Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 647 ayat untuk melakukan pula AND book:[1 TO 39] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30) (Ul 30:1) (sh: Jangan sia-siakan kasih setia Allah (Rabu, 14 Juli 2004))
Jangan sia-siakan kasih setia Allah

Berulang kali anak itu mengecewakan ibunya, berulang kali pula ibunya mengampuni. Suatu saat, anak itu bertanya, "Ibu, masih adakah pengampunan bagiku? Apakah aku boleh mencoba lagi taat kepadamu?" Ibunya menjawab dengan berlinang air mata, "Anakku, selama matahari masih terbit, selama itu juga pengampunanku." Puji Tuhan! Kasih setia-Nya jauh melebihi kasih seorang ibu.

Bangsa Israel patut bersyukur memiliki Tuhan yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Walaupun hukuman adalah konsekuensi dosa, namun Tuhan menginginkan bangsa Israel bertobat. Bahkan setelah penghukuman diturunkan, pemulihan disediakan. Allah bukan hanya berjanji memulihkan mereka yang bertobat dan memberkati dengan limpah (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3-5,9), Allah bahkan akan mengubah hati mereka supaya mampu mengasihi-Nya (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6) dan menaati firman-Nya (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8). Puji Tuhan, kesanggupan untuk mengasihi dan taat kepada firman-Nya berasal dari Allah sendiri.

Namun bangsa Israel harus memilih untuk taat. Bangsa Israel tidak bisa berdalih, bahwa perintah Allah terlalu tinggi untuk diraih dan terlalu jauh untuk dijangkau. Sebab firman-Nya dekat kepada bangsa Israel. Yang penting adalah sikap hati yang mau taat kepada-Nya (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11-14). Sekali lagi Allah memperhadapkan Israel dengan pilihan (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15,19-20) janji berkat untuk ketaatan mereka (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15-16), atau ancaman kutuk untuk kekerasan hati mereka (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">17-18).

Sama seperti Israel harus memilih, kita pun diminta untuk memilih. Tuhan menginginkan agar kita memilih taat pada firman-Nya. Kita bisa menikmati segala berkat-Nya dalam Yesus Kristus. Namun kita harus memilih untuk mengasihi Dia, taat kepada firman-Nya, dan melakukan perintah-Nya untuk dapat menikmati berkat itu.

Renungkan: Berkat Tuhan dan kasih setia-Nya tersedia bagi setiap anak-Nya yang memilih untuk taat kepada firman-Nya dan melakukan perintah-Nya. Jangan sia-siakan kasih setia Allah.

(0.30) (2Taw 22:1) (sh: "Like father like son" -- Seperti bapaknya begitulah anaknya (Rabu, 26 Juni 2002))
"Like father like son" -- Seperti bapaknya begitulah anaknya

Peribahasa ini hendak mengatakan bahwa kerap kali suatu generasi penerus mewarisi prinsip, sikap, dan gaya hidup para pendahulunya. Peribahasa ini tepat sekali bagi Ahazia. Semua yang buruk dan jahat pada diri dan kelakuan Yoram ada padanya. Sama seperti ayahnya, ia juga berada di bawah bayang-bayang ibunya, Atalya, yang begitu kuat mendominasi kehidupan keluarga raja Yosafat. Praktik penyembahan dewa-dewa asing makin marak dan subur di seluruh Yudea. Ibadah tersebut adalah ibadah kesuburan yang dipercaya bisa memberikan berkat kepada para penyembahnya. Kita tidak tahu persis perbuatan-perbuatan tak bermoral apa yang dilakukannya, tetapi bahwa "ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab" sudah menolong kita untuk dapat memperkirakan perilaku kehidupannya.

Ia juga suka melakukan petualangan politik dengan mencoba memanfaatkan kondisi melemahnya kekuatan negara-negara besar di sekitar mereka seperti Mesir, Aram, dan Asyur. Ia bersekutu dengan Yoram bin Ahab menyerbu Aram. Kelemahan-kelemahan pribadi Ahazia semakin diperparah oleh para penasihat yang tak lebih adalah para penjilat pencari keuntungan yang tidak mempedulikan nasib seluruh bangsa dan nasib raja. Tidak banyak catatan yang bisa kita peroleh tentang Ahazia karena masa pemerintahannya hanya setahun. Masa yang singkat yang tidak dipergunakan dengan baik oleh Ahazia, mungkin karena dominasi ibunya sedemikian mencengkeramnya sehingga ia tidak bisa lepas. Jadi, pepatah yang lebih tepat adalah "seperti bapa, seperti ibu, seperti itu pula anak." Tidak ada pembaruan hidup terjadi jika seseorang tidak bertaut erat dengan Tuhan. Secara resmi Ahazia adalah seorang raja dari negara yang teokratis, tetapi pada kenyataannya ia sama sekali tidak mengindahkan apa pun yang Tuhan keh endak i.

Renungkan: Lingkungan berpengaruh besar membentuk hidup. Namun, sikap dan kelakuan seseorang adalah pilihannya sendiri, lingkungan tidak bisa dikambinghitamkan. Kesalahan yang kita warisi adalah kesalahan yang kita ambil bagi diri sendiri. Tentang hal itu kita harus bertanggung gugat di hadapan Allah.

(0.30) (Ayb 31:1) (sh: Pembelaan terakhir Ayub (Sabtu, 10 Agustus 2002))
Pembelaan terakhir Ayub

Solilokui atau ungkapan perasaan terdalam Ayub melalui perkataan ini (ps. 29-31) ditutup dengan pengakuan bahwa dirinya tidak bersalah (ps. 31). Kembali Ayub menggunakan gaya bahasa seakan dirinya diadili, dan kini ia berkesempatan untuk membela dirinya dalam cara lain. Dalam nas ini hati nurani Ayub tampil ke depan, dan memberikan pertanggungjawaban tentang kehidupannya di hadapan prinsip-prinsip moralitas yang benar. Pertanggungjawaban ini sekaligus juga menjadi pertanyaan kepada Allah (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">35), yang telah "mengamat-amati … dan menghitung ..." (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4), dan ketetapan-ketetapan-Nya.

Pertanggungjawaban itu diberikan Ayub dalam bentuk rangkaian perkataan, 'jika saya melakukan dosa A maka biarlah B terjadi pada saya.' Para penafsir nas ini menghitung ada empat belas (dua kali tujuh) bentuk dosa yang Ayub nyatakan tidak pernah ia lakukan (dengan kutukan jika dirinya ternyata melakukan dosa tersebut). Angka tujuh dalam PL bermakna kegenapan. Dua kali tujuh menunjukkan kesungguhan Ayub membela perkaranya di hadapan Allah.

Hampir semua dosa yang diucapkan Ayub berkaitan dengan etika kehidupan, kecuali satu, mengenai ibadah (menyembah berhala, ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">26-27). Hal ini menunjukkan Ayub layak menerima pujian dari Allah sebagai orang yang "demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan" (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1:8). Yang perlu diperhatikan di sini adalah keteguhan Ayub untuk tetap mempertahankan integritas moralnya, walaupun prinsip pada ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2-3, terbukti dalam kehidupan Ayub terjadi sebaliknya. Namun Ayub tetap menjaga integritasnya, bukan karena takut dihukum, atau demi berkat Allah. Ayub telah terpuruk, tetapi ia tetap menjaga kehidupannya. Kini, dari Allah pula Ayub menanti jawaban atas semua pergumulan, kebingungan, dan jeritan hatinya.

Renungkan: Apa alasan Anda menjaga moralitas kehidupan Anda? Seharusnya bukan supaya masuk surga, atau demi berkat Tuhan dalam hidup. Tetapi semata karena kerinduan untuk tetap ada dalam hubungan dengan Allah yang benar, betapapun sulit dan membingungkan hidup yang harus dijalani.

(0.30) (Pkh 8:9) (sh: Takut akan Tuhan hasilnya berkat (Jumat, 8 Oktober 2004))
Takut akan Tuhan hasilnya berkat

Siapa atau apa yang kita takuti? Ada orang yang takut kehilangan hartanya dan ada orangtua yang takut kepada anaknya. Ada yang takut pada penolakan dan ada pula yang takut kehilangan kecantikannya. Jika kita perhatikan baik-baik, ternyata siapa atau apa yang kita takuti memperlihatkan siapa atau apa yang sebenarnya penting bagi kita. Barang siapa takut kehilangan hartanya, ia mementingkan harta; barang siapa takut kepada anaknya, ia terlalu meninggikan anaknya; barang siapa takut pada penolakan, ia mengagungkan orang lain; barang siapa takut kehilangan kecantikannya, ia menyembah dirinya sendiri. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang mengutamakan Tuhan.

Mengutamakan Tuhan berarti mementingkan kehendak-Nya di atas kepentingan pribadi dan rela mengorbankan diri sendiri demi melaksanakan kehendak Tuhan. Terlalu sering kita mengedepankan kehendak pribadi daripada firman Tuhan; kadang kita malah memakai nama Tuhan untuk membenarkan tindakan kita. Misalnya: menikah dengan pasangan yang tidak seiman dengan dalih untuk membawanya kepada Tuhan; melakukan korupsi dengan alasan ingin menggunakan uangnya untuk pekerjaan Tuhan. Namun, terkadang niat tulus kita untuk hidup takut akan Tuhan menemui jalan buntu tatkala kita membandingkan diri dengan orang yang hidup tidak takut akan Tuhan. Kita tidak bisa menerima kenyataan mengapa hidupnya bisa lancar, sedangkan hidup kita sering melewati "jalan berbatu" (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10-11).

Kendati hidup takut akan Tuhan terkadang menyusahkan, tetapi itu adalah "jalan" yang paling bahagia sebab hal ini menjauhkan kita dari dosa dan menyelaraskan hidup kita pada kehendak-Nya. Ingatlah, Tuhan melihat jerih payah kita dalam melakukan firman-Nya dan Ia akan memberkati setiap orang yang setia kepada-Nya pada waktu-Nya (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-13). Suatu saat kelak Ia akan bertindak dengan membalas perbuatan orang-orang yang hidup tidak takut kepada-Nya.

Doa: Tuhan, tolongku peka bahwa Engkau hadir dalam segala segi hidupku agar aku takut kepada-Mu.

(0.30) (Yes 1:18) (sh: Sebuah manuver (Selasa, 7 Oktober 2003))
Sebuah manuver

Dalam diri manusia terdapat keinginan untuk menyelamatkan diri dari bahaya dan kemauan untuk bertahan hidup. Ketika seseorang berada dalam bahaya, respons yang diambil adalah menghindar, melakukan manuver, mengganti arah sehingga keluar dari jalur. Tindakan manuver tidak selalu sama dengan tindakan pengecut, namun bisa merupakan tindakan cerdas.

Bangsa Yehuda ditawari untuk melakukan manuver oleh Yahweh. Masih ada kesempatan bagi mereka, meskipun hanya celah kecil, untuk terbebas dari kehancuran, jika mereka mau berbalik arah. Janji bersyarat diberikan Yahweh (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">18-20). Betapa indahnya pengampunan yang diberikan Allah, tuntas dan radikal. Tidak ada dosa yang terlalu besar dan terlalu kotor sehingga tak bisa dibersihkan. Syaratnya adalah pertobatan yang tuntas dan radikal pula.

Umat Yehuda harus mengambil kesempatan bertobat ini. Namun, sebagian besar dari mereka terus berkeras hati. Mungkin mereka tidak menyadari bahwa di hadapan Allah mereka terlihat bagaikan pelacur-pelacur yang tidak setia. Kenyataan bahwa dosa adalah sebuah jalur yang nyaman dan nikmat untuk dihidupi membuat sebagian orang lengket dengan kehidupan yang najis dan membutakan mata mereka akan bahaya yang sedang menyongsong. Untuk mereka yang lebih memedulikan diri dan nafsunya di atas kepentingan bangsa dan Allah, Tuhan akan menumpahkan murka-Nya yang kudus. Yahweh yang kelihatan begitu marah tiba-tiba memberikan janji pemulihan (ayat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">26-27). Itu karena Yahweh melihat bahwa kehancuran bukanlah kata akhir. Ada pengharapan, meskipun itu adalah pengharapan pascapenderitaan.

Renungkan: "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya" (Mat. 7:13).

(0.30) (Kej 2:10) (ende)

Adanja air jang berlimpah-limpah adalah sjarat kesuburan taman bahagia ini. Diajat 10-14(Kej 2:10-14) (jang mungkin pula merupakan tambahan pada kissah asli) taman Firdaus diberi tempat menurut paham-paham ilmu bumi dewasa itu. Orang beranggapan, bahwa dunia dikelilingi empat sungai besar. Hanja sungai Tigris dan Eufratlah jang sekarang kita ketahui letaknja dengan pasti.

(0.30) (Kej 4:20) (ende)

Jabal = gembala. Nama Jubal (a.21)(Kej 4:21) ada hubungannja dengan yobhel = selompret. Kain dalam nama Tubal-Kain berarti tukang besi. Seperti manusia pertama disebut 'adam = Manusia, begitu pula gembala pertama disebut "Gembala", dsb.

Tiga golongan dalam masjarakat nomade ialah: golongan gembala -- pemain-pemain alat musik - dan tukang-tukang besi berkeliling.

(0.30) (Kej 19:25) (ende)

Daerah disebelah tenggara Laut Mati banjak gedjala-gedjalanja vulkanis,banjak pula djurang-djurangnja jang sangat dalam gempa bumi.

Laut Mati terletak 392 m. dibawah permukaan laut. Akan tetapi jang dianggap sebagai sebab bentjana ini terutama jalah Kekuasaan Jahwe, jang menjiksa dosa.

(0.30) (Kej 21:10) (ende)

Anak seorang gundik tidak berhak atas warisan, ketjuali kalau diangkat mendjadi anak sendiri. Dalam tradisi J. memang Isjmael didjadikan anak angkat Ibrahim (lihat #TB Kej 16,2); disini rupa-rupanja tidak.

Pada umumnja dalam tradisi E memang lebih ditekankan, bahwa Hagar dan Isjmael lebih rendah kedudukannja (lihat pula tjatatan berikutnja).

(0.30) (Kej 42:22) (ende)

Ruben disebut disini sesuai dengan tradisi E, jaitu sumber fasal ini. Tetapi disini terdapat pula unsur-unsur dari tradisi J. Misalnja: bandingkan ajat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">27(Kej 42:27) dan Kej 42:28 (J) dengan ajat #TB Kej 42:35, jang mentjeritakan, bahwa mereka baru mendapatkan uangnja ketika sudah sampai dirumah (E).

(0.30) (Kej 46:4) (ende)

Dalam penampakan terachir pada djaman para Bapa bangsa ini Tuhan mempermaklumkan, bahwa ditanah Mesir keluarga Jakub akan berkembang mendjadi bangsa jang besar. Lagi pula samar-samar ditundjukkan, bahwa djenazah Jakub nanti akan diangkut ketanah Kanaan (lihat Kej 50:7), dan bahwa keturunannja kelak akan pulang kesana. (Exodus: pengungsian dari Mesir ke tanah Kanaan).

(0.30) (Kel 6:6) (ende: Membebaskan)

(hibr. "ga'al"): sebetulnja: membeli kembali apa jang telah didjualnja sendiri; pula: menebus sesuatu (orang atau barang) dari keadaan tidak bebas. Istilah ini digunakan djuga untuk pembebasan Israel dari pembuangan. Dengan mengulurkan TanganKu": bagaikan seorang jang siap-siap untuk memukul.

(0.30) (Kel 23:11) (ende)

Peraturan ini ada hubungannja dengan hukum Sabbat (aj. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">12)(Kel 23:12). Alasan sosial, jang mungkin sekali mendjadi dasar semula dari perajaan Sabbat, disini ditekankan (lihat Kel 20:8 tjatatan, dan Kel 21:1-4).

Seperti waktu, demikian pula tanah adalah kurnia Tuhan. Milik jang berupa tanah tidak boleh membahajakan kesatuan masjarakat Israel.

(0.30) (Kel 33:3) (ende)

Tuhan lebih suka agak mendjauhkan Diri dari UmatNja, daripada terus-menerus harus menjiksanja karena ketidak-pertjajaannja. Semakin erat Tuhan mendekati, semakin banjak Rahmat jang ditjurahkanNja, semakin berat pula wadjib manusia mendengarkan Tuhan, dan semakin besar kesalahannja kalau ia menentang Kehendak dan Rahmat Tuhan.

(0.30) (Bil 17:2) (ende)

Terdjemahan Latin (Vgl.) mulai disini pasal melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">17(Bil 17:1-13), sehingga bilangan ajat berlainan hingga 17:28(Bil 17:13) (=Vgl. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">17:13).

(0.30) (Bil 33:2) (ende: Musa menuliskan)

Dengan tjatatan ini pengarang belum membenarkan, bahwa Musa sungguh-sungguh menulis seluruh daftar ini. Tetapi dengan itu ditekankan, bahwa seluruh perdjalanan terdjadi dibawah pimpinan Musa dan berita-berita tentang itu berdasarkan Musa pula. Rameses ialah So'an atau Tanis (Bil 13:22).

(0.30) (Ul 4:20) (ende)

Benda-benda dilangit serta machluk-machluk lainnja merupakan tanda bagi kekuasaan Allah. Semua itu diberikan kepada setiap manusia. Akan tetapi bangsa Israel mempunjai hubungan jang istimewa dengan Jahwe dan telah menerima tanda jang istimewa pula tentang pembebasannja jang adjaib dari Mesir. Dan dengan demikian bangsa itu mendjadi bangsa jang merdeka serta mendjadi milik Jahwe sendiri.

(0.30) (Ul 17:15) (ende)

Hukum radja ini dikemukakan karena adanja penjalah-gunaan dengan keluarga-keluarga radja asing: jang kerapkali didorong oleh alasan-alasan politik menjebabkan pula adanja penjelewengan keagamaan. Pengambilan-alih tjara hidup radja-radja kafir diluar Israel telah dimulai pada djaman radja Sulaiman.

(0.30) (Ul 22:5) (ende)

Ini merupakan sesuatu jang ternjata terdjadi di Kanaan. Penghukuman berat sebagai kekedjian terhadap Jahwe: menundjukkan bahwa perbuatan itu tidak hanja merupakan perkosaan terhadap kesopanan sadja: melainkan ada hubungannja djuga dengan kultus orang-orang kafir. Kita ketahui bahwa pergantian sematjam itu terdjadi pula pada kultus Astarte.

(0.30) (Ul 28:15) (ende)

Kutukan-kutukan itu berdjalan sedjadjar dengan pemberian berkat akan tetapi diolah setjara literer lebih landjut oleh penulis atau penulis-penulis deut. Berkat antjaman bersifat umum dan stereotip. Gagasan tentang penderitaan jang pernah menimpa negeri Mesir: sebagian menentukan pula lukisan tentang hukum-hukum bagi ketidak-taatan bangsa Israel.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA