Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 2526 ayat untuk bertolaklah mereka AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.51) (Ibr 11:13) (full: TIDAK MEMPEROLEH APA YANG DIJANJIKAN. )

Nas : Ibr 11:13

Orang-orang kudus PL mati dengan keyakinan bahwa Allah masih menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi mereka. Mereka tidak melihat berkat terakhir yang dijanjikan kepada orang-orang tertebus pada saat mereka masih hidup. Pengharapan dasar mereka ialah hidup kekal bersama dengan Allah di tanah air sorgawi, dan mereka mengarahkan pandangan mereka pada kewarganegaraan mereka di langit baru dan bumi baru (ayat Ibr 11:13-16; bd. Yes 65:17; 66:22; Fili 3:20; Wahy 21:1). Orang-orang percaya pada dewasa ini juga harus bertekun dalam iman dan percaya pada Allah, bahkan ketika mereka tidak melihat semua janji Allah tergenapi selama hidup mereka. Allah berkenan akan iman yang mampu menyerahkan kembali janji-janji Allah kepada-Nya untuk digenapi sesuai dengan kehendak-Nya.

(0.51) (Mat 21:23) (sh: Motivasi di balik pertanyaan (Jumat, 25 Februari 2005))
Motivasi di balik pertanyaan

Orang yang mencari kebenaran tentu akan banyak bertanya. Ia akan mencari jawab yang boleh memuaskan pikirannya, hatinya, dan akhirnya memutuskan untuk menerima atau menolak kebenaran itu.

Pertanyaan para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tentang asal muasal kuasa Tuhan Yesus adalah pertanyaan masuk di akal. Tuhan Yesus tidak langsung menjawab pertanyaan mereka karena Ia mau menguji ketulusan mereka, apakah mereka bertanya karena mau percaya atau sedang mencari jalan menjebak Dia. Maka Ia balik bertanya.

Pertanyaan Tuhan Yesus kepada para pemimpin Yahudi ini (ayat bertolaklah+mereka+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25a) ternyata tidak bisa mereka jawab. Lebih tepatnya mereka tidak mau menjawab. Mereka menghadapi dilema. Di satu sisi orang banyak mengagungkan Yohanes Pembaptis sebagai nabi (ayat bertolaklah+mereka+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">26). Kalau mereka menjawab baptisan Yohanes bukan dari surga, orang banyak akan kecewa dan meninggalkan mereka. Sebaliknya, kalau mereka mengakui baptisan Yohanes berasal dari surga maka jawaban itu menuding balik kepada mereka (ayat bertolaklah+mereka+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25b). Kemunafikan mereka akan terbongkar. Jadi, mereka lebih baik menjawab, "Kami tidak tahu." (ayat bertolaklah+mereka+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">27a)

Sikap para pemimpin agama ini begitu munafik! Mereka mendengar, melihat, dan menyaksikan kebenaran di depan mereka. Namun, mereka menolak untuk memercayai-Nya. Mereka lebih memikirkan keselamatan status mereka daripada keselamatan rohani, yaitu dibenarkan oleh Tuhan Yesus.

Hari ini banyak orang yang hanya mencari selamat sendiri, bukan mencari kebenaran. Mereka tidak bersedia menanggung konsekuensi percaya dan menerima kebenaran karena hal itu bisa berarti kehilangan popularitas, karir, dan kenyamanan hidup. Terhadap orang-orang yang demikian, jawaban Tuhan Yesus kepada para pemimpin agama di atas memang sepantasnya: "Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu"(ayat bertolaklah+mereka+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">27b).

Renungkan: Bila kita tidak sungguh-sungguh percaya, maka ketidakpercayaan itu sudah menghakimi kita!

(0.50) (Yoh 6:26) (ende: Bukan sebab melihat tanda-tanda)

Jesus hendak menegaskan kepada orang-orang itu, bahwa penting sekali mereka mengerti maksud rohani dari mukdjizat jang telah mereka saksikan. Maksudnja supaja mereka pertjaja, bahwa Jesus utusan Allah. jang berbitjara dan bertindak atas nama Allah, dan bahwa kekuasaan Allah bekerdja didalamNja. Itu chususnja penting untuk mengerti pembitjaraan Jesus jang berikut tentang makanan rohani jang akan diberikanNja kepada mereka. Mereka harus jakin dan mengerti, bahwa Jesus, jang berkuasa memberi mereka makanan djasmani setjara adjaib, djuga berkuasa memberi dagingNja sebagai makanan dan darahNja sebagai minuman dalam arti jang akan diterangkanNja.

(0.50) (Rm 2:25) (ende: Ada manfaatnja)

Sunat itu dimaksudkan sebagai meterai jang mensahkan "perdjandjian" Allah dengan kaum Israel, lagipun sebagai bukti, bahwa mereka termasuk kaum terpilih. Tanda itu pula harus senantiasa memperingatkan mereka, bahwa mereka berwajib tetap setia akan "djandjian" itu. Tetapi kalau mereka sudah tidak setia lagi, maka tanda sunat tak ada nilainja.

Orang-orang Jahudi beranggapan atau berlagak seolah-olah djandji-djandji Allah kepada para leluhur, dengan sendirinja mendjamin keselamatan Keradjaan Allah bagi mereka dan tak mungkin dosa-dosa mereka membatalkannja. Salah-paham itu disini disentuh sadja, tetapi akan dibitjarakan lebih landjut dalam bab 9-11 (Rom 9-11) nanti.

(0.50) (Mat 5:5) (full: ORANG YANG LEMAH LEMBUT. )

Nas : Mat 5:5

"Yang lemah lembut" adalah mereka yang rendah hati dan patuh kepada Allah. Mereka berlindung pada-Nya dan kehidupan mereka diserahkan sepenuhnya kepada-Nya. Mereka lebih memperhatikan pekerjaan Allah dan umat Allah daripada hal-hal yang mungkin terjadi pada diri mereka (Mazm 37:11). Orang yang lemah lembut inilah yang akhirnya akan memiliki bumi dan bukan mereka yang merampasnya dengan kekerasan.

(0.50) (Mat 10:26) (full: JANGANLAH KAMU TAKUT TERHADAP MEREKA. )

Nas : Mat 10:26

Pelayanan para murid bagi Kristus dan pertempuran mereka melawan Iblis membuka peluang bagi Iblis untuk menyerang mereka kembali (ayat Mat 10:16-25); namun mereka tidak perlu takut karena Roh Kudus dan Bapa di sorga akan menyertai mereka (ayat Mat 10:20,29-31). Mereka harus tetap setia kepada Firman Allah, berkhotbah secara terang-terangan, tegas, dan dengan berani.

(0.50) (1Ptr 4:6) (full: JUGA KEPADA ORANG-ORANG MATI. )

Nas : 1Pet 4:6

Istilah ini dapat ditafsirkan secara paling baik sebagai menunjuk kepada orang-orang yang mendengarkan Injil ketika masih hidup, tetapi kini mereka sudah mati. Mereka mendengar Injil dan menjadi percaya, dan sekalipun mereka sudah wafat (yaitu, "dihakimi secara badani"), mereka kini hidup bersama Allah. Ayat ini dapat disadur sehingga berbunyi, "Injil diberitakan kepada mereka yang percaya dan kemudian wafat, supaya mereka memperoleh hidup kekal bersama Allah."

(0.50) (Mat 21:28) (sh: Pemimpin yang buta (Sabtu, 26 Februari 2005))
Pemimpin yang buta

Mana lebih baik, mengatakan "ya", tetapi tidak melakukannya atau mengatakan "tidak", tetapi kemudian melakukannya? Itu yang Tuhan Yesus tanyakan kepada para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Jawaban mereka menjadi dasar untuk Tuhan Yesus menghakimi mereka (ayat bertolaklah+mereka+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">31).

Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi adalah pemimpin-pemimpin agama yang seperti anak sulung dalam kisah Tuhan Yesus tadi. Merekalah yang pertama-tama diberikan firman Tuhan. Tetapi sayang, mereka tidak menindaklanjutinya dengan memercayai lalu melakukan kehendak Surga. Akibatnya mereka tetap tinggal di luar Kerajaan Allah. Hal sebaliknya terjadi. Para pemungut cukai dan perempuan sundal adalah seperti anak kedua yang menyesali sikap berdosa mereka dan bertobat ketika Yohanes pembaptis menegor mereka. Contoh jelas kedua kelompok ini ternyata tidak membuat para pemimpin agama itu menyesali sikap mereka itu dan bertobat (ayat bertolaklah+mereka+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">32).

Mengapa para pemimpin agama ini begitu sulit untuk percaya dan bertobat? Pertama, mereka menganggap diri lebih tinggi daripada kebanyakan orang. Yang perlu bertobat adalah orang berdosa, bukan mereka. Kedua, para pemimpin agama ini dibutakan oleh status mereka. Mereka merasa bahwa sebagai pemimpin agama tidak mungkin mereka ditolak oleh Allah. Status menghalangi mereka untuk bertobat.

Masalah yang sama terjadi kini. Banyak pemimpin juga aktivis rohani yang tidak peka (baca: buta) akan kebutuhan pembaruan hidup dan ketaatan kepada firman. Mereka terlalu yakin dengan status mereka sehingga gagal untuk rendah hati menerima teguran. Akibatnya ganda. Mereka sendiri tidak masuk ke Kerajaan Surga dan menghalang-halangi orang lain untuk masuk (menjadi batu sandungan). Tuhan Yesus akan menghakimi mereka kelak, sama seperti Ia menghakimi para pemimpin agama bangsa Yahudi.

Camkanlah: Pertahankan gengsi, Anda akan kehilangan hidup. Lepas gengsi, hidup akan datang!

(0.50) (Mat 3:7) (full: ORANG FARISI DAN ORANG SADUKI. )

Nas : Mat 3:7

Dua kelompok agama yang utama di kalangan Yudaisme adalah golongan Farisi dan Saduki.

  1. 1) Golongan Farisi adalah golongan keagamaan orang Yahudi yang sangat menaati baik seluruh PL maupun penafsiran manusiawi mereka sendiri. Mereka secara khusus menekankan bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan menaati hukum-hukum Allah secara harfiah dan penafsiran mereka tentang hukum itu. Mereka mengajarkan bahwa Mesias yang dinantikan akan menjadi seorang penguasa di bumi yang akan membantu Israel untuk menguasai semua bangsa dan memaksakan semua orang tunduk kepada hukum Allah. Sekalipun demikian, kesalehan mereka adalah kesalehan lahiriah tanpa kerohanian dalam hati mereka (Mat 23:25), dan mereka juga tidak bersedia mengakui kebobrokan sifat mereka. Pada umumnya mereka menentang Yesus dan ajaran-Nya bahwa hidup keagamaan itu menyangkut hati dan roh, dan bukan sekedar ketaatan lahiriah kepada perintah Kitab Suci (bd. Mat 9:14; 23:2-4; Luk 18:9-14).
  2. 2) Golongan Saduki adalah golongan liberal yang tidak menyukai perkara-perkara rohani. Sekalipun mengaku tunduk kepada hukum Allah, sesungguhnya mereka menyangkal banyak ajaran PL. Mereka menolak ajaran mengenai kebangkitan, malaikat, mukjizat, kekekalan dan hukuman yang akan datang. Kehidupan mereka secara moral lemah dan duniawi. Mereka juga merupakan golongan yang menganiaya Yesus (Mat 16:1-4).
(0.49) (Mat 10:9) (ende)

Maksud nasehat ini: seorang djangan tjemas-tjemas tentang hal-hal djasmani, atau terlalu mengindahkannja. Ia harus hidup sederhana dan mentjukupkan diri dengan redjeki jang patut diteguhkan kepada mereka oleh orang jang beladjar pada mereka.

(0.49) (Mat 20:16) (ende)

Umat Israel, dialah jang dipanggil terdahulu, jang kemudian, ialah bangsa-bangsa "kafir". Sukar masuk diakal orang Jahudi, bahwa mungkin "orang kafir" dapat mendahului mereka kedalam Keradjaan Allah, malah disamakan sadja dengan mereka didalam Keradjaan itu.

(0.49) (Mrk 4:21) (ende)

Meskipun orang tidak atau belum berminat akan kebenaran Keradjaan Allah, namun mereka harus tetap diadjar dan diberi keterangan, supaja mereka tak mempunjai alasan untuk berdalih-dalih kelak, dan barangkali achirnja mengerti djuga.

(0.49) (Luk 24:13) (ende: Dua dari antara mereka)

Mereka ini bukan rasul melainkan murid biasa seperti ternjata dari nama Kleofas.

(0.49) (Yoh 12:38) (ende: Supaja)

Bukannja bahwa Allah menghendaki atau menjebabkan mereka tetap tegar hati, melainkan Ia dari kekal sudah mengetahui bahwa mereka akan bersikap demikian, dan sebab itu Ia bernubuat tentangnja. Dan setelah bernubuat demikian nubuat itu kemudian harus mendjadi kenjataan.

(0.49) (Yoh 19:31) (ende: Sabat besar)

Besar sebab paska djatuh pada hari itu.

(0.49) (Rm 2:14) (ende: Berdasarkan kodrat)

Hukum kodrat seolah-olah terekam didalam hati-nurani mereka. Setjara berintuisi mereka tahu membedakan jang baik dan jang djahat, dan sekedar merasa, bahwa siapa sadja melakukan jang djahat patut dihukum.

(0.49) (Rm 2:17) (ende: Berdasar pada hukum)

Aslinja mengandung arti "beristirahat diatas hukum". Maksudnja: mereka merasa sudah tjukup kalau mereka "mempunjai" hukum taurat, untuk dibenarkan oleh Allah, dan sebab itu melalaikan pengalaman hukum.

(0.49) (Rm 8:9) (ende: Kalau benar-benar....)

Paulus rupanja hendak menginsafkan hati-nurani mereka jang barangkali kurang tepat hidup menurut tjita-tjita hukum roh, bahwa mungkin mereka sudah kehilangan hadirnja Roh Kudus didalam dirinja.

(0.49) (Rm 11:15) (ende: Penerimaan mereka)

Bila mereka achirnja berdjumlah genap akan bertobat dan diterima masuk keradjaan Allah. Kalau itu akan terlangsung, kuasa maut telah musnah habis-habis, dan seluruh umat manusia akan tetap hidup didalam keradjaan Allah.

(0.49) (Rm 15:1) (ende: Menanggung)

sabar terhadap mereka dan menjokong mereka untuk mengatasi kelemahannja.

Mentjari kepuasan hati kita sendiri": djanganlah terlalu tjinta-diri dan takatjuh terhadap kepentingan-kepentingan sesama. Bdl 1Ko 13:7; Gal 6:2-5.



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA