Kenang-kenangan dari masa lampau ^j  tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya. ^k 

ada waktu untuk membunuh, ⁱ  ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;

ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;

ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;

ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;

ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ^j  ada waktu untuk berbicara;

ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut ^h  yang ditanam;

Wahai engkau tanah, kalau rajamu seorang kanak-kanak ¹ , ^m  dan pemimpin-pemimpinmu pagi-pagi sudah makan!

Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah ^o  rumah.

Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: ^t  yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa ¹ ! ^u 

Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama ¹ : baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah. ^x 

Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya: "Apakah yang baginda buat? ^f "

Barangsiapa menggali lobang ¹  akan jatuh ke dalamnya, ^e  dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular. ^f 

Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar ^e  lebih baik dari pada tinggi hati.

Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan ¹ , dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan.

Dan aku melihat bahwa hikmat ^m  melebihi kebodohan, ⁿ  seperti terang melebihi kegelapan.

Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah ^w  kesudahan ^x  setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.

Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia ¹ . ^c 

Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem ^g  sebelum aku; ^h  dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.