Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 140 ayat untuk persepakatan gelap AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.22) (Yer 37:15) (full: MEMUKUL ... DAN MEMASUKKANNYA KE DALAM RUMAH TAHANAN. )

Nas : Yer 37:15

Beberapa perwira pasukan Yehuda memusuhi Yeremia karena dia menasihati penduduk untuk menyerah saja kepada pasukan Babel (Yer 21:9; Yer 38:2); karena itu mereka menawannya di ruang cadangan air di bawah tanah (ayat Yer 37:16). Ia pasti akan mati di dalam ruangan gelap dan berbahaya itu apabila ia tinggal lebih lama di sana (ayat Yer 37:20).

(0.22) (Kej 1:2) (jerusalem: belum berbentuk dan kosong) Ini menterjemahkan dua kata Ibrani, tohu dan bohu, yang berarti: tidak berisi dan kosong. Ungkapan tsb, seperti juga halnya dengan istilah "gelap gulita menutupi samudera raya", "Roh Allah" dan "air", adalah bahasa kiasan yang mempunyai arti negatip. Dengan istilah itu pengarang sudah mulai merintis jalan menuju pengertian bahwa penciptaan bermula dengan tidak adanya apa-apa
(0.22) (Mzm 9:14) (jerusalem: di pintu gerbang puteri Sion) Ialah pintu gerbang kota Yerusalem. Pintu gerbang kota adalah tempat rakyat berkumpul. Yerusalem adalah kota Raja Israel, yaitu Allah. Dengan kota itu diperlawankan dunia orang mati (syeol, maut, Maz 14) yang gelap dan sepi. Syeol itu dibayangkan sebagai semacam kota penjara dengan pintu gerbang (ialah liang kubur) dan palang pintunya, bdk Yes 38:10; Ayu 38:17; Yun 2:6; Maz 107:18; Wis 16:13. Begitupun dunia orang mati dibayangkan orang Mesir dan Babel; bdk Maz 6:6+.
(0.21) (Kel 13:21) (ende)

Tuhan mewahjukan diri sebagai Pemimpin pengungsian mereka. Tradisi J berbicara tentang tiang awam serta tiang api; tradisi E tentang awan gelap dan Malaikat Allah (Kej 14:9). Tradisi P menganggap tiang berapi ini sebagai perwahjuan Kemuliaan Jahwe (kabod). Dalam Kitab Sutji awan kerap kali menandakan hadirnja Tuhan, tachtaNja ataupun djuga kendaraanNja (Ula 33:26; Maz 97:2; Yes 19:1; Maz 104:3; Ayu 22:14). Ajat ini membajangkan adanja awan gelap disertai halilintar. Gedjala jang sama nampak pula pada penampakkan di gunung Sinai (Kel 19:9,16); Ula 4:11; 5:22-24). Kemuliaan Jahwe-lah jang menampakkan diri (Kel 16:10; 24:15-18). Oleh karena itu awan ini turun djuga atas Tempat Kudus, tempat hadirnja Jahwe (Kel 40:34-38); bandingkan Yes 6:4). Gambaran- gambaran ini menekankan, bahwa Jahwe sendiri tidak kelihatan bagi manusia (Kel 33:20- 23); Ula 4:15-18).

Djuga pada pembebasan jang kedua, jakni sesudah pembuangan Babylon, Jahwe melindungi umatNja dengan tjara jang sama (Yes 52:12). Gambaran jang sama digunakan pula untuk melambangkan kebidjaksanaan ilahi, jang menetap di Israel: Sir 24:3-4.

Dalam Perdjandjian Baru digunakan djuga, jakni berhubungan dengan Jesus Kristus, sebagai penampakkan Kemuliaan Tuhan diantara kita: Yoh 1:14; Luk 1:35 dan djelas sekali pada Mat 17:1-8 par. Pergantian rupa Kristus dibukit nampak erat hubungannja dengan penampakan digunung Sinai.

(0.21) (Hak 18:14) (sh: Merampas berhala. (Rabu, 5 November 1997))
Merampas berhala.

Orang-orang Dan yang tahu bahwa Milkha memiliki beberapa benda penyembahan berhala, bersepakat untuk merampas berhala-berhala tersebut. Sungguh menyedihkan. Biasanya orang menginginkan hal yang benar dengan cara yang salah. Tetapi kini, mereka menginginkan hal yang Tuhan Allah larang yang seharusnya dimusnahkan dari tengah umat Allah. Hal itu kini mereka dapatkan dengan cara merampas. Kisah ini melukiskan betapa gelap keadaan umat Israel waktu itu. Karena tak ada pegangan apa pun, berhala pun mereka rampok.

Dasar yang sesat. Apa yang dicatat dalam Kitab Hakim-hakim ini membuka jalan bagi lembar-lembar lebih gelap dalam sejarah Israel kelak. Dan kemudian hari menjadi pusat penyembahan yang berperan penting. Sesudah Kerajaan Salomo kelak terpecah menjadi dua [931 SM], Dan ditahbiskan menjadi pusat penyembahan resmi dari Raja Yeroboam I yang murtad itu. Dengan kata lain, oleh kitab ini ditelanjangi asal dari penyembahan sesat Israel, yaitu pencurian berhala oleh Dan dan pelayanan yang dilakukan oleh seorang nabi sesat.

Renungkan: Bila kita ingin membangun masa depan yang baik kita perlu meletakkan dasar yang kokoh yang penuh integritas.

Doa: Peganglah kemudiku Tuhan agar tak menyimpang ke kesesatan.

(0.21) (1Sam 31:1) (sh: Sisi gelap dalam kehidupan. (Kamis, 12 Februari 1998))
Sisi gelap dalam kehidupan.

Jika kita membaca awal perjalanan Saul (">1Sam. 9:1-11:15), tidak terbayang bahwa akan seperti yang digambarkan dalam perikop ini. Raja yang tampan, gagah perkasa memudar semangatnya setelah terkepung. Para pahlawannya tewas, anak-anaknya berguguran, bahkan ia sendiri luka parah (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11:4-5" context="true">4-5).

Ketakutan tanpa iman. Ketakutan membuat Saul nekat mencari jalan pintas. Ia tidak mau menyerah kepada musuhnya, dan pembawa senjatanya juga tidak mau membunuhnya, akhirnya Saul sendiri yang bertindak. Putus hubungan dengan Tuhan, membuat Raja terdampar dalam kegelapan yang ngeri (bdk. ">1Sam. 28:6). Kematian Saul sangat menyedihkan. Sesudah ia mati bunuh diri, kepalanya dipancung dan mayatnya dipakukan oleh orang Filistin (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">28:8-10" context="true">8-10).

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Tidak dapat disangkal, bahwa penduduk Yabesy-Gilead masih mengenang jasa Saul (bdk. ">1Sam. 15:1-15). Orang-orang yang gagah perkasa diberangkatkan untuk mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15:11-13" context="true">11-13). Semua dilakukan sebagai penghormatan terakhir bagi raja yang mereka sanjung selama ini. Mereka tidak gentar menghadapi orang Filistin.

Renungkan: Iman kepada Tuhan akan membuat kita memiliki bukan saja awal tetapi juga akhir yang baik.

(0.21) (Mzm 88:1) (sh: Dari dalam "dunia orang mati". (Rabu, 26 Agustus 1998))
Dari dalam "dunia orang mati".

Ratapan yang dicurahkan pemazmur ini menunjukkan penderitaan berat tak bertara yang telah menekan jiwanya. Ia berseru-seru siang malam (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">88:1" context="true" vsf="TB">2) namun sampai akhir mazmur ini tidak terlihat tanda bahwa Allah menjawab doanya. Penderitaannya saat itu bertambah berat tatkala ia merenungkan apa yang dibayangkannya apabila ia mati dan masuk ke dalam dunia orang mati (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">88:10-12" context="true" vsf="TB">11-13).

Iman yang melihat dalam gelap. Pergumulan batin pemazmur luar biasa berat. Ini barangkali yang kerap dilukiskan oleh para bapak gereja zaman dulu sebagai pengalaman "jiwa dalam kegersangan gurun pasir". Tatkala teriakan tak beroleh jawab melainkan gema ulang teriakan itu sendiri. Tatkala Tuhan seolah bersembunyi dan membiarkan orang-Nya menderita sendiri. Tatkala jiwa penderita dibiarkan menjadi korban permainan kejam kuasa-kuasa yang ingin mencabik dan meluluhlantakkan jiwanya. Dalam situasi segelap itu, pemazmur belajar untuk melihat dalam gelap. Dalam situasi gurun pasir jiwa itu, imannya harus bersikap sepenuhnya sebagai iman. Yaitu beriman tidak kepada tanda dan gejala apa pun kecuali kepada Allah.

Renungkan: "Apa yang kuderita hanya dimengerti oleh Seorang yang karena kasih dan kepentingan-Nya, hal menderita adalah kesukaan dan kemuliaan" (Isaac Jogues).

(0.19) (Ayb 19:25) (ende)

Ajat2 ini sangat sukar dan gelap dalam naskah Hibrani dan terdjemahan2 kuno sangat berbeda satu sama lain. Maknanja: Walaupun Ijob tidak berharap lagi, bahwa ia akan hidup lebih lama, tetapi ia terus pertjaja, bahwa Allah adil dan akan membenarkan kedjudjuran Ijob, malahan setelah ia mati djuga, hingga Ijob sendiri akan menjaksikan keadilan Allah. Ia berharap, bahwa sebentar ia akan kembali dari pratala.

Pikiran ini sudah mendahului serta menjiapkan adjaran tentang kebangkitan badan, biarpun itu belum terang disini dalam kitab Ijob pada umumnja tidak nampak. Ajat2 ini merupakan ajat2 jang paling penting dalam kitab Ijob.

(0.19) (Mi 7:8) (full: AKU AKAN BANGUN PULA. )

Nas : Mi 7:8-13

Kaum sisa yang benar di Yehuda sedang menghadapi hari-hari gelap karena hukuman Allah atas dosa-dosa bangsa itu; akan tetapi, Mikha tetap memberitakan kata-kata iman bagi mereka dan memandang lebih jauh dari kemenangan sementara musuh-musuh mereka kepada hari pemulihan mereka yang mulia oleh Allah. "Aku akan bangun pula" adalah suatu pernyataan iman yang setaraf dengan pernyataan iman Ayub

(lihat cat. --> Ayub 19:25;

lihat cat. --> Ayub 19:26;

lihat cat. --> Ayub 19:27).

[atau ref. Ayub 19:25-27]

(0.19) (Dan 9:23) (jerusalem: penglihatan itu) Nubuat berikut sejalan dengan yang lain-lain. Iapun mengenai penganiayaan oleh raja Antiokhus. Tetapi nubuat ini memakai gaya bahasa yang agak gelap dan hanya samar-samar menyarankan apa yang dimaksudkan (tidak ada nama diri atau angka-angka bulat yang lazim). Gaya bahasa yang kabur ini memberi kesan bahwa nubuat ini mempunyai makna mendalam. Sama seperti nubuat tentang kerajaan Mesias, Dan 2:28+; Dan 7:13+, demikianpun nubuat ini sepenuh-penuhnya digenapi di masa Kristus serta umatNya. Keadaan yang dinubuatkan dalam Dan 9:24 jauh melampaui setiap pemulihan kedamaian dan kesentosaan. Adapun hal-hal terperinci yang diutarakan dalam Dan 9:25-27 dan yang mengenai zaman sebelum yang terakhir memang agak tidak jelas.
(0.19) (1Raj 8:1) (sh: Menghadap Allah (Selasa, 3 Agustus 2004))
Menghadap Allah

Ada baiknya Anda membaca seluruh pasal persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8 agar mendapatkan gambaran lengkap. Ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-13 yang melukiskan seluruh umat Israel, Salomo (sang raja), para pemimpin rohani, rakyat, bersatu datang ke hadirat Allah. Lalu Salomo mensarikan sikap Allah terhadap rencana Daud membangun Bait Allah (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">14-21). Ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">22-53 adalah doa Salomo memohon berkat Allah untuk Israel. Di akhir pasal ini, Salomo sebagai pemimpin Israel menyampaikan pesan sesuai firman Allah untuk umat Israel. Baik kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan rohani, tidak mungkin bertumbuh dengan baik apabila tidak ada dua faktor penting ini: kesatuan antara semua unsur dan tekad untuk tumbuh bersama sesuai kehendak dan rencana Allah. Itulah yang kini sedang dilakukan seluruh umat Israel di bawah kepemimpinan Salomo di hadapan Allah. Ada gerak timbal balik antara prakarsa Salomo menghimpun para tua-tua dan seluruh umat Israel dengan sambutan mereka terhadap prakarsa tersebut (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-4). Namun itu saja belum cukup.

Ketika itu juga pengalaman yang pernah terjadi di zaman Musa, terulang kembali. Awan gelap hadirat Allah menyelimuti mereka, menyadarkan Salomo dan seluruh umat bahwa Bait Allah tidak membuat Ia hadir dengan berkat-Nya sebab Ia bebas adanya. Bukan Allah yang harus menyesuaikan diri dengan kehendak manusia, tetapi manusia yang harus takluk kepada kehendak-Nya. Salomo menghubungkan awan gelap itu dengan ucapan Allah kepada Daud. Hanya dengan kesadaran ini, umat Israel termotivasi untuk hidup sepadan dengan kemuliaan Allah.

Budaya Indonesia cenderung menganggap Allah dapat diatur, entah dengan sesajen, persembahan atau trik-trik politik. Firman ini menyadarkan kita bahwa penghayatan budaya demikian menyesatkan dan mengundang kehancuran. Dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kerohanian, milikilah kesadaran bahwa kita harus tunduk kepada kebenaran Allah, bukan berusaha mengatur Allah.

Camkanlah: Ketika Allah berkenan, itu bukan berarti ijin untuk hidup sembarangan.

(0.19) (Ayb 30:1) (sh: Bagaimana sekarang? (Jumat, 9 Agustus 2002))
Bagaimana sekarang? Demikian kira-kira yang ditanyakan Ayub di dalam pembelaannya ini

Demikian kira-kira yang ditanyakan Ayub di dalam pembelaannya ini. Setelah melontarkan ujaran-ujaran yang berupa keluhan-keluhan karena kehilangan masa lalunya, meskipun Ayub hidup bersih, ia menunjukkan bahwa Allah tidak lagi berpihak kepadanya, melainkan melawan dia.

Setelah Ayub menertawakan pihak-pihak yang menolak dia (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">29:24), kini Ayublah yang dicemooh orang-orang lain. Para pengejek ini begitu hina. Mereka kemungkinan adalah anak-anak muda yang dulu takut kepada Ayub. Ayah-ayah mereka memiliki status sosial yang rendah sampai Ayub sendiri pun tidak mau mempekerjakan mereka untuk pekerjaan kasar. Kemungkinan mereka bukan warga negara, tetapi para pelanggar hukum dan orang buangan. Ironis, kini Ayublah yang menjadi orang pinggiran, bahkan bagi mereka yang sudah tersisih dari masyarakat. Ayub melihat ini sebagai tindakan Allah melawan dirinya (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11a).

Ayub merasa bahwa pihak-pihak yang melawannya datang dari segala arah: kemungkinan anak-anak muda sebagaimana disebutkan di atas dan teror yang mencekam (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-15), bahkan Allah sendiri (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">18-19). Ayub tidak berdaya, bagaikan sebuah kota yang dikepung musuh dan dihancurkan. Gambaran tentang angin membuat ini menjadi lebih dramatis (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15): kemuliaan Ayub diterbangkan angin. Awan yang melintas pergi menunjukkan raibnya kemakmuran Ayub.

Ayub tahu bahwa sebenarnya Allahlah yang merupakan "penyiksa" dan "musuh" yang sejati. Allah mengambil kesehatannya dan menjatuhkan Ayub ke lumpur kehinaan. Akhirnya Ayub membawa perkaranya ini kepada Allah (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20-23). Empat ayat ini merupakan kata-kata terakhir Ayub sebelum Allah berbicara kepadanya (ps. 38-41). Ayub menuduh Allah berubah sikap, tidak lagi peduli kepadanya, dan melawan dirinya. Allah mengangkat Ayub, bukan untuk ditinggikan, tetapi untuk dihancurkan dalam badai (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">22). Kesimpulannya, kesukacitaan telah lenyap. Hidup menjadi gelap. Bagi Ayub, Allah penyebab semuanya!

Renungkan: Allah adalah Terang. Waktu hidup Anda menjadi gelap, ingatlah bahwa tak ada kegelapan dalam diri-Nya.

(0.19) (Mzm 88:1) (sh: "Malam" yang pekat (Sabtu, 1 Oktober 2005))
"Malam" yang pekat

Bila mazmur 84 disebut mazmur terindah maka mazmur ini lebih tepat disebut mazmur tersedih karena menceritakan tentang lembah kehidupan yang gelap. Menjalani lembah kehidupan yang gelap pada tepian maut, bukan merupakan pengalaman kebanyakan orang beriman. Meski demikian, mempelajari mazmur ini berguna bagi kita untuk beroleh pegangan, bila suatu saat kelak kita diizinkan Tuhan mengalami masa sulit bagaikan "malam" yang teramat pekat.

Peristiwa yang melatarbelakangi mazmur ini tidak jelas. Ungkapan pemazmur seolah menunjukkan ia sedang berpenyakit yang hampir membuatnya mati (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">4b-10) dan kondisi itu diartikannya sebagai murka Allah (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">8). Mazmur ini juga hanya berisikan sedikit permohonan (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3) dan tidak ada pernyataan iman atau tekad pemazmur memuji Tuhan. Ia hanya mengeluh saja, hal itu ditegaskannya dengan menggunakan kata-kata bahasa Ibrani untuk itu, yakni: "berseru-seru" (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2), "teriak" (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3), dan "teriak minta tolong" (ayat 14). Semua cara berdoa untuk memohon kemurahan Allah telah ia pakai, namun semua itu seolah sia-sia. Akhirnya yang pemazmur rasakan sebagai sahabat akrabnya adalah "malam" pekat itu saja.

Kondisi penyakit yang sangat parah bisa membuat orang beriman menaikkan ratapan dengan iman yang kurang ber-bobot. Namun, mengatakan bahwa pemazmur kurang beriman tidaklah benar sebab ia menyebut Allah sebagai "Allah yang menyelamatkan aku" (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2), dan ia mengungkapkan tentang kasih dan kesetiaan Allah (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">12). Mazmur ini memberikan penghiburan bagi kita tatkala kita mengalami "malam" yang teramat pekat yang ingin membinasakan kita. Doa yang jujur tanpa harus dikemas dengan banyak istilah dan konsep teologis tetap merupakan doa yang benar di hadapan Allah. Tatkala kita tidak sanggup lagi membahasakan konsep-konsep teologis dalam rintihan kita, Allah tetap menyambut doa itu dalam kemurahan dan hikmat-Nya.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.19) (Yes 40:1) (sh: Habis gelap terbitlah terang! (Sabtu, 23 Juli 2005))
Habis gelap terbitlah terang!

Pasal persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">40 merupakan nas awal dari bagian kedua kitab Yesaya. Bila bagian pertama Yesaya menegaskan hukuman yang akan dijatuhkan kepada Yehuda maka pada bagian kedua ini, fokus penulis diarahkan pada rencana pemulihan umat-Nya.

Nas ini terdiri dari empat rangkaian seruan. Pertama, seruan penghiburan bagi umat Tuhan bahwa masa hukuman sudah berakhir (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-2). Allah sudah mengampuni dan sekarang siap memulihkan. Kedua, seruan panggilan untuk mempersiapkan jalan bagi pemulangan umat dari tempat pembuangan. Gambarannya adalah arakan kemenangan dari Allah dan umat-Nya yang memuncak pada pernyataan kemuliaan Allah yang disaksikan oleh seluruh umat manusia (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3-5). Gambaran ini digenapi oleh pelayanan Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan umat Yahudi bagi kedatangan Juruselamat, Yesus Kristus. Ketiga, seruan penyadaran akan kefanaan manusia dan kekekalan firman Tuhan (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6-8). Inti seruan ini mengingatkan umat Tuhan bahwa pengampunan dan pemulihan terjadi semata-mata karena anugerah Tuhan sesuai janji firman-Nya, bukan karena kebaikan mereka. Keempat, seruan pengagungan Allah sebagai Gembala umat-Nya (ayat persepakatan+gelap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">9-11). Sion dipanggil untuk menyaksikan kuasa dan kasih Allah yang memulihkan umat Tuhan. Kuasa Allah ditunjukkan dengan membebaskan umat-Nya dari penawanan Babel. Kasih-Nya digambarkan sebagai gembala yang memelihara umat-Nya.

Perbuatan dosa yang kita lakukan pasti diganjar hukuman dari Allah. Akan tetapi, setelah masa hukuman usai Allah akan mengampuni dan siap memulihkan kita. Pemulihan itu merupakan anugerah Allah karena janji firman-Nya. Oleh karena itu, kita yang sudah dipulihkan harus menaikkan syukur serta menyaksikan kemurahan kasih-Nya kepada setiap orang.

Renungkan: Jadikan pemulihan yang Tuhan berikan kepada Anda sebagai langkah awal Anda menjadi berkat bagi sesama.

(0.16) (Kej 1:5) (ende)

Pengarang menjusun perintjian semua machluk menurut skema tjiptaan sendiri, ialah jang menentukan pelaksanaan Karja Tuhan dalam enam hari. Namun ia tidak bermaksud mengatakan, bahwa memang sesungguhnja dunia seisinja, tertjiptakan dalam djangka waktu ini pun menurut tuntutan ini. Pemerintjian ini hanjalah digunakan untuk mendjelaskan: a) bahwa segala-sesuatu - tanpa ada ketjualinja - adalah tertjipta oleh Tuhan; b) bahwa Tuhan dengan amat bidjaksanaNja telah menjusun dan mengatur unsur-unsur jang mula-mula masih serba chaotis, kalang-kabut. Skema terdiri atas dua bagian besar:

1) Tuhan mentjiptakan ruang-alam jang besar-besar, dengan memisahkannja dari keadaan chaotis semula, dan memberinja tempat-tempat tersendiri: terang dan gelap; air diatas dan air dibawah bumi; air dan daratan (hari pertama s/d ketiga).

2) Tuhan mengisi ruang-ruang ini dengan machluk-machluk: bintang-bintang, ikan-ikan dan burung-burung, binatang-binatang daratan, achirnja manusia (hari keempat s/d keenam). Dari susunan ini ternjata maksud pengarang memberi gambaran pentjiptaan jang bukannja historis-palaeontologis melainkan logis-skematis.

(0.16) (Ayb 29:2) (full: HARI-HARI, KETIKA ALLAH MELINDUNGI AKU. )

Nas : Ayub 29:2

Ayub bertekun dalam kerinduannya untuk bersekutu erat dengan Allah seperti yang pernah dialaminya

(lihat cat. --> Ayub 23:3).

[atau ref. Ayub 23:3]

Ia mendambakan

  1. (1) perhatian dan perlindungan Allah yang khusus (bd. Bil 6:24-26; Mazm 91:11; 121:7-8);
  2. (2) terang Allah untuk menuntun jalannya dalam keadaan gelap dan sukar (ayat Ayub 29:3);
  3. (3) persekutuan dan kasih Allah yang intim (ayat Ayub 29:4-5; bd. Ams 3:32);
  4. (4) kasih karunia Allah untuk membantunya berbuat baik (ayat Ayub 29:12-17); dan
  5. (5) hikmat Allah untuk dibagikan dengan orang lain (ayat Ayub 29:21-25). Persekutuan Allah dengan Ayub ini, juga ditawarkan-Nya kepada semua orang yang percaya pada Tuhan Yesus Kristus (lih. Yoh 15:15; Rom 8:1,31,33; 2Tes 3:3; 1Pet 3:13).
(0.16) (2Sam 7:1) (jerusalem) Nubuat Natan ini disusun berdasarkan arti mendua kata Ibrani beth. Kata itu berarti baik rumah maupun keturunan, wangsa, keluarga. Diperlawankan satu sama lain: Bukan Daud yang akan mendirikan sebuah rumah (bait Allah) bagi Tuhan, 2Sa 7:5, tetapi sebaliknya Tuhan akan membuat sebuah "rumah" (keturunan) bagi Daud, 2Sa 7:11. Pada pokoknya dalam janji ini terkandung bahwa keturunan Daud tetap akan menduduki takhta kerajaan di Israel, 2Sa 7:12-16. begitulah janji itu diartikan oleh Daud sendiri, 2Sa 7:19,25,27,29; bdk 2Sa 23:5, dan oleh pengarang Maz 89:30-38; 132:11-12. Nubuat itu merupakan piagam perjanjian Tuhan dengan Daud serta keturunannya. Nubuat ini tidak hanya menyangkut pengganti pertama raja Daud, yaitu Salomo, walaupun 2Sa 7:13; 1Ta 17:11-14; 22:10; 28:6 dan 1Ra 5:5; 8:16-19 justru mengetrapkannya pada Salomo. Sebaliknya dalam nubuat yang setelah terang dan setelah gelap itu terungkap pengharapan bahwa akan datang salah seorang keturunan Daud yang istimewa, yang akan berkenan di hati Tuhan. Nubuat Natan ini merupakan mata rantai pertama dalam rangkaian nubuat mengenai Mesias, Anak Daud, Yes 7:14+; Mik 5:1+; Hag 2:23+. Kis 2:30 mengetrapkan nubuat itu pada Kristus.


TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA