruh kasih-Ku akan kuambil dari mereka’.

Jika ditimbang dari perselingkuhan Israel, memang Israel tidak lagi pantas diampuni. Tetapi akhirnya pengampunan dan penyelamatan itu datang juga kepada Israel dan Yehuda (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">10-12). Kabar baik itu diungkapkan juga melalui perubahan nama anak-anak Hosea. Lo-Ruhama menjadi Ruhama (yang dikasihi), dan Lo-Ami menjadi Ami (umat-Ku).

Renungkan:
Seluruh umat manusia juga pantas dihukum karena dosa-dosanya, tetapi karena kasih Allah, keselamatan itu telah datang ke dunia melalui Yesus Kristus. Karena itu hiduplah dalam kasih-Nya.

(0.70) (Hos 2:1) (sh: Perselingkuhan Israel semakin diperjelas lagi (Senin, 2 Desember 2002))
Perselingkuhan Israel semakin diperjelas lagi

Pasal Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">2 ini menggunakan bahasa peradilan (kebiasaan para nabi) untuk menyatakan kecaman dan penghukuman Allah atas umat-Nya (kata ‘adukanlah’, (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">1)). Di sini hubungan Allah dengan Israel digambarkan sebagai suami-istri. Hal ini tidak hanya merupakan penegasan tentang kepemilikan mutlak Allah atas Israel, tetapi sekaligus menegaskan tentang perselingkuhan Israel dengan kekasih lain, yaitu dewa-dewa Kanaan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">4,6). Mereka (umat) menganggap bahwa kelimpahan hasil pertanian dan peternakan berasal dari dewa kesuburan Kanaan yaitu Baal (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">4). Mereka tidak menyadari bahwa itu berasal dari Suami yang sesungguhnya, yaitu Allah Israel. Karena itu, pantaslah jika Allah mengambil semua kelimpahan itu dari mereka (ayat 8- 12).Penghukuman itu bertujuan untuk menghajar, agar umat menyadari dosa-dosa mereka. Tetapi mereka tidak juga insaf (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">7). Pada pasal ini tampak lagi kasih Allah yang melampaui segala akal. Allah tidak hanya sabar, tetapi juga kembali berinisiatif menyelamatkan umat-Nya. Allah membawa kembali mereka ke Padang Gurun dengan maksud menenangkan hati mereka (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">13). Allah mau memulihkan kembali hubungan suami-istri yang langgeng dan ideal, seperti yang pernah terjadi dahulu (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">15,17-19). Ketika itu umat Israel belum tergoda untuk mengikuti kekasih yang lain.

Tindakan Allah ini selain menunjukkan bahwa Allah kembali mengasihi Israel (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">22), juga harapan Allah agar umat-Nya mengenal-Nya. Mengenal Tuhan merupakan inti iman Israel. Mengenal berarti mengenal secara intim, mengenal kehendak-Nya, mengenal kasih- Nya, dan mengenal jalan-Nya. Berarti juga bersedia menjalankan kehendak Allah dalam kehidupan Israel sebagai umat Allah. Pemulihan hubungan itu akan meliputi pemberian kembali kelimpahan yang pernah mereka terima di tanah Kanaan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">14).

Renungkan:
Pada minggu advent pertama ini, kita sebagai umat Allah diajak untuk mengenang kembali kasih Allah kepada kita, sehingga kita dapat mengoreksi diri; apakah kita dalam kehidupan sehari-hari kita, kita mampu memberlakukan kasih itu.

(0.70) (Hos 12:1) (sh: Pertolongan di luar Allah = sia-sia! (Kamis, 12 Desember 2002))
Pertolongan di luar Allah = sia-sia!

Pada pasal ini Hosea kembali merinci dosa-dosa bangsa Israel (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">1,2,12). Kebohongan/penipuan, melarikan diri dari Allah dan mengharapkan pertolongan dari kekuatan lain, seperti Asyur dan Mesir, sama halnya dengan mengabaikan Allah. Ia tidak hanya meninggalkan Allah, tetapi juga mengikat perjanjian dengan bangsa Asyur dan Mesir (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">2), yang kemudian justru akan menelan mereka. Artinya, sikap dan tindakan Israel ini tidak hanya telah membatalkan perjanjiannya dengan Allah secara sepihak, tetapi juga Israel telah mengabaikan syarat-syarat perjanjian dengan Tuhan yang telah disepakati yaitu: pertama, Israel dengan cara tidak bertanggung jawab telah melepaskan diri dari tanggung jawabnya sebagai umat Allah. Kedua, demi kepentingan diri sendiri, tanpa memperhatikan kepentingan Allah, Israel rela melaksanakan syarat-syarat perjanjian dengan Asyur dan Mesir. Sebagai bangsa, seharusnya kita bisa belajar dari pengalaman Israel dengan Allahnya dalam sejarah bangsa itu. Israel juga mengalami krisis multidimensi seperti kita. Agaknya, usaha-usaha perbaikan yang bersifat politis, ekonomis, dan sosial saja tidak cukup untuk menyelamatkan bangsa Israel dari krisis multidimensinya. Kata kunci yang mestinya dapat menyelamatkan mereka dari krisis multidimensi waktu itu ialah pengajaran Tuhan. Ketika mereka mengabaikan pengajaran Tuhan itu, maka mereka pasti menuai kebinasaan.

Persoalannya dengan bangsa kita ialah, apakah segala usaha baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial yang telah dirintis saat ini sudah merupakan usaha yang ‘cukup’ untuk menyelamatkan kita dari krisis multidimensi bangsa ini? Tentu saja tidak! Bangsa ini juga harus belajar dari kebaikan, keadilan dan kebenaran Allah yang tentu sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang baik. Artinya, kita harus memiliki nilai-nilai luhur seperti kejujuran, ketulusan, kesediaan untuk berkorban, menghargai nilai-nilai luhur kemanusiaan, tidak mementingkan diri sendiri atau kelompok, dll.

Renungkan:
Di masa-masa penantian ini, nilai-nilai luhur seperti itulah yang seharusnya menjadi komitmen kita menyambut kedatangan-Nya.

(0.70) (Hos 4:1) (sh: Dosa-dosa Israel dirinci (Rabu, 4 Desember 2002))
Dosa-dosa Israel dirinci

Pasal ini diawali dengan maksud Allah untuk menyeret Israel ke meja hijau Allah, karena banyak kesalahan yang dilakukan Israel (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1). Ungkapan pada ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1 merupakan ungkapan kunci dan sentral dalam pemberitaan Hosea, tentang betapa dalam dan hebatnya kesalahan-kesalahan yang dilakukan Israel. Untuk semua yang Israel lakukan, Allah akan bertindak bukan sebagai suami tetapi sebagai Hakim. Dalam hal ini Allah tidak hanya mengadukan orang Israel, tetapi juga para imam dan para nabi (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4-5) yang mestinya menuntun umat kepada jalan Allah. Para imam dan para nabi ternyata tidak menjalankan tugas sesuai dengan panggilannya sebagai nabi ataupun imam. Mereka lebih mengutamakan materi ketimbang menyatakan kebenaran Allah (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6,8). Bahkan Hosea melihat bahwa pejabat agamalah yang memelopori sikap menolak pengenalan akan Allah (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6). Kata ‘menolak’ berasal dari kata Ibrani ‘yada’ yang berarti menolak persekutuan yang intim dengan Allah, dan berselingkuh dengan ilah-ilah lain (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12-14,17). Dengan demikian penolakan terhadap pengenalan akan Allah sama dengan kehidupan yang disesatkan oleh roh perzinahan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12). Sikap para pejabat agama ini menyebabkan umat lari meninggalkan Allah, dan percaya kepada petenung dan berhala-berhala Kanaan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12,13). Bahkan dengan sikap atraktif mereka mempersembahkan kurban di puncak- puncak gunung dan di atas bukit-bukit.

Allah tidak tinggal diam melihat sikap penolakan umat terhadap Diri- Nya. Allah tidak hanya menghakimi tetapi juga menghukum! Rakyat Israel dan para pejabat agama akan mendapat hukuman yang sama dari Allah (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">9,10). Namun, dibalik penghukuman itu ada juga berita pengharapan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">15).

Renungkan:
Pemimpin agama adalah panutan umat yang digembalakannya. Apakah kita sebagai pemimpin umat baik sebagai presbiter, pendeta dan lain-lainnya masih menjunjung tinggi makna terdalam keberadaan kita sebagai pemimpin umat? Atau jangan-jangan godaan roh perzinahan itu telah membuat kita terseret kepada godaan-godaan roh penyimpangan.

(0.70) (Hos 11:1) (sh: Iman padang gurun (Rabu, 11 Desember 2002))
Iman padang gurun

Ayat-ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1,3,4 tidak hanya secara jelas kembali menggambarkan peristiwa keluaran dari Mesir tetapi juga menggambarkan kebahagiaan umat ketika mereka masih di padang gurun. Hosea memang memandang bahwa masa keemasan relasi antara umat dengan Allah adalah ketika mereka berada bersama Allah di padang gurun. Di sana mereka tidak tergoda untuk menyembah dewa atau ilah manapun. Inilah yang disebut iman padang gurun. Akan tetapi, kalau Hosea menekankan hal ini tidak berarti bahwa Hosea menganggap Allah Israel hanyalah Allah padang gurun. Justru dengan penekanan tersebut, Hosea bermaksud agar Israel tetap memelihara relasi yang ideal dengan Allah ketika di padang gurun itu, meskipun mereka sudah menetap di Kanaan. Sayangnya, Israel berubah total ketika mereka mulai mendiami tanah Kanaan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">2,7).Kasih Allah kepada Israel tidak pernah berhenti. Kecaman dan penghukuman yang ditimpakan kepada Israel adalah juga bagian dari perjalanan kasih Allah kepada Israel. Allah tidak sama dengan manusia yang suka menghajar sesamanya dengan dendam yang tidak pernah berkesudahan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">8-11). Karena kasih-Nya, Allah menahan murkanya, dan menggantikannya dengan menyelamatkan. Hal itulah yang dinyatakan dengan kata-kata, "Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">8)." Allah berubah pikiran, dari keinginan untuk menghukum kepada keinginan untuk menyelamatkan. Keadaan manusia pada umumnya suka memberontak dan terus memberontak, dan karenanya patut menerima penghukuman Allah. Tetapi karena kasih- Nya kepada dunia, Ia mengutus Anak-Nya sebagai Juruselamat dunia (bdk. Yoh. 3:16), sehingga dunia mengalami pengampunan Allah. Karena itu manusia hanya hidup oleh pengampunan Allah. Tanpa pengampunan Allah, manusia pasti binasa. Kebinasaan yang dimaksud tidak hanya dalam pengertian kematian kekal pada masa yang akan datang, melainkan juga binasa dalam arti relasi yang tidak sejahtera dengan sesama dan lingkungan di dunia kini dan di sini.

Renungkan:
Kristus yang datang dalam Natal itu telah menempatkan dasar pengampunan yang kokoh dan abadi.

(0.70) (Hos 6:6) (full: AKU MENYUKAI KASIH SETIA ... PENGENALAN AKAN ALLAH. )

Nas : Hos 6:6

Yang sungguh-sungguh diminta Allah dari umat-Nya ialah "kasih setia" (Ibr. _hesed_; bd.

lihat cat. --> Hos 6:4 sebelumnya),

[atau ref. Hos 6:4]

yaitu kasih yang kokoh dan setia selaku tanggapan terhadap kasih-Nya; Ia juga mengharapkan pengenalan pribadi akan diri-Nya sebagai Tuhan atas kehidupan mereka. Allah menghendaki hal yang sama dari kita.

(0.70) (Hos 8:11) (full: MEZBAH-MEZBAH ITU MENJADIKAN MEREKA BERDOSA )

Nas : Hos 8:11

(versi Inggris NIV -- mezbah-mezbah untuk berbuat dosa). Mezbah-mezbah yang didirikan Israel di utara tidak diperintahkan Allah; korban-korban mereka dengan demikian menyatakan ambisi dan keinginan mereka sendiri. Ibadah kita kepada Tuhan harus dilandaskan pada ajaran Alkitab dan mengikuti kebiasaan gereja PB. Penyembahan palsu mungkin kelihatan indah bagi perasaan kita dan mungkin juga menghibur kita, tetapi itu masih berdosa karena menggantikan penyembahan yang benar di dalam Roh Allah dengan cara-cara duniawi (bd. Yoh 4:23-24;

lihat art. IBADAH).

(0.70) (Hos 8:1) (jerusalem: Tiuplah sangkakala) Bdk Yoe 2:1+
(0.69) (Hos 8:1) (sh: Lain di mulut lain di hati (Rabu, 10 November 2004))
Lain di mulut lain di hati

Pernah melihat gambar pria dan wanita yang berangkulan, sementara itu seorang wanita lain duduk di samping pria itu? Ternyata dengan tangan yang satu lagi (lewat belakang tentunya), jari pria itu menggenggam jemari wanita lain itu.

Inilah yang dilakukan Israel terhadap Tuhannya. Bagaikan sepasang kekasih, Israel mengeluarkan kata-kata, "Aku mengasihi Engkau." Akan tetapi, pada saat yang sama Israel berselingkuh dengan ilah lain (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4) dan melakukan berbagai tindak kejahatan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">3). Israel mengabaikan pengajaran dan perintah Tuhan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1, 12) dengan cara berbuat semau mereka sendiri (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4-6). Mereka juga menodai hubungan dengan Tuhan secara memalukan dan menjijikkan. Itu sebabnya, Tuhan menolak dan merendahkan ibadah mereka (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11a, 13). Ibadah lahiriah itu hanya menambah panjang daftar dosa mereka (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11b) sebab tidak disertai ketaatan (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12). Maka menurut Tuhan, apa yang mereka lakukan adalah ibarat mereka sedang menabur angin, sehingga mereka akan menuai puting beliung. Artinya, karena Israel sedang menabur dosa maka mereka akan menuai kehancuran dan penghukuman-Nya (ayat Akulah+juga+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">7). Kehancuran Israel akan menjadi kenyataan ketika Raja Asyur menghancurkan mereka tahun 722-723 sM (ayat 2Raj. 17:7-23). Asyur dan Mesir adalah dua negara adi kuasa yang silih berganti menjadi andalan Israel. Namun, yang terjadi, justru Israellah yang dihancurkan oleh Asyur.

Tuhan adalah kekasih Israel yang menuntut kesetiaan mereka, dan akan menghakimi Israel bila Israel "berselingkuh" dengan ilah lain. Demikian juga, hari ini Tuhan meminta kita memelihara komitmen kesetiaan total kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia telah lebih dulu mengasihi dan berkorban demi pengampunan kita. Tunjukkan kesetiaan kita ini melalui perbuatan. Buktikan komitmen itu dengan hidup yang bersih, jujur, dan adil.

Tekadku: Aku harus menyatakan kesetiaanku dengan tidak mengantikan kedudukan Tuhan di hati. Aku akan menjauhi andalan-andalan selain Tuhan. Singkirkan bukan saja dosa-dosa kasar dan besar, tetapi juga dosa-dosa terselubung yaitu kerohanian semu, kemunafikan, ketergantungan pada diri sendiri.



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA