Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 88 ayat untuk sebaik (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30) (Yer 3:1) (jerusalem) Sajak ini diteruskan dalam Yes 3:19-4:4, sedangkan Yes 3:6-13,14-18 merupakan dua sisipan.
(0.25) (Mrk 9:42) (full: MENYESATKAN ... ANAK-ANAK KECIL )

Nas : Mr 9:42

Salah satu prioritas utama bagi orang percaya ialah memberi teladan lewat cara hidup dan ajaran bagi anak-anaknya. Dengan demikian, mereka menyatakan kasih yang tulus bagi anak mereka. Orang-tua Kristen juga harus berusaha sebaik-baiknya memelihara anak mereka dari pengaruh jahat dunia ini

(lihat cat. --> Mat 18:6;

[atau ref. Mat 18:6]

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

(0.25) (Rm 2:12) (full: AKAN BINASA. )

Nas : Rom 2:12-15

Semua orang yang tetap di dalam dosa, sekalipun mereka tidak mengetahui hukum Allah, akan binasa karena mereka memiliki sedikit pengetahuan mengenai apa yang benar dan salah (ayat Rom 2:14-15). Allah tidak akan secara otomatis menyelamatkan mereka yang tidak pernah mendengarkan Injil, dan tidak akan memberikan mereka kesempatan kedua setelah mereka mati. Akibat abadi yang dihadapi mereka yang tidak berkesempatan cukup untuk mengerti Injil seharusnya menyebabkan kita berusaha sebaik-baiknya untuk membawa Injil kepada setiap orang dalam setiap negara

(lihat cat. --> Mat 4:19;

lihat cat. --> Mat 9:37).

[atau ref. Mat 4:19; 9:37]

(0.25) (Gal 4:2) (full: PENGAWASAN SAMPAI PADA SAAT YANG TELAH DITENTUKAN OLEH BAPANYA. )

Nas : Gal 4:2

Pernyataan Paulus ini, sekalipun terutama dipakai untuk menjelaskan keadaan orang percaya di bawah perjanjian yang lama, menunjukkan bahwa orang-tua rohani biasanya mengawasi pembinaan anak-anak mereka

(lihat cat. --> Ul 6:7).

[atau ref. Ul 6:7]

Pengawasan seperti itu dilaksanakan dengan pendidikan di rumah atau menyerahkan anak-anak kepada guru yang rohani. Alkitab dengan jelas mengajar bahwa orang-tua harus berusaha sebaik-baiknya supaya anak-anak mereka menerima pendidikan yang kudus dan sesuai dengan Kristus dan terlindung dari filsafat yang menyesatkan dan prinsip-prinsip yang non alkitabiah dari dunia

(lihat cat. --> Luk 1:17;

[atau ref. Luk 1:17]

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

(0.25) (1Raj 4:2) (jerusalem) Kurang jelas apa yang dimaksudkan dengan gelar yang diterjemahkan dengan "bendahara negara", 1Ra 4:3. Rupanya Yosafat itu semacam pejabat "hubungan masyarakat" yang berlaku sebagai perantara antara raja dan rakyat. "Kepala istana", 1Ra 4:6, adalah semacam "wazir" atau "perdana menteri"; "sahabat raja", 1Ra 4:5, bukannya sebuah tugas tertentu, tetapi lebih-lebih gelar kehormatan: imam, 1Ra 4:2, ialah kepala para petugas ibadat dan dia dianggap sebagai pejabat negara sama seperti yang lain-lain. Salomo mempertahankan "bendahara" Daud dan memberikan tugas imam kepada anak imam yang bertugas di masa Daud, dan anak panitera Daud, 2Sa 8:16 dst; 1Ra 20:23 dst, diberi tugas yang sama. Nama-nama Elihoref dan Adoniram sebaik-baiknya diperbaiki menjadi Elihaf dan Adoram.
(0.25) (Mzm 73:24) (jerusalem: kemuliaan) Apa yang dimaksud kurang jelas. Kiranya bukan kemuliaan sorgawi. Sebaik-baiknya diartikan sebagai kemuliaan manusia di dunia ini. Allah tidak membiarkan orang benar meninggal sebelum waktunya dan dengan cara yang hina. Tuhan memulihkan nama baik dan kehormatan orang benar sebelum meninggal, biarpun orang fasik hidup lebih lama. Kadang-kadang, Maz 16:9+, orang benar begitu akrab dengan Tuhan sehingga mengharapkan bersatu dengan Allah untuk selama-lamanya. Maz 73 adalah suatu tahap dalam perkembangan kepercayaan akan kebangkitan di akhir zaman dan hidup kekal. Bdk Maz 16:10+; Maz 49:16+. Tetapi ungkapan Ibrani (kemuliaan) dapat diterjemahkan dan diartikan secara lain juga. SEcara harafiah dapat diterjemahkan sbb: Engkau menarik aku mengikuti kemuliaan. Kalau demikian, maka kemuliaan itu nampaknya sifat ilahi yang dipribadikan. Ini mengingatkan tiang awan yang membimbing umat Israel di gurun. Pemazmur oleh Tuhan sendiri dibimbing untuk mengikuti Allah dan begitu ia dapat mengatasi masalahnya.
(0.25) (Pkh 5:10) (jerusalem) Bagian ini mengecam bukannya orang kaya (yang dicela para nabi), tetapi kekayaan sendiri, entah diperoleh dan dipergunakan secara tidak adil atau secara lain. Kekayaan sekali-kali tidak menjamin hidup dan kebahagiaan. Kecaman itu berdekatan dengan pendirian Injil, bdk Mat 6:19-21,24,25-34. Pikiran-pikiran bagian ini adalah l.k. sbb: uang (kekayaan) terbagi-bagi dengan kurang baik, Pengk 5:9, kerap kali diboroskan saja, Pengk 5:10, sukar diperoleh, Pengk 5:11, dan berat rasanya kalau hilang, Pengk 5:12-16. Maka sebaik-baiknya orang menghabiskan uang saja. Lalu disajikan tiga contoh: Kekayaan yang beralih tangan dengan tidak dimanfaatkan, Pengk 6:1-2; orang yang menjadi kaya tetapi tidak menikmatinya dan bahkan tidak dikubur semestinya, Pengk 6:3-6; orang miskin yang berlagak orang kaya, Pengk 6:7-11; kesimpulannya, Pengk 6:12.
(0.20) (Rm 11:22) (full: KAMUPUN AKAN DIPOTONG JUGA. )

Nas : Rom 11:22

Paulus memberikan suatu peringatan yang penting kepada semua orang percaya bukan Israel, yaitu kepada semua gereja, persekutuan atau organisasi Kristen.

  1. 1) Ada kemungkinan yang mengerikan bahwa Allah "akan memotong" setiap orang, pelayanan, gereja atau kelompok gereja, jikalau mereka tidak "tetap dalam kemurahan-Nya" dan di dalam iman rasuli PB dan patokan-patokan kebenaran (ayat Rom 11:20).
  2. 2) Jikalau Allah tidak menyayangkan Israel, Dia juga tidak akan menyayangkan suatu gereja atau persekutuan tertentu (ayat Rom 11:21), jikalau mereka menolak jalan Allah dan mengikuti jalan dunia

    (lihat cat. --> Rom 12:2).

    [atau ref. Rom 12:2]

    Oleh karena itu, semua gereja Kristen hendaknya "takut" (ayat Rom 11:20) dengan "perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya" (ayat Rom 11:22) dan berusaha sebaik-baiknya untuk tetap di dalam iman dan kelakuan rasuli PB. Tidak ada gereja atau pelayanan Kristen yang dapat beranggapan dengan keyakinan bahwa ia tidak akan pernah jatuh di bawah hukuman Allah. "Allah tidak pernah pilih kasih" (Rom 2:11; juga

    lihat cat. --> Wahy 2:2;

    lihat cat. --> Wahy 2:4 dst. catatan-catatan s/d Wahy 3:22

    lihat cat. --> Wahy 3:22)

    [atau ref. Wahy 2:1-3:22]

    dengan gereja atau dengan perseorangan.
(0.20) (Flp 2:17) (full: DICURAHKAN PADA KORBAN. )

Nas : Fili 2:17

Kasih dan kepeduliaan Paulus terhadap jemaat Filipi sedemikian rupa sehingga ia bersedia untuk memberikan nyawanya karena mereka sebagai suatu kurban kepada Allah.

  1. 1) Paulus tidak akan menyesal, melainkan akan bersukacita menjadi kurban, apabila hal itu akan memperdalam iman dan kasih mereka kepada Kristus (bd. 2Tim 4:6).
  2. 2) Kalau Paulus mempunyai kasih yang rela berkorban seperti terhadap anak-anak rohaninya, betapa besarnya pengorbanan dan penderitaan yang seharusnya kita bersedia alami demi iman anak-anak kita sendiri? Kalau perlu bagi kita untuk mencurahkan nyawa dan bahkan darah kita sebagai satu kurban kepada Tuhan agar anak-anak kita dapat berkembang dengan sebaik-baiknya di dalam Tuhan, maka kita harus siap sedia untuk mempersembahkan kurban seperti itu

    (lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK,

    yang menguraikan lima belas langkah yang harus diambil para orang-tua untuk memimpin anak mereka kepada kehidupan yang saleh).
(0.20) (Kel 2:18) (jerusalem: Rehuel) Nas-nas Kitab Suci tidak sepakat mengenai nama mentua Musa. Di sini ia bernama Rehuel dan dikatakan imam di Midian. Tetapi dalam Kel 3:1; 4:18; 18:1 mentua Musa bernama Yitro. Dalam Bil 10:29 ia disebut Hobab bin Yitro. Dalam Bil 10:29 ia disebut Hobab bin Rehuel, orang Midian, sedangkan dalam Hak 1:16; 4:11 disebut Hobab orang Keni. Orang dapat menganggap nama Rehuel dalam Kel 2:17 sebagai suatu usaha untuk menyesuaikan dua tradisi satu sama lain, yaitu tradisi yang berkata tentang perkawinan Musa dengan perempuan Midian dan tradisi yang berkata tentang perkawinannya dengan perempuan Keni. Tetapi sebaik-baiknya kedua tradisi tsb dianggap sebagai dua tradisi sejalan yang tidak dapat disesuaikan satu sama lain. Tradisi pertama, yaitu tradisi Yahwista, berasal dari Palestina selatan dan di dalamnya terungkap adanya hubungan baik antara suku Yehuda dan orang Keni. Menurut tradisi inipun Musa kawin dengan perempuan asing. Tradisi kedua, yaitu tradisi Elohista, terkait pada keluaran orang Israel dari Mesir dan tradisi inilah yang mempunyai nilai historis.
(0.20) (1Sam 28:3) (jerusalem) Di Israel orang memang mempraktekkan "nekromansi" (ilmu wasitah; minta keterangan dan nasehat pada orang mati), 2Ra 21:6; Yes 8:19, meskipun terlarang oleh hukum Taurat, Ima 19:31; 26:6,27; Ula 18:11; 1Sa 28:9. Penulis cerita ini nampaknya sama seperti rakyat percaya bahwa hal semacam itu sungguh mungkin, walaupun ia menganggapnya terlarang. Para pujangga Gereja dan ahli ilmu tafsir berusaha menerangkan kejadian yang diceriterakan di sini. Ada yang berkala; Allah sendiri turun tangan; lain orang berpendapat bahwa Iblis berperan; lain lagi mengatakan bahwa perempuan itu menipu Saul. Dapat diterima bahwa kejadian itu agak serupa dengan apa yang terjadi di kalangan para berilmu wasitah: Saul menganut kepercayaan itu dan perempuan itu menipu. Tetapi Allah benar-benar mengizinkan Samuel menampakkan diri (karena itu perempuan itu terkejut melihatnya) untuk memberitahu masa depan. Bdk 1Ta 10:13 (LXX); Sir 46:20. Tetapi sebaik-baiknya dikatakan bahwa ceritera ini adalah ciptaan penulis yang dengan jalan itu kembali menyatakan bahwa Saul ditolak Allah dan diganti Daud. Ini memang pikiran pokok semua ceritera ini, bdk 1Sa 28:17 dengan 1Sa 15:18; Amalek yang disebut dalam 1Sa 28:18; dan lihat juga 1Sa 13:14,16:1; 23:17; 24:21; 25:30.
(0.20) (Mzm 105:1) (jerusalem: Puji-pujian atas segala perbuatan Allah di masa lampau) Sajak ini berupa renungan atas sejarah umat Israel, serupa dengan Maz 78. Hanya bukan kedurhakaan Israel ditonjolkan, melainkan tindakan ajaib Tuhan demi untuk umatNya. Dalam 1Ta 16:8-22, dikutiplah Maz 105:1-7. Sesudah kata pendahuluan yang panjang, Maz 105:1-7, pemazmur mengemukakan pokok pemikirannya, yaitu kesetiaan Tuhan pada perjanjianNya, Maz 105:8-11. Lalu berturut-turut direnungkan: zaman para bapa bangsa, Maz 105:12-15, riwayat Yusuf, Maz 105:16-23 dan Musa, Maz 105:24-27, hukuman yang dijatuhkan pada bangsa Mesir, Maz 105:18-36, keluaran Israel dari negeri Mesir dan perjalanannya di padang gurun, Maz 105:37-43, waktu masuk ke negeri yang dijanjikan dahulu, Maz 105:44. Sejarah yang membuktikan kesetiaan Tuhan mengajak umat supaya juga setia, Maz 105:45.
(0.20) (Yes 7:8) (jerusalem) Maksud kedua ayat ini sukar ditangkap. Sementara ahli berpendapat bahwa Yes 7:8 sebaik-baiknya ditempatkan sesudah Yes 7:9 dengan memperbaiki 65 tahun menjadi 5 atau 6 tahun (kota Samaria memang direbut pada th 722 seb Mas). Seperti tersedia sekarang kedua ayat ini sembunyi-sembunyi membandingkan negeri Yehuda serta ibu kotanya dengan musuh-musuhnya. Kepala negeri Yehuda yang sebenarnya ialah Tuhan, dan musuh-musuh memang tidak mempunyai keistimewaan semacam itu. Selebihnya nabi memberitahukan bahwa kerajaan Israel akan hilang lenyap, asal saja ada kepercayaan di pihak Ahas. Adapun kepercayaan menurut pandangan para nabi bukannya hanya keyakinan bahwa Tuhan ada dan esa. Kepercayaan itu mencakup bahwa orang mengandalkan Tuhan berdasarkan dipilihnya umat. Tuhan telah memilih bangsa Israel lalu menjadi Allahnya, Ula 7:6+. hanya Tuhan sajalah yang mampu menyelamatkan umatNya. Kepercayaan mutlak pada Tuhan itu menjamin keselamatan, Yes 28:16, tetapi tidak mengizinkan umat minta tolong pada sesuatu yang lain, entah manusia entah dewa-dewa asing, bdk Yes 30:15; Yer 17:5; Maz 52:9.
(0.20) (Dan 5:25) (jerusalem: Mene, mene) Dalam terjemahan Yunani LXX, dalam terjemahan Yunani buatan Teodotion, dalam terjemahan Latin dan kutipan-kutipan pada Flavius Yosefus hanya sekali tertulis: mene, seperti juga Dan 4:26-28 rupanya hanya mengandaikan tiga kata
(0.20) (2Kor 6:2) (jerusalem: hari penyelamatan itu) Antara waktu tampilnya Kristus di dunia, Rom 3:26+ dan kedatanganNya kelak, 1Ko 1:8+, berlangsunglah zaman pertengahan, Rom 13:11+. Zaman itulah "hari penyelamatan itu". Selama zaman itu diberi kesempatan untuk bertobat, Kis 3:20 dst, sehingga "Sisa Israel", Rom 11:5, dan bangsa bukan Yahudi, Rom 11:25; Efe 2:12 dst; Kis 6:11; Luk 21:24, dapat diselamatkan. Meskipun lamanya zaman itu tidak tentu, 1Te 5:1+, namun zaman "penumpangan" di dunia ini, 1Pe 1:17, harus dianggap sebagai pendek saja, 1Ko 7:26-31; bdk Wah 10:6; 12:12; 20:3, dan penuh pencobaan Efe 5:16; 6:13, dan penderitaan yang menyiapkan kemuliaan kelak, Rom 8:11. Kesudahan sudah mendekat, 1Pe 4:7; Wah 1:3+ dan 1Ko 16:22; Fili 4:5; Yak 5:8, yaitu hari siang yang tidak jauh lagi, Rom 13:11 dst. Maka orang harus berjaga-jaga, 1Te 5:6; bdk Mar 13:33, dan sebaik-baiknya memanfaatkan waktu yang masih sisa, Kol 4:5; Efe 5:16, untuk menjadi selamat dan menyelamatkan orang lain, Gal 6:10, sedangkan Allah dibiarkan menimpakan balasan terakhir, Rom 12:19; 1Ko 4:5.
(0.20) (Kel 38:21) (sh: Ibadah itu mahal biayanya. (Jumat, 26 September 1997))
Ibadah itu mahal biayanya.

Dalam teks ini jelas bahwa biaya yang dihabiskan untuk membangun kemah suci itu sangat besar. Begitu banyak kekayaan, barang berharga, potensi umat, yang dipakai untuk membangun kemah tersebut. Sebenarnya bila yang dihitung bukan saja harta tetapi keterlibatan dan kesungguhan seluruh umat yang membangun kemah itu, maka biaya kualitatif dari ibadah itu sesungguhnya teramat tinggi. Tetapi biaya itu masih tidak ada artinya dibandingkan kerelaan Allah membuka kesempatan bagi umat-Nya untuk menjadi sekutu-Nya.

Ibadah itu indah. Semua dana dan benda-benda berharga itu dipakai untuk membangun sebuah kemah suci yang indah dan artistik. Dalam ibadah yang layak selalu terkandung aspek seni dan artistik. Allah layak menerima ibadah yang indah itu, sebab Ia pun mulia dan kudus. Betapa pun terbatasnya kemampuan manusia, Allah berkenan menerima ungkapan ibadah yang indah itu, asal keluar dari hati yang tulus.

Renungkan: Bila menghadap pejabat manusia saja kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya, apalagi bila kita menyembah Allah.

Doa: Tolong kami beribadah dengan persiapan hati dan hidup yang layak di hadapan-Mu.

(0.20) (2Sam 5:1) (sh: Terpanggil dan terpilih. (Jumat, 20 Februari 1998))
Terpanggil dan terpilih.

Mencari dan menentukan pemimpin bukan soal gampang. Ada hal-hal yang dapat dipelajari dari perikop ini: 1) Proses, memakan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan menentukan seorang karyawan (ayat 2); 2) Sadar atau tidak sadar, selalu terefleksi sifat kepemimpinannya (ayat 2); 3) Tuhan turut campur tangan atas keterpilihannya (ayat 2); 4) Kepemimpinan yang dipilih Tuhan selalu mengemban tugas penggembalaan (ayat 2), sehingga setiap pemimpin kristiani tidak boleh menganggap enteng kepemimpinannya (ayat 5). Kepemimpinan Kristiani selalu mengikat janji di hadapan Tuhan (ayat 3), karena Tuhanlah yang memberikan wibawa kepemimpinan.

Tindakan tepat di saat tepat. Sebaik apapun suatu gagasan, diperlukan pertimbangan akurat, agar menghasilkan yang optimal, bukan bahan tertawaan. Daud diuji kemampuannya untuk merebut kota Yerusalem, yang kelak menjadi ibu kota kerajaan. Ternyata penyertaan Tuhanlah yang membuat Daud semakin berkuasa (ayat 10)

Renungkan: Tiap keputusan selalu mendesak konsekuensi di masa depan, karenanya kita harus mengandalkan Dia yang memegang masa depan keputusan kita.

Doa: Tuhan, sertailah kami dalam menempuh hidup ini. Hanya oleh penyertaan-Mu kami makin lama makin kuat. Amin.

(0.20) (Pkh 9:1) (sh: Semua akhirnya sama saja. (Rabu, 17 Juni 1998))
Semua akhirnya sama saja.

Semua orang tanpa melihat keadaan, sikap atau perbuatannya akhirnya sama saja. Baik atau jahat, kasih atau benci, benar atau fasik, tahir atau najis, beribadah atau pun tidak, nasib semua orang sama saja. Apanya yang sama? Akhirnya hidup setiap orang ada di tangan Allah (ayat 1) dan semua manusia pada akhirnya harus mati (ayat 3). Melihat kenyataan ini pengkhotbah agaknya bukan sedang mensyukuri pemerintahan Allah, tetapi pasrah semata. Seolah yang bagi manusia penting, sama sekali tak penting di mata Allah.

Kelamnya kematian. Kematian adalah kebalikan dari hidup. Dalam alam maut tidak lagi ada apa pun yang dalam hidup ini orang alami. Itu sebabnya pengkhotbah memusatkan perhatian pada bagaimana mengisi hidup agar berarti dan meriah. Itu berarti menikmati hidup, pesta, hubungan suami-isteri, kerja, pengetahuan dengan sepenuhnya dan sebaik mungkin (ayat 7-12). Di bagian penutup diakuinya bahwa hikmat jauh lebih berguna daripada kuasa yang besar (ayat 13-18)

Renungkan: Untuk dapat mengisi hidup dengan berarti orang perlu kesanggupan (tanganmu), kesempatan (dijumpai tanganmu) dan kekuatan (sekuat tenaga) (ayat 10).

Doa: Bila Anda merasa kurang hikmat, mintalah agar Yesus Hikmat Allah menerangi kapasitas pertimbangan Anda.

(0.20) (Kis 14:21) (sh: Menabur kemudian memelihara (Rabu, 23 Juni 1999))
Menabur kemudian memelihara

Penderitaan dan penganiayaan tak dapat dielakkan oleh Paulus dan Barnabas dalam perjuangan memberitakan Injil. Namun, perjuangan tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan. Penganiayaan dan penderitaan itu justru berakibat pada perkembangan jumlah penerima Injil di daerah-daerah yang dijangkau. Allah tetap berkarya di balik pelayanan Paulus dan Barnabas. Satu hal penting yang dilakukan Paulus dan Barnabas adalah tetap memelihara pertumbuhan Injil dalam kehidupan jemaat. Untuk itu mereka menetapkan penatua-penatua dan bagi jemaat yang masih muda mereka terus memberikan kekuatan dan nasihat agar dapat memahami dan berani menghadapi risiko hidup sebagai murid Kristus.

Penatua, jabatan anugerah Tuhan. Paulus dan Barnabas menetapkan tugas para penatua di tengah jemaat. Di antaranya, memelihara, memimpin, mengatur jemaat, dan menjaga kemurnian ajaran Injil. Tugas ini memang berat, karena itu dibutuhkan kematangan dan kedewasaan iman untuk memegang jabatan ini. Tidaklah tepat apabila tugas ini menjadi ajang menaikkan gengsi atau kedudukan di tengah jemaat. Bila Allah memilih kita berarti Allah mempercayakan pemeliharaan dan keutuhan kesatuan umat di tangan kita. Pertanggungjawabkanlah tugas itu sebaik-baiknya demi kemuliaan dan kesatuan jemaat-Nya.

(0.18) (Pkh 7:8) (jerusalem) Bagian ini berbicara tentang pembalasan. Hukum Taurat sudah merumuskan prinsip pembalasan kolektip: kalau umat Israel setia pada Allah, maka ia menjadi bahagia; kalau tidak setia, umat didatangi kemalangan, bdk Ula 7:12 dst; Ula 11:26-28; 28:1-68; Ima 26. Prinsip kolektip itu oleh para berhikmat dialihkan kepada nasib masing-masing orang secara perorangan. Allah membalas setiap orang sesuai dengan perbuatan-perbuatannya, Maz 62:12+. Mereka menyimpulkan bahwa nasib manusia di dunia sini sesuai dengan kelakuannya, baik atau buruk. Kalau dikatakan bahwa kesimpulan itu tidak sesuai dengan pengalaman, maka para berhikmat menjawab: Kebahagiaan dan kesejahteraan orang fasik hanya semu saja, sedangkan kemalangan orang benar hanya sebentar. Penderitaan ini a.l. terungkap dalam Maz 37 dan dianut oleh ketiga sahabat Ayub. Pengkhotbah tidak menyetujui ajaran itu. Jawaban tradisionil atas masalah kesejahteraan orang fasik, Pengk 7:8, ditanggapi dengan keraguan, Pengk 7:9-12. Sebaik-baiknya orang menerima saja nasib seada-adanya tanpa mau menjelaskannya Pengk 7:13-15. Kalau bahkan hidup dan mati terbagi-bagi dengan kurang tepat, Pengk 7:15, maka tidak ada gunanya berdaya-upaya melampaui batas, Pengk 7:16-18. Nama baikpun tidak berdasar, Pengk 7:19-22. Kenyataan tidak dapat dipahami dan merupakan sebuah rahasia tak terselami, Pengk 7:23 dst (Pengk 7:26-28 adalah sebuah sisipan yang mengungkapkan rasa curiga terhadap perempuan). Orang tidak dapat meluputkan diri dari nasibnya (raja juga tidak terluput)Pengk 8:1-9. Dan mini membuat manusia merasa jemu, Pengk 8:10-14. Maka kesimpulannya: nikmatilah hidup sedapat-dapatnya, Pengk 8:15; bdk Pengk 2:24+.


TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA