Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 138 ayat untuk anggur tua AND book:[40 TO 66] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.33) (Mat 8:22) (full: BIARLAH ORANG-ORANG MATI MENGUBURKAN ORANG-ORANG MATI MEREKA. )

Nas : Mat 8:22

Perkataan Kristus ini artinya, "Biarlah orang yang mati secara rohani menguburkan orang yang mati secara jasmani". Murid yang disebut dalam ayat Mat 8:21 rupanya ingin tinggal dengan ayahnya yang sudah tua sampai ayahnya meninggal dunia.

(0.33) (Mat 27:9) (full: NABI YEREMIA. )

Nas : Mat 27:9

Di dalam ayat ini Matius memadukan dan meringkaskan unsur-unsur simbolisme nubuat, satu dari Yeremia (Yer 32:6-9) dan yang satunya dari Zakharia (Za 11:12-13). Kemudian Matius menyebutkan nama nabi yang lebih tua dan lebih terkenal sebagai sumbernya, suatu kebiasaan yang sering dipakai ketika mengutip ayat-ayat dari kitab para nabi.

(0.33) (Luk 2:22) (full: MENYERAHKAN-NYA KEPADA TUHAN. )

Nas : Luk 2:22

Sebagaimana Yusuf dan Maria dahulu menyerahkan Yesus kepada Tuhan, demikianlah seharusnya semua orang-tua menyerahkan anak mereka dengan tulus hati, kepada Tuhan. Mereka harus berdoa senantiasa agar sejak awal sampai akhir kehidupan setiap anak, ia akan melakukan kehendak Tuhan, melayani dan memuliakan Allah dengan pengabdian sepenuh.

(0.33) (Yoh 19:26) (full: IBU, INILAH, ANAKMU. )

Nas : Yoh 19:26

Bahkan dalam penderitaan menjelang kematian, Yesus memperhatikan kesejahteraan ibu-Nya. Dia menugaskan seseorang yang dikasihi-Nya (kemungkinan besar Yohanes) untuk memeliharanya. Membantu keluarga yang membutuhkan pertolongan merupakan tugas kita sampai mati. Yang ditekankan di sini adalah tanggung jawab anak terhadap orang tua yang memerlukan bantuan mereka.

(0.33) (Mat 15:6) (jerusalem: tidak wajib lagi) Oleh karena barang yang dijanjikan kepada Allah telah menjadi "kudus", maka sama sekali tidak boleh dipergunakan lagi orang orang tua. Persembahan semacam itu tidak mengakibatkan apa-apa, sehingga juga tidak ada persembahan nyata (kepada Allah). Persembahan itu hanya sebuah sarana kurang pantas untuk membebaskan diri dari kewajiban yang diperintahkan Allah. Meskipun para rabi menganggap persembahan (yang hanya dinazarkan tapi tidak diberikan) semacam itu tidak pantas, namun nazar itu syah juga.
(0.33) (Mrk 8:12) (jerusalem: tidak akan diberi tanda) Menurut Markus Yesus menolak tanda apapun sedangkan menurut Matius dan Lukas akan diberi "tanda Yunus". Banyak penafsir berpendapat bahwa teks Markus lebih tua dari pada teks Matius dan Lukas. Tetapi boleh jadi Markus menghilangkan "tanda Yunus" oleh karena agaknya tidak dapat dimengerti oleh pembacanya yang tidak tahu akan Kitab Suci. Kalau demikian Yesus benar-benar menjanjikan "tanda Yunus" untuk menubuatkan kemenangan kelak, yaitu pembebasanNya dari maut, seperti dijelaskan Matius, bdk Mat 12:39.
(0.33) (Yoh 7:53) (jerusalem) Bagian ini tidak termasuk dalam naskah-naskah yang paling tua, dalam beberapa terjemahan kuno, dan juga tidak dikenal oleh pujangga-pujangga Gereja yang paling dahulu. Ada kalanya bagian ini terdapat di tempat lain dalam Perjanjian Baru. Bagian ini sesungguhnya berbau injil-injil sinoptik dan kiranya tidak berasal dari Yohanes. Barangkali berasal dari Lukas, bdk Luk 21:38+. Meskipun demikian, bagian ini termasuk Kitab Suci dan diakui demikian oleh gereja. Nilai historisnyapun tidak perlu diragukan.
(0.33) (1Yoh 5:7) (jerusalem: di dalam sorga...di bumi.) Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata. Bagian ini kiranya aslinya sebuah catatan di pinggir halaman salah satu naskah terjemahan Latin yang kemudian disisipkan ke dalam naskah-naskah oleh penyalin dan akhirnya bahkan disisipkan ke dalam beberapa naskah Yunani. Karenanya bagian ini pasti tidak asli.
(0.33) (Mat 21:28) (sh: Pemimpin yang buta (Sabtu, 26 Februari 2005))
Pemimpin yang buta

Mana lebih baik, mengatakan "ya", tetapi tidak melakukannya atau mengatakan "tidak", tetapi kemudian melakukannya? Itu yang Tuhan Yesus tanyakan kepada para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Jawaban mereka menjadi dasar untuk Tuhan Yesus menghakimi mereka (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">31).

Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi adalah pemimpin-pemimpin agama yang seperti anak sulung dalam kisah Tuhan Yesus tadi. Merekalah yang pertama-tama diberikan firman Tuhan. Tetapi sayang, mereka tidak menindaklanjutinya dengan memercayai lalu melakukan kehendak Surga. Akibatnya mereka tetap tinggal di luar Kerajaan Allah. Hal sebaliknya terjadi. Para pemungut cukai dan perempuan sundal adalah seperti anak kedua yang menyesali sikap berdosa mereka dan bertobat ketika Yohanes pembaptis menegor mereka. Contoh jelas kedua kelompok ini ternyata tidak membuat para pemimpin agama itu menyesali sikap mereka itu dan bertobat (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">32).

Mengapa para pemimpin agama ini begitu sulit untuk percaya dan bertobat? Pertama, mereka menganggap diri lebih tinggi daripada kebanyakan orang. Yang perlu bertobat adalah orang berdosa, bukan mereka. Kedua, para pemimpin agama ini dibutakan oleh status mereka. Mereka merasa bahwa sebagai pemimpin agama tidak mungkin mereka ditolak oleh Allah. Status menghalangi mereka untuk bertobat.

Masalah yang sama terjadi kini. Banyak pemimpin juga aktivis rohani yang tidak peka (baca: buta) akan kebutuhan pembaruan hidup dan ketaatan kepada firman. Mereka terlalu yakin dengan status mereka sehingga gagal untuk rendah hati menerima teguran. Akibatnya ganda. Mereka sendiri tidak masuk ke Kerajaan Surga dan menghalang-halangi orang lain untuk masuk (menjadi batu sandungan). Tuhan Yesus akan menghakimi mereka kelak, sama seperti Ia menghakimi para pemimpin agama bangsa Yahudi.

Camkanlah: Pertahankan gengsi, Anda akan kehilangan hidup. Lepas gengsi, hidup akan datang!

(0.33) (Luk 20:1) (sh: Awas! Konflik kuasa dalam gereja (Senin, 22 Maret 2004))
Awas! Konflik kuasa dalam gereja

Para imam, ahli Taurat dan tua-tua Yahudi, penasaran mengenai kuasa Yesus dalam mengusir para pedagang dari Bait Allah. Sebab menurut pendapat mereka, merekalah yang memiliki hak dan kuasa mengelola Bait Allah. Karena itu mereka berusaha untuk menjebak dan menjerat Yesus dengan pertanyaan: "dengan kuasa manakah dan siapa yang memberi kuasa itu untuk melakukan tindakan seperti itu?" (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2). Dengan tindakan menyucikan Bait Allah itu, Yesus ingin mengembalikan fungsi utama dari Bait Allah sebagai rumah doa bagi setiap orang Yahudi. Sesuai doa raja Salomo setelah selesai membangun Bait Allah (ayat 1Raj. 8:27-53).

Kini tampillah Yesus dengan otoritas Keallahan-Nya bertindak mengembalikan fungsi utama Bait Allah. Lukas mencatat bahwa Yesus sedang memberitakan Injil di Bait Allah ketika didatangi oleh para pemimpin Yahudi itu (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1). Berarti dengan cara itu Yesus mau meyakinkan para pengikut-Nya akan kebenaran tindakan-Nya itu. Tetapi dalam pertanyaan mereka, para imam, ahli Taurat dan tua-tua Yahudi, seolah-olah mau berkata: "Siapakah yang lebih berhak dan berkuasa mengatur dan mengelola Bait Allah, kami atau Engkau Yesus?" Yesus mengetahui maksud mereka hendak menjebak dia (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2-3).

Lalu Yesus menggiring para pemimpin Agama Yahudi itu untuk mendalami makna tindakan Yesus itu, dengan sebuah pertanyaan:"Dengan kuasa siapakah Yohanes (=Pembaptis), membaptiskan orang di sungai Yordan?" (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4). Dengan pertanyaan itu mereka terpojok lalu berkata: "Kami tidak tahu" (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5-7). Dengan itu terbukalah kedok mereka. Maka Yesus pun tidak mengumbar kuasa-Nya dengan menjawab pertanyaan mereka. Dengan bijaksana Yesus mengingatkan kita akan bahayanya jika terjadi konflik kuasa dalam Gereja masa kini.

Renungkan: Setiap Kristen perlu mawas diri agar jangan terjebak dalam debat siapakah yang berhak dan berkuasa mengelola kehidupan bergereja masa kini.

(0.33) (Luk 20:20) (sh: Jawaban Yesus sungguh bijaksana dan mengherankan (Rabu, 24 Maret 2004))
Jawaban Yesus sungguh bijaksana dan mengherankan

Perikop ini menampilkan intrik politik yang dihalalkan para imam, ahli Taurat dan tua-tua Yahudi. Mereka memakai orang lain untuk memuji pengajaran Yesus dan sekaligus mengajukan perta-nyaan: "apakah kami diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar?" (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">23). Para imam dan ahli Taurat sebenarnya secara politis bertentangan posisi dan pemahaman dengan orang Saduki. Para ahli Taurat ingin mempertahankan kemurnian Taurat, juga mereka cenderung anti Kaisar (Pemerintah Romawi). Sebaliknya orang Saduki yang lebih rasional cenderung menolak "pandangan yang fundamentalistis" dari para ahi Taurat itu. Sungguh aneh tapi nyata bahwa untuk melawan Yesus, para ahli Taurat dan orang Saduki "berkolusi" dan kompromi menyuruh orang lain datang kepada Yesus. Menurut anggapan mereka itu adalah cara yang tepat untuk menjerat Yesus demi tujuan mereka bersama (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20-22), sebab menurut mereka Yesus hanya berurusan dengan hal rohani saja (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21,23).

Mereka tidak membayangkan bagaimana cara Yesus menjawab pertanyaan mereka. Kelicikan para imam, ahli Taurat dan tua-tua Yahudi dilucuti dengan jawaban Yesus yang bijaksana (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">24,26). Pada mata uang yang dipakai sebagai alat pembayaran yang sah, tertera tulisan dan gambar Kaisar (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">24-25). Mereka bungkam dan tidak berkutik lagi. Sungguh menarik bahwa jawaban Yesus itu, mengandung ajaran agar para pemimpin agama Yahudi belajar taat kepada Allah dan menghormati Kaisar (=Pemerintah). Mereka harus memberikan apa yang wajib diberikan kepada Allah dan apa yang wajib diberikan kepada Kaisar (pemerintah). Mereka harus tahu memberi ibadah dan ketaatan kepada Allah dan ketaatan sipil yaitu kewajibannya kepada Kaisar.

Renungkan: Dalam menyongsong Pemilu 2004, setiap Kristen perlu belajar dan meminta hikmat dari Tuhan Yesus dalam menentukan sikap dan pilihannya, agar tidak terjebak dan terjerat intrik politik.

(0.33) (Luk 20:41) (sh: Peringatan dan kecaman untuk para pemimpin (Jumat, 26 Maret 2004))
Peringatan dan kecaman untuk para pemimpin

Kini giliran Yesus untuk memperingatkan dan mengecam sikap para imam, ahli Taurat dan tua-tua Yahudi. Memang semua orang Yahudi sedang mengharapkan hadirnya Sang Mesias dari turunan Daud. Tetapi mereka tidak mengerti bagaimana Mesias itu datang dalam rupa insan manusia? Yesus mengutip Mazmur 110:1, untuk menunjukkan bahwa Mesias yang mereka nantikan itu lebih besar kuasa-Nya daripada Daud.

Betapa memalukan sikap dan tindakan yang dilakukan oleh para ahli Taurat dan Saduki. Mereka mengambil kesempatan dalam kesempitan karena memanfaatkan kedudukan mereka sebagai pemimpin agama untuk menarik keuntungan dan kehormatan bagi diri mereka sendiri (ayat 41-44). Yesus menegaskan bahwa konsekuensi dari tindakan tersebut adalah bahwa mereka tidak akan luput dari hukuman (ayat 45-47). Ini adalah kecaman Yesus yang sangat keras terhadap para imam, ahli Taurat dan tua-tua Yahudi.

Mengapa peringatan dan kecaman Yesus terhadap para pemimpin agama Yahudi ini dikaitkan dengan persembahan seorang janda miskin? Di mata manusia siapa sebenarnya yang kaya? Seseorang yang dikatakan kaya harta adalah orang yang memberi persembahan yang banyak. Tetapi penilaian tersebut berbeda dari sudut pandang Allah. Pada penilaian Allah sang janda miskin itulah yang kaya. Bila kita bandingkan dengan Lukas 19:46, maka para pemimpin yang disebutkan sebagai penyamun, mereka secara tidak lang-sung telah merampas hak orang-orang miskin. Dari situlah mereka merasa kaya karena kedudukan dan jabatan mereka. Sedangkan perempuan janda miskin ini memberi sebagai ungkapan kemurahan hatinya dan pengorbanannya dalam melayani Tuhan, sebab ia memberi seluruh nafkahnya (ayat anggur+tua+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:1-4).

Camkan: Pemimpin yang mengorbankan orang lain demi dirinya sendiri tidak akan luput dari hukuman Tuhan.

(0.33) (Kis 20:13) (sh: Cuti hamba Tuhan (Senin, 26 Juni 2000))
Cuti hamba Tuhan

Susahnya menjadi seorang pendeta adalah majikannya terlalu banyak karena seluruh jemaat merasa mempunyai hak untuk meminta waktu dan pelayanannya. Fakta ini menyebabkan jam kerja seorang pendeta menjadi 36 jam/hari. Bahkan waktu liburnya pun yang biasanya jatuh pada hari Senin seringkali harus dikorbankan, karena ada jemaat yang membutuhkan pelayanannya. Mengapa seorang pendeta begitu sibuk? Apakah beban pekerjaannya terlalu banyak? Ataukah ada semacam konsep yang diyakini oleh jemaat bahwa seorang pendeta harus selalu melayani, selalu siap berkorban, dan tidak boleh mempunyai waktu untuk kepentingan pribadi?

Perjalanan Paulus dari Troas ke Miletus menggambarkan bahwa menikmati kesendirian dan kebersamaan dengan teman-teman sepelayanan di dalam sebuah perjalanan; dan merindukan untuk merayakan sebuah hari raya Kristen bersama sesama rasul jauh dari tugas dan kewajiban pelayanan untuk satu waktu tertentu; adalah hak seorang hamba Tuhan yang mempunyai hidup pribadi dan membutuhkan waktu istirahat. Dalam perjalanan dari Troas ke Miletus, tidak satu pun pelayanan yang dilakukan oleh Paulus dan timnya kecuali pertemuan dengan tua-tua Efesus. Paulus menempuh perjalanan dari Troas ke Asos (30 km) dengan berjalan kaki, sehingga Paulus mempunyai waktu untuk menikmati kesendiriannya, dimana ia mempunyai kesempatan untuk melakukan refleksi dan kontemplasi atas hidupnya. Dua kegiatan ini penting agar ia selalu memfokuskan kehidupannya kepada panggilan-Nya.

Selain kesendirian, Paulus juga menikmati kebersamaan secara informal dengan anggota tim pelayanannya selama beberapa hari dalam perjalanan laut dari Asos menuju ke Miletus. Maka terciptalah kesatuan dan kesehatian yang semakin kokoh di dalam tim pelayanan mereka. Yang terakhir, Paulus pun perlu mengikuti dan menikmati ibadah pada hari raya Pentakosta. Kalau pun dipaparkan bahwa Paulus mengatur pertemuan dengan tua-tua Efesus, semata-mata timbul karena kasih dan perhatian seorang gembala kepada jemaatnya yang begitu meluap. Paulus menyadari itu sehingga ia pun tidak mau singgah di Efesus.

Renungkan: Perhatikan kehidupan pribadi pendeta atau gembala sidang di gereja Anda. Apa yang dapat Anda lakukan agar pendeta Anda dapat menikmati apa yang dinikmati oleh Paulus?

(0.33) (Luk 2:41) (sh: Materi terbesar (Selasa, 28 Desember 1999))
Materi terbesar

Dalam perikop ini, Lukas memaparkan dengan cukup gamblang tentang misteri inkarnasi (penjelmaan) di dalam diri Yesus Kristus. Lukas menggambarkan kemanusiaan murni dari Yesus bahwa sebagai anak-anak, Ia bertumbuh secara fisik dan intelektual. Namun di sisi lain, Lukas juga memaparkan Keilahian-Nya yang Yesus sendiri sadari dan dari apa yang Ia lakukan. Hal itu nyata dari ucapan-Nya, bahwa "Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku". Lukas ingin menegaskan bahwa inkarnasi terjadi sudah sejak Yesus masih bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Ia adalah Allah dan manusia sejak bayi hingga mati-Nya. Ini merupakan misteri inkarnasi yang harus kita imani dan pegang teguh.

Kepatuhan seorang anak. Yesus patuh pada perintah orang-tua-Nya untuk ikut pulang ke Nazaret (51). Hikmat-Nya semakin bertambah (52), dan Ia memasuki hari-hari-Nya dalam cara hidup yang memuliakan Allah sehingga Ia makin dikasihi Allah dan manusia (52b). Yesus telah memberikan teladan bagaimana seharusnya anak-anak menghormati orang-tuanya dengan sikap yang benar.

Renungkan: Keluarga (orang-tua) yang memiliki pemahaman yang benar tentang firman Allah membuahkan kepatuhan dan pengertian anak terhadap orang-tua.

(0.32) (2Tim 3:3) (full: TIDAK TAHU MENGASIHI. )

Nas : 2Tim 3:3

Pada hari-hari terakhir orang percaya harus siap menghadapi banjir kejahatan.

  1. 1) Sang rasul menubuatkan bahwa Iblis akan menyebabkan kerusakan besar atas keluarga. Anak akan melawan orang-tua (ayat 2Tim 3:2), laki-laki dan wanita akan "tanpa kasih" (Yun. _astorgoi_). Kata ini dapat berarti "tanpa kasih keluarga" dan menunjuk kepada kekurangan perasaan lemah lembut dan kasih yang lazim, seperti dipertunjukkan oleh seorang ibu yang tidak mengasihi anaknya, atau membunuh bayinya, seorang ayah yang mengabaikan keluarga, atau anak yang tidak memelihara orang-tuanya yang lanjut usia

    (lihat cat. --> Luk 1:17).

    [atau ref. Luk 1:17]

  2. 2) Manusia akan menjadi hamba uang dan kesenangan dan akan mengejar keinginan diri sendiri (ayat 2Tim 3:2). Menjadi orang-tua, dengan kasih dan pengasuhan yang menuntut pengorbanan, tidak lagi dianggap sebagai tugas yang layak (ayat 2Tim 3:2-4). Orang-tua yang mengasihi anak-anak akan diganti dengan mereka yang mementingkan diri, kejam, dan meninggalkan anak mereka (bd. Mazm 113:9; 127:3-5; Ams 17:6; Tit 2:4-5;

    (lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

    lihat cat. --> 2Tim 4:4).

    [atau ref. 2Tim 4:3-4]

  3. 3) Jikalau orang-tua Kristen akan menyelamatkan keluarganya dalam masa sulit hari-hari terakhir, mereka harus melindungi anak mereka dari pengaruh jahat lingkungan di mana mereka hidup (Yoh 21:15-17; Kis 20:28-30), memisahkan mereka dari cara dunia dan jangan mengizinkan orang berdosa mempengaruhi anak-anaknya (Kis 2:40; Rom 12:1-2;

    lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

    Mereka harus menerima rencana Allah untuk keluarga

    (lihat cat. --> Ef 5:21;

    lihat cat. --> Ef 5:22;

    lihat cat. --> Ef 5:23;

    lihat cat. --> Ef 6:1;

    [atau ref. Ef 5:21-6:4]

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK)

    dan tidak hidup seperti orang berdosa (Im 18:3-5; Ef 4:17). Orang percaya dan keluarganya harus benar-benar menjadi orang asing dan pendatang di bumi ini (Ibr 11:13-16).
(0.29) (Mrk 16:9) (full: PENAMPAKAN YESUS. )

Nas : Mr 16:9-20

Sekalipun ayat Mr 16:9-20 tidak tercantum dalam dua naskah Yunani yang tertua, ayat-ayat ini muncul dalam berbagai naskah tua lainnya, juga dalam sebagian terbesar naskah Yunani dari dunia kuno. Dengan demikian banyak sarjana berkesimpulan bahwa bagian apapun juga yang disokong sebagian besar naskah kuno kemungkinan besar adalah bagian dari naskah asli penulisan Alkitab. Dengan demikian ayat Mr 16:9-20 ini harus dipandang sebagai bagian dari Firman Allah yang diilhamkan.

(0.29) (2Kor 4:16) (full: LAHIRIAH ... BATINIAH. )

Nas : 2Kor 4:16

"Lahiriah" menunjuk kepada tubuh jasmani yang mengalami kemerosotan dan menuju kematian karena mortalitas dan kesusahan hidup (ayat 2Kor 4:17). "Batiniah" menunjuk kepada roh manusia yang memiliki hidup rohani Kristus. Sekalipun tubuh kita semakin tua dan merosot, kita mengalami pembaharuan yang terus-menerus melalui pemberian hidup dan kuasa Kristus yang terus berlangsung; pengaruh-Nya memungkinkan pikiran, perasaan, dan kehendak kita disesuaikan dan menjadi serupa dengan Dia dan tujuan kekal-Nya.

(0.29) (Mat 27:52) (jerusalem) Kebangkitan orang benar itu adalah tanda bukti bahwa zaman Mesias sudah ada (Yes 26:19; Yeh 37; Dan 12:2). Berkat kematian Kristus orang itu dibebaskan dari dunia orang mati (syeol), bdk Mat 16:18+, lalu menunggu kebangkitan Yesus dan bersama denganNya memasuki Kota Suci, ialah Yerusalem sorgawi (Wah 21:2, Wah 22:19). Begitulah cerita ini diartikan oleh pujangga-pujangga Gereja dahulu. Kalau demikian, terdapatlah di sini suatu pengungkapan tua dari kepercayaan bahwa orang-orang mati dibebaskan waktu Yesus turun ke dalam dunia orang mati, bdk 1Pe 3:19+.
(0.29) (1Ptr 5:1) (jerusalem: penatua) Yang dimaksudkan benar-benar penatua, pemimpin jemaat, bdk Tit 1:5+. Tetapi Petrus di sini sekaligus menggunakan kata itu dengan arti aslinya (yang tua umur) dan memperlawankan dengan "orang-orang muda", 1Pe 5:5
(0.28) (Ef 5:21) (full: RENDAHKANLAH DIRIMU SEORANG KEPADA YANG LAIN. )

Nas : Ef 5:21

Saling merendahkan diri di dalam Kristus adalah suatu prinsip rohani yang umum. Prinsip ini harus diterapkan pertama-tama dalam keluarga Kristen. Ketundukan, kerendahan hati, kelembutan, kesabaran, dan toleransi harus merupakan ciri khas dari setiap anggota keluarga Kristen. Istri harus tunduk (yaitu, tunduk di dalam kasih) kepada tanggung jawab suaminya selaku pemimpin dalam keluarga

(lihat cat. --> Ef 5:22 selanjutnya).

[atau ref. Ef 5:22]

Suami harus tunduk kepada kebutuhan istrinya dengan sikap kasih dan pengorbanan diri

(lihat cat. --> Ef 5:23).

[atau ref. Ef 5:23]

Anak-anak harus tunduk kepada kekuasaan orang-tua di dalam ketaatan

(lihat cat. --> Ef 6:1).

[atau ref. Ef 6:1]

Dan orang-tua harus tunduk kepada kebutuhan anak-anak dan membina mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan

(lihat cat. --> Ef 6:4).

[atau ref. Ef 6:4]



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA