Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 946 ayat untuk kerap kali (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.15) (1Sam 2:3) (endetn)

Ditinggalkan "angkuh", jang dua kali tertulis.

(0.15) (2Sam 17:28) (endetn: (membawa))

ditambahkan menurut terdjemahan Junani.

(0.15) (Am 7:4) (endetn: api untuk menghukum)

diperbaiki. Tertulis: "untuk menghukum dengan api. Satu huruf dalam naskah Hibrani ditulis dua kali.

(0.15) (Yer 37:3) (jerusalem: Pada suatu kali) Yaitu pada th 588 ketika untuk sementara waktu pengepungan Yerusalem dihentikan, Yer 35:5.
(0.15) (Mzm 6:4) (jerusalem: jiwaku) Bdk Maz 4+.
(0.15) (Yeh 38:1) (jerusalem: Datanglah firman TUHAN) Bagian berikut Yeh 38:1-39:29 tidak boleh dikatakan sebuah "Apokalips", namun padanya ada banyak ciri yang mirip dengan ciri-ciri khas sastera Apokaliptik. Para nabi dahulu terutama pengkhotbah yang berusaha memulihkan dan memperbaiki akhlak umat dan mereka berbicara tentang masa mereka sendiri. Hanya kadang-kadang pandangan mereka melayang ke masa depan yang lebih baik dan lebih berbahagia daripada masa sekarang. Sebaliknya, kesusasteraan Apokaliptik (artinya:wahyu) lazimnya berupa kisah atau wejangan yang mau menghibur. Dalam kisah dan wejangan itu seorang nabi berceritera tentang penglihatan-penglihatannya. Penglihatan-penglihatan itu mengenai masa depan yang membuat orang lupa akan penderitaan sekarang. Kerap kali penglihatan-penglihatan itu mengenai kemenangan yang akan diwujudkan melalui penghakiman Allah: sering kali pandangan melayang ke akhir zaman. Disingkapkanlah pula rahasia-rahasia dari dunia akhirat. Jenis sastera Apokaliptik itu subur berkembang pada orang Yahudi di zaman agak belakangan. Namun jenis sastera itu sudah lama disiapkan dan terdapat pula dalam Alkitab. Lihat Pengantar, Yeh 38:1-39:29 merupakan langkah pertama ke arah itu. Jenis sastera itu terdapat pada Yes 24-27; Dan 7-12; Zak 9-14. Terutama pada abad kedua menjelang masa Mas sastera Apokalips mulai tersebar luas (buku Henokh, dll). Kitab Wahyu Yohanes dalam Perjanjian Baru termasuk jenis sastera itu.
(0.15) (Am 1:3) (jerusalem) Bagian ini mengumpulkan berbagai nubuat yang dibawakan oleh Amos pada saat yang berbeda-beda. Nubuat-nubuat itu melawan tujuh bangsa (tambah Yehuda: tetapi ini merupakan suatu tambahan). Susunan nubuat-nubuat itu sama dengan memakai rumusan-rumusan yang sama pula. Semua bermaksud menampilkan keadilan Allah yang di mana-mana menghukum setiap ketidakadilan. Nubuat terakhir barulah mengenai bangsa Israel. Begitu ditekankan bahwa Israel dihukum sama seperti bangsa-bangsa lain, meskipun mereka sendiri sekali-kali tidak menantikan hukuman itu. Bahkan hukuman atas Israel menjadi penyataan keadilan Tuhan yang paling jelas.
(0.15) (Ams 6:31) (jerusalem: tujuh kali lipat) Bdk Kej 22:1-8. Menurut nas Keluaran ini pencuri mesti membayar dua kali lipat. Tujuh kali lipat dalam Ams 6:31 ini hanya bermaksud menekankan betapa penting bahwa pencuri membayar kembali, meskipun mencuri karena lapar.
(0.13) (Mat 10:2) (jerusalem) daftar keduabelas rasul (kata Yunani "apostolos" berarti: utusan), bdk Mar 3:14+; dan Luk 6:13+, dalam Perjanjian Baru disajikan sampai empat kali (Matius,, Lukas, Kisah Para Rasul) dengan perbedaan-perbedaan. Daftar itu terdiri atas tiga kelompok masing-masing memuat empat nama. Nama pertama dalam masing-masing kelompok selalu sama; Petrus, Filipus, Yakobus anak Alfeus. Tetapi dalam masing-masing kelompok urutan nama-nama lain dapat berbeda. Dalam kelompok pertama, yaitu kelompok murid yang paling berdekatan dengan Yesus, Matius dan Lukas mendekatkan satu sama lain orang yang bersaudara: Petrus serta Andreas, dan Yakobus serta Yohanes. Tetapi dalam Markus dan Kisah Para Rasul Andreas ditempatkan paling akhir, sedangkan kedua anak Zebedeus diajukan oleh karena bersama dengan Petrus menjadi murid Yesus yang terkarib, bdk Mar 5:37+. Kemudian, yaitu dalam Kisah Para Rasul, Yakobus anak Zebedeus ditempatkan sesudah adiknya Yohanes yang sudah menjadi lebih penting pada umat Kristen, bdk Kis 1:13; Kis 12:2+ dan sudah terasa dalam Luk 8:51+; Luk 9:28. Dalam kelompok yang kedua - agaknya orang itu lebih berdekatan dengan orang-orang bukan Yahudi - Matius ditempatkan paling akhir dalam daftar Matius dan Kisah Para Rasul dan hanya dalam Matius disebut "pemungut cukai". Adapun kelompok ketiga ia paling "Yahudi". Dalam urutan nama dalam kelompok itu Tadeus (Lebeus) dari daftar Matius dan Markus (kalau orang itu sama dengan Yudas (anak) Yakobus yang disebut Lukas dan Kisah Para Rasul) ditempatkan paling akhir dalam daftar Lukas dan Kisah Para Rasul. "Simon orang Zelot" dalam Lukas dan Kisah Para Rasul hanya terjemahan Yunani dari "Simon orang Kanaan" yang disebut Matius dan Markus (dalam teks Yunani; terjemahan Indonesia pakai: orang Zelot). Yudas Iskariot "yang menghianati Dia" selalu ditempatkan paling akhir, Gelar "Iskariot" kerap diartikan sebagai "orang Keriot" (sebuah kota di kawasan Yuda, Yos 15:25), tetapi barang kali gelar itu diambil dari bahasa Aram, "syeqarya", artinya: pembohong, munafik.
(0.13) (Ams 3:1) (sh: Pentingnya mengingat (Sabtu, 10 September 2011))
Pentingnya mengingat

Judul: Pentingnya mengingat
Mengingat merupakan unsur penting dalam proses pendidikan. Orang tua atau guru tentu senang sekali bila anak atau murid mengingat segala pengajaran yang diberikan. Tindakan mengingat memperlihatkan penghargaan anak didik kepada orang tua atau guru yang mengajar dia. Namun yang terutama, hal itu menunjukkan bahwa segala pengajaran yang telah mereka berikan tidak sia-sia.

Penulis amsal menghimbau anak didiknya agar mengingat dan memelihara segala pengajaran yang telah dia sampaikan (1). Tindakan mengingat sebenarnya dimulai dengan sebuah minat. Bila orang berminat pada apa yang dia dengar maka dia akan mengingatnya dengan baik. Maka tindakan mengingat bukan bicara masalah memori semata-mata melainkan masalah keinginan untuk memelihara dan hidup sesuai pengajaran itu.

Mengingat dan memelihara pengajaran dalam ketaatan membuat ajaran itu tertanam di dalam diri (3, 5-6); bagai fondasi bagi bangunan atau akar bagi sebatang pohon, yang membuat bangunan atau pohon itu tegak berdiri dan dapat bertahan melawan ancaman badai. Maka lebih dari sebuah penghargaan kepada si pengajar, tindakan mengingat ajaran sangat bermanfaat dan menjadi berkat bagi diri si anak didik itu sendiri. Disebutkan di sini bahwa orang yang mau mengingat ajaran akan menikmati panjang umur dan sejahtera (2). Ia juga akan dikasihi Allah dan manusia (4). Memang jika orang menyimpan hikmat di dalam hatinya maka hikmat itu akan mempengaruhi hidup dan karakternya.

Lalu ajaran atau hikmat apa yang musti diingat oleh setiap orang yang mau belajar? Bahwa hidup yang menyenangkan Allah adalah hidup yang percaya dan bersandar kepada Dia (5-8). Percaya berarti menempatkan diri sepenuhnya pada kasih karunia Allah. Bersandar berarti bergantung secara total. Bersandar pada diri sendiri bagaikan penolakan terhadap keberadaan Tuhan. Dapat juga berarti bahwa kita menempatkan diri sebagai ilah, sama seperti Tuhan. Salah satu ujian apakah kita sungguh-sungguh memercayai Tuhan adalah dengan melihat persembahan kita kepada Dia (9-10).

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/09/10/

(0.13) (Why 1:9) (sh: Kristus yang Ilahi (Selasa, 22 Oktober 2002))
Kristus yang Ilahi

Kristus yang Ilahi. Sebagai sastra apokaliptik, Kitab Wahyu sarat dengan simbol alias penanda. Tidak jarang simbol-simbol itu terlihat sangat dahsyat namun juta terkesan ganjil. Tapi, simbol-simbol itu dalam kitab ini tidak dimaksudkan untuk membingungkan umat Allah. Sebagai penanda, simbol bersinggungan dengan suatu realitas yang sangat agung dan bermaksud menuntun kita pada pengenalan dan penghayatan akan realitas tersebut.

Ketika bertutur tentang penyataan diri Kristus, simbol-simbol itu bersaksi tentang kemuliaan-Nya dan sikap-Nya yang senantiasa penuh perhatian terhadapnya. Sementara gereja sepanjang masa dan tempat dilambangkan dengan tujuh kaki dian, Kristus dikatakan berjalan di antara ketujuh kaki dian tersebut. Artinya, Kristus kerap kali melawan Gereja-Nya.

Kristus, yang disimbolkan sebagai sosok serupa Anak Manusia, yang mengingatkan kita pada otoritas-Nya sebaga Raja sekaligus Hakim (bdk. Dan. 7:13-14; Mrk. 14:62; Mat. 16:27; 24:30; 25:31, dst.), kali ini tampil dalam hubungan yang sangat intens dengan Gereja-Nya. Ia sedang berurusan dengan ketujuh sidang jemaat di Asia Kecil, yang bukan secara kebetulan memiliki ciri-ciri yang bakal terdapat pula pada sidang-sidang jemaat di sepanjang sejarah Gereja. Sosok serupa Anak Manusia, yakni Yesus Kristus itu, nampak sangat dahsyat dalam simbol-simbol yang melukiskan keilahian-Nya (ayat kerap+kali&tab=notes" ver="">14-15,16) sekaligus otoritas-Nya atas Gereja (ayat 16) dan kematian (ayat 17-18). Atas dasar semua inilah Yesus Kristus, Tuhan yang bangkit itu berfirman kepada Gereja-Nya.

Menghayati keagungan Tuhan yang bangkit, Yohanes tidak menyesali keadaannya sebagai tawanan karena Kristus. Menyebut dirinya sendiri sebagai “saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan, dan dalam ketekunan menantikan Kristus”, rupanya ia juga ingin supaya orang-orang percaya lainnya tetap setia kepada Sang Kristus pada masa-masa sukar itu. Ia juga mengajak mereka, dalam sidang-sidang jemaat yang di dalamnya mereka bernaung, untuk mendengarkan firman Tuhan, Raja Gereja.

Renungkan: [kosong]

(0.13) (Rm 3:9) (bis: kedudukan kita ... lebih baik daripada ... bangsa lain? Sekali-kali tidak!)

kedudukan kita ... lebih baik daripada ... bangsa lain? Sekali-kali tidak!: atau kedudukan kita ... lebih buruk daripada ... bangsa lain? Tidak selalu begitu.

(0.13) (Kej 15:1) (ende)

Dalam fasal ini untuk pertama kali digunakan unsur-unsur dari tradisi Elohistis (E) dalam kitab Kedjadian, tersisipkan dalam tjerita dari tradisi Jahwis. Disini djandji kepada Abraham diulangi.

(0.13) (Kej 29:9) (ende)

Nama Rachel artinja "domba". Ini sekali-kali bukan suatu penghinaan karena dalam masjarakat gembala-gembala ternak merupakan milik jang terpenting, djadi sangat dihargai.

(0.13) (Bil 26:57) (ende)

Dua kali keturunan Levi disebutkan (aj. kerap+kali&tab=notes" ver="ende">57(Bil 26:57) dan aj. kerap+kali&tab=notes" ver="ende">58(Bil 26:58)). Kiranja dua daftar silsilah ditjampurkan.

(0.13) (1Sam 13:4) (ende)

Apa jang dibuat Jonatan (1Sa 13:3) disini dianggap perbuatan radja sendiri.

Hal2 sebangsa ini berulang kali terdapat dalam sastera kuno.

(0.13) (1Sam 28:13) (ende: Ilah)

jaitu suatu machluk, jang termasuk kedalam alam ilahi, alam di luar alam ini. Beberapa kali dalam Perdjandjian Lama machluk2 disebut "ilahi"!

(0.13) (1Raj 14:10) (ende: baik budak maupun orang merdeka di Israil)

Istilah ini, jang beberapa kali dipakai, tidak terang maknanja. Kata2 Hibrani berarti: jang diikat dan jang dilepaskan".

(0.13) (Est 7:10) (ende)

Berulang kali dalam Perdjandjian Lama dikatakan bahwa si djahat dihukum dengan apa jang direntjanakan untuk sesama manusia. Nasib Haman terang2 membuktikan kebenaran itu.

(0.13) (Mzm 60:6) (ende: Sikem)

ialah negeri disebelah barat Jarden.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.16 detik
dipersembahkan oleh YLSA