Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 6072 ayat untuk Ia menegarkan hati (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.21) (Yak 3:16) (ende)

Iri hati menjebabkan tjektjok dan perselisihan dalam masjarakat.

(0.21) (1Sam 22:8) (endetn: kasihan)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: sakit (hati)".

(0.21) (Yes 46:8) (endetn: bermalu)

diperbaiki menurut terdjemahan Latin (Vgl.). Tertulis: "hendaklah tetap hati?".

(0.21) (Yeh 13:22) (endetn: merasa pedih)

diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno. Tertulis: "tawar hati".

(0.21) (Mzm 119:58) (jerusalem: Aku memohon....) Harafiah: Aku hendak melembutkan wajahmu dengan segenap hati.
(0.21) (Yer 20:12) (jerusalem: melihat batin dan hati) Bdk Yer 11:20+.
(0.21) (Rm 15:5) (jerusalem: kerukunan...sesuai dengan kehendak Kristus Yesus) Terjemahan ini mungkin. Terjemahan lain: Semoga Allah ... memberi kamu sikap hati yang sama seperti sikap hati Kristus. Sikap hati itu ialah: ingin menyenangkan hati sesama manusia.
(0.21) (1Ptr 3:4) (jerusalem: manusia batiniah yang tersembunyi) Harafiah: manusia tersembunyi ialah hati.
(0.20) (Ams 27:19) (jerusalem) Maksud pepatah ini kurang jelas. Menurut terjemahan Indonesia ini maksudnya l.k. sbb: Manusia mengenal wajahnya dengan menatap cermin (air); begitu pula ia mengenal dirinya dengan menatap (menyelidiki) batinnya sendiri. Tetapi ayat ini juga dapat diterjemahkan sbb: Seperti air mencerminkan wajah, demikian hati manusia sama manusia. Maksudnya: seperti orang menemukan roman mukanya sendiri dalam cermin (air), demikian ia menemukan isi hatinya sendiri dalam hati orang lain (dengan meletakkannya di situ).
(0.20) (2Raj 23:19) (jerusalem: sakit hati TUHAN) Begitulah terbaca dalam terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: sakit hati Yosia.
(0.20) (Luk 5:17) (sh: Tuhan Yesus tahu isi hati kita (Senin, 12 Januari 2004))
Tuhan Yesus tahu isi hati kita

Seorang selebriti yang sedang ngetop ditanyai wartawan tentang bagaimana perasaannya menjadi sorotan publik. Selebriti itu mengatakan bahwa dia harus semakin mawas diri, karena sadar bahwa banyak orang tidak menyukai kesuksesannya. Nampaknya, artis ini tahu isi hati sesama selebriti, karena mungkin saja ia pun akan bersikap serupa terhadap orang lain yang lebih sukses daripada dirinya.

Bacaan kita hari ini memperlihatkan Yesus yang oleh kuasa Allah tidak hanya dapat melakukan mukjizat kesembuhan kepada orang-orang yang sakit tetapi juga berkuasa untuk mengetahui isi hati orang-orang yang dengki dan iri kepada-Nya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">22). Yesus mengetahui hal tersebut bukan karena Ia tidak beda dengan mereka yang mendengkinya. Tuhan Yesus mengetahui dan menyadari bahwa kedengkian dan iri hati para ahli Taurat dan orang Farisi kepada-Nya disebabkan oleh kebebalan hati mereka sendiri. Hati mereka bebal oleh karena tidak dapat melihat kuasa Allah yang sedang bekerja (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">21).

Untuk membuktikan bahwa diri-Nya memiliki kuasa ilahi bahkan kuasa untuk mengampuni, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu. Dengan bukti itu, seharusnya para ahli Taurat dan orang Farisi segera sadar dan bertobat. Lukas tidak mencatat apa reaksi mereka. Namun, Lukas mencatat bahwa semua orang (yang menyaksikan penyembuhan itu) takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut. Mereka ini adalah orang-orang yang menyadari kuasa Allah dalam diri Yesus (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">26). Yesus bisa melihat isi hati mereka; Yesus tahu isi hati mereka itu tulus atau tidak.

Renungkan: Tuhan Yesus tahu isi hati kita, tulus dan percaya atau bebal dan penuh kedengkian. Oleh karena Dia Allah yang berkuasa, tidak seorang pun yang dapat menutupi isi hatinya dari pengetahuan-Nya. Apakah Anda masih menyimpan dosa atau kedengkian dalam hatimu?

(0.20) (1Sam 18:1) (ende)

Disini mulailah persahabatan Jonatan dengan Dawud, meskipun ia mengantjam penggantiannja sebagai radja. Persahabatan ini adalah satu dari persahabatan dalam sedjarah jang lebih mengharukan hati dan jang berlangsung sampai Jonatan meninggal. Tokoh Jonatan sedikit aneh. Ia memihak Dawud lawan ajahnja, Sjaul, tetapi toh Jonatan tidak mengikuti Dawud kedalam pengasingan dan ia gugur bersama dengan Sjaul.

(0.19) (Mzm 37:1) (sh: Mengikis iri hati (Minggu, 5 Agustus 2001))
Mengikis iri hati

Iri hati! Inilah suatu kata yang enggan kita akui, namun memiliki daya yang mempengaruhi panorama hari-hari kita. Kita perlu selalu mewaspadainya, karena walaupun ia muncul dengan cara yang terselip dan merayap perlahan, namun dengan cepat ia akan menyergap serta menjebak kita ke dalam berbagai persaingan, ketidakpuasan, dan kemarahan.

Hal seperti inilah yang menjadi sorotan Daud. Ia dengan sangat memperingatkan agar kita menghindari kemarahan dan panas hati yang disebabkan oleh perasaan iri hati terhadap mereka yang berbuat jahat, curang, dan melakukan tipu daya, namun berhasil dalam hidupnya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">17). Kemarahan dan panas hati yang tidak terkendali sangat merugikan dan berbahaya karena akan menggiring seseorang pada kejahatan demi pemuasan kemarahannya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">8).

Bukankah sesuatu yang menakjubkan jikalau kita menjadi iri hati bahkan terhadap mereka yang memperoleh keuntungan dengan cara yang fasik? Daud di dalam hikmatnya menyoroti perasaan ini sebagai gambaran dari orientasi hidup yang menyimpang dari Tuhan, dan untuk mengikisnya ia mengajak kita untuk: [1] menatap ke depan dan melihat akhir hidup mereka (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">2, 10); serta [2] memusatkan orientasi hidup kepada Tuhan, percaya kepada-Nya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">3), bergembira karena-Nya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">4), menyerahkan hidup kepada-Nya (ayat 5), dan berdiam diri serta menantikan-Nya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">7). Maka Ia akan bertindak, memberikan apa yang kita inginkan (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">4, 5), dan memunculkan kebenaran serta hak kita (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">6), sehingga kita dapat menikmati kegembiraan dan kesejahteraan yang berlimpah-limpah (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">11).

Renungkan: Mata yang penuh iri hati terjebak oleh keberhasilan orang lain, sedangkan pandangan mata yang terpusat kepada Allah akan mengikis keirihatian. Apa sebenarnya yang menjadi orientasi hidup Anda?

Bacaan untuk Minggu Ke-9 sesudah Pentakosta

Yeremia 23:1-6

Efesus 2:11-18

Markus 6:30-34

Mazmur 23

Lagu: Kidung Jemaat 436

PA 5 Mazmur 36

Mazmur ini memaparkan sebuah kontras antara orang fasik dengan kasih setia Tuhan. Kontras ini bertujuan membawa kita pada pemahaman akan kasih setia Tuhan bagi umat-Nya di tengah-tengah kejahatan manusia. Pemazmur menyusun perenungannya dengan empat elemen: [1] Penjabaran tentang kebiasaan hidup orang fasik (ayat 2-5); [2] Perenungan tentang kasih setia Tuhan (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">6-10); [3] Doa permohonan akan kasih setia Tuhan (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">11); dan [4] Doa permohonan untuk perlindungan dari yang jahat (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">12-13).

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Dimanakah letak sumber kesalahan orang fasik (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">2a)? Tiga akar kesalahan apakah yang ada di balik kebiasaan dan tekad orang fasik sehingga mereka tidak dapat lagi mengenali, membenci, ataupun berhenti dari kesalahannya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3)? Hal-hal apa saja yang dicemari oleh kondisi hatinya dan bagaimana mereka mewujudkannya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">4-5)?

2. Pada bagian yang kedua pemazmur mengajak kita merenungkan kebesaran Tuhan (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">6, 7) dan ketergantungan manusia kepada-Nya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">8-10). Bagaimanakah pemazmur menggambarkan kebesaran serta luasnya jangkauan kasih setia Tuhan (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">6)? Setinggi, sedalam, sekokoh, dan sedasyat apakah keadilan dan hukum-Nya digambarkan (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">7)? Apakah peranan kasih setia Tuhan terhadap ciptaan-Nya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">7-9)?

3. Pada bagian ini Pemazmur mencetuskan pujian yang sangat indah (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">10). Puji-pujian ini merupakan intisari pengakuan umat percaya yang melandasi pemahaman bahwa kita hanya dapat hidup sepenuhnya jika Tuhan menerangi dan menjadi terang bagi kita. Mengapa manusia perlu bergantung sepenuhnya kepada Allah?

4. Melalui mazmur ini kita dapat melihat bahwa; Tuhan tidak berhenti memberikan serta memenuhi bumi dengan kasih setia-Nya walaupun dunia ini dipenuhi dengan kejahatan. Bagaimana kesadaran ini mempengaruhi dan mengubah cara pandang pemazmur? Bagaimana ia berespons(ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">11)? Bagaimanakah pemazmur mengungkapkan keyakinannya atas akhir hidup orang fasik (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" vsf="TB" ver="">13)?

5. Bagaimanakah perspektif tentang kasih setia Tuhan mengubah cara pandang kita tentang dunia? Bagaimana seharusnya kita berespons?

(0.19) (1Raj 18:37) (full: MEMBUAT HATI MEREKA TOBAT KEMBALI. )

Nas : 1Raj 18:37

Maksud konfrontasi Elia dengan para nabi Baal dan kemudian doanya ialah menyatakan kasih karunia Allah kepada umat itu. Ia ingin membalikkan hati mereka kepada Allah (ayat 1Raj 18:37). Demikian pula, Yohanes Pembaptis, "Elia" PB

(lihat cat. --> 1Raj 17:1)

[atau ref. 1Raj 17:1]

bertujuan membalikkan hati banyak orang kepada Allah sebgai persiapan bagi kedatangan Kristus.

(0.19) (Mzm 86:11) (full: TUNJUKKANLAH KEPADAKU JALAN-MU. )

Nas : Mazm 86:11

Di tengah-tengah kesulitannya, pemazmur dengan rendah hati memohon Allah mengajarkan jalan-jalan dan kebenaran-Nya, supaya ia dapat takut akan Allah dengan segenap hati. Manakala kita mengalami pencobaan dan kesulitan, kita harus berseru kepada Allah memohon hikmat untuk berjalan pada jalan-Nya dan memohon hati yang sungguh-sungguh takut dan senang dengan kebenaran-Nya.

(0.19) (Kis 15:8) (full: ALLAH, YANG MENGENAL HATI MANUSIA. )

Nas : Kis 15:8

Pengenalan Allah akan hati orang bukan Yahudi (yaitu, Kornelius dan keluarganya) berarti bahwa Ia melihat iman yang menyelamatkan dalam diri mereka. Allah mengesahkan kesungguhan iman mereka

  1. (1) dengan menyucikan hati mereka melalui karya pembaharuan Roh Kudus (ayat Kis 15:9) dan
  2. (2) dengan membaptis mereka dalam Roh segera setelah itu, yang dibuktikan dengan tanda yang menyertainya, yaitu berkata-kata dengan bahasa roh (Kis 10:44-46; 11:15-18).
(0.19) (1Yoh 3:20) (jerusalem) Manusia yang mendengar tuduhan hatinya (hati nuraninya), bdk 1Ko 4:4+; Efe 1:18+, insaf bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, bdk Yoh 16:30, dan bahwa Allah adalah kasih, 1Yo 3:1; 4:8+. Jadi Allah tahu dengan lebih baik dari pada hati nurani kita dan juga lebih berbelas-kasihan. Hanya diandalkan bahwa orang mengamalkan kasih dan mentaati perintah. Terjemahan lain, 1Yo 3:19-20: Dan di hadapan Allah kita meyakinkan hati kita, jika kita dituduh olehnya, bahwa Allah adalah lebih besar dari pada kita dan bahwa Ia mengetahui segala sesuatu.
(0.19) (Ul 1:36) (full: DENGAN SEPENUH HATI IA MENGIKUTI TUHAN. )

Nas : Ul 1:36

Perhatikanlah berkat-berkat Allah yang tersedia bagi mereka yang mengikut Tuhan "dengan sepenuh hati." Allah akan "berperang untukmu" (ayat Ul 1:30), "mendukung engkau seperti seseorang mendukung anaknya" (ayat Ul 1:31), "berjalan di depanmu" dan "memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh" (ayat Ul 1:33).

(0.19) (Yeh 16:23) (sh: Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan (Selasa, 28 Agustus 2001))
Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan

Jikalau nafsu yang tak terpuaskan hadir bersama-sama dengan kebebalan dan masuk ke dalam hati seseorang, apakah masih ada harapan baginya? Inilah pertanyaan yang perlu kita perhatikan sementara mempelajari bagian ini.

Bagian ini secara nyata menggambarkan kedegilan bangsa Israel yang tidak mempercayai kekuasaan perlindungan Tuhan. Mereka digambarkan sebagai seorang ratu yang melacurkan dirinya dan siap bersundal dengan siapa saja yang ditemuinya di jalan (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">25). Ia menyukai Mesir yang menggairahkan hatinya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">26), terus menambah persundalannya namun nafsunya tak kunjung terpuaskan (ayat 25, 26, 28-30). Ia bukannya menerima imbalan atas persundalannya, namun sebaliknya membayar mereka yang bersedia bersundal dengan dia (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">31-34). Ini merupakan gambaran keadaan Israel yang meninggalkan Tuhan dan bernafsu menyembah berhala apa saja yang mereka temui. Mereka mengabaikan perlindungan Tuhan dan mencari pertolongan dari Mesir, Asyur, dan Kasdim. Hatinya telah menjadi degil, terikat dengan keinginannya, dan bertekad untuk tetap melakukan kehendaknya. Mereka menyakiti hati Tuhan (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">26) dan tidak memiliki satu pun catatan reputasi yang baik di hadapan-Nya. Namun Tuhan tidak berdiam diri, Dia memperhatikan dan mengendalikan keliaran nafsu umat-Nya dengan mendatangkan hukuman atas mereka. Ia mengurangi daerah kekuasaan mereka dan memberikannya kepada Filistin (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">27).

Melalui hal ini kita dapat mempelajari bahwa kegagalan untuk menghayati anugerah Tuhan mengakibatkan hadirnya kedegilan hati. Namun Tuhan tidak berdiam diri dan membiarkan umat-Nya terus menerus menjadi tidak peka dengan keadaan mereka yang memalukan. Ia peduli dan berinisiatif mengendalikan keadaan umat-Nya dengan mendatangkan hukuman. Ini semua dilakukan demi kebaikan umat-Nya.

Renungkan: Akar dari kedegilan hati umat Tuhan beserta nafsu liarnya terletak pada ketidakpekaan terhadap anugerah-Nya. Tuhan peduli dengan keadaan umat-Nya. Penghukuman yang mengendalikan itulah jawaban atasnya. Kita perlu mewaspadai kedegilan hati dan keliaran nafsu kita, serta bersyukur atas penghukuman Tuhan jikalau kita menerimanya. Lihatlah ke dalam hati dan mintalah Tuhan meneranginya!

(0.19) (Ams 21:1) (sh: Kejernihan hati (Senin, 23 Oktober 2000))
Kejernihan hati

Siapa dapat menduga hati seseorang? Orang yang terdekat dengannya atau dirinya sendiri? Harus diakui betapa misteriusnya hati seseorang, diri sendiri pun kadang-kadang tidak mengerti hatinya. Oleh karena itu perlu ada yang mengontrol hati manusia, yang benar-benar dapat menguji hati manusia, tiada lain adalah Sang Pencipta yang Maha Tahu, Dialah yang menguji hati manusia.

Penulis Amsal mengatakan bahwa hati raja seperti batang air di dalam tangan Tuhan yang gerakan mengalirnya air senantiasa dikontrol oleh Tuhan (1). Raja yang berkuasa memiliki kesempatan melakukan apa saja yang dianggapnya baik dan benar. Tetapi raja yang hatinya condong kepada Tuhan tidak seperti hati orang fasik yang sombong (4) dan mengingini kejahatan (10), tidak akan melakukan tindakan dan mengambil keputusan yang merugikan rakyat dan kerajaannya. Bila Tuhan yang mengontrol hatinya maka ia hanya melakukan sesuai dengan kehendak-Nya. Bila Tuhan memegang pusat hidup seorang pemimpin, maka pikirannya, perilakunya, perasaannya, keputusannya, tindakannya tertuju kepada-Nya. Betapa sejahteranya kehidupan rakyatnya yang hati pemimpinnya ada di dalam tangan Tuhan.

Melakukan kebenaran dan keadilan berkenan kepada Tuhan dan merupakan kesukaan bagi orang benar (15). Persembahan sebesar apa pun tak berarti bila tidak didasari kehidupan yang penuh dengan kebenaran dan keadilan (3). Orang fasik akan mengalami penganiayaannya sendiri karena mereka tidak mau melakukan keadilan (7). Mereka tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya karena hatinya tertutup terhadap jeritan orang lain (10). Apakah melakukan kebenaran dan keadilan sama dengan memeratakan penghasilan atau membagikan kepada semua orang jumlah yang sama? Tentu saja bukan demikian pengertiannya. Melakukan kebenaran dan keadilan adalah menyatakan benar kepada orang benar dan salah kepada yang bersalah, membagikan sesuai kebutuhan masing-masing, dan tidak menindas hak orang lain.

Renungkan: Suara kebenaran dan keadilan semakin lemah di tengah merebaknya realita ketidakbenaran dan ketidakadilan. Bagaimana Anda memegang peran sebagai pelaku kebenaran dan keadilan dalam profesi Anda masing-masing? Adakah hal-hal konkrit yang dapat Anda lakukan, agar keduanya bukan sekadar slogan semu?



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA