Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 5406 ayat untuk orang Dan AND book:[40 TO 66] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.54) (Mrk 13:14) (ende: Perkosaan jang ngeri)

Kalimat ini dikutip dari nubuat Dan 9:27; 11:1 dan Dan 12:1, dan disitu dimaksudkan sebagai penghinaan terhadap kenisah jang dilakukan orang kafir, dengan mendirikan patung berhala didalamnja dan memudja dia disitu. Disini digunakan sebagai gambaran kerobohan kenisah oleh tentera Romawi.

(0.54) (Luk 16:9) (full: KEKAYAAN DUNIAWI. )

Nas : Luk 16:9

Ketidakadilan, ketamakan dan kekuasaan sering terlibat dalam pengumpulan dan penggunaan "kekayaan duniawi"

(lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).

Kita harus memakai harta milik dan uang dengan cara yang akan memajukan kepentingan Allah dan keselamatan orang lain.

(0.54) (1Tes 5:3) (full: DAMAI DAN AMAN. )

Nas : 1Tes 5:3

Orang tidak percaya yang akan berkata, "Damai dan aman." Hal ini dapat berarti bahwa dunia menantikan dan mengharapkan perdamaian. Hari Tuhan dan masa kesesakan seluruh dunia akan menimpa mereka dengan mendadak, membinasakan semua harapan untuk perdamaian dan keamanan.

(0.53) (Mat 2:22) (full: DINASIHATI DALAM MIMPI. )

Nas : Mat 2:22

Dari dua peringatan yang diberikan oleh Allah (ayat Mat 2:12,22) kita mengetahui bahwa Allah senantiasa menjaga dan melindungi orang yang dikasihi-Nya dan bahwa Ia mengetahui cara yang terbaik untuk menggagalkan rencana orang jahat dan menyelamatkan orang-orang yang setia kepada-Nya dari tangan orang yang hendak mencelakakan mereka.

(0.53) (Flp 3:5) (jerusalem: orang Ibrani asli) Harafiah: orang Ibrani berasal dari orang-orang Ibrani. Artinya: orang Yahudi asal Palestina, Kis 23:16, dan berbahasa nenek-moyang (Ibrani), Kis 21:40. "Orang Ibrani" diperlawankan dengan orang Yahudi di perantauan yang berbahasa Yunani, Kis 6:1+.
(0.53) (Mat 5:3) (ende: Menaruh roh kemiskinan)

Jang dimaksudkan, pertama-tama mereka jang bukan karena kesalahan sendiri terpaksa hidup miskin dan tidak terpandang dalam masjarakat, tetapi mentjukupkan diri dengan keadaan itu, penuh tawakal dan kepertjajaan kepada Allah. Mereka lebih mudah membuka hatinja bagi nilai-nilai rohani-abadi dan rela berkurban untuk memperolehnja. Tetapi termasuk pula orang-orang jang memang berada, tetapi hidup sederhana dan beramal guna Keradjaan Allah.

Termasuk lagi mereka jang "mendjual" atau "meninggalkan" segala-galanja untuk lebih erat dan lebih sempurna dapat mengikuti Jesus dan mengabdi kepada Allah, seperti para rasul dan kemudian para biarawan dan biarawati, asalkan mereka ini sungguh-sungguh hidup berhemat didalam biara.

(0.53) (Kis 23:8) (jerusalem: orang-orang Saduki mengatakan) Ajaran tentang kebangkitan orang-orang mati, bdk 2Ma 7:9, dan tentang adanya malaikat-malaikat, bdk Tob 5:4, di zaman belakangan muncul di kalangan orang-orang Yahudi. Menurut ayat ini maka orang-orang Saduki menyangkal kedua-keduanya (mereka bahkan tidak menerima adanya pembalasan sesudah kematian). Sehubungan dengan kedua ajaran itu, Paulus mendapat dukungan dari pihak orang-orang Farisi, bdk Kis 4:1+.
(0.53) (Ibr 6:10) (jerusalem: orang-orang kudus) Ungkapan yang sama terdapat dalam Rom 15:25, 31; 2Ko 8:4; 9:1,12, dan dipakai sehubungan dengan pengumpulan uang guna jemaat di Yerusalem. "Orang-orang kudus" ialah anggota jemaat induk itu, dan terutama para rasul, bdk Kis 9:13+.
(0.52) (Ibr 4:12) (jerusalem: firman Allah) Ialah firman wahyu yang disampaikan oleh para nabi dan Anak dan yang difirasatkan dalam Maz 95:7-11. Firman itu adalah "hidup" dan berkarya di dalam orang-orang beriman, 1Tes 2:13+. Firman itulah yang menghakimi, bdk Yoh 12:48; Wah 19:13, perasaan dan niat yang terkurung dalam hati manusia yang mencari "perhentian" ilahi. Mengenai "jiwa" dan "roh", bdk 1Tes 5:23+.
(0.52) (1Tim 6:11) (ende: Petugas jang dipilih oleh Allah)

Aslinja "manusia Allah".

Itu suatu ungkapan lazim dalam Perdjandjian Lama, dan telah mendjadi suatu gelaran bagi para nabi dan orang lain jang bertugas menjampaikan sabda Allah kepada umum, dan memperdjuangkan kepentingan-kepentingan Allah terhadap orang-orang jang melalaikan atau menentangnja. Terdjemahan "manusia Allah" terasa sama sekali tidak mengesankan maksud dan tjorak arti asli. Kami sangka terdjemahan jang kami pilih dapat mendekatinja.

(0.52) (Yoh 10:30) (jerusalem) Menurut konteksnya keterangan itu pertama-tama mengenai kekuasaan yang sama pada Bapa dan Anak. Tetapi keterangan itu kurang menentu dan kiranya disengaja. Maka melalui keterangan itu orang dapat melihat suatu kesatuan lebih luas dan lebih mendalam. Orang-orang Yahudi tidak keliru dengan mengertinya sebagai keterangan bahwa Yesus adalah Allah, Yoh 10:33. Bdk Yoh 1:1; 8:16,29; 10:38; 14:9-10; 17:11,21 dan Yoh 2:11+.
(0.52) (Ef 4:7) (sh: Kesucian umat Allah (Selasa, 15 Oktober 2002))
Kesucian umat Allah

Orang yang percaya pada Yesus harus hidup sesuai dengan panggilannya sebagi umat Allah. Paulus menasihatkan mereka untuk tidak lagi hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">17). Bagaimanakah hidup orang yang tidak mengenal Allah? Hati mereka yang keras mengakibatkan pikiran sia-sia (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">17), pengertian gelap dan kebodohan, serta jauh dari Allah mengakibatkan mereka hidup di bawah murka Allah. Sehingga hidup mereka serba kacau yang nampak dari pikiran yang tumpul. Dikuasai hawa nafsu dan serakah berbuat cemar (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19).

Sebagai umat Allah, orang percaya harus hidup suci, karena orang yang percaya Yesus telah belajar mengenal Yesus Kristus, mendengar Kristus dan menerima pengajaran dalam Kristus (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21). Sentralitas Kristus terlihat jelas. Ini berarti orang percaya menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru, setiap hari dibarui dalam roh dan pikiran (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">23). Tidak ada artinya menyatakan diri sebagai ciptaan baru namun tabiat dan kebiasaan lama masih terus dilakukan. Semua tabiat lama harus dibuang karena manusia lama sudah dibuang. Sekarang orang percaya harus membuang dusta dan berkata benar (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25). Kebohongan menghancurkan persekutuan umat Allah. Orang percaya harus menguasai diri (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">26-27). Boleh marah, tetapi jangan menjadi angkuh, dendam dan benci. Boleh marah, namun jangan dipelihara dan berkembang tidak terkendali. Boleh marah, tetapi saat marah jangan membiarkan iblis mengubah kemarahan menjadi kekerasan dan kebencian. Orang percaya jangan mencuri tetapi bekerja keras dan jujur (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">28). Jangan mengambil hak dan milik orang lain. Orang percaya mempergunakan mulut untuk membangun sesama (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">29), bukan untuk menghancurkan orang lain (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">30). Orang percaya jangan memiliki relasi yang pahit, geram, marah, pertikaian, dan fitnah dengan sesama orang percaya. Sebaliknya, dalam persekutuan umat hendaklah ada keramahan, kasih dan pengampunan (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">31-32).

Renungkan: Adakah tabiat lama yang harus dibuang hari ini? Mengapa terus memelihara tabiat lama, bila itu berarti menyebabkan kematian?

(0.52) (Mat 18:17) (ende: Sebagai kafir atau pemungut bea)

Sebutan ini dalam mulut Jesus hanja boleh berarti: seperti orang kafir dan kaum pemungut bea dianggap oleh orang Jahudi sebagai terkutjil dari umat mereka, demikian orang jang tegar hati itu harus dikutjil dari umat Kristus.

(0.52) (Luk 17:2) (ende: Jang terketjil)

"Orang ketjil" dalam Indjil lazim berarti orang miskin dan jang rendah kedudukannja. Mereka biasa diabaikan orang, tetapi djustru merekalah jang dipanggil untuk masuk keradjaan Allah. Bdl. Mat 5:2.

(0.52) (1Tim 5:10) (ende: Membasuh kaki para orang kudus)

Itu tentu sebagai tanda penghormatan kepada orang-orang seiman itu, menurut tjontoh dan pesanan Jesus dalam Indjil. Ingatlah Yoh 13:4-15. Bdl. pula Luk 7:44.

(0.52) (2Kor 7:12) (jerusalem: orang yang menderita perbuatan salah) Orang itu kiranya seorang utusan Paulus. Tentang orang yang berbuat salah, 2Ko 2:6+, tentang utusan Paulus dan kesalahan itu kita tidak tahu apa-apa.
(0.52) (Ef 3:1) (sh: Membuka rahasia Allah (Rabu, 5 November 2003))
Membuka rahasia Allah

Pengalaman yang seseorang atau sekelompok orang lalui maupun nikmati, pasti memberi alasan akan kekhususan diri orang atau kelompok tersebut. Secara positif pengakuan ini memacu orang atau kelompok tersebut untuk meningkatkan kualitas pengalaman atau kemampuannya. Namun, secara negatif, jika kekhususan itu ditempatkan pada porsi “perasaan” tanpa iman dan logika, maka siapapun akan merasa dirinya sendirilah ang paling benar, dan orang lain pasti salah. Orang-orang Yahudi melalui penyataan Allah dan pengalaman hidup nenek moyang mereka bersama Allah, merasa bahwa mereka dikhususkan Allah. Begitu pula dengan orang-orang non Yahudi -- orang-orang Yunani para pengikut agama misteri—melalui pengalaman spiritual, mereka beranggapan bahwa hanya mereka yang memiliki hikmat ilahi. Kedua anggapan ini sungguh keliru, karenanya Paulus mengungkapkan suatu kebenaran, yaitu rahasia Allah. Orang-orang non Yahudi yang sudah percaya telah dipersatukan dengan orang-orang Yahudi yang percaya dalam satu tubuh, yaitu jemaat. Paulus mengatakan bahwa rahasia Allah ini telah memberikan pengaruh yang dahsyat terhadap diri dan pelayanannya. Olehnya Paulus didorong untuk mewartakan Injil kepada semua orang Tugas kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus pada masa kini, sebagaimana yang dilakukan oleh jemaat pada masa lampau (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10) adalah memberitakan dan menawarkan rahasia Allah itu kepada semua orang untuk mereka alami. Apakah saat ini kita semua sudah melakukannya?

Renungkan: Seandainya setiap orang Kristen seperti Paulus: menyadari diri sebagai pelayan Kristus bukan pelayan diri sendiri, dan menyadari pertolongan anugerah Allah, pastilah Gereja Tuhan akan mampu menjadi peragaan pelbagai hikmat Allah.

(0.52) (Luk 7:36) (sh: Lebih layakkah aku? (Sabtu, 24 Januari 2004))
Lebih layakkah aku?

Merasa diri lebih layak dan lebih baik dalam segala hal mengakibatkan seseorang merasa dirinya berhak menilai orang lain. Di hadapan Yesus Kristus benarkah kita lebih layak dan lebih baik dibandingkan dengan orang lain?

Ketika Yesus diundang makan oleh orang Farisi, terjadi suatu peristiwa yang bagi orang Farisi itu adalah suatu hal yang seharusnya tidak terjadi. Peristiwa itu terjadi di tengah-tengah jamuan makan. Seorang perempuan berdosa datang sambil menangis, berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air mata, menyekanya dengan rambut, kemudian mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">38). Orang Farisi ini melihat dan mengatakan “Kalau Dia nabi, tentunya Dia tidak akan bergaul dengan orang berdosa” (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">39). Secara tidak langsung orang Farisi ini mengatakan, “Nabi hanya bergaul dengan orang yang tidak masuk dalam kelompok orang berdosa”.

Namun melalui peristiwa ini Yesus membongkar konsep salah orang Yahudi. Tidak ada kelompok orang berdosa dan kelompok orang benar. Di hadapan Yesus semua manusia adalah orang berdosa, dan berhutang kepada-Nya. Tidak ada seorang pun yang mampu membayar hutangnya dan yang layak di hadapan Allah. Inilah yang Yesus tegaskan dalam cerita perumpamaan tentang perempuan berdosa dan orang Farisi (ayat orang+Dan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">41-42). Bahwa keselamatan diberikan bukan kepada orang yang merasa diri lebih layak dibandingkan dengan orang lain. Keselamatan diberikan kepada orang yang tidak layak, orang yang sangat berdosa seperti perempuan berdosa (dari kacamata orang Farisi) tersebut yang adalah pelacur.

Kita semua berdosa dan tidak layak di hadapan Yesus. Jangan pernah merasa diri lebih layak karena dosa orang lain kelihatannya lebih banyak.

Renungkan: Hanya oleh anugerah kita dilayakkan dan diselamatkan. Jadi, jangan sombong!

(0.52) (1Kor 10:2) (jerusalem) Paulus berpikir kepada awan yang membimbing umat Israel dalam melintasi Laut Merah yang melambangkan baptisan, kepada manna dan air yang memancar dari bukit batu di gurun. Begitulah Ekaristi dipralambangkan. Paulus mengajak orang-orang Korintus untuk berlaku hati-hati dan rendah hati. Sebab orang-orang Israel dahulu sedikit banyak menikmati karunia-karunia yang sama seperti yang dinikmati orang-orang Korintus. Namun kebanyakan umat Israel mengesalkan hati Allah, 1Ko 10:5.
(0.51) (Why 3:4) (full: DI SARDIS ADA BEBERAPA ORANG. )

Nas : Wahy 3:4

Sepanjang sejarah gereja, selalu ada beberapa orang (yaitu, orang yang tersisa) yang tidak "mencemarkan pakaian mereka" dan yang telah berusaha untuk kembali kepada kesederhanaan dan kemurnian pengabdian diri mereka kepada Kristus yang dikenal oleh para rasul dan banyak orang lain lagi dalam PB (2Kor 11:3).



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA