Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 419 ayat untuk Daerah (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.28) (Kej 19:25) (ende)

Daerah disebelah tenggara Laut Mati banjak gedjala-gedjalanja vulkanis,banjak pula djurang-djurangnja jang sangat dalam gempa bumi.

Laut Mati terletak 392 m. dibawah permukaan laut. Akan tetapi jang dianggap sebagai sebab bentjana ini terutama jalah Kekuasaan Jahwe, jang menjiksa dosa.

(0.28) (Kej 49:7) (ende)

Disini terbajangkan tindakan-tindakan kekerasan Sjimeon dan Levi, seperti ditjeritakan dalam fasal 34, ajat 25(Kej 34:25) dsl. Sjimeon kelak-kemudian sebagai suku akan hapus, dan Levi tidak mempunjai daerah kediaman tersendiri. Suku keturunan Levi akan diam terpentjar diantara suku-suku lainnja. Tugas keagamaannja disini tidak disebutkan (lihat: Ula 33:10).

(0.28) (Kel 2:15) (ende)

Musa melarikan diri ketimur, tempat kediaman suku-suku Semit lainnja. Midian terletak disebelah timur Teluk Aqaba, tetapi mungkin djuga jang dimaksudkan disini daerah disebelah timur Mesir begitu sadja (lihat Kel 3:1).

Ia disini menjesuaikan diri diri dengan tjara hidup para Bapa Bangsa dulu.

Dalam suasana inilah ia akan bertemu dengan Tuhan.

(0.28) (Kel 8:22) (ende)

Gosjen, tempat kediaman rakjat Hibrani, terletak disebelah timurlaut delta sungai Nil (Lihat Kej 46:34). Bahwa djustru daerah ini terluputkan dari bahala djelas-djelas menundjukkan, bahwa Jahwe Allah bangsa Hibranilah jang membuktikan kekuasaanNja dalam tanda jang mengagumkan ini.

(0.28) (Kel 10:4) (ende)

Sedjak dahulu kala didaerah-daerah di Timur-Tengah hama belalang kerap kali menimbulkan kerusakan besar. Djuga dalam Amo 4:9; 7:1 dan Ula 28:38 disebut-sebut sebagai siksaan dan peringatan dari Jahwe. Terutama terkenallah uraian Joel 1 (Yoe 1) dan Yoe 2, jang mungkin ada sangkut-pautnja dengan bahala jang ditjeritakan disini.

(0.28) (Im 17:3) (ende)

Peraturan ini menjuruh semua binatang jang halal disembelih didepan kemah pertemuan, sehingga berupa kurban. Dengan demikian semua daging jang dimakan mengingatkan kepada Allah. Undang-undang inipun bermaksud menumpas adat-istiadat salah, jang menjembelih binatang untuk didjadikan kurban bagi roh-roh. Undang ini memang hanja berlaku untuk daerah ketjil sadja (misalnja Jerusalem) jang letaknja disekitar tempat sutji.

(0.28) (Ul 3:1) (ende)

Basjan: daerah disebelah timur danau Genesaret. Penaklukan terhadap radja-radja Sichon Og itu hidup terus didalam tradisi bangsa Israel sebagai tanda kekuatan Allah dan pertolonganNja jang mentakdjubkan (lih. Yos 2:10; 9:10; Neh 9:22; Maz 135:11; 136:19-20).

(0.28) (Ul 33:13) (ende)

Berkat keluarga Jusuf bersama-sama dengan berkat kaum Levi merupakan bagian jang terpandjang didalam naskah kita ini. Suku-suku Jusuf adalah jang paling berpengaruh dan disini pulalah tradisi kuno bangsa Israil hidup paling kuat. Mungkin ajat 15 (Kel 33:15) menundjukkan kepada daerah tempat tinggal para bangsa-bangsa didjaman kuno. (Bdk. Kej 49:22 sld).

(0.28) (Hak 1:7) (ende: dibawa ke Jerusjalem)

Berita ini agak aneh. Ia dibawa kesana oleh orang2 Juda, jang belum menduduki Jerusjalem? Adakah Adoni-Bezek achirnja dibebaskan? Jerusjalem baru diduduki oleh Dawud (lih. Hak 1:21; 19:11). Adakah maksudnja daerah Jerusjalem disebut tanpa kotanja? (Yos 15:8)

(0.28) (1Taw 21:6) (ende)

Levi dan Binjamin tidak dibilang, oleh sebab Levi adalah suku sutji dan Binjamin, tempat Gibe'on terletak, merupakan daerah sutji, jang tidak boleh ditimpa oleh kedjahatan seperti tjatjah-djiwa itu. Joab di sini nampak lebih saleh daripada Dawud.

(0.28) (Mzm 65:8) (ende: pintu2 gerbang...dst)

Menurut anggapan orang2 Jahudi matahari pagi2 keluar kemahnja liwat pintu (disebelah timur: pintu gerbang pagi; pada hari petang ia masuk kemahnja pula disebelah barat (pintu gerbang petang). Semuanja disini bahasa kiasan jang berarti: daerah2 djauh, jang diberkati Allah.

(0.28) (Yes 9:1) (ende)

Ada orang jang menggandingkan kalimat ini dengan Yes 9:1 dst. Disindirlah penjerbuan Tiglat-peleser III th. 732.(2Ra 15:29). Daerah diseberang Jarden ialah Gile'ad. Galil didiami oleh orang2 Israil dan orang kafir. Kemudian dinamakan Galilea.

(0.28) (Yeh 48:1) (ende)

Negeri dibagikan atas djalur2 jang sama besarnja untuk suku masing2 Bait Allah, Jerusjalem dan daerah sutji kira2 ditengah suku2 itu. Pembagian itu memang di-buat2 sadja. Itupun sama sekali tidak tjotjok dengan tempat tinggal suku2 Israil dahulu.

(0.28) (Dan 7:12) (ende: djangka hidup...dst.)

Keradjaan2 lain jang telah diambil kekuasaannja itu, boleh berdiri terus sebagai daerah jang kurang penting, sehingga tidak ada lagi keradjaan jang sungguh2 dan jang berarti. Keradjaan itu toh tidak membawa bahaja lagi untuk umat Allah.

(0.28) (Mi 1:10) (ende)

Kabar tentang keruntuhan Jerusjalem tidak boleh diberitahukan kepada bangsa2 lain (Felesjet, Fenisia), agar mereka djangan senang hati karenanja, pada hal toh tidak menolong.

(0.28) (Nah 3:8) (ende)

Musuh (Assurbanipal) telah merebut Tebes (No-Amon) di Mesir selatan pada tahun 663. Maka itu Ninive pasti tidak dapat tahan atau berharap lagi.

(0.28) (Mat 11:29) (ende: Kuk)

Itulah kaju bertjabang dua, jang dipasang pada leher hewan guna menarik badjak atau gerobak, sebagaimana terdapat dibeberapa daerah tanah-air kita djuga. Kuk disini pelambang kewadjiban-kewadjiban "hukum" Indjil pula. Kewadjiban-kewadjiban itu ringan dan "enak", sebab dilakukan dengan gembira, kalau didjiwai tjinta-kasih.

(0.28) (Kis 2:9) (ende)

Partus, Medea, Elam, Mesopotamia adalah wilajah-wilajah jang terletak dalam wilajah jang sekedar dinamakan Irak.

Kapadosia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia termasuk propinsi-propinsi Romawi di Asia Ketjil. Libia dan Sirene terletak dipantai Afrika-Utara. Banjak dari orang-orang asing jang bertobat di Jerusalem kemudian mendjadi pokok umat-umat didaerah-daerah tersebut.

(0.28) (Kol 1:7) (ende)

Epafras. Diduga bahwa ia seorang murid Paulus dari Efesus, jang kemudian mengadjar Indjil di kota dan daerah sekitarnja, seperti di Laodisea dan Hierapolis, dan mendirikan umat-umat disitu. Ia sedang di Roma dan rupanja bersama dengan Paulus. Batja lagi Kol 4:12-13 dan File 1:23.

(0.28) (1Ptr 1:1) (ende)

SURAT PERTAMA SANTU PETRUS

KATA PENGANTAR

Pengarang

Sedjak dari permulaan, Para Bapak Geredja sependapat bahwa St. Petruslah penulis surat ini. Kesatuan pendapat itu telah utuh, sampai ketika sardjana- sardjana Kitab Kudus dari djaman modern ini mengemukakan beberapa keberatan terhadapnja.

Isi surat ini sendirilah jang harus memberi putusan dan penjelesaian jang sebenarnja. Disamping setjara terang-terangan menundjukkan dirinja sebagai Petrus, "Rasul Kristus", pengarang sepintas lalu dalam bab 5:1 menjebut dirinja sebagai rekan-imam dan penjaksi kesengsaraan Kristus". Djuga Markus, jang oleh Papias disebut sebagai "djuru bahasa" Petrus di Roma, disangka ada bersama Petrus, tatkala dia menulis suratnja (5:13). Keaslian surat ini diperteguhkan lagi oleh beberapa perhubungannja dengan kehidupan dan pengadjaran Kristus .

Gaja bahasa Djunani, sekalipun kurang mutunja daripada gaja jang dipergunakan oleh St. Jakobus dalam suratnja, dahulu pernah dianggap sebagai suatu alasan untuk mengingkari Petrus sebagai pengarang surat ini. Namun sebagaimana halnja dengan Jakobus dan Judas, orang sama menjetudjui sekarang sistim pemakaian djurutulis, jang tentu djuga terdjadi pada masa Petrus.

Penulis terus terang mengatakan bahwa ia menulis "dengan perantaraan Silvanus" (5:12). Akibatnja ialah sekalipun isi pikiran itu timbul dari Petrus, tetapi bahasanja disusun oleh djurutulisnja.

Pembatja

Ajat pertama dari surat ini menundjukkan bahwa ia ditulis untuk orang serani di Asia Ketjil. Entah orang-orang serani itu terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi atau kafir, masih dipersoalkan. Karena alasan-alasan jang diberikan belum mentjapai persetudjuan penuh, maka rasanja dapat dikatakan bahwa tak ada kelompok orang serani tertentu jang dimaksudkan. Dengan pasti ialah bahwa bagian terbesar orang serani terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi. Tetapi tatkala surat ini ditulis, Paulus dan rekan-rekannja telah menobatkan banjak orang kafir di Asia Ketjil. Kemungkinan jang terbesar ialah bahwa surat ini ditudjukan kepada Para miskin dan hamba sahaja di Asia Ketjil (2:18).

Waktu, kesempatan dan tempat dimana surat ini ditulis

Pada kesempatan mana Petrus menulis surat ini, tidak kita ketahui. Dari isi surat hanja dapat kita simpulkan bahwa Petrus bermaksud memberanikan orang serani dalam pertjobaan, dan menghidupkan iman jang mendapat serangan sekian banjak (4:12).

Bahwa surat ini ditulis di Roma, itu tentu pasti. Dengan menjebut nama Babylon (5:13), Petrus agaknja hendak mengawaskan kota Roma jang kafir itu, jang kedjajaannja menjamai kemakmuran djasmani Babylon purba. Karena Petrus meninggal di Roma pada djaman penganiajaan Nero, dan karena ketika itu penganiajaan belum lagi meletus, maka agaknja surat ini ditulis mendjelang achir tahun 64 ses. Kristus. Kepastian waktu surat ini menundjukkan bahwa kutipan-kutipan surat St. Paulus didalam surat St. Petrus itu mungkin.

Gajabahasa

Sekalipun surat ini, sebagaimana djuga surat St. Jakobus, pada dasarnja berisikan adjakan moril, namun dalam beberapa hal ia bukan memuat adjaran moral. la lebih menjerupai bentuk sebuah surat dengan suatu kata pendahuluan jang pandjang (1:1-2), lalu menjusul suatu doa sjukur (1:3-5) jang lazim kedapatan pada banjak surat dizaman itu, dan berachir dengan suatu utjapan selamat (5:12- 14). Tjara penjadjian bahan djuga sederhana, tidak sangat ilmiah. Achirnja, faktor-faktor iman jang digunakan untuk memberi arti kepada adjakan itu djauh lebih banjak daripada St. Jakobus dan menundjukkan suatu teologi penebusan jang tjukup dalam isinja. Teologi penebusan itu dikemukakan dalam suatu bentuk jang sesuai benar dengan liturgi Sakramen Permandian (tjontohnja: 1:3; 2:2; 3:21 dll). Banjak sardjana modern berjakin bahwa isi surat ini sebenarnja terpetik dari suatu katekese permandian jang pernah digunakan St. Petrus. Pemakaian sematjam itu kita ketemukan djuga dalam tulisan-tulisan lain dari Perdjandjian Baru. Ini adalah suatu bukti bahwa liturgi memainkan peranan penting dalam pembentukan Perdjandjian Baru. Ini harus diperhatikan djuga, agar kita dapat mengerti lebih baik Kitab Kudus dan kehidupan liturgi pada zaman purba Geredja Katolik.

Adjaran

Karena surat ini pada dasarnja berisi suatu adjakan moril, maka djangan kita harapkan suatu pementasan kebenaran dogmatis jang teratur didalamnja. Tetapi, kita bisa menemukan djuga teologi jang kaja dan dalam disitu. Kebenaran teologis jang asasi ialah bahwa orang kristen diseluruh dunia ini bersatu (5:9); dahulunja mereka pendosa (2:24) jang tak tahu suatu apapun (1:14) tetapi kini mereka telah ditebus oleh darah kudus Kristus (1:18-19) dan dipilih untuk berbakti kepadanja (1:2).

Tjaranja mereka ditebus itu diterangkan sedjelas-djelasnja. Allah Bapa, jang maharahim (1:3) dan kudus (1:15-16), sudah merentjanakan penjelamatan mereka (1:2), bahkan sebelum dunia tertjipta (1:20). Nabi-nabi Perdjandjian Lama menginsjafi rentjana tersebut dan bernubuat pula tentang rentjana itu (1:10-12). Rentjana itu dipenuhi dalam sedjarah dengan kedatangan Kristus, jang biarpun tak bersalah (1:19; 2:22), tetapi menderita sengsara (2:21; 4:1), dan wafat disalib (2:24; 3:18). Hasil daripada sengsara dan wafat Kristus ialah penjilihan dosa manusia (1:18; 3:18).

Mati untuk dosa berarti lahir kembali kesuatu hidup baru jang telah diperoleh berkat kebangkitan Kristus (1:3), dan itu kita dapat dalam Sakramen Permandian (3:12), suatu Sakramen jang telah digambarkan lebih dahulu dalam peristiwa ai bah (3:20). Oleh ketaatan kepada Kristus (1:2), dan iman terhadap ebasiat penebusanNja (1:5,7-9), orang kristen ada harapan untuk memperoleh istirahat abadi disurga (1:5; 3:22).

Akan memperoleh gandjaran kekal, orang kristen hendaknja kudus (1:15), melawan penggodaan setan (5:8-9), meninggalkan dosa-dosa dahulu (1:14;2:11;4:2- 5), menerima pertjobaan dan penderitaan hidup ini (1:6; 2:19; 5:13; 4:12), mengusahakan kebadjikan jang sesuai dengan tugas hidup (2:13; 3:7; 5:1-5), dan terlebih berusaha akan beroleh kebadjikan tjinta-kasih persaudaraan (3:8).

Biarpun kehidupan sematjam itu kelihatan sukar, toh akan lebih mudah karena diteladani oleh Kristus sendiri (2:21; 3:17; 4:1), oleh semakin mendekatinja (2: 3-4), oleh kesadaran bahwa mereka mengambil bagian dalam penderitaannja (4:13), dan oleh memikirkan kedudukan mereka jang tinggi dimata Allah "batu-hidup", didalam rumah Allah (2:5), suatu bangsa jang terpilih, imamat radjawi, umat jang kudus (2:9).

Dengan tjara hidup demikian, orang kristen dapat hidup dengan penuh kepertjajaan kepada penjelenggaraan Allah (5:7), kepada pengadilan ilahi pada achir zaman, suatu peristiwa jang dirasa Petrus sudah dewat (4:5,7,17), dan akan berachir serta diberkati oleh penampakan mulia Jesus (1:7; 5:1,4).



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA