Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 6560 ayat untuk Terhadap semuanya itu AND book:[1 TO 39] (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17) (Mzm 12:1) (sh: Dusta manusia dan kebenaran firman Allah (Jumat, 10 Januari 2003))
Dusta manusia dan kebenaran firman Allah

Ketika semakin banyak orang melakukan kejahatan, kita merasa tersudut sendirian tanpa daya melawan arus dosa massal teramat dahsyat. Perasaan demikian pernah dialami oleh hamba Tuhan seperti Elia, kini juga dialami oleh pemazmur. Dengan memperdalam pemahamannya tentang arti dan makna firman Allah, pemazmur dapat mengatasi pergumulan berat jenis ini.

Dosa sorotan mazmur ini adalah dosa kata-kata. Kata-kata mutlak perlu bagi berbagai segi kehidupan kemanusiaan kita. Tanpa kata, tak mungkin kita berkomunikasi membangun hubungan-hubungan. Dalam kehidupan agama pun, kata-kata berperanan normatif. Kebiasaan religius, norma etis, petunjuk ibadah, semuanya diatur melalui kata-kata. Dalam iman Kristen, hal itu bersumber pada kata-kata Allah di dalam Alkitab. Apabila kata-kata vital peranannya, dosa kata-kata fatal akibatnya. Bayangkan apa yang terjadi apabila kebanyakan orang menerima dusta sebagai hal yang wajar, dan apabila semua kata yang orang komunikasikan lahir dari pikiran dan hati bercabang dua. Mungkinkah mempertahankan masyarakat manusia yang seluruh sendinya goyah?

Dosa dalam kata-kata tidak benar, dusta, bibir manis, namun bercabang arti, cakap besar, dan alat kata untuk menjatuhkan orang lain, dilawan pemazmur dengan serius. Ia minta agar Tuhan bertindak tegas supaya mereka yang berdosa kata seolah Tuhan tidak ada, disadarkan bahwa Tuhan ada (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">4,5). Melawan kejahatan tidak cukup secara negatif saja, harus juga positif. Kata-kata dusta dan keji tidak cukup ditolak dan dihukum. Kata- kata benar yang murni teruji dan yang mengandung janji-janji yang membangun harus dijunjung tinggi. Kata-kata berkualitas demikian hanya ada di dalam kata-kata Allah sendiri, yaitu firman-Nya.

Renungkan: Kita harus menjunjung tinggi firman Allah dengan menyerasikan kata-kata kita dengan kebenaran dan keindahannya.

(0.17) (Mzm 88:1) (sh: Menanti dalam kegelapan (Rabu, 7 November 2001))
Menanti dalam kegelapan

Mazmur kita hari ini merupakan model untuk memahami kenyataan hidup rohani secara lebih utuh.

Pemazmur sedang berada di dalam kesesakan yang begitu dahsyat. Seperti biasanya, ia berdoa, menangis, berteriak pada Allah untuk mendapatkan pertolongan (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3, 10b, 14). Namun, apa yang terjadi? Kali ini tidak ada jawaban. Allah membisu seribu bahasa. Apakah kemudian pemazmur berhenti berteriak? Tidak! Kita justru melihat, kemarahannya ditumpahkan kepada Allah (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">4-10a). Ia menganggap bahwa hubungan dirinya dengan Allah terputus, sebagaimana ungkapan "liang kubur" dan "dunia orang mati" dipakai.

Lebih dahsyat lagi, ia menganggap bahwa Allah bertanggung jawab atas keadaan dirinya (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7-10a). Namun, Allah tetap diam. Pemazmur melanjutkan usahanya dengan menyajikan pertanyaan- pertanyaan retoris (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">11-13). Ada enam hal buruk yang disebutkan di sana: orang mati, arwah, kubur, kebinasaan, kegelapan, negeri segala lupa. Kontrasnya, ada enam hal yang merupakan milik Allah: keajaiban, kebangkitan, kasih, kesetiaan, keajaiban, keadilan. Pertanyaan-pertanyaan retoris ini semuanya dijawab dengan satu kata: TIDAK. Mengapa Allah membiarkan pemazmur tetap terpuruk seperti itu? Tidak ada jawaban. Karena itulah pemazmur untuk terakhir kalinya marah pada Allah (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">14-19). Puncaknya ada di ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">17. Bagi pemazmur, Allah patut disalahkan atas semua yang dialaminya.

Ada dua hal yang dapat kita pelajari di sini. Pertama, hidup tidak selalu menyenangkan. Ada saat-saat ketika kita berada di dalam masa-masa yang sulit. Kedua, di dalam ketidakmengertian pemazmur, ia tetap berdoa pada Allah dan menantikan pertolongan-Nya. Ia tidak menjadi bisu, meskipun kata-kata yang keluar adalah kemarahan dan pertanyaan- pertanyaan. Kadangkala Allah terasa begitu jauh dan tidak mempedulikan kita, meskipun kita telah berteriak pada Dia. Namun kita tidak punya pilihan lain, selain tetap setia pada- Nya.

Renungkan: Kadangkala jiwa kita harus dipersiapkan untuk menempuh malam yang gelap dan begitu panjang. Satu hal yang harus selalu kita lakukan ialah setia dalam menanti pertolongan-Nya!

(0.17) (Yun 2:1) (sh: "Sepanjang jalan Tuhan pimpin" (Jumat, 14 Desember 2001))
"Sepanjang jalan Tuhan pimpin"

Ini adalah sebuah judul lagu yang ditulis oleh Fanny Crosby. Lagu ini ditulis sebagai ungkapan syukur atas pertolongan Tuhan yang ajaib, ketika ia mengalami masa-masa sulit. Yunus pun merasakan keajaiban pertolongan Tuhan, sehingga lahirlah sebuah untaian doa syukur yang sarat dengan kebenaran, meskipun dia berdoa di sebuah tempat yang sangat tidak lazim, yakni di dalam perut ikan! Pertama, doa ini diawali dengan sebuah pernyataan bahwa Tuhan telah menolongnya (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2). Kedua, muncul ung-kapan pribadi Yunus yang menyatakan bagaimana Tuhan menyelamat-kannya dari ombak yang siap menguburnya di dasar laut (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3-7). Ketiga, Yunus menjelaskan tentang mengapa Tuhan menolongnya (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8-9).

Doa Yunus keluar dari hati yang penuh penyesalan. Yunus tidak hanya menunjukkan bahwa kesadaran tentang keberadaan diri yang berdosa membawanya pada kepasrahan dan kesediaan menanggung hukuman, tetapi juga pernyataan bahwa apa yang Tuhan lakukan atas dirinya adalah tindakan yang adil.

Ada tiga kebenaran dari untaian doa Yunus yang tidak hanya harus senantiasa kita ingat, tetapi juga menjadikannya bagian sikap hidup kita. Pertama, ingat bahwa Tuhanlah yang telah menolong kita, bukan harta, kekuasaan, atau kemampuan kita. Dalam segala kesusahan datanglah pada-Nya, "...carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat. 6:33). Kedua, ingatlah bagaimana Ia telah menolong kita. Dia menarik kita dari dosa dengan cara menyerahkan nyawa-Nya sendiri untuk kita. Seperti Yunus, kita pun siap "dikubur" dalam kesusahan dan dosa kita, namun tangan-Nya telah mengangkat kita keluar. Ketiga, ingatlah mengapa Tuhan menolong kita. Tuhan tidak pernah terpaksa menolong kita; Ia menolong karena Ia mengasihi kita.

Renungkan: Ada saatnya kita mengalami masa-masa yang sulit, yang menghancurkan hati, dan menimbulkan banyak kekecewaan. Ingatlah bahwa meskipun masa-masa tersebut Tuhan izinkan terjadi, Dia jugalah yang, karena kasih-Nya, memberikan pertolongan kepada kita.

(0.16) (Ul 22:5) (ende)

Ini merupakan sesuatu jang ternjata terdjadi di Kanaan. Penghukuman berat sebagai kekedjian terhadap Jahwe: menundjukkan bahwa perbuatan itu tidak hanja merupakan perkosaan terhadap kesopanan sadja: melainkan ada hubungannja djuga dengan kultus orang-orang kafir. Kita ketahui bahwa pergantian sematjam itu terdjadi pula pada kultus Astarte.

(0.16) (Ul 32:39) (ende: Akulah Jang Aku itu)

sindiran terhadap nama Kudus Jahwe: 'aku adalah Aku (jang) ada" (cf. Kel 3:14). Ungkapan itu sama dengan jang terdapat dalam Jesaja dan dalam Indjil Joanes. Lihat Kel 3:14 tjatatan.

Ajat-ajat berikut ini mempermaklumkan keputusan penjelamat Jahwe terhadap umatNja.

(0.16) (Est 5:1) (sh: Tuhan di balik perubahan (Senin, 25 Juni 2001))
Tuhan di balik perubahan

Pada saat negara mengalami masa kritis, kita sering mendengar suatu pernyataan: "Perkembangan politik berubah setiap satu detik". Nuansa inilah yang melatarbelakangi kisah Ester di pasal Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5 yang dimulai dengan penegasan: "Pada hari yang ketiga" (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5:1). Inilah hari penentuan, siapa yang akan memenangkan peperangan, Ester yang menyelubungi dirinya (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2:10, 20), atau Haman dengan rencana terselubungnya (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5:14)?

Ester telah mempersiapkan suatu strategi yang cermat dan penuh risiko, yang bukan sekadar mempertaruhkan nyawanya sendiri tetapi juga nyawa semua orang sebangsanya. Ia menggunakan dan memaksimalkan kesempatan sekecil apa pun, berdandan secantik mungkin, dan tidak gegabah menyampaikan maksudnya (1,4,7-8). Namun di balik semuanya itu ada sesuatu yang terjadi, yang hanya dimungkinkan karena adanya tangan Tuhan yang bekerja (Ams. 21:1) serta memberikan kasih karunia. Ester melanggar peraturan dan seharusnya menerima hukuman mati, namun sebaliknya ia justru mendapat perkenan raja (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4:11; 5:2-3, 6, 8).

Pada hari itu juga berkumpullah dalam satu pesta ketiga orang paling penting yang menentukan nasib banyak orang dalam kerajaan Persia: Ahasyweros, Ester, dan Haman. Haman dalam kesombongannya meninggikan dirinya sendiri sementara ia tidak menyadari perubahan yang terjadi. Ia bersama istri dan sahabat-sahabatnya merancangkan hal yang jahat bagi Mordekhai (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5:10-14), namun ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang masuk dalam perangkap yang dibuatnya sendiri. Tuhan tidak tinggal diam, Ia mengatur perubahan, Ia Raja di atas segala raja yang memberikan kasih karunia kepada Ester — umat kepunyaan- Nya dan jerat bagi Haman -- musuh-Nya yang meninggikan diri.

Di tengah kecamuk politik Indonesia yang terus berubah, kita perlu mendukung orang Kristen yang duduk di pemerintahan agar berani menghadapi risiko serta melangkah dengan iman kepada Tuhan yang membuat perubahan. Kiranya mereka bersikap bijaksana, membuat strategi yang cermat dan tepat demi terwujudnya tujuan yang mulia.

Renungkan: Perubahan-perubahan apakah yang sedang terjadi dalam diri Anda? Apa yang menyebabkan perubahan itu, kasih karunia Tuhan atau kesalahan yang menjerat dan menumpulkan kepekaan Anda?Datanglah pada Tuhan, dan temukan jawaban atas perubahan yang terjadi!

(0.16) (Ul 30:1) (ende)

Bahkan apabila kutukan terhadap bangsa Israil itu terdjadi: namun masih ada pula kemungkinan memulihkan kembali: jakni apabila orang mengakui malapetaka itu sebagai hukum dan akibat dari ketidaktaatannja sendiri. Demikianlah maka hal itu mendjadi pendorong untuk bertobat. (cf. Ula 4:26 sld.)

(0.16) (Yeh 25:2) (ende)

Nubuat2 lawan bangsa2 kafir, tetangga dan biasanja musuh Israil, mau menghibur kaum buangan, oleh karena bangsa2 itu tidak dapat berbangga terhadap Israil dan tidak njata lebih kuat dan lagi oleh karena Israil mendapat djandji pemulihan, jang tidak diberikan kepada bangsa2 kafir itu.

Jeheskiel, seperti nabi2 lainnja (Js.,Jr.) mengumpulkan nubuat2 itu dipertengahan kitabnja.

(0.16) (Yer 36:16) (full: SETELAH MEREKA MENDENGAR ... TERKEJUTLAH )

Nas : Yer 36:16

(versi Inggris NIV -- takutlah). Rupanya para pejabat itu mempercayai nubuat-nubuat itu sehingga mengetahui itu harus dibacakan kepada raja; akan tetapi, karena mengetahui pertentangan raja terhadap kebenaran dan keadilan, mereka menasihatkan agar Yeremia dan Barukh menyembunyikan diri.

(0.16) (Yos 3:4) (jerusalem: -- hanya...mendekatinya --) Bagian kalimat antara baris-baris ini berupa sisipan. Jarak yang ditunjuk itu genap jarak yang boleh ditempuh pada hari Sabat tanpa melanggar hukum Sabat. Keterangan itu sebenarnya bertentangan dengan apa yang dikatakan dalam Yos 3:3,4. Catatan itu berdasarkan suatu pandangan tertentu terhadap transendensi dan kekudusan Allah yang menakutkan dan mematikan, 2Sa 6:7+.
(0.16) (2Sam 19:13) (jerusalem: Amasa) Amasa itu ialah gembong militer pemberontakan, 2Sa 17:25. Karena itu Daud mencari hari Amasa. Daud merasa kurang enak terhadap Yoab karena keganasannya, dan berusaha meryingkirkannya. tetapi Yoab nanti berhasil menyisihkan saingannya itu, 2Sa 20:8-13, Yoab tetap panglima tentara sampai Daud mangkat, 1Ra 2:5 dst.
(0.16) (1Raj 9:10) (sh: Salomo yang nyaris sempurna (Senin, 14 Februari 2000))
Salomo yang nyaris sempurna

Sepanjang sejarah peradaban manusia, kepandaian, kebesaran, dan keagungan Salomo sebagai raja akan selalu dikenang; karena seluruh aspek dalam pemerintahan dan kehidupan pribadinya nyaris sempurna.

Dalam masalah di dalam negeri Israel, Salomo mampu menangani dan mengembangkannya secara hebat. Israel adalah negara agraris, tidak heran bila Salomo berhasil mengembangkan dan membangun 20 kota yang seharusnya diterima oleh Hiram (2Taw. 8:18). Hal yang mengherankan adalah Hiram menolak 20 kota agraris karena ia hanya ahli dalam perdagangan dan pelayaran, justru Salomo yang membawahi negara agraris, terbuka dan berhasil mengembangkan perdagangan dan pelayaran karena bantuan Hiram (ayat 26-28). Ia mengerahkan kerja rodi secara besar-besar dan pajak (bukan untuk pembiayaan perang) untuk pembangunan gedung-gedung dengan tujuan memperkuat kota-kota yang ia miliki. Berarti kondisi dalam negeri Israel benar-benar damai, tidak seperti Israel dalam pemerintahan Daud.

Dalam masalah luar negeri, Salomo berhasil menggalang aliansi politik yang kuat dengan Mesir karena ia menjadi menantu Firaun, dan aliansi ekonomi dengan raja Tirus dalam hal perdagangan dan pelayaran. Bahkan emas yang ia hasilkan berjumlah 4 kali lipat besarnya dibandingkan emas yang pernah Daud hasilkan melalui peperangan (1Taw. 22:14; 29:4). Dan yang lebih utama dari semuanya adalah kehidupan kerohanian Salomo yang menggembirakan. Ia memberikan persembahan korban-korban secara rutin dan kontinu. Ia tidak hanya mendirikan rumah Tuhan bagi kerohanian rakyatnya, ia pun memperhatikan kerohaniannya pribadi dan memperoleh berkat dari rumah itu.

Renungkan: Prestasi yang dicapai Salomo luar biasa karena memberikan dampak positif bagi pribadinya, rakyatnya, dan bangsa lain. Dengan demikian, misi yang pernah diberikan Allah di gunung Sinai kepada bangsa Israel terealisasi (Kel. 19:5-6). Ini tidak dicapai hanya karena kemampuannya sendiri. Allah telah memberikan hikmat kepadanya agar ia mampu memimpin bangsa Israel yang besar. Karena itu dalam diri Salomo kita bisa melihat 2 kekuatan yang bekerja sama, kekuatan Salomo didukung oleh kekuatan Allah sehingga Salomo mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara total dan menyeluruh.

(0.16) (1Raj 14:1) (sh: Tak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. (Selasa, 22 Februari 2000))
Tak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Allah bertakhta di

dalam kemuliaan, jauh dari manusia. Ia tidak pernah peduli, Ia tidak akan tahu ulah manusia, itu pendapat sementara orang. Akibatnya, orang tak punya rasa takut tatkala berbuat jahat, menipu, atau tidak beribadah kepada Allah. Itu pula yang ada pada Yerobeam, raja kerajaan Israel bagian Utara. Ketika Abia, putra mahkota kerajaan, sakit, Yerobeam sengaja menyuruh istrinya menyamar dan datang ke nabi Ahia untuk menanyakan apa yang bakal terjadi dengan anaknya. Dengan membawa roti, kue, madu, dan menyamar, istri Yerobeam datang ke nabi Ahia dengan harapan Ahia akan mengatakan yang baik seperti yang pernah dialami Yerobeam ketika ia diangkat menjadi raja. Namun apa yang diharapkan tidak menjadi kenyataan. Kepada nabi Ahia, yang walaupun buta, Allah berbicara kepadanya. Ia tahu siapa yang datang kepadanya. Sesuai dengan firman Tuhan, ia mengatakan kematian dan kehancuran kerajaan Yerobeam. Ternyata penyamaran dan pemberian-pemberian sang permaisuri tak ada artinya.

Arti nama "Abia" adalah `Bapa (Ilahi) saya adalah Yahwe'. Tetapi dalam sepanjang pemerintahannya Yerobeam tidak menjadikan Allah sebagai "Bapa" Dari keluarga istana sampai seluruh rakyat menyembah pada patung-patung buatan tangan manusia. Bertepatan dengan sakitnya Abia, sebenarnya Yerobeam masih berkesempatan untuk bertobat dan memperbaiki pola hidup dan ibadahnya. Tetapi Yerobeam justru mengeraskan hati. Melalui nabi Ahia nasib kerajaan dan keluarga Yerobeam diungkapkan, bahwa hanya Abialah yang akan menerima kehormatan, sedangkan semuanya akan hancur.

Renungkan: Abia hanya sebuah nama dan bukan pengakuan Yerobeam kepada Allah, akibatnya kehancuran iman dan hidup spiritualitasnya. Akibat lain yang lebih mengerikan adalah kehancuran keluarga dan kerajaannya. "Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan" demikian ungkapan iman seorang pemazmur. Allah adalah Tuhan dari seluruh semesta dan umat manusia. Bangsa yang berjalan dengan takut dan hormat kepada Dia, Tuhan Pencipta, yang akan menikmati berkat dan anugerah-Nya. Hal ini perlu terus diupayakan, yakni hidup takut akan Tuhan dalam seluruh segi kehidupan, baik dalam dunia bisnis, pendidikan, pemerintahan, dan politik.

(0.16) (Mzm 102:1) (sh: Doa di dalam penderitaan (Rabu, 17 April 2002))
Doa di dalam penderitaan

Dalam penderitaan, orang beriman tidak saja boleh meratap, tetapi berhak berdoa dan berharap kepada Tuhan yang kekal memerintah (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">12), dan berbelas kasih (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">13). Mazmur ini sekaligus berisikan hal-hal tersebut dan merupakan jalinan identifikasi antara doa pribadi dan doa umat. Besar kemungkinan doa pribadi yang mengidentifikasikan diri dengan umat ini dipanjatkan oleh raja walau bisa juga oleh orang biasa. Dalam doa ini, kita melihat gerak timbal balik semacam dialog antara pendoa menyadari keadaan dirinya (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">1-11,23-24) dan pendoa menyadari hal-hal tentang diri Allah (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">12-22,25-28). Inilah doa yang benar. Pendoa tidak tenggelam dalam masalahnya saja, tetapi membuka diri bagi sorotan kebenaran tentang diri dan maksud Allah.

Pemazmur mulai dengan menaikkan permohonan (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">1-2) agar Allah mendengarkan ratapannya. Kekekalan Allah bukan kekekalan yang membuat-Nya tidak peduli akan apa yang terjadi di dunia ini. Keterlibatan Allah membuat pemazmur bisa memohon agar Allah mendengarkan, tidak menyembunyikan wajah-Nya (ayat 13:1, 69:17, 88:14), menyendengkan telinga-Nya (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">17:6). Di hadapan Allah, pemazmur menyadari singkat dan terbatasnya hidup yang fana dan berdosa ini, seperti asap, dan rumput yang bersifat sangat sementara (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4,5). Selain kefanaan, masalah lebih berat adalah keberdosaannya yang digambarkannya dalam berbagai bentuk penderitaan akibat dosa (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6-12). Dosa telah membuat jiwanya merana, tubuhnya sakit, hubungan sosialnya terganggu. Di dalam pergumulan doa itulah pemazmur mengalami perubahan, yaitu ketika perspektifnya berganti dari terfokus kepada keadaan diri dan umat dalam kefanaan dan akibat dosa, kepada Allah di dalam kekekalan kuasa dan kasih setia-Nya (ayat 12-17). Semua hal yang menekan kehidupannya kini disoroti di dalam terang sifat Allah yang kontras dari semua itu. Allah berkuasa, kekal, murah hati. Sifat- sifat tersebut menjadi dasar bagi pengharapan pembaruan dan penyelesaian masalah yang digumuli pemazmur. Lebih dari itu, Allah adalah Allah yang memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, yang mendengar keluhan, dan membebaskan (ayat 20-22). Dengan menempatkan keadaannya di bawah sorotan sifat-sifat Allah, pemazmur boleh berharap lagi (ayat 26-29).

Renungkan: Semuanya tidak saja fana, tetapi juga akan binasa, kecuali mereka yang berharap pada kasih setia kekal Allah.

(0.16) (Yer 25:15) (sh: Allah pengendali sejarah bangsa (Rabu, 11 Oktober 2000))
Allah pengendali sejarah bangsa

Firman Tuhan tentang piala amarah Tuhan atas bangsa-bangsa datang kepada Yeremia pada tahun keempat pemerintahan Yoyakim atau tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar 605 s.M. (1). Piala murka Allah harus diminum oleh banyak bangsa secara bergilir dan berurutan. Bangsa Yehuda minum untuk pertama kali (29). Kemudian piala itu diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan setelah semuanya minum barulah Sesakh, nama lain dari Babel, meminumnya (26). Firman ini mengungkapkan bahwa kelak satu demi satu bangsa-bangsa yang disebutkan dalam ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">18-25 akan mengalami penderitaan di tangan Nebukadnezar.

Semua pernyataan Allah ini benar-benar terjadi di dalam sejarah dunia. Yehuda dihancurkan oleh Nebukadnezar dan sebagian besar rakyatnya dibawa ke Babel sebagai tawanan. Mesir tak kuasa membendung serangan Babel 3 tahun setelah firman ini datang kepada Yeremia (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">46:2). Filistin dihancurkan oleh air yang mengamuk dari utara - arah mata angin utara menunjuk kepada Babel (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">47:2). Bangsa Edom, Moab, bani Amon, raja Tirus, dan Sidon beserta para sekutunya menantang Babel (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">27:1-3) sehingga harus menanggung konsekuensinya (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">48:1-49:22). Raja-raja di daerah padang pasir seperti Dedan, Tema, dan Buz yang tinggal di bagian utara semenanjung Arab juga lari tunggang langgang dihalau oleh Nebukadnezar (Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">49:28-33).

Apa yang ingin diungkapkan melalui peristiwa yang pernah tercatat di dalam sejarah dunia ini? TUHAN Allah Israel adalah TUHAN semesta alam (15, 27-29). Firman, kekuasaan, dan kekuatan-Nya berlaku atas seluruh bangsa yang ada di dunia, bukan hanya kepada Israel. Kebenaran ini digambarkan melalui Yeremia yang diperintahkan untuk meminumkan isi cawan kepada segala bangsa. Kepada yang menolak, harus tetap meminumnya (17, 28-29). Mereka tidak mempunyai kekuatan untuk menolaknya, karena mereka diwajibkan oleh Allah. Siapa yang dapat mewajibkan bangsa-bangsa di seluruh bumi? Apakah PBB, IMF, Unesco, Nato, Amerika Serikat?

Renungkan: Segala perubahan yang terjadi dalam peta politik, sosial, budaya, dan ekonomi tidak seharusnya membuat kita takut dan gentar sebab Allah yang memegang kendali. Itu semua tercatat dalam Alkitab kita.

(0.16) (Yeh 21:18) (sh: Peta dua jalan (Jumat, 7 September 2001))
Peta dua jalan

Ibarat sebuah medan pertempuran yang tak terhindarkan, Yehezkiel harus menggambar dua jalan yang berpangkal dari satu titik, yakni Babel. Kedua jalan ini semakin menjauh, yang satu menuju Yerusalem dan satunya lagi menuju Raba, ibukota Amon (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">19-20). Raja Babel yakni Nebukadnezar berada di persimpangan jalan. Ia mengocok panah, meminta petunjuk dari terafim, dan menilik hati binatang untuk meramal situasi. Walaupun panah tenungan itu jatuh menunjuk ke Yerusalem namun itu adalah tenungan yang menipu (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">21-23). Tanpa spekulasi manusia, Allah sudah menyediakan penghakiman yang terakhir bagi raja Israel, orang fasik yang durhaka (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">24-25). Sama sekali tidak ada gunanya mengenakan serban dan mahkota, karena hari kemalangannya sudah tiba. Yang rendah harus ditinggikan, yang tinggi harus direndahkan (Yer. 13:18). Keturunan raja dan negeri Israel harus dijadikan puing sampai kedatangan Sang Mesias (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">26-27). Gaung perjanjian ini sudah digemakan sejak Kej. 49:10, "Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa- bangsa".

Bani Amon juga mendapatkan bagian babatan pedang kilat Allah. Paranormal yang bertenung dusta akan mendapatkan sasaran pedang di leher mereka yang fasik dan durhaka (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">28-29). Allah akan mencurahkan api murka-Nya kepada manusia yang menyerahkan diri ke dalam tangan orang-orang yang dungu, yang menimbulkan kemusnahan (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">31). Mereka akan menjadi makanan api, dan darahnya akan tertumpah ke atas tanah (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">32). Suatu keadaan tanpa prospek pembaharuan, tidak ada generasi penerus, dan tanpa kenangan. Semuanya terlupakan.

Gambaran peta Allah atas keputusan-Nya ini menjadi peringatan bagi kita semua. Bila murka Allah sudah menyala, tiada satu kuasa pun yang dapat menyurutkan-Nya. Tiada satu benteng atau pun menara kekuatan manusia yang dapat menangkis kegeraman-Nya. Allah selalu menepati apa yang dikatakan-Nya. Penghakiman Allah atas manusia selalu mempunyai alasan yang tepat.

Renungkan: Tiada jalan lain untuk mencegah murka Allah menimpa kita, kecuali bertobat dan berbalik kepada-Nya. Tinggalkan dosa dan hidup dengan benar.

(0.16) (Yer 31:33) (ende)

Allah akan mulai, bukan Israil (34). Perdjandjian baru itu merupakan suatu anugerah belaka. Masih ada "hukum" djuga, sjarat2 perdjandjian. Tapi itu "ditulis dalam hati"; perdjandjian lama membebankan chususnja kewadjiban2 lahir (ibadah), hal mana sesungguhnja mengakibatkan, bahwa agama itu mendjadi lahiriah belaka, meskipun itu bukan maksudnja. Perdjandjian baru menekan pendirian batin terhadap Allah, jang nampak dalam kelakuan lahiriah pula. Agama baru itu akan lebih "susila" daripada perdjandjian lama. Semua akan menerima "taurat" dengan sebulat hati, sehingga terlaksana pula. Perdjandjian baru itu akan diikat "sesudah masa itu", djadi sesudah masa jang mulai dengan pulangnja dari pembuangan (Yer 30:5; 31:32).

(0.15) (Ul 1:21) (ende)

Ini adalah andjuran agar supaja pertjaja. Hal sematjam itu kerapkali diulang-ulang. Djustru karena Jahwe sendirilah jang menganugerahkan negeri itu: maka bangsa Jahudi tidak perlu takut terhadap bangsa-bangsa Kanaan jang tak sedikit djumlahnja. Kepertjajaan itu ada hubungannja pula dengan faham mengenai perang Sutji. Bahwa bangsa Hibrani sudah sedjak pada permulaan kendur imannja dan kurang pertjaja: hal itu dikemukakan dalam ajat-ajat jang berikut.

(0.15) (Kej 42:25) (jerusalem) Bagian ini berasal dari tradisi Elohista, kecuali Kej 42:27-28,38 yang berasal dari tradisi Yahwista. Menurut tradisi Yahwista itu saudara-saudara Yusuf menemukan uang itu dalam karungnya di atas gandum pada perhentian pertama dalam perjalanan pulang, bdk Kej 43:21. Sebaliknya, menurut tradisi Elohista mereka menemukan uang itu dalam karungnya di bawah gandum setelah kembali pada ayah mereka. Kedua tradisi sama-sama menekankan bahwa penemuan uang itu menimbulkan takut keagamaan terhadap sebuah gereja ajaib yang disebabkan Allah.


TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA