Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 651 ayat untuk segera sampai AND book:[1 TO 39] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.34) (Mzm 42:2) (jerusalem: Allah yang hidup) Bdk Maz 36:10+
(0.34) (Mzm 79:11) (jerusalem: sampai ke hadapanMu) Ratapan l.k. diperorangkan sebagai pembicara baik yang menghadap Tuhan, bdk Maz 88:3; 102:2,21; Rat 3:44; Ayu 16:18+.
(0.34) (Yer 51:64) (jerusalem: Sampai di sinilah...) Kata penutup (yang tidak terdapat dalam terjemahan Yunani) ini aselinya menyusul Yer 51:58. Dalam naskah Ibrani kata terakhir Yer 51:58 (kebetulan) terulang pada awal Yer 51:64 ini.
(0.34) (Yeh 6:14) (jerusalem: sampai ke Ribla) Ribla, bdk 2Ra 23:33; 25:6 dst, terletak di perbatasan yang paling utara negeri Palestina, sedangkan "gurun' yang disebut membentang di sebelah selatan bdk Hak 20:1+.
(0.34) (Zef 2:12) (jerusalem: orang Etiopia) Etiopia di sini berarti: negeri Mesir yang mulai diperintah oleh sebuah wangsa kerajaan (Firaun) asal Etiopia menjelang masa tampilnya nabi Zefanya (dari th 715 sampai th 663 seb Mas). Nubuat ini rupanya dalam naskah Ibrani tidak lengkap.
(0.34) (Dan 8:26) (ende)

Penglihatan itu harus disembunjikan (lih. Dan 7:28) sampai waktu peristiwa itu terdjadi. Hal itu termasuk kedalam sastera Apocalyps, jang dipakai si pengarang. Ia kan memperkenalkan dirinja sebagai diri Daniel, seorang diantara kaum buangan di Babel. Maka itu harus diterangkan mengapa nubuat itu begitu lama tidak dikenal, jakni sampai djaman si pengarang jang sebenarnja. Nah, keterangannja ialah: menurut perintah tuan (malaekat) penglihatan itu tidak boleh diberitahukan dahulu!

(0.34) (1Taw 8:33) (jerusalem: Ner memperanakkan Kisy) Menurut 1Sa 9:1 Kisy adalah anak Abiel. Menurut 1Sa 14:50-51 Ner dan Kisy adalah bersaudara, bukannya ayah dan anak
(0.33) (Kel 11:1) (sh: Jangan keraskan hati (Rabu, 13 April 2005))
Jangan keraskan hati


Tujuan tulah dijatuhkan kepada orang Mesir adalah untuk membuat mereka sadar bahwa Allah Israel lebih berkuasa daripada dewa-dewi Mesir, supaya mereka mau melepaskan umat Israel untuk beribadah kepada Tuhannya. Karena tidak kunjung bertobat, maka tulah demi tulah dijatuhkan. Semua tulah yang sudah dijatuhkan, memiliki satu kesamaan di dalam nuansa alami. Akan tetapi, tulah yang kesepuluh itu berbeda sama sekali. Tulah itu akan segera tiba dan diberitahukan pertama-tama kepada Musa dan orang Israel. Tulah ini memiliki sifat yang mematikan bagi orang-orang Mesir. Tulah ini akan merupakan pukulan telak yang membuat Firaun akhirnya menyerah (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1).

Sebetulnya dari semua tulah yang sudah terjadi, orang Mesir belajar dan melihat bahwa Allah orang Israel sangat berkuasa. Hati mereka sudah "dilunakkan" oleh Tuhan sehingga rela memberikan emas dan perak kepada orang Israel (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2-3). Ketika tulah ini diumumkan kepada orang Mesir dan seluruh istana Firaun, semua orang digambarkan akan menyerah kecuali Firaun yang bersikukuh mengeraskan hati (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8-10). Oleh karena itu, tulah itu dipastikan akan terjadi.

Tulah ini akan memakan korban semua anak sulung dari Firaun sampai kepada anak sulung budak perempuan, bahkan juga anak sulung hewan-hewan di Mesir akan mati (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4-6). Mereka akan berseru dengan seruan hebat yang tidak pernah terdengar di Mesir sebelumnya (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6). Seruan serupa (kata yang sama digunakan) terdengar dari mulut orang-orang Israel dulu atas penderitaan perbudakan yang mereka alami di Mesir (Kel. 3:7-9). Sebaliknya tulah ini tidak akan mengganggu sedikit ujung rambut pun orang-orang Israel (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7).

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tidak mengeraskan hati melawan Allah. Jangan sampai pada akhirnya hati kita membatu. Saat itu kita tidak lagi dapat bertobat!

Renungkan: Yesus yang datang dengan lemah lembut menyapa hati Anda (Mat. 11:29), adalah juga Tuhan yang tegas terhadap orang yang terus menolak-Nya.

(0.33) (Ams 28:16) (sh: Ingin cepat kaya, membawa celaka (Minggu, 5 November 2000))
Ingin cepat kaya, membawa celaka

Tidak seorang pun ingin miskin atau tetap dalam kemiskinannya. Masing-masing berjuang memperbaiki taraf hidupnya dengan berbagai macam cara dan usaha, namun tidak semua perjuangan ini mendapatkan kesempatan dan hasil yang sama. Siapa yang bertekun dalam usaha yang halal akan memperjuangkannya di jalur yang benar, sebaliknya bagi yang menganggap bahwa usaha yang halal tidak menjawab kebutuhannya akan segera beralih kepada cara yang tidak halal, demi tercapainya tujuan.

Dari dulu hingga kini, banyak orang menjanjikan `kaya dengan cara mudah dan cepat'. Siapa yang tidak tergiur dengan janji kaya mendadak? Mereka tidak lagi memikirkan risikonya karena fokus perhatian pada kekayaan. Beberapa risiko telah dikatakan penulis: orang yang ingin cepat kaya akhirnya menghalalkan cara sehingga tidak terluput dari hukuman (20), orang yang kikir hanya mengejar harta dan justru akan kekurangan (22), anak yang merampas harta ayah dan ibunya telah merusak keluarganya (24), orang yang loba tidak memelihara relasi dengan orang lain (25), orang yang menyimpan kekayaannya hanya untuk diri sendiri akan dikutuki (27). Segala risiko ini sering diabaikan karena terkalahkan oleh keinginan cepat kaya. Risiko tidak penting, yang penting kaya dulu. Itulah sebabnya segala cara dihalalkan, sampai merusak keluarga sendiri, merusak bangsa sendiri, bahkan merusak diri sendiri. Banyak orang menjadi pengedar ganja dan narkoba bukan karena membutuhkan sesuap nasi, tetapi karena inilah cara mudah cepat kaya. Banyak orang menjual diri dengan cara amatir ataupun profesional demi mencukupi kebutuhan sekunder. Banyak orang mencetak uang palsu agar cepat kaya. Sampai kapankah kekayaan dapat bertahan sebagai tujuan hidup?

Renungkan: Kekayaan yang cepat didapat dengan menghalalkan cara akan berdampak buruk bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan diri sendiri.

Bacaan untuk Minggu ke-21 sesudah Pentakosta

Yesaya 25:6-9

Filipi 4:12-20

Matius 22:1-14

Mazmur 23

Lagu: Kidung Jemaat 287

(0.33) (Yer 10:17) (sh: Hati seorang Yeremia (Kamis, 14 September 2000))
Hati seorang Yeremia

Sekali lagi di hadapan kita dipaparkan kasih dan kepedulian Yeremia atas bangsanya. Firman yang datang pada saat Yerusalem dikepung oleh tentara Babel pada tahun 597 s.M. memastikan bahwa penghakiman sudah datang (17-18). Kehancuran Yehuda hanya dalam hitungan detik. 'Jangan banyak bicara lagi. Tak perlu lagi berdebat. Segera kemasi barang-barang dan siap pergi ke pembuangan.'

Setelah mendengar kepastian penghakiman Allah, ratapan, dan tangisan Yeremia meledak (19-21). Hati dan pikiran Yeremia sudah menyatu dengan bangsanya, secara mendalam Yeremia mengidentifikasikan dirinya dengan penderitaan bangsanya. Tangisannya adalah tangisan seluruh bangsa Yehuda, karena mereka akan sangat menderita. Lukanya tidak akan dapat disembuhkan. Malapetaka dan bencana itu dilambangkan dengan kemah yang sudah rusak dan semua talinya putus. Yeremia sangat menyesali sikap para pemimpin bangsa yang harus bertanggungjawab terhadap hancurnya bangsa Yehuda.

Kepedulian dan kasih Yeremia terhadap bangsanya sangat mendalam, sehingga tidak mungkin berhenti hanya sampai meratap dan menangis. Ia didorong dengan kuatnya oleh kepeduliannya dan hatinya dibakar oleh rasa kasih terhadap bangsanya, sehingga sampai saat-saat terakhir sebelum penghukuman datang, demi bangsanya, ia masih memohonkan kemurahan Allah (23-25). Permohonannya kini didasarkan pada suatu keyakinan dan pengakuan bahwa Allah berkuasa mutlak atas perjalanan hidup manusia. Bangsanya harus menjalani penghukuman yang dahsyat. Namun ia memohon agar pembuangan Yehuda itu merupakan hajaran Allah untuk memperbaharui kehidupan bangsanya dan bukan untuk melenyapkan bangsanya. Yeremia menghadapi sebuah dilema. Hatinya terdorong untuk memohon kemurahan Allah sementara itu pikirannya menegaskan bahwa penghukuman itu tidak terelakkan lagi. Namun ini tidak membuatnya berhenti bergumul dan berdoa bagi bangsanya.

Renungkan: Kita mungkin juga menghadapi dilema yang sama ketika melihat kondisi bangsa kita. Namun kita harus meneladani Yeremia untuk tidak berhenti bergumul dan berdoa bagi bangsa kita, walaupun nampaknya pembaharuan itu mustahil dapat terjadi.

(0.33) (Yer 4:1) (sh: Pertobatan yang mahal (Kamis, 31 Agustus 2000))
Pertobatan yang mahal

Bangsa Yehuda untuk kesekian kalinya menjauh dari Tuhan dan untuk kesekian kalinya pula Allah mengundang untuk bertobat. Yehuda seharusnya mengalami pertobatan yang dalam dan radikal (1-2). Yakni kembali kepada Allah namun dengan meninggalkan segala berhala. Artinya harus ada perbedaan sikap yang jelas terhadap Allah, sebab Allah dan berhala tidak dapat disamakan dan disatukan.

Kesungguhan pertobatan ini harus lebih dikuatkan lagi dengan sumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan, dan dalam kebenaran demi TUHAN yang hidup (2). Bagi kita yang hidup di zaman ini, sumpah sudah tidak mempunyai arti yang besar. Banyak orang bersumpah palsu di pengadilan. Namun bagi bangsa Yehuda, artinya besar sekali. Sebab bagi mereka, orang yang tidak mengakui kedaulatan Allah tidak berani bersumpah demi Dia. Bahkan salah satu hukum Taurat melarang umat Allah untuk menyebut nama TUHAN dengan sia-sia (Kel. 20:7). Artinya nama TUHAN harus disebut dalam kebenaran dan keadilan.

Pertobatan sejati mendatangkan berkat bagi bangsa Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Mengapa demikian? Bangsa-bangsa lain yang melihat berkat yang diterima oleh Yehuda, mencari untuk mendapatkan berkat yang sama. Pencarian ini akan berakhir pada penyerahan diri kepada Allah yang berdaulat sebab dari sanalah berkat bagi Yehuda mengalir. Apa yang diutamakan dalam pertobatan sejati? Permulaan yang baru! (3) Karena masa depan bangsa Yehuda terancam oleh kejahatannya di masa lampau. Hanya permulaan baru yang total dan radikal yang dapat menyelamatkan bangsa Yehuda. Karena itu nantinya, kerajaan Yehuda harus dihancurkan dan bangsanya dibuang ke Babel. Namun sekali lagi ini hanya dapat dimungkinkan jika ada komitmen hati yang total kepada TUHAN (4).

Renungkan: Uraian di atas memperlihatkan bahwa untuk sampai kepada pertobatan sejati bangsa Yehuda harus membayar harga yang mahal. Mereka terlalu terlambat. Seandainya dari dulu mereka mau mentati Allah, mereka tidak perlu mengalami pembuangan dan kehancuran. Ini peringatan keras bagi Kristen untuk berbalik dari jalan yang salah dan berpaling kepada Allah segera setelah Allah memperingatkan kita. Jangan sampai kita terlalu terlambat, hingga seluruh hidup kita harus dirombak untuk sampai kepada pertobatan yang sejati

(0.32) (Kej 18:1) (sh: Tiada yang mustahil bagi-Nya (Rabu, 5 Mei 2004))
Tiada yang mustahil bagi-Nya

Kisah ini melanjutkan pasal segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">17, karena nama Abraham di ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1 sebenarnya tidak ada ("kemudian TUHAN menampakkan diri kepadanya."). Jadi TUHAN lebih lanjut melalui tiga tamu Abraham menyatakan berkat-Nya melalui mengunjunginya (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-2).

Betapa pentingnya menjamu tamu dinyatakan oleh Abraham dengan mengolahkan makanan terbaik untuk dihidangkan. Sebelum itu ia membasuh kaki-kaki mereka sebagai sikap tuan rumah yang melayani tamu terhormat (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3-8).

Di tengah tradisi saling menghormati itu, para tamu pun menyatakan berkat mereka (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10). Di sini berkat itu tiada lain daripada berkat nubuat seorang putra yang memang sudah sungguh-sungguh dinantikan oleh pasangan Abraham dan Sara.

Ketidaksiapan Sara untuk menerima nubuat itu wajar, mengingat usia lanjut dan pengharapan yang entah keberapa kali telah dikecewakan (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11-12). Namun, justru di tengah ketiadaan pengharapan, TUHAN sekali lagi menuntut penyerahan total mereka berdua. Sesungguhnya di tengah kemustahilan bagi manusia, Allah dapat menyatakan kuat kuasa-Nya yang melampaui akal manusia (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">14).

Berapa kali sudah Anda merasa dikecewakan Tuhan, karena pertolongan yang dirasakan begitu lambat? Mungkin Anda sudah berhenti berharap, dan tidak lagi percaya akan pertolongan-Nya. Kuatkan dan teguhkan hatimu sekali lagi, karena di saat paling lemah, di situ kuat kuasa Tuhan beroleh kesempatan untuk dinyatakan. Pertolongan akan segera datang. Janji akan segera digenapi.

Tekadku: Aku akan menantikan dengan setia dan tidak putus asa sampai Tuhan menyatakan pertolongan-Nya. Aku tahu Ia peduli kepadaku, dan tiada yang mustahil bagi-Nya.

(0.31) (Dan 11:10) (jerusalem: anak-anaknya) Yaitu Seleukus III Keraunus (th 227-223 seb Mas) dan Antiokhus III Agung (th 223-187 seb Mas). Ayat-ayat berikut berkata tentang keberhasilan Antiokhus Agung yang disebut "raja negeri Utara". Sejak th 220 seb Mas raja Antiokhus Agung mulai merebut negeri Palestina: Ptolomeus IV Filopator (th 221-203 seb Mas) segera mengerahkan tentaranya juga, baik pasukan sewaan maupun pasukan orang Mesir.Ia maju sampai ke perbatasan dan memukul mundur Antiokhus Agung yang menderita rugi besar (pertempuran di Rafia), Dan 11:11, tetapi kemenangan itu tidak dimanfaatkan, Dan 11:12. Delapan tahun lamanya Antiokhus Agung berperang guna merebut kembali kerajaannya di Asia.Ketika raja Ptolomeus V Epifanes naik takhta di Mesir (th 205-118 seb Mas) Antiokhus Agung kembali menyerang Mesir, Dan 11:13; kali ini ia didukung oleh suatu persekutuan dengan raja Makedonia, Filipus V, dan sangat tertolong oleh pemberontakan-pemberontakan yang sementara itu pecah di negeri Mesir sendiri. Dan 11:15 menyinggung pengepungan kota Gaza yang makan banyak waktu. Serangan balasan yang dilontarkan Ptolomeus V di negeri Yehuda tidak mencegah Antiokhus dari memasuki kota Yerusalem, Dan 11:15-16.
(0.31) (Hak 19:1) (sh: Moral bejad. (Kamis, 6 November 1997))
Moral bejad.

Dalam pasal sebelum ini, kekacauan terjadi dalam masalah agama. Segera kekacauan itu diikuti oleh kekacauan kehidupan moral seperti yang dibentangkan dalam pasal ini. Bila hati jauh dari Tuhan, pastilah kelakuan pun akan menyimpang dari sifat kudus Allah. Orang Lewi itu tidak bersedia bermalam di wilayah orang Kanaan. Ternyata justru di wilayah suku Benyamin sendiri ia bukan saja tidak diberi tumpangan tetapi hampir dijadikan korban homoseksual sampai akhirnya mengorbankan gundiknya untuk diperkosa.

Hancurnya umat Tuhan. Seorang Lewi seharusnya tahu hukum-hukum Tuhan dan taat melakukannya karena mereka adalah suku yang dikhususkan bagi Tuhan. Namun bukan demikian yang kita jumpai dalam orang Lewi ini. Selain punya gundik, dengan tanpa sedikit pun menunjukkan perasaan ia korbankan gundiknya itu dan pergi begitu saja meninggalkan mayatnya sesudah diperkosa semalaman. Bila para rohaniwan sendiri sudah begitu bejad, apalagi umat.

Renungkan: Kritik terhadap berbagai hal yang tidak benar dalam masyarakat, memang sangat diperlukan. Tetapi lebih penting dari kritik ialah kehidupan yang sesuai dengan kebenaran.

Doa: Tolong kami bukan saja kritis terhadap hal di luar kami tetapi lebih lagi terhadap diri kami sendiri, Tuhan.

(0.31) (Rut 2:8) (sh: Perhatian Boas (Senin, 12 April 1999))
Perhatian Boas

Keuletan Rut dari pagi hingga sore hari menarik perhatian Boas, sehingga ia menanyakan "siapakah perempuan itu?" Perhatian yang diberikan Boas meluas, mulai dari memberikan izin, menjanjikan perlindungan khusus, sampai makan roti bersama karyawannya, bahkan ia pun diizinkan membawa roti untuk Naomi. Boas sungguh mengagumi kebaikan hati Rut kepada Naomi. Begitu pula sebaliknya, Rut segera memahami bahwa semua perlakuan Boas padanya adalah suatu kehormatan besar. Inilah kesempatan bagi Rut untuk terus bekerja keras sebelum panen berakhir.

Jangan menyia-nyiakan kesempatan. Rut adalah wanita pintar. Ia peka memahami situasi, gesit memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan pertimbangan matang. Kesempatan yang diberikan Boas dimanfaatkannya untuk mengumpulkan gandum; dan Tuhan memberkati kerja keras Rut. Perhatian dan kesempatan yang ada pada kita sering menjadikan kita manusia santai. Belajarlah dari Rut yang menghargai perhatian dan meraih kesempatan dengan berjuang dan kerja keras!

Renungkan: Rut mengawali perjuangan hidupnya dengan kerja keras. Dan, hasilnya sungguh mengherankan!

Doa: Tuhan, tuntunlah tanganku, agar mau bekerja keras. Berilah kepekaan, agar saya mampu melihat kesempatan baik dari Tuhan dengan mata hati saya.

(0.31) (Dan 10:1) (sh: Hamba yang rindu menggumuli zaman (Rabu, 30 Juni 1999))
Hamba yang rindu menggumuli zaman

21 hari lamanya Daniel merendahkan diri di hadapan Allah -- berpuasa -- untuk mendapatkan pengertian. Daniel rindu sekali mendapatkan hikmat Allah, untuk dapat memahami apa yang sedang dan akan terjadi. Kerinduan ini bukan hanya sebatas kerinduan akan pengetahuan, namun kerinduan ini muncul karena ia sangat memperhatikan dan memikirkan nasib bangsanya, umat Tuhan. Hamba Tuhan yang mau dan rindu menggumuli zaman seperti Daniel sangat dibutuhkan suatu bangsa. Walaupun harus menunggu jawaban Allah beberapa waktu lamanya, namun ini tidak berarti bahwa Allah sengaja menunda atau berlambat-lambat. Allah akan segera bertindak walaupun akan ada halangan yang menyebabkan terlambatnya jawaban itu.

Hamba Tuhan yang tidak sendiri. Penglihatan yang diterima Daniel sangat luar biasa, sehingga ia menjadi lemah. Allah memberinya kekuatan melalui malaikat utusan-Nya. Umat Tuhan tidak sendirian. Allah sendiri akan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga dan memelihara mereka sampai rencana Tuhan terlaksana. Malaikat Tuhan akan memberikan kekuatan, karena memang merekalah yang harus melayani umat Tuhan.

Renungkan: Apakah Anda seorang yang rindu menggumuli dan mendoakan zaman ini?

(0.30) (Hak 20:1) (jerusalem: dari Dan sampai Bersyeba) Ungkapan yang di luar Pentateukh lazim ini menunjuk batas utara dan batas selatan wilayah yang sungguh-sungguh diduduki bangsa Israel, bdk 1Sa 3:20; 2Sa 3:10; 1Ra 4:25, dll. Di mana masih ditambah: tanah Gilead berdasarkan ceritera yang termaktub dalam Hak 21:8-12. Ada ungkapan-ungkapan lain yang menetapkan batas utara dan batas selatan: dari jalan masuk ke Hamat sampai negeri Mesir (atau: laut Araba), 1Ra 8:65; 2Ra 14:25, atau batas selatan dan batas utara: dari sungai Mesir sampai ke sungai besar itu (sungai Efrat), Kej 15:18; 2Ra 24:7; Bil 34:1+.
(0.30) (1Raj 4:27) (ende)

Mulai dengan ajat ini (1Ra 4:20) sampai dengan 1Ra 6:1 bilangan ajat dan djuga kadang susunan teksnja dalam naskah Hibrani berbeda dengan bilangan dalam terdjemahan Junani dan Latin (Vlg) (jang berbeda satu sama lain djuga). Dalam terdjemahan Latin fasal segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">4 (1Ra 4) diteruskan sampai dengan 1Ra 5:14 naskah hibrani, hingga 1Ra 5:1 terdjemahan latin sama dengan 1Ra 5:15 naskah Hibrani. Naskah Hibrani memuat 32 ajat dalam fasal segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">5, padahal terdjemahan Latin hanja 18. Terdjemahan kami dalam susunan ajat 1Ra 4:20-5:9 menuruti susunan terdjemahan junani, jang lebih logis.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA