(0.23) | (Luk 24:36) |
(sh: Kebangkitan dan misi Kristen. (Rabu, 26 April 2000)) Kebangkitan dan misi Kristen.Yesus menampakkan diri kembali kepada murid-murid-Nya. Tujuan penampakan-Nya ini adalah untuk meyakinkan mereka sekali lagi bahwa Yesus yang sudah bangkit itu adalah Yesus yang memiliki tubuh, daging, dan tulang sama seperti dulu, walaupun sekarang sudah dalam bentuk yang mulia. Karena itu Ia mampu hadir di tengah-tengah murid-murid- Nya secara tiba-tiba. Yesus yang sekarang adalah Yesus yang sama ketika masih bersama-sama dengan mereka. Untuk mencapai tujuan-Nya Yesus pertama-tama menyatakan identitas-Nya secara lisan yaitu "Akulah Dia" (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">39). Identitas ini bukan hanya menunjuk pada roh Yesus, namun juga fisik dan tubuh Yesus. Karena itu Yesus mengundang murid-murid agar menggunakan indra peraba mereka untuk meyakini bahwa setelah kebangkitan-Nya, Yesus masih mempunyai daging dan tulang. Ia pun meminta sesuatu untuk dimakan. Tindakan ini untuk memperlihatkan lebih jauh lagi bahwa dalam satu segi Ia sudah tidak bersama- sama mereka, walaupun sekarang Ia berdiri di tengah-tengah mereka (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">44). Ia sudah berada di dalam "dunia" yang lain, karena itu tidak terpengaruh lagi dengan hukum alam yang ada di dunia ini, maka Ia bisa muncul secara tiba-tiba. Peneguhan kebangkitan-Nya bukan untuk kepentingan mereka pribadi saja namun untuk kepentingan misi para murid dunia. Injil Kristus bukan berdasarkan logika filsafat namun berdasarkan peristiwa sejarah yang dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama dan yang digenapi oleh Yesus di dalam sejarah manusia melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Ini adalah inti Injil. Injil ini harus diberitakan kepada semua orang, supaya mereka yang bertobat mendapatkan pengampunan secara khusus di dalam nama Yesus yang sudah mati dan bangkit kembali (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">47), bukan di dalam nama kemurahan dan kasih Allah secara umum. Walaupun berdasarkan atas fakta sejarah, namun Injil yang diberitakan harus dibarengi dengan kuasa Roh Kudus. Setelah semua itu dikatakan maka selesailah karya Yesus di bumi sebagai Manusia, dan Ia naik ke surga. Murid-murid menyembah dan memuliakan Dia (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">52-53). Renungkan: Kebangkitan Kristus bukan saja merupakan berkat terbesar bagi hidup Kristen, namun juga memberikan dasar, arah dan kekuatan kehidupan bagi Kristen dan pelayanannya di dunia. |
(0.22) | (Mat 5:28) |
(full: MEMANDANG ... MENGINGINKANNYA.
) Nas : Mat 5:28 Yang disalahkan oleh Kristus bukanlah pikiran mendadak yang mungkin dibisikkan oleh Iblis ke dalam pikiran seorang, bukan juga keinginan yang tidak senonoh yang muncul dengan tiba-tiba. Yang dimaksudkan adalah pikiran atau keinginan tidak senonoh yang disetujui oleh kehendak seseorang, yaitu keinginan amoral yang akan dilaksanakan jikalau ada kesempatan. Keinginan dalam hati akan kenikmatan seksual yang haram, bila direnungkan dan tidak dilawan, adalah dosa (lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).
|
(0.22) | (Luk 21:34) |
(full: HARI TUHAN JANGAN DENGAN TIBA-TIBA JATUH KE ATAS DIRIMU.
) Nas : Luk 21:34 Yesus menyimpulkan berita nubuat-Nya dengan memperingatkan para pengikut-Nya agar jangan begitu asyik dengan kesenangan dan kekuatiran dunia sehingga mereka gagal untuk bersiaga bagi kedatangan-Nya.
|
(0.22) | (Kis 28:31) |
(full: MEMBERITAKAN KERAJAAN ALLAH.
) Nas : Kis 28:31 Kitab Kisah Para Rasul berakhir dengan tiba-tiba, tanpa diberikan kesimpulan formal tentang apa yang dilakukan Allah melalui Roh Kudus dan para rasul PB. Allah bermaksud supaya kisah Roh Kudus dan pemberitaan Injil dilanjutkan dalam kehidupan umat Kristus sampai kesudahan zaman (Kis 2:17-21; Mat 28:18-20). Lukas, dengan ilham Roh, telah menyatakan pola Allah mengenai gereja dan apa yang harus dilakukannya. Ia telah memberikan contoh-contoh dari kesetiaan orang percaya, kemenangan Injil terhadap tentangan musuh serta kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam gereja dan di antara orang. Inilah pola Allah bagi gereja masa kini dan masa depan, dan kita harus dengan setia memberitakan dan menghayatinya (2Tim 1:14). Semua gereja harus mengukur dirinya dengan apa yang dilakukan dan dikatakan Roh di antara orang percaya yang mula-mula. Jikalau kuasa, kebenaran, sukacita, dan iman dalam gereja-gereja kita tidak sama dengan apa yang terbaca dalam Kisah Para Rasul, maka kita harus meminta kepada Allah agar sekali lagi memperbaharui iman kita dalam Kristus yang telah bangkit dan mengaruniakan pencurahan Roh Kudus kembali. |
(0.22) | (Mat 3:1) |
(sh: Pembuka jalan yang menggetarkan. (Sabtu, 27 Desember 1997)) Pembuka jalan yang menggetarkan.Tiga puluh tahun telah berlalu ketika tiba-tiba muncullah Yohanes Pembaptis, bak sebuah bintang cemerlang menakjubkan di langit malam. Berita yang dibawanya tidak kurang mengejutkan. Kedatangan Kerajaan sorga dikaitkan bukan dengan agama melainkan dengan perubahan seluruh segi hidup. Kerajaan Allah mulai dengan Allah sendiri yang memasuki sejarah manusia sebagai Manusia! Kini, Kristus memerintah di dalam hati orang-orang percaya, sementara kepenuhan Kerajaan Allah hanya terjadi apabila segala kejahatan sudah diadili dan dihapuskan. Cara dan pola hidup berbeda. Yohanes Pembaptis berbeda dari pemimpin agama lainnya. Sementara banyak yang rakus, egois dan mencari sanjungan, ia hanya mencari yang memperkenan Allah. Penampilannya berbeda karena hatinya istimewa. Hal itu menjadi daya tarik kuat bagi banyak orang. Apabila orang sungguh menguduskan Tuhan dan rencana-Nya dalam hidupnya, pasti akan unik hidupnya. Renungkan: Ketika Ia datang sebagai Juruselamat orang dituntut bertobat. Terlebih lagi menjelang kedatangan-Nya sebagai Tuhan dan Raja di atas segala raja! Doa: Hidupku banyak dipengaruhi dan diwarnai orang lain daripada oleh-Mu, Tuhan. Ampuni dan tolongku untuk bertobat. |
(0.22) | (Mat 24:29) |
(sh: Tanda-tanda menjelang kedatangan Tuhan. (Kamis, 16 April 1998)) Tanda-tanda menjelang kedatangan Tuhan.Berbagai bencana dan malapetaka yang terjadi bukan saja meliputi bumi tempat manusia hidup. Bencana dahsyat yang tak terperikan juga akan menghantam isi langit. Hal-hal yang Tuhan paparkan di sini adalah bahasa kiasan yang intinya menegaskan bahwa seluruh ciptaan yang telah terceApr dosa ini suatu waktu akan hancur dan berakhir. Bila semua itu sudah terjadi, seperti halnya musim panas segera akan tiba sesudah pohon ara mulai bertunas, demikian pun Tuhan atas sejarah dan atas jagad raya ini akan tiba, untuk menghakimi semua dan membalas setimpal. Perkataan Tuhan pasti. Banyak orang makin mempertimbangkan bahwa kata-kata Tuhan Yesus ini tidak perlu diartikan harfiah atau ditanggapi serius. Kiranya sikap itu dijauhkan Tuhan dari kita. Langit dan bumi ini pasti akan berlalu, tetapi sabda yang diucapkan-Nya pasti akan digenapi. Yang Kristen harapkan bukanlah akhir zaman, tetapi tibanya zaman baru yang Tuhan Yesus janjikan dan ciptakan untuk umat tebusan-Nya. Marilah kita arahkan hati penuh kepada Hari itu. Renungkan: Orang yang mengabaikan sabda Tuhan tentang kedatangan-Nya sedang mempermainkan masa depannya sendiri. Doa: Tatkala dunia membuat kami gentar atau berharap, ingatkan bahwa Yesus penentu masa depan dunia, pasti akan datang kembali. |
(0.22) | (Mrk 2:1) |
(sh: Yesus mengampuni dosa (Minggu, 19 Januari 2003)) Yesus mengampuni dosaSaat Yesus mengajar orang banyak, tiba-tiba datang sekelompok orang menggotong seorang lumpuh (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3). Tetapi, orang banyak menjadi penghalang bagi mereka untuk sampai ke hadapan Yesus (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4). Ada jalan lain? Ada. Melalui atap rumah. Upaya untuk sampai ke depan Yesus dipandang sebagai ekspresi iman (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5). Dalam ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6,8, narator memberi informasi kepada kita bahwa Yesus tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Menurut pemahaman orang Yahudi, hanya Allah yang tahu isi hati manusia (ayat 1Raja 8:39). Jadi, informasi narator dalam ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6,8 ini menginformasikan dan menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Yesus tidak hanya tahu isi hati manusia. Yesus juga tahu kebutuhan dasar manusia. Orang lumpuh dibawa teman-temannya ke hadapan Yesus untuk disembuhkan. Mengejutkan bagi yang hadir, sebab perkataan pertama yang diucapkan Yesus kepada si lumpuh bukan soal kesembuhan, melainkan soal pengampunan dosa. Penyakit yang diderita si lumpuh disebabkan oleh dosanya. Tanpa pengampunan dosa, tidak mungkin kesembuhan terjadi. Perlu juga dicatat bahwa dalam ajaran Yesus, tidak selalu penyakit disebabkan dosa (bdk. Yoh. 9:2-3). Renungkan: Pengampunan dosa semata-mata adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha atau prestasi manusia. |
(0.22) | (Yoh 10:11) |
(sh: Bukan upahan (Rabu, 27 Januari 1999)) Bukan upahanGembala yang baik rela berkorban bagi kawanan domba-Nya tanpa pamrih, tanpa upah. Berbeda dengan gembala upahan yang melakukan tugas bukan karena tanggung jawab tetapi karena upah yang diterima. Ia tidak segan-segan lari meninggalkan kawanan domba yang dipercayakan kepadanya, bila kesulitan muncul tiba-tiba. Para gembala yang dimaksud Yesus mungkin sekali adalah para ahli Taurat dan orang Farisi yang menentang Dia, yang tidak memimpin umat kepada hidup. Mereka bukan menjamin keselamatan para domba tetapi justru mencelakakan. Bukan sekandang tapi sekawan. Hal-hal yang Tuhan Yesus utarakan sebenarnya sangat sederhana dan sangat menentukan nasib manusia. Namun kesederhanaan pesan ini ternyata juga tak dipahami pendengarNya. Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia pun menerima domba lain yang ingin dituntun-Nya dan bergambung bersama domba milik-Nya, terjadi pertentangan dan penolakan. Pernyataan Yesus: "Akulah Gembala yang baik, sebenarnya menegaskan bahwa banyak para pemimpin agama zaman itu, dan kini banyak gembala seperti Dia. Serahkanlah diri pada tuntunan kasih Yesus Kristus, Gembala yang baik, yang di dalam-Nya kita mendapatkan kebutuhan hidup masa kini dan kelak. Doa: Tuhan terima kasih, bahwa Engkau bukanlah gembala upahan. |
(0.22) | (Yoh 11:45) |
(sh: Percaya karena mukjizat (Senin, 01 Februari 1999)) Percaya karena mukjizatBanyak orang percaya kepada Yesus karena Dia melakukan banyak mukjizat. Lebih lagi ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian setelah empat hari dikubur. Namun, di antara orang yang percaya, masih ada orang yang tidak percaya. Tidak hanya sampai pada tidak percaya saja, melainkan juga menghasut orang lain untuk tidak ikut-ikutan percaya. Ironisnya, tindakan ini justru dilakukan oleh orang-orang yang menyebut dirinya para imam dan orang Farisi. Sebagai pemimpin rohani umat, seharusnya mereka mengajak pengikutnya untuk memahami fakta kebenaran yang nampak dengan kasat mata, bukan sebaliknya menghasut untuk tidak percaya. Nubuat Imam Besar. Sikap tidak percaya akan karya Allah bagi bangsa-Nya ini mengakibatkan para imam tiba pada kesepakatan untuk membunuh-Nya. Karena saat-Nya belum tiba, Ia menyingkir dari tempat-tempat umum dan tinggal bersama murid-murid-Nya. Suatu kebenaran tidak secara otomatis dapat diterima baik oleh semua pihak. Segala sesuatu terletak pada tujuan kebenaran itu sendiri. Hanya mereka yang dicelikkan matanya sajalah yang sanggup menerima kebenaran dengan sukacita dan mau hidup menurut kebenaran itu. Doa: Tuhan Yesus, celikkanlah mata kami, agar dengan sukacita kami menerima dan hidup dalam kebenaran-Mu. |
(0.22) | (Yoh 19:38) |
(sh: Yusuf Arimatea (Sabtu, 3 April 1999)) Yusuf ArimateaIa mencintai Yesus, tetapi tidak berani berterus terang, sebab mengaku murid Yesus dalam situasi saat itu penuh risiko. Tetapi, tiba-tiba ia menjadi berani, walaupun Petrus, sang batu karang sudah menyangkal Tuhannya; murid-murid yang hidup bersama-sama Yesus selama tiga tahun lari tercerai-berai; Kristus dinyatakan sebagai nabi palsu dan penjahat oleh pengadilan. Di saat seperti itulah Yusuf Arimatea secara berani menyatakan diri sebagai pengikut dan sahabat Yesus, Tokoh "kriminal" yang sudah dieksekusi, tanpa memikirkan risiko. Di saat-saat yang rawan, ia berupaya memberikan yang terbaik dan berbuat yang terbaik bagi Yesus. Beranikah kita memproklamirkan diri sebagai sahabat dan murid Yesus di tengah- tengah dunia yang membenci Yesus; di tengah-tengah dunia di mana banyak murid Yesus yang lari tercerai-berai meninggalkan Yesus? Nikodemus. Ia adalah seorang Farisi, yang karena takut pada orang-orang Yahudi, mengunjungi Yesus secara sembunyi-sembunyi pada waktu malam. Bersama Yusuf Arimatea, ia menguburkan jenazah Yesus. Nikodemus, seorang petobat baru yang memiliki pengenalan pribadi kepada Yesus, menyatakan kasihnya kepada Yesus di saat kematian-Nya. Yusuf dan Nikodemus adalah murid Yesus yang melakukan sesuatu yang tak dilakukan oleh orang lain, walaupun berisiko tinggi. Doa: Tolong kami agar tetap setia kepada Yesus dalam segala keadaan. |
(0.20) | (Mat 20:1) |
(sh: Anugerah bukanlah upah (Sabtu, 24 Februari 2001)) Anugerah bukanlah upahSeorang anak asuh yang biasanya malas membantu orang-tuanya, tiba-tiba menjadi sangat rajin dan bersemangat membersihkan rumah. Di akhir minggu itu ibunya menemukan secarik kertas bertuliskan jumlah jam kerja dan sejumlah upah yang seharusnya diterima anaknya. Esok harinya anaknya terkejut karena menemukan balasan surat ibunya yang berisi daftar seluruh kebutuhan hidupnya sejak ia berusia 1 tahun: susu, makan, pakaian, uang jajan, sepatu, sekolah, tas, buku, dll. Anak ini tidak menyadari bahwa kesempatan menjadi anak dalam keluarga tersebut adalah anugerah, yang tidak dapat dibandingkan dengan upah sebesar apa pun. Perumpamaan orang-orang upahan di kebun anggur pun mengajak kita berpikir tentang anugerah yang tidak dapat diperhitungkan seperti upah. Dikisahkan bahwa tuan rumah itu mencari pekerja untuk kebun anggurnya, menjelaskan bahwa dia sebagai pemilik kebun anggur dan dia yang berinisiatif mencari pekerja-pekerja, maka berapa pun upah yang diberikan kepada para pekerja sepenuhnya berdasarkan keputusannya. Kepada sekelompok pekerja pertama yang bekerja dari pagi hingga malam, ia sepakat memberi upah sedinar sehari. Kemudian ia berulang kali mendapati orang-orang yang menganggur dan ia meminta mereka bekerja di kebunnya. Mereka pasti tidak akan mendapatkan upah bila menganggur sepanjang hari, jadi kesempatan bekerja adalah anugerah. Ketika malam tiba, tuan rumah tersebut memberikan upah kepada setiap pekerja mulai dari yang terakhir sampai yang bekerja dari pagi. Para pekerja yang bekerja dari pagi sampai malam protes atas tindakan tuan tersebut karena memberikan upah yang sama kepada semua pekerja. Tuan rumah itu mengatakan bahwa mereka telah menerima sesuai kesepakatan, jadi protes mereka tidak beralasan. Jika yang mereka permasalahkan adalah upah yang diberikan kepada para pekerja lainnya, maka sepenuhnya itu adalah hak tuan tersebut, jadi ini pun tidak beralasan. Renungkan: Demikianlah Allah yang murah hati, yang memberikan anugerah kepada siapa Dia mau memberikannya. Tak seorang pun memiliki hak untuk mempertanyakan keadilan-Nya, karena hidup kekal yang dimilikinya pun adalah anugerah-Nya. Masih adakah upah yang layak kita minta sebagai hasil pelayanan kita, bila kita menyadari bahwa kesempatan hidup dan melayani-Nya pun adalah anugerah-Nya? |
(0.20) | (Mat 20:29) |
(sh: Semarak menghantar jalan salib (Senin, 26 Februari 2001)) Semarak menghantar jalan salibAda saat pujian datang, ada pula saat kecaman datang; demikianlah yang dialami Yesus. Ia tahu bahwa sudah tiba saat- Nya Ia harus ke Yerusalem untuk menempuh jalan salib, tetapi sesuai dengan nubuatan nabi, Yesus mengalami suasana semarak pujian orang banyak yang mengikuti-Nya. Namun sayangnya mereka hanya mengenal-Nya sebagai nabi dari Nazaret. Mengapa demikian? Sebelum tiba di Yerusalem, ketika Yesus keluar dari Yerikho, dua orang buta berseru kepada-Nya. Mereka memanggil Yesus sebagai Anak Daud, suatu sebutan yang berkaitan dengan Kemesiasan-Nya. Berbeda dengan respons orang banyak yang sangat tidak bersimpati melihat orang buta yang membutuhkan pertolongan, Yesus tergerak hatinya oleh belas kasihan untuk menolong mereka. Walaupun Ia sudah tahu kebutuhan mereka, tetapi Ia bertanya lebih dahulu apa yang mereka kehendaki dari Yesus. Mereka mengatakan suatu kebutuhan utama, yakni supaya Ia mencelikkan mata mereka. Respons Yesus (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">34) semata-mata bukan karena teriakan mereka, tetapi karena kehendak-Nya untuk menjamah mereka dan menyembuhkan. Kemesiasan-Nya sungguh nyata melalui kuasa-Nya mencelikkan mereka. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya menuju Yerusalem. Tiba di Betfage, suatu desa di Bukit Zaitun, Ia menyuruh 2 murid-Nya untuk meminjam keledai betina dengan anaknya. Kemudian Ia menunggangi keledai tersebut. Segala sesuatunya terjadi di dalam rencana dan pengaturan-Nya sesuai nubuatan nabi (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2-5). Sejumlah besar orang menyambut-Nya dan menyebut-Nya: Anak Daud dan Dia yang datang dalam nama Tuhan (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9). Kedua sebutan ini sesungguhnya menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, namun ternyata sebutan ini hanya keluar dari bibir mereka tanpa pemahaman yang selaras dengan pengakuan. Ia menerima segala perlakuan mereka karena Ia datang sebagai penggenap nubuatan nabi, walaupun Ia tahu bahwa mereka menyambut-Nya hanya sebagai nabi besar dan bukan seorang Mesias (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11). Renungkan: Mungkin Kristen sering terlalu mudah menyanyikan pujian atau menyerukan haleluya sebagai respons atas kebenaran firman Tuhan, tanpa didasari pemahaman dan pengenalan yang benar, yang selaras dengan pengakuan melalui bibir. |
(0.20) | (Mat 24:29) |
(sh: Waspadai dan amati tanda-tanda zaman (Jumat, 30 Maret 2001)) Waspadai dan amati tanda-tanda zamanAllah mempunyai rencana kekal atas segala ciptaan-Nya, teristimewa manusia yang diciptakan dalam gambar dan rupa-Nya. Meski Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah tetap pada rencana kekal-Nya. Bagi yang hidup tidak sesuai rencana Allah akan mengalami kesengsaraan yang dahsyat (hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">22:1-14), bagi yag taat dan berjalan seturut rencana Allah akan bersama dengan Yesus Kristus apabila Ia datang kelak. Matius menyebut orang-orang ini adalah orang-orang pilihan Allah yang ada di seluruh bumi ini. Hari kedatangan Anak Manusia digambarkan dengan kedahsyatan yang bakal terjadi di seluruh bumi dan alam semesta ini. Ini menunjukkan betapa murka-Nya Allah atas dosa yang sudah diperbuat oleh manusia. Alam semesta dan manusia yang menolak menjadi umat pilihan Allah akan mengalami penderitaan yang dahsyat dan menakutkan. Saat terjadi kehancuran dan penderitaan Anak Manusia, yaitu Yesus Kristus datang dengan segala kekuasaan dan kemuliaan, diiringi oleh para malaikat dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya. Saat manusia-manusia yang hidup dalam dosa menderita, orang-orang pilihan Allah ada bersama Anak Manusia dalam kemuliaan. Apa yang sudah difirmankan ini pasti akan terjadi. Hanya saja waktunya tiba sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bapa. Nubuat Yesus yang dicatat Matius ini bermakna ganda, yakni yang terjadi pada waktu dekat pada tahun 70 M, saat Yerusalem dihancurleburkan. Pula bermakna untuk kedatangan-Nya yang kedua kali kelak. Kedatangan Yesus meski tidak dapat diketahui kepastian harinya, ada tanda-tanda yang mendahului. Tunas pohon ara yang muncul; menandakan datangnya musim panas, supaya manusia bersiap. Demikian pula dengan kedatangan Anak Manusia. Matius mencatat dengan cermat apa yang Yesus ajarkan mengenai tanda-tanda yang akan terjadi. Ia akan datang dengan sangat tiba-tiba dan tidak disangka-sangka, namun bukan berarti Ia diam dan tidak memberikan peringatan. Setiap manusia perlu mencamkan tanda-tanda yang terjadi di bumi ini agar tidak terperanjat, tidak bersiap, dan tidak terlena. Renungkan: Perkataan yang pernah dikatakan Yesus ini tidak akan berlalu sekalipun segalanya berubah. Itu pasti digenapi dan terjadi. Kita harus bersiap diri. |
(0.20) | (Luk 22:7) |
(sh: Persiapan yang matang dan waktu yang tepat. (Sabtu, 15 April 2000)) Persiapan yang matang dan waktu yang tepat.Kristus kembali membuat persiapan untuk memasuki Yerusalem dengan mengirimkan dua murid-Nya kepada orang yang "tak dikenal" (10- 13). Ia menyuruh kedua murid itu untuk meminjam ruangan sebagai tempat jamuan Paskah bersama. Jamuan Paskah itu harus dilakukan pada waktu malam. Secara manusiawi waktu malam adalah waktu yang sangat berbahaya bagi-Nya. Selama di Yerusalem, bila malam tiba dan kerumunan orang banyak yang mengikuti-Nya bubar, Yesus pergi bermalam di Bukit Zaitun, dan baru siang harinya Ia pergi ke Bait Allah untuk mengajar (hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:37-38). Hal ini dilakukan untuk menghindari penangkapan sebelum waktunya tiba. Oleh karena itu Ia masuk ke Yerusalem pada waktu malam dan tempat di mana Ia akan makan Paskah harus dirahasiakan. Sebetulnya ini merupakan kejanggalan besar karena Yerusalem adalah kota Allah, namun sekarang sudah menjadi pusat pemberontakan manusia terhadap Allah. Ketika waktunya tiba, Ia duduk bersama murid-murid-Nya untuk makan Paskah. Kita bisa melihat betapa semuanya berjalan tepat sesuai dengan apa yang sudah Allah rencanakan. Ini semua menunjukkan bahwa jika Mesias harus menderita, ini bukan karena kecelakaan atau sesuatu yang belum pernah dikatakan sebelumnya. Sebaliknya ini semua sudah dinubuatkan sebelum dunia dijadikan (1Ptr. 1:20). Hal itu merupakan waktu yang tepat bagi Allah untuk menggenapi janji penebusan bagi umat manusia, karena persiapan akhir sudah dikerjakan dengan serius. Yesus rindu makan Paskah sebelum janji Paskah itu digenapi. Ini berarti pula bahwa penetapan Perjanjian yang Baru berdasarkan darah Kristus dilaksanakan (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19-20). Umat Allah yang baru akan segera dipilih dan Iblis dihancurkan. Dari rencana dan pelaksanaan yang sangat tepat waktu menunjukkan bahwa si Perencana adalah Pribadi Yang Agung dan Berdaulat penuh, sehingga tidak ada halangan berarti yang dapat menggagalkan rencana-Nya. Allah sangat serius terhadap keselamatan umat manusia. Renungkan: Karena itu Kristen harus menjalani kehidupan ini dengan serius dan dengan rencana dan tujuan yang matang agar hidup yang kita miliki berdasarkan anugerah-Nya, berpadanan dengan karya penebusan-Nya. |
(0.20) | (Yoh 20:19) |
(sh: Damai sejahtera dari Tuhan (Selasa, 2 April 2002)) Damai sejahtera dari TuhanDi samping Maria, Petrus, dan Yohanes, para murid lain belum mengalami damai dan kesukaan dari mengetahui bahwa Tuhan mereka telah bangkit. Berita itu pasti telah tiba ke telinga mereka, namun mereka bersembunyi di ruang berkunci karena takut kepada para pemimpin orang Yahudi. Ketakutan yang sudah menyerang mereka sejak menjelang Yesus di salib kini menjadi-jadi. Meski pintu terkunci, tiba-tiba Yesus menampakkan diri di tengah mereka. Ia mengulang lagi kata-kata yang telah diucapkan-Nya dalam perpisahan-Nya (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14:27), “Damai sejahtera bagimu.” Tetapi, kata-kata ini baru menjadi kenyataan sesudah mata mereka melihat sendiri bekas luka di tangan dan lambung-Nya (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20). Sekejap mereka mengalami kepenuhan makna “damai’ atau syalom, yaitu kepenuhan hidup karena memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Sukacita keselamatan karena melihat Yesus yang bangkit memenuhi hati mereka. Kesukaan melihat Yesus itu akan sempurna ketika semua orang milik-Nya kelak berjumpa muka dengan muka dengan-Nya. Sesudah penuh dengan damai dan sukacita karena kehadiran Yesus, mereka menerima tugas menjadi utusan Kristus (rasul). Perhatikan dua hal penting dalam ucapan pengutusan ini. Pertama, kualifikasi pengutusan mereka adalah “seperti Bapa mengutus Aku” (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21). Kesamaan pengutusan itu terletak dalam dua hal. Pertama di dalam fakta bahwa misi para murid adalah meneruskan misi Yesus dari Bapa. Misi tersebut adalah membawa kabar baik keselamatan bagi dunia ini. Kedua, misi itu harus dijalankan persis seperti cara Yesus menjalankannya, yaitu di dalam ketergantungan penuh kepada Bapa. Untuk memungkinkan mereka mengemban misi tersebut dengan prinsip inilah, Yesus menghembuskan Roh Kudus kepada mereka. Tindakan ini simbolis menunjuk pada pencurahan Roh Kudus kelak pada hari Pentakosta. Pengutusan dan pencurahan Roh Kudus kelak menjadi fondasi bagi Gereja. Roh Kudus akan mengubah ketakutan dan persembunyian menjadi keberanian dan keterbukaan, menjadi utusan yang disertai oleh wibawa sang pengutus sendiri (ayat hampir+tiba+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">23). Renungkan: Sebagai orang yang diutus, kita tidak saja diserahi tugas, tetapi juga ditopang, dimotivasi, diikutsertakan, dimantapkan, diberi visi, dan ditempatkan dalam jaringan kerja oleh Dia yang mengutus kita. |
(0.20) | (Mat 13:41) |
(full: MENGUMPULKAN SEGALA SESUATU YANG MENYESATKAN.
) Nas : Mat 13:41 Pada saat Kristus kembali ke bumi setelah masa kesengsaraan besar dan pada akhir zaman (Wahy 19:11-21), akan tiba masa penuaian dari orang jahat dan orang benar yang masih hidup di bumi (ayat Mat 13:30,40-42; lihat art. KESENGSARAAN BESAR).
|
(0.20) | (Kis 3:20) |
(full: WAKTU KELEGAAN
) Nas : Kis 3:20 (versi Inggris NIV berbicara dalam ayat Kis 3:19 mengenai "saat-saat penyegaran"). Sepanjang zaman ini sampai Kristus datang kembali, Allah akan mendatangkan "saat-saat penyegaran" (yaitu, pencurahan Roh Kudus) atas semua orang yang bertobat dan berbalik kepada-Nya. Walaupun akan tiba saat-saat yang sangat sukar menjelang akhir zaman dan banyak akan murtad dari iman (2Tes 2:3; 2Tim 3:1), Allah tetap berjanji akan mengirim kebangunan rohani dan saat-saat penyegaran atas orang-orang yang setia. Kehadiran Kristus, berkat-berkat rohani, mukjizat-mukjizat dan pencurahan Roh Kudus akan dialami oleh kaum sisa yang dengan setia mencari Dia, mengalahkan dunia, tabiat dosa, dan kekuasaan Iblis (bd. Kis 26:18) |
(0.20) | (1Kor 13:8) |
(full: BAHASA ROH AKAN BERHENTI.
) Nas : 1Kor 13:8 Karunia rohani seperti nubuat, bahasa roh, dan pengetahuan akan lenyap pada akhir zaman ini. Saat itu digambarkan dengan kata-kata "jika yang sempurna tiba" (ayat 1Kor 13:10), yaitu pada akhir sejarah, ketika pengetahuan dan sifat orang percaya menjadi sempurna dalam kekekalan sesudah kedatangan Kristus yang kedua kali (ayat 1Kor 13:12; 1:7). Sebelum saat itu, kita memerlukan Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya dalam jemaat-jemaat kita. Di bagian ini dan bagian-bagian lain dari Alkitab tidak ada petunjuk yang menyatakan bahwa manifestasi Roh melalui karunia-Nya akan lenyap pada akhir zaman rasuli. |
(0.20) | (2Tes 2:2) |
(full: JANGAN LEKAS BINGUNG DAN GELISAH.
) Nas : 2Tes 2:2 Jemaat Tesalonika ketakutan karena apa yang diberitakan para guru palsu itu mengenai hari Tuhan (lihat cat. --> 2Tes 2:1 sebelumnya). [atau ref. 2Tes 2:1] Paulus mengatakan bahwa mereka tak perlu kuatir, karena hari murka Allah belum tiba. Dua hal akan menandakan tibanya:
|
(0.20) | (Luk 1:15) | (jerusalem) Ayat ini diinspirasikan oleh beberapa ayat dari perjanjian lama khususnya ayat-ayat yang berbicara tentang "kenaziran", bdk Bil 6:1, ialah keadaan orang yang dengan sebuah nazar menguduskan diri kepada Allah. Selama nazar itu berlaku orang itu tidak boleh memangkas rambutnya, tidak boleh minum minuman beragi dan tidak boleh minum mendekati mayat, bdk Hak 13:4,5 |