Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 674 ayat untuk tengah (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.31) (Mat 18:19) (full: JIKA DUA ORANG ... SEPAKAT. )

Nas : Mat 18:19

Ada kuasa besar dalam doa bersama yang sepakat. Alasannya ialah bahwa bilamana ada dua atau tiga orang berkumpul di dalam iman dan pengabdian kepada Kristus, Ia ada di tengah-tengah mereka (ayat Mat 18:20). Kehadiran-Nya akan memberi iman, kekuatan, pengarahan, kasih karunia, dan penghiburan (bd. Mazm 46:6; Yes 12:6).

(0.31) (Why 16:11) (full: TIDAK BERTOBAT. )

Nas : Wahy 16:11

Sekalipun berada di tengah-tengah hukuman Allah yang dahsyat, manusia akan memilih untuk hidup dalam dosa dan bertahan dalam pemberontakan menentang kebenaran. Pertobatan adalah satu-satunya tindakan yang akan menghentikan hukuman-hukuman Allah (bd. Wahy 2:21; 9:21; Wahy 16:9), namun mereka menolak untuk melakukan hal ini.

(0.31) (Mzm 72:8) (jerusalem: dari laut ke laut) Artinya: dari Laut Merah sampai ke Laut Tengah. Di masa pemerintahan Salomo kerajaan Israel merangkum seluruh wilayah dari Laut Merah sampai ke laut Tengah dan dari sungai Efrat sampai ke gurun yang berbatasan dengan Mesir (ujung bumi), 1Ra 4:21,24; Ula 11:24; Kel 23:31; Kej 15:18. Dan ini wilayah selalu dicita-citakan, bdk Hak 20:1+.
(0.31) (Kid 2:2) (jerusalem: bunga bakung di antara duri-duri) Mempelai perempuan telah membandingkan diri dengan bunga mawar dan bunga bakung, Kid 2:1. Mempelai laki-laki menambah, Kid 2:2, bahwa mempelainya serupa bunga bakung di tengah-tengah duri-duri (jeruji), artinya: ia hanya mencintai mempelainya saja; yang lain-lain serupa jeruji baginya. Di sini dan dalam Kid 4:13-14 nada persajakan tidak boleh dimatikan dengan menambah catatan-catatan tentang ilmu tumbuh-tumbuhan.
(0.31) (Yeh 15:4) (jerusalem: kedua ujungnya) Perbandingan ini boleh diartikan sbb: Ujung yang satu ialah umat Israel di bagian utara negeri yang tercabut dari tanah Samaria pada th 720 seb Mas; ujung yang lain ialah umat Israel di bagian selatan negeri yang tercabut dari wilayah Yehuda pada th 597 seb Mas; bagian tengah-tengah ialah Yerusalem yang tidak utuh lagi, sebab sudah mengalami pengepungan dan sebagian penduduknya sudah diangkut ke pembuangan.
(0.31) (Yeh 28:20) (jerusalem) Ayat-ayat ini memuat suatu nubuat melawan kota Sidon, sedangkan Yeh 28:24-26 lebih-lebih mengenai Israel yang dibebaskan dari tengah-tengah bangsa-bangsa lain. Adapun Sidon ialah sebuah kota negeri Fenesia yang utama, meskipun di masa nabi Yehezkiel kurang penting dari kota Tirus. Menurut Yer 27:3 kota Sidon turut main percaturan politik yang akhirnya meruntuhkan negeri Yehuda. ini menjelaskan mengapa Yehezkiel melontarkan nubuatnya ini melawan Sidon.
(0.31) (Ibr 12:28) (jerusalem) Ini kata penutup yang sebenarnya bagi seluruh surat, yang perlu diterapkan pada ibadat juga. "Kerajaan yang tidak tergoncangkan", Ibr 12:22-24, ialah Kota Sorgawi tempat Anak meraja bersama dengan Allah, Ibr 1:8, di tengah-tengah para malaikat dan orang kudus. Mulai sekarang orang-orang Kristen sudah hidup di situ. Hidup mereka, yang dibersihkan oleh api kekudusan Allah, Ibr 12:29, berupa ibadat untuk mengucapkan syukur.
(0.31) (Mzm 48:1) (sh: Allah, Kota Bentengku (Kamis, 12 Februari 2004))
Allah, Kota Bentengku

Kebanggaan Israel adalah Yerusalem, ibu kota negara mereka, dan Bait Allah yang berdiri di Bukit Sion, di Yerusalem tersebut. Yerusalem dengan Bait Allahnya adalah lambang kehadiran Allah sebagai Raja mereka. Selama Yerusalem dan Bait Allahnya ada, maka mereka meyakini bahwa Allah juga hadir menyertai dan memberkati mereka (ayat 2-4).

Pemazmur menggubah puisinya itu melalui pengalaman menyaksikan bagaimana bangsa-bangsa lain yang jauh lebih kuat daripada Israel tidak mampu mengalahkannya dalam peperangan demi peperangan karena Allah hadir di tengah-tengah Israel (ayat 5-9). Sebagai akibatnya kehadiran Allah di tengah-tengah Israel juga telah menimbulkan kemashyuran-Nya sampai ke seluruh bumi (ayat 11).

Maka sekarang, pemazmur mengajak umat Tuhan untuk memuji dan membesarkan Allah yang senantiasa hadir di tengah-tengah mereka. Biarlah pengalaman di masa lampau akan kehadiran dan kesetiaan Allah menjadi pengharapan bagi generasi-generasi kemudian, yaitu bahwa Allah akan tetap hadir di tengah-tengah mereka sepasti kota yang berbenteng teguh itu berdiri (ayat 13-15).

Memang, sekarang kita sebagai umat Perjanjian Baru tidak lagi melihat kehadiran kota Yerusalem dan Bait Allahnya sebagai kehadiran Allah atas umat-Nya masa kini. Kita diajak oleh Tuhan Yesus untuk mengimani Allah yang hadir tidak dibatasi ruang dan waktu (Yoh. 4:21), tetapi Allah yang menyatakan kehadiran-Nya sebagai Roh (ayat 24). Yang dibutuhkan untuk menyembah Allah sedemikian adalah roh kita sendiri dan hidup kita yang melakukan kebenaran. Dengan kata lain, Allah hadir dan memberkati setiap orang yang rohnya menyembah Dia, dan hidupnya mengamalkan kebenaran-Nya.

Renungkan: Di mana saja, kapan saja, pada saat kita mengakui Allah dan melaksanakan kehendak-Nya, Dia hadir menyatakan perkenan dan pemeliharaan-Nya atas kita.

(0.31) (Mzm 120:1) (sh: Jeritan di tengah kesesakan (Selasa, 31 Agustus 1999))
Jeritan di tengah kesesakan

Mazmur ini adalah mazmur ziarah; yang biasa dinyanyikan pada waktu orang Israel dari segala penjuru tanah air dan perasingan, menuju ke Yerusalem, mudik ke Bait Allah pada hari raya. Digambarkan tentang pengalaman pahit mereka, hidup di tengah-tengah bangsa pendusta dan penipu (ay. 2, 3), di antara orang-orang yang suka dendam (ay. 4), bahkan di antara orang-orang yang benci perdamaian (ay. 6); dan mencintai huru-hara serta gemar berperang. Keadaan sedemikian inilah yang menyebabkan si pemazmur menyebut hidupnya celaka (ay. 5). Agar dapat luput dari keadaan yang mencemaskan ini, ia berseru kepada Tuhan dan mengharapkan pertolongan dari pada-Nya (ay. 1).

Hidup benar di tengah ketidakbenaran. Menyadari bahwa sebenarnya situasi hidup kita tidak lebih baik dari si pemazmur, maka wajiblah kita mengikuti jejak langkahnya dan memohon pertolongan Tuhan. Bukan saja agar kita terpelihara dari segala ancaman dunia, tetapi agar kita juga menjadi terang bagi sekitar kita dengan menyuarakan kebenaran, kasih dan perdamaian di tengah dunia yang serba tidak benar, tidak adil, dan penuh dengan peperangan.

Doa: Tuhan, jadikan aku menjadi pembawa damai di mana pun aku berada dengan firman-Mu.

(0.29) (Luk 7:36) (sh: Pemulihan total karena pengampunan (Jumat, 14 Januari 2000))
Pemulihan total karena pengampunan

Melalui peristiwa dalam kisah ini kita melihat contoh betapa sulitnya masyarakat menerima kehadiran seorang yang bereputasi buruk di tengah-tengah mereka. Seorang perempuan yang dikenal umum berprofesi sebagai perempuan sundal dianggap berdosa dan sangat tidak layak berada di tengah-tengah orang Farisi. Bahkan orang Farisi tersebut menginginkan agar Yesus memiliki pandangan yang sama. Respons Yesus justru sebaliknya kepada perempuan berdosa yang menghampiri dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal dan menyeka dengan rambutnya. Yesus melihat bahwa dari sikap dan kesungguhan hatinya, terpancar cinta kasihnya kepada Tuhan dan keinginan untuk meninggalkan dosa-dosanya, bertobat dari kehidupan lamanya.

Memang sulit bagi orang-orang yang dicap bereputasi buruk seperti mantan narapidana, wanita tuna susila, dlsb., untuk memperbaiki atau mengubah citra mereka di tengah-tengah masyarakat. Fakta ini tidak selalu disebabkan oleh tidak adanya kemauan orang tersebut untuk berubah, tetapi disebabkan oleh sikap masyarakat yang sukar untuk mengubah pandangan yang telah ada. Yesus mengubah cara pandang seperti ini. Bila masyarakat menganggap orang-orang berdosa adalah orang yang tidak layak berada di tengah masyarakat, berbeda dengan Yesus. Ia selalu menyediakan tempat bagi orang-orang yang ingin berubah, meninggalkan dosa-dosanya dan memperbaiki diri. Justru orang-orang berdosa yang ingin berubah inilah yang mendapat prioritas utama di mata Yesus. Demikianlah Yesus mengangkat harkat dan martabat perempuan itu.

Renungkan: Sikap Yesus menerima orang yang ingin pengampunan dari dosa-dosanya dengan hati terbuka, seharusnya menjadi sikap bagi gereja dalam menerima dan melayani setiap warga jemaatnya. Banyak warga jemaat telah meninggalkan masa lalunya dan belajar menjalani hidup sebagai Kristen. Mereka ingin diterima, dilayani, diangkat harkat dan kehormatannya oleh Gereja, dan ingin memulai hidup baru, bagaimana respons Gereja? Pada warga jemaat inilah Gereja merealisasikan ajaran firman Tuhan yang selalu didengungkan. Karenanya Gereja harus menentukan sikap positif menghadapi mereka. Realisasikanlah kebutuhan warga jemaat tersebut melalui program-program Diakonia, Koinonia, dan Marturia.

(0.27) (Ul 20:1) (sh: Perang suci (Sabtu, 26 Juni 2004))
Perang suci

Sebuah peperangan selalu mempunyai tujuan, apakah itu tujuan kemanusiaan, politis atau tujuan-tujuan yang seringkali hanya mewakili golongan tertentu. Perang yang diprakarsai oleh manusia sering terkesan tidak adil. Apakah yang dimaksud dengan perang suci di dalam Alkitab?

Perang suci di dalam Alkitab, khususnya di dalam PL, memiliki tujuan untuk mewujudkan pemerintahan Allah di tengah-tengah dunia melalui bangsa Israel. Memang banyak yang bertanya-tanya, mengapa Allah yang penuh kasih, seolah-olah memerintahkan umat-Nya untuk berperang, yang berarti berlawanan dengan kasih-Nya? Sebetulnya kalau kita melihat PL secara menyeluruh, di dalam sejarah keselamatan yang dirajut dengan indah, kita seharusnya sadar bahwa peperangan itu bertujuan mewujudkan kehadiran, kesucian dan damai Allah di tengah-tengah dunia ini (perhatikan ayat 10-12). Bagi mereka yang melawan bentuk kehadiran Allah, tentunya ada konsekuensi yang harus diemban. Peperangan di dalam Alkitab bertujuan agar Allah dimuliakan di tengah-tengah dunia dan Israel dapat hidup menjadi bangsa pilihan yang memberikan berkat kepada bangsa di sekitar mereka.

Orang Kristen dipanggil juga berperang untuk mewujudkan kebenaran, kasih, keadilan dan damai Allah di dalam dunia ini. Peperangan kita bukan dengan mengangkat senjata, untuk membunuh mereka yang tidak seiman dengan kita. Peperangan Kristen adalah peperangan rohani, melawan pemerintah dan penguasa yang tidak menjalankan keadilan dan kebenaran, penghulu dunia dan roh-roh jahat yang merupakan bagian dari kerajaan Setan (Efesus 6:12). Perang rohani dijalankan dengan kehidupan yang suci dan penuh kasih serta menegakkan keadilan dan kebenaran.

Doa: Tuhan perlengkapi saya dengan perlengkapan perang-Mu agar saya dapat melawan segala kefasikan, ketidakadilan dan ketidakbenaran di dalam kasih Yesus Kristus.

(0.27) (Kel 27:20) (full: LAMPU AGAR TETAP MENYALA. )

Nas : Kel 27:20-21

Lampu yang menyala melambangkan kehadiran Allah yang terus-menerus di tengah-tengah umat-Nya. Jemaat Israel harus penuh dengan terang, hidup, dan kehadiran Allah. Perhatikan bahwa lampu-lampu itu tidak akan terus menyala tanpa kerja sama dan ketaatan umat itu.

(0.27) (Yos 3:3) (full: TABUT PERJANJIAN. )

Nas : Yos 3:3

Allah bukan sekadar tidak tampak di antara umat-Nya, karena "tabut perjanjian" menjadi lambang dari kehadiran-Nya di tengah-tengah mereka (Kel 25:22; bd. Bil 10:35). Sewaktu mereka dituntun untuk memiliki tanah perjanjian, Tuhan juga terang-terangan menyatakan diri di dalam mukjizat-mukjizat (ayat Yos 3:5,14-17; 4:18).

(0.27) (Yos 3:5) (full: KUDUSKANLAH DIRIMU. )

Nas : Yos 3:5

Tindakan pengudusan (bd. Kel 19:10,14-15) menunjuk kepada prinsip bahwa Allah tidak akan bertindak dengan penuh kuasa demi umat-Nya jikalau hati mereka belum kudus dan selaras dengan kehendak-Nya. Sebelum kita memohon Allah melakukan tanda dan keajaiban di tengah-tengah kita, kita harus memastikan dahulu bahwa hati kita murni dan keinginan-keinginan kita dipimpin oleh Roh Kudus

(lihat cat. --> Kis 2:38;

lihat cat. --> Kis 3:26).

[atau ref. Kis 2:38; 3:26]

(0.27) (Yos 9:14) (full: TIDAK MEMINTA KEPUTUSAN TUHAN. )

Nas : Yos 9:14

Yosua dan para pemimpin Israel lalai untuk berdoa dan mencari kehendak Allah berhubungan dengan suku Gibeon. Tanpa berpikir masak-masak mereka mengikat perjanjian yang tidak bisa mereka ingkari (ayat Yos 9:18). Keputusan yang keliru ini membuka peluang bagi orang-orang Kanaan yang fasik tinggal di tengah-tengah Israel (sesuatu yang dilarang Tuhan dalam pasal Ul 7:1-26). Di dalam semua keputusan kehidupan kita harus mencari kehendak Allah dan berdoa memohon hikmat dan bimbingan-Nya, sehingga dapat mengelak kesedihan dan musibah.

(0.27) (1Raj 17:22) (full: TUHAN MENDENGARKAN PERMINTAAN ELIA. )

Nas : 1Raj 17:22

Allah menghidupkan kembali anak itu sebagai jawaban atas doa Elia. Peristiwa ini adalah kebangkitan pertama dari seorang mati yang dikisahkan Alkitab (bd. 2Raj 4:34; Kis 20:10). Ketiga mukjizat yang terdaftar dalam pasal 1Raj 17:1-24 secara menyolok menyatakan kemuliaan dan kasih Allah; mukjizat itu menunjukkan kepada Elia dan janda itu bahwa di tengah-tengah situasi yang tragis, kuasa dan kasih Allah tetap aktif bagi mereka yang mengasihi Dia dan dipanggil sesuai dengan maksud-Nya

(lihat cat. --> Rom 8:28).

[atau ref. Rom 8:28]

(0.27) (2Raj 2:9) (full: DUA BAGIAN DARI ROHMU. )

Nas : 2Raj 2:9

Istilah "dua bagian" belum tentu berarti dua kali kuasa rohani Elia; sebaliknya istilah itu menunjuk kepada hubungan ayah-anak, di mana putra yang sulung menerima dua kali warisan putra-putri lainnya (Ul 21:17). Elisa memohon kepada ayah rohaninya untuk memberikan kadar roh nabi yang lebih besar kepadanya supaya ia dapat melanjutkan pelayanan Elia. Allah mengabulkan permohonan Elisa karena mengetahui bahwa nabi muda itu bersedia untuk tetap setia kepada-Nya di tengah-tengah kemurtadan rohani, moral, dan doktrin di sekitarnya.

(0.27) (Mzm 26:8) (full: AKU CINTA PADA RUMAH KEDIAMAN-MU. )

Nas : Mazm 26:8

Kebahagiaan pemazmur bukan bersumber dari persekutuan dengan dunia (ayat Mazm 26:4-5,9-10), tetapi dari tinggal di "rumah" dan "jemaah" Tuhan (ayat Mazm 26:12), yaitu di mana kehadiran Allah dimanifestasikan di tengah-tengah umat-Nya dan di mana kemuliaan-Nya tinggal

(lihat art. KEMULIAAN ALLAH),

dan dari bergaul dengan orang percaya yang berjalan di dalam kebenaran Allah.

(0.27) (Mzm 86:11) (full: TUNJUKKANLAH KEPADAKU JALAN-MU. )

Nas : Mazm 86:11

Di tengah-tengah kesulitannya, pemazmur dengan rendah hati memohon Allah mengajarkan jalan-jalan dan kebenaran-Nya, supaya ia dapat takut akan Allah dengan segenap hati. Manakala kita mengalami pencobaan dan kesulitan, kita harus berseru kepada Allah memohon hikmat untuk berjalan pada jalan-Nya dan memohon hati yang sungguh-sungguh takut dan senang dengan kebenaran-Nya.

(0.27) (Mzm 126:1) (full: MEMULIHKAN KEADAAN SION. )

Nas : Mazm 126:1

Sebagian dari pemulihan ini terjadi pada tahun 701 SM ketika ancaman Sanherib untuk menyerbu Yerusalem digagalkan sebagai penggenapan nubuat dan bangsa-bangsa di sekitar Yehuda mengirim hadiah kepada Hizkia (2Taw 32:22-23). Pemulihan yang lebih besar terjadi ketika orang Yahudi kembali ke Yerusalem dari Babel pada tahun 538 SM.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA