(0.11) | (Why 1:9) |
(sh: Seperti demikianlah Dia! (Minggu, 14 Desember 2003)) Seperti demikianlah Dia!Nas ini bukan ulasan mode terkini dari penampilan Oknum Surgawi yang agak nyentrik dan sangar. Fokus utamanya bukanlah berbagai detil atribut yang tampak dalam penglihatan ini, tetapi kepada Dia yang berfirman itu. Penampakan sosok dalam penglihatan Yohanes ini mengingatkan kita pada penampakan tokoh-tokoh dalam penglihatan Daniel dan Yehezkiel (ayat 12-15. Mis. “jubahnya ... dan dada... berlilitkan ikat pinggang dari emas” bdk. Dan. 10:5; “kepala dan rambut... putih,” bdk. Dan. 7:9 dst.; lih. cat. kaki pada Alkitab Anda). Sang tokoh dalam penglihatan Yohanes ini lebih dari sekadar utusan Allah. Dia adalah sosok seperti “Anak Manusia” sekaligus “Yang Lanjut Usianya”. Tujuh kaki dian dari emas dalam PL dinyalakan di kemah suci (juga bait Allah) di hadapan Allah (Kel. 27:21; Im. 24:2-4). Dia yang serupa Anak Manusia (ayat 13) itu adalah Kristus, Tuhan sendiri. Ia memegang pedang yang adalah firman-Nya, yang akan digunakan-Nya untuk menghakimi (ayat 2:16; 19:15). Ia hidup, dan “memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (ayat 18). Karena itu, Ia layak ditakuti dengan amat sangat (ayat 17). Akan tetapi, firman-Nya kepada Yohanes “Jangan takut!” Kristus di dalam kuasa dan keagungan-Nya hadir tidak untuk menakut-nakuti Yohanes dan saudara-saudarinya yang dalam kesusahan dan yang tetap bertekun (ayat 9), dulu dan sekarang. Dia memperingatkan, tetapi juga menghibur dan meneguhkan kita. Renungkan: Ia akan datang, dan Ia berkuasa! Biarkan ini menjadi penghiburan Anda dalam perjuangan Anda untuk bertekun hari ini. |
(0.11) | (Why 3:7) |
(sh: Yesus sebagai Yang Benar dan Kudus (Sabtu, 20 Desember 2003)) Yesus sebagai Yang Benar dan KudusBerbeda dengan kota-kota lainnya, di kota Filadelfia Tuhan sama sekali tidak mencela mereka. Mengapa demikian? Di kota ini ada sekumpulan orang yang disebut jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut diri orang Yahudi. Mereka menyatakan diri sebagai jemaat yang benar. Oleh sebab itu, Yesus Kristus memperkenalkan diri-Nya sebagai Yang Kudus, Yang Benar, Yang memegang kunci Daud. Ini berarti hanya Tuhan yang berhak menentukan dan menguji kesejatian suatu jemaat. Orang-orang Yahudi boleh saja menganggap mereka yang benar, tetapi Tuhan mengatakan bahwa sebenarnya mereka adalah jemaat Iblis. Dalam hal ini Tuhan memuji jemaat di Filadelfia sebagai jemaat yang berkenan kepada-Nya. “Aku telah membuka pintu bagimu ...” Pintu itu adalah kesempatan yang Tuhan sediakan bagi mereka untuk memberitakan Injil, dan tidak seorangpun dapat menghalanginya. Mereka mengambil kesempatan ini karena jika tidak berarti mereka menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan sudah berikan kepada Gereja-Nya. Selain itu Tuhan juga menyertai mereka yang akan menyatakan kuasa-Nya untuk membuat telinga yang mendengar serta hati yang percaya. Pemberitaan Injil tidak dilakukan dengan kekuatan serta kehebatan suatu jemaat, melainkan semata-mata oleh anugerah Tuhan yang direspons dengan benar. Jemaat Filadelfia sekalipun kecil di mata manusia, namun besar di hadapan Allah karena mereka menuruti firman dan tidak menyangkal nama-Nya. Maka Tuhan akan melindungi dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia (ayat 11), dan berjanji akan menjadikan mereka sokoguru di Bait Suci Allah, dan akhirnya pada mereka akan dituliskan nama Allah, nama kota Allah dan nama-Nya yang baru. Renungkan: Apakah kita menangkap momen yang Tuhan nyatakan dalam kehidupan kita dan jemaat kita serta meresponinya dengan benar? |
(0.11) | (Why 21:1) |
(sh: Sirnanya lara (Rabu, 20 November 2002)) Sirnanya laraHarapan selalu memiliki dua sisi. Pertama adalah kebahagiaan. Kedua adalah keresahan. Keseluruhan perikop ini selain merupakan kesimpulan dari bagian sebelumnya, sekaligus jendela untuk mengantisipasi teks-teks selanjutnya. Di sini tibalah langit yang baru dan bumi yang baru. Istilah "baru" lebih menunjuk ke perubahan kualitas, suatu transformasi. Artinya, yang lama masih tetap hadir, namun dalam perubahan dahsyat. Perubahan itu seperti tubuh Kristus yang dimuliakanâ€â€tubuh itu tetaplah tubuh- Nya, namun diperbarui dalam kilauan kemegahan. Di sana laut tak ada lagi. Ada baiknya kita memahami "laut" secara simbolis. Dalam Alkitab, ‘laut’ bisa menunjuk ke sumber kejahatan (ayat 12:18), tempat orang-orang mati (ayat 20:13), dan tempat air secara harfiah. Namun, dalam 21:4 kita melihat bahwa laut sebagai perwakilan dari dunia yang lama, dunia yang penuh dengan penderitaan, kejahatan, dan kematian. Kala laut tiada, lara pun sirna. Sebuah kota yang kudus turun dari surga. Yerusalem baru adalah gereja Tuhan di mana orang percaya yang setia mempertahankan imannya berkumpul; Seperti pengantin perempuan yang menjaga kemurnian dan keelokan dirinya bagi sang suami tercinta (bdk. 3:12). Orang-orang ini akan masuk ke dalam keintiman tak bertara bersama Allah dan Kristus, sang kekasih hati mereka. Lalu terdengarlah sebuah suara dari surga (ayat 3). Suara itu menjadi satu tanda bahwa tiada lagi yang dapat memisahkan mereka yang tetap teguh mempertahankan hubungan dengan Allah dan Kristus. Terjemahan yang lebih setia menyatakan, "Mereka akan menjadi umat-umat-Nya". Bukan hanya bangsa Israel yang dimaksud, namun orang-orang seluruh bangsa, suku, dan bahasa terhisab di dalamnya. Keselamatan menjadi universal, dan kehadiran Allah tak lagi dibatasi tembok-tembok bait Allah. Ia hadir secara penuh senantiasa. Nestapa akan berlalu. Hidup akan selamanya indah.
Renungkan: |
(0.11) | (Why 21:5) |
(sh: Kota yang mulia (Kamis, 21 November 2002)) Kota yang muliaBanyak orang Kristen yang ingin menjadikan dunia ini sebagai "Kota Allah". Mereka berusaha mempengaruhi kebudayaan dan politik, membuat kehidupan dalam masyarakat menjadi lebih mulia. Itu adalah sesuatu yang baik. Namun, tidak boleh diabaikan pula bahwa gambaran tentang kota yang mulia dalam kitab Wahyu bukanlah sesuatu yang eksternal, namun internal. Kota yang mulia adalah orang-orang Kristen itu sendiri. Warisan-warisan agung keselamatan dan persekutuan dengan Allah (bdk. pasal 2-3: keamanan, tempat tinggal, kuasa, makanan, pakai-an, dan sebuah nama baru), hanya akan diberikan kepada mereka yang menjadi penakluk-penakluk ujian iman. Allah akan menjadi Bapa mereka (ayat 21:7). Sebaliknya, mereka yang berkompromi dengan dosa akan dilempar ke dalam penghukuman kekal.
Orang-orang yang menang bagaikan sebuah kota mulia yang turun dari
surga, selain gemilang dengan batu-batuan yang mahal (ayat Kehadiran Allah dan Kristus akan menjadi sempurna dalam kota itu, dan Bait Allah secara jasmani tidak diperlukan (ayat 21:22-27). Di dalamnya kemuliaan Allah terpancar penuh dalam terang abadi. Semua umat pilihan Allah yang tercatat dalam buku kehidupan akan mempersembahkan diri mereka. Mereka akan disembuhkan, dipulihkan secara penuh (ayat 22:1-5). Kesempurnaan, kemuliaan, keindahan, kegemilangan akan menjadi bagian mereka selamanya.
Renungkan: |
(0.09) | (Dan 3:23) |
(ende) [(25)-(45)] Lagu ini merupakan suatu pengakuan dosa jang diutjapkan oleh 'Azarja sadja. Seluruh bagian ini (Dan 3:24-30; Aza 1-68), jang terdapat hanja dalam terdjemahan Junani, memutuskan djalan pikir kisah dalam naskah Hibrani (rumahnja sebagian dari naskah ini hilang djuga, oleh sebab kisah tidak langsung diteruskan ajat 24(Dan 3:24) dalam naskah Hibrani. Suatu peristiwa sebagaimana jang ditjeritakan naskah Junani diandaikan). Bagian Junani itu kemudian diselipkan kedalam kisah. Aselinja pasti dikarang dalam bahasa Hibrani (Aram). Teks Junani jang diterdjemahkan disini adalah teks Theodotion. Si penjusun kitab melihat keadaan ketiga pemuda itu dalam dapur api sebagai suatu lambang keadaan malang bangsa Jahudi (th.168-165). Karena lagu itu tidak menjindir dapur api, melainkan keadaan bangsa pada masa Antiochos IV Epifanes. |
(0.09) | (1Raj 11:1) |
(full: SALOMO MENCINTAI BANYAK PEREMPUAN ASING.
) Nas : 1Raj 11:1 Pasal 1Raj 11:1-43 menguraikan kemerosotan rohani Salomo dan berbagai akibatnya.
|
(0.09) | (Ezr 9:3) |
(full: KETIKA AKU MENDENGAR PERKATAAN ITU.
) Nas : Ezr 9:3 Tanggapan Ezra yang sedih dan doanya adalah contoh yang baik sekali dari keprihatinan dan kekhawatiran yang seharusnya dialami oleh semua hamba Allah yang benar ketika menyaksikan umat Allah menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan fasik.
|
(0.09) | (Kis 10:9) |
(full: NAIKLAH PETRUS KE ATAS RUMAH UNTUK BERDOA.
) Nas : Kis 10:9 Roh Kudus, pengarang Alkitab, telah menyatakan bahwa orang Kristen PB adalah orang yang bertekun dalam banyak doa. Mereka menyadari bahwa kerajaan Allah tidak dapat terwujud dengan kuasa penuh hanya dengan doa beberapa menit sehari (Kis 1:14; 2:42; 3:1; 6:4; Ef 6:18; Kol 4:2).
|
(0.09) | (Ef 1:13) |
(full: DIMETERAIKAN DENGAN ROH KUDUS.
) Nas : Ef 1:13 Sebagai meterai, Roh Kudus dianugerahkan kepada orang percaya sebagai tanda kemilikan Allah. Dengan mencurahkan Roh Kudus, Allah memeteraikan kita sebagai milik-Nya (lih. 2Kor 1:22). Demikianlah, kita mempunyai bukti bahwa kita adalah anak angkat Allah dan bahwa penebusan kita itu nyata jikalau Roh Kudus ada dalam hidup kita (ayat Ef 1:5). Kita dapat mengetahui bahwa kita sungguh-sungguh menjadi milik Allah apabila Roh Kudus mengubah dan memperbaharui kita (Yoh 1:12-13; 3:3-6), membebaskan kita dari kuasa dosa (Rom 8:1-17; Gal 5:16-25), memberikan kesadaran bahwa Allah adalah Bapa kita (ayat Ef 1:5; Rom 8:15; Gal 4:6) dan memenuhi kita dengan kuasa untuk bersaksi bagi-Nya (Kis 1:8; 2:4). |
(0.09) | (Why 2:7) |
(full: BARANGSIAPA MENANG.
) Nas : Wahy 2:7 Pemenang (Yun. _nikon_) adalah seorang yang, oleh kasih karunia Allah yang diterimanya melalui iman pada Kristus, telah mengalami kelahiran baru dan tinggal tetap dalam kemenangan atas dosa, dunia, dan Iblis.
|
(0.09) | (Kel 23:14) | (jerusalem) Keempat tradisi yang termaktub dalam Pentateukh masing-masing memuat sebuah penanggalan liturgis: Kel 23:14-17 berasal dari tradisi Elohista; Kel 34:18-23 berasal dari tradisi Yahwista; Ula 16:1-16 berasal dari tradisi Yahwista; Ula 16:1-16 berasal dari tradisi Ulangan; Ima 23 berasal dari tradisi Para Imam dan bersesuaian dengan tata upacara yang tercantum dalam Bil 28-29. Kendati perbedaan dalam penetapan terperinci, keempat tradisi tsb sepakat dalam menyebut tiga perayaan pokok yang disajikan dalam Kel 23. 1 Di musim semi ada Hari Raya Roti Tidak Beragi; 2. perayaan panenan yang dalam Kel 34:22 disebut Hari Raya Tujuh Minggu; pesta ini dirayakan tujuh minggu. Ula 16:9, atau lima puluh hari, Ima 23:16, sesudah Paskah (karena itu dalam bahasa Yunani disebut Pentakosta, Tob 2:1); pesta ini mengakhiri musim panen gandum; kemudian pesta ini dihubungkan dengan pengumuman hukum Taurat gunung Sinai; 3. perayaan pemetikan buah-buahan di musim rontok, pada akhir musim buah-buahan; perayaan ini disebut Hari Raya Pondok Daun, Ula 16:13; Ima 23:34, sebab selama perayaan itu orang tinggal di gubuk-gubuk yang dibuat dari ranting-ranting dan didirikan di kebun anggur di musim pemetikan: pondok-pondok itu mengingatkan umat Israel yang dahulu berkemah di padang gurun, Ima 23:43; perayaan yang paling digemari rakyat justru Hari Raya Pondok Daun sehingga begitu saja disebut "Hari Raya", 1Ra 8:2,65; Yeh 45:25. Ketiga perayaan tsb baru mulai dirayakan setelah Israel menetap di tanah Kanaan. Dalam penanggalan Kel 23 dan Kel 34 tidak ada tanggal yang ditetapkan. Sebab penanggalan-penanggalan itu berasal dari zaman waktu ibadat belum berpusatkan Yerusalem. Orang dapat merayakan pesta-pesta tsb di tempat suci setelah sesuai dengan kemajuan pekerjaan di ladang di daerah tertentu. Di zaman kemudian masih ditetapkan beberapa hari raya lain, yakni: Tahun Baru, Ima 23:24; Hari Pendamaian, Ima 16; 23:27-32; Hari Purim (sesudah pembuangan), Est 9:24; Hari Raya Pentahbisan Bait Allah, 1Ma 4:59, dan Hari Nikanor, 1Ma 7:49. |
(0.09) | (Im 1:1) | (jerusalem) Bagian ini boleh diberi judul: "Tata Upacara Korban". Oleh kitab Imamat seluruh tata upacara itu dihubungkan dengan masa tinggalnya Israel di padang gurun dan ditempatkan di bawah kewibawaan Musa. Pada kenyataannya bagian ini memang memuat beberapa aturan kuno tetapi juga sejumlah penetapan yang berasal dari zaman jauh kemudian dari masa Musa. Sesudah pembuangan barulah tata upacara ini disusun. Maka Ima 1:1-7 sebenarnya menyajikan tata upacara korban yang menjadi pegangan bagi ibadah yang diselenggarakan dalam bait Allah yang didirikan sesudah masa pembuangan Israel ke Babel. Mengenai ibadah suku-suku Israel yang sebagai Badui mengembara di gurun tidak banyak yang dapat diketahui. Nas-nas yang tua usianya hanya memberi petunjuk mengenai perayaan Paskah, bdk catatan pada Kel 12:1,23,39. Tata upacara terperinci yang disajikan Taurat oleh tradisi Kristen diartikan sebagai persiapan dan pralambang korban tunggal penebus, bdk Ibr 8 dst, dan sakramen-sakramen Gereja. |
(0.09) | (Why 21:1) | (jerusalem) Kota orang-orang pilihan ini adalah kebalikan dari Babel, bab 17. Kota Suci itu karunia Allah. Di sini, sama seperti halnya dalam Wah 7:15-17, semua ditempatkan di sorga saja. Bagian pertama gambar kota sorgawi itu berlatar belakang kitab nabi Yesaya, khususnya bab 51 dan 65. Yerusalem dahulu adalah kota Daud, ibu kota dan pusat keagamaan bangsa Israel, 2Sa 5:9; 24:25; 1Ra 6:2; Maz 122; iapun kota Allah, Maz 46:5, dan kota suci, Yes 52:1; Dan 9:24; Mat 4:5, dll, pusat kota itu ialah gunung, Maz 2:6, tempat bait Allah dibangun, Ula 12:2-3. Oleh umat Israel kota Yerusalem juga dianggap ibu kota umat di zaman Mesias kelak, Yes 2:1-5; 54:11; 60:1-22; Yer 3:17; Maz 87:1; 122:1-9; Luk 2:38. Di kota itulah Roh Kudus mendirikan Gereja Kristus, Kis 1:4,8+; Kis 2; 8:1,4; dll. Dalam Wahyu di sini Yerusalem itu dilihat di sorga, tempat rencana penyelamatan Allah terlaksana, Wah 3:12; 11:1; 20:9; 22:19; bdk Gal 4:26; Fili 3:20; Kis 2:22-24+, setelah perkawinan Yerusalem dengan Anak Domba dirayakan, Wah 19:7-8+; bdk Yes 61:10; 62:4-5; Hos 1:2; 2:16; dll. |
(0.09) | (1Taw 2:1) |
(sh: Ketaatan yang istimewa (Rabu, 23 Januari 2002)) Ketaatan yang istimewaSetelah mengingatkan bangsa Israel tentang asal-usul mereka, penulis Tawarikh menjabarkan suku-suku Israel (ayat 2:1-9:1a) secara panjang-lebar. Ia menempatkan Yehuda di urutan pertama karena Daud berada dalam garis keturunan ini dan karena Ruben telah kehilangan hak sulungnya (ayat 5:1-2). Penulis Tawarikh mengajak para pembacanya untuk menegakkan takhta Daud kembali. Silsilah Yehuda dimulai dengan anak-anak Yehuda (ayat 2:3-9) yang dikelompokkan menurut ibu-ibu mereka. Er dan Onan mati karena berbuat jahat di hadapan Tuhan (ayat 3, Kej. 38:7-10). Ahar, keturunan Karmi dan Zerah (lih. Yos. 7:1), mati karena tidak setia. Sebaliknya, keturunan Peres beranak-cucu dan diberkati sebagai tanda Allah berkenan pada kesetiaan dan ketaatan mereka. Tidak ada cacat yang dicatat pada garis keturunan ini karena nantinya akan menuju kepada Daud, raja agung Israel. Keturunan Ram lalu dijabarkan (ayat 10-17). Fokusnya adalah pada silsilah dinasti Daud, bukan pada urutan kelahiran. Isai, ayah Daud, adalah keturunan Ram. Kemudian, keturunan Kaleb dijabarkan (ayat 18-24, dieja Khelubai dalam ayat 9). Kaleb adalah nenek moyang Bezaleel (ayat 20) yang mengawasi pembangunan Kemah Suci (Kel. 31:1-5). Penulis Tawarikh melihat hubungan yang sangat erat antara takhta Daud dengan ibadah Bait Allah. Kemudian anak-anak Yerahmeel didaftarkan (ayat 25-33 dan 34-41). Elisama menjadi fokus perhatian (ayat 41) karena leluhurnya adalah seorang Mesir (ayat 34). Apakah dia dan keturunannya juga bagian umat Allah? Penulis Tawarikh menunjukkan bahwa ia dan keturunannya sah sebagai bangsa Israel yang bersaudara dekat dengan dinasti Daud. Keturunan Kaleb untuk kedua kalinya dicatat (ayat 42-55). Ada 2 penekanan di sini: [1] Penyebutan Zif, Maresa, dan Hebron, wilayah-wilayah di luar komunitas pascapembuangan, memberikan harapan pemulihan wilayah bangsa Israel, [2] Penyebutan keturunan gundik (ayat 46,48) dan keturunan Keni, orang non-Israel yang masuk ke suku Yehuda, meyakinkan bahwa mereka pun termasuk umat Allah yang dihormati setelah masa pembuangan. Renungkan: Anda harus taat karena Anda istimewa, bukan hanya istimewa karena taat. Dalam ketaatan, Anda akan diberkati Allah dan menjalani proses penyempurnaan dalam kehendak-Nya. |
(0.09) | (1Taw 6:31) |
(sh: Imam yang istimewa (Senin, 28 Januari 2002)) Imam yang istimewaSelain kaum Lewi yang biasa (ayat 16-30), ada pula kaum Lewi
sebagai para penyanyi (ayat 31-47). Perikop ini mendaftarkan
orang-orang yang ditugasi untuk urusan musik (ayat 31). Artinya
kaum Lewi tidak hanya bertugas di kemah suci, tetapi juga dalam
Bait Allah di Yerusalem (ayat 32). Peraturan-peraturan ini
didasarkan atas kedaulatan Daud dan Salomo, raja-raja yang
dikagumi penulis Tawarikh. Para musisi dipilih dari setiap
keturunan: dari bani Kehat (ayat 33-38), dari bani Gerson (ayat
39-43), dan dari bani Merari (ayat 44-47). Penjabaran panjang-lebar
tentang para musisi ini membuat banyak orang menduga bahwa
penulis Tawarikh sendiri adalah seorang musisi Lewi. Namun, hal
itu tidak pasti. Mungkin ia hanya ingin menyelesaikan perselisihan
di antara kaum Lewi pada masanya (lih. Tugas-tugas untuk keturunan Harun lalu dijabarkan. Jika imam besar hanya datang dari keturunan Zadok, semua keturunan Harun melayani sebagai imam-imam. Ada 2 bagian di sini. Pertama, tanggung jawab keimaman (ayat 48-49). Jika orang-orang Lewi yang lain diserahkan tugas untuk mengurus kemah suci (ayat 48), keturunan Harun diberi tanggung jawab khusus dalam tugas yang berkaitan dengan ibadah Israel. Mereka membakar kurban dan ukupan (Im. 1; 6:8-13; 16:13-16). Mereka juga mengadakan pendamaian bagi orang Israel sesuai dengan perintah Musa. Kedua, kepemimpinan imam (ayat 48-53). Dengan ditetapkannya tugas-tugas kaum Lewi dan para imam, penulis Tawarikh menunjukkan keluarga mana yang menurunkan imam-imam besar yang membawahi anak-anak Harun lainnya. Penulis Tawarikh memberikan silsilah imam besar secara singkat dari Harun ke Zadok dan anaknya Ahimaas (ayat 50-53). Daftar ini diluaskan sampai ke zaman Daud (ayat 16-30). Yosua, imam besar yang berjuang bersama Zerubabel, merupakan salah satu keturunan dari garis ini. Seperti nabi Yehezkiel dan nabi Zakharia, penulis Tawarikh mengakui bahwa garis keturunan keimaman Zadok adalah satu-satunya yang sah untuk jabatan imam besar Israel pada periode setelah pembuangan. Renungkan: Tidak semua orang dipanggil untuk menjadi pemimpin di dalam pelayanan umat Tuhan. Bila Anda tidak dipanggil untuk menjadi pemimpin, dukunglah para pemimpin Anda demi Allah! |
(0.09) | (1Taw 8:1) |
(sh: Generasi yang istimewa (Kamis, 31 Januari 2002)) Generasi yang istimewaSelain suku Yehuda dan Lewi, suku Benyamin juga diistimewakan karena kesetiaannya terhadap keturunan Daud dan ibadah bait Allah. Suku Benyamin dalam pasal 7 adalah yang bersekutu dengan kerajaan Utara, dan di pasal 8 adalah yang bersekutu dengan kerajaan Yehuda. Ada 4 kelompok suku Benyamin dalam perikop ini. Pertama, yang tinggal di Geba (ayat 1-7). Silsilah dimulai dari Benyamin (ayat 1) dan langsung menyempit kepada cucunya, Ehud (ayat 6). Ehud adalah hakim yang membawa kemenangan bagi Israel ketika melawan raja Moab, Eglon (Hak. 3:12-30). Penyebutan Geba menunjukkan bahwa daerah ini tetap milik mereka sesudah pembuangan. Kedua, yang tinggal di Moab, Ono, Lod, dan Gat (ayat 8-13). Bagian kedua ini menyoroti Saharaim (ayat 8) dan anak-anak Elpaal (ayat 12). Beberapa lokasi dimunculkan di sini. Saharaim tinggal di Moab (ayat 8). Lalu, keturunan Elpaal membangun Ono dan Lod. Penyebutan kesuksesan pembangunan kota menyatakan berkat Allah bagi yang mendirikannya. Kemudian, disebutkan Gat yang telah direbut oleh Beria dan Sema. Penyebutan 4 nama tempat ini mensahkan kepemilikan suku Benyamin atas wilayah-wilayah tersebut. Ketiga, yang tinggal di Yerusalem (ayat 14-28). Kalimat "Itulah para kepala puak . . . ." bisa mencakup semua nama dalam ayat 14-27. Namun, dalam 9:3-9 hanya nama Yeroham yang muncul (ayat 9:8). Dengan demikian, kemungkinan hanya nama-nama dalam ayat 26-27 yang dimaksud. Sebagian dari suku Benyamin telah kembali ke Yerusalem, dan mereka diharapkan memiliki peranan besar dalam pemulihan umat Allah. Keempat, yang berhubungan dengan Yerusalem. Yeiel adalah bapa (baca: pendiri) Gibeon. Daftar ini juga menyebutkan Kisy dan Saul, raja pertama Israel. Lalu, disebutkan pula Yonatan, sahabat karib Daud, dan Meribaal (Mefiboset) yang dikasihi Daud (ayat 2Sam. 9:6-13). Ayat 35-40 mendaftarkan banyak orang perkasa serta banyak keturunan. Di sini ditunjukkan sumbangan militer mereka dan tanda berkat Allah. Penyebutan para leluhur yang terhormat membuat suku Benyamin harus dihormati. Renungkan: Generasi kini akan berdampak sangat besar kepada generasi-generasi yang akan datang. Berbuatlah sesuatu agar generasi Anda istimewa karena kesetiaan mutlak pada Allah! |
(0.09) | (1Taw 24:1) |
(sh: Tugas penatalayanan (Rabu, 20 Februari 2002)) Tugas penatalayananDalam setiap pribadi Tuhan telah memberi karunia-karunia khusus dan unik sebagai perlengkapan untuk tugas-tugas yang akan diberikan kepada mereka di kemudian hari. Tetapi yang membuat kualitas diri mereka berada di atas teman dan saudaranya yang lain adalah taraf di mana mereka telah mengembangkan karunia-karunia dan rahmat Allah melalui ibadah dan disiplin terhadap diri sendiri. Selain membagi tugas menurut keturunan, Daud mengatur pembagian kelompok penatalayanan tersebut juga sesuai dengan jumlah yang ada dalam keturunan Eleazar dan Itamar. Dengan demikian, Daud menjalankan prinsip keadilan yang Tuhan ajarkan di dalam kitab Musa juga ke dalam pembagian tugas. Di samping untuk menghindari kecemburuan sosial atau rohani, pembagian tugas yang adil ini juga membuat setiap kelompok mendapatkan beban tanggung jawab yang sesuai dengan keberadaan dan kemampuan mereka. Bagian ini membangkitkan beberapa pertanyaan prinsip penting tentang ibadah. Dalam sudut pandang Perjanjian Baru kita paham bahwa ibadah terjadi tidak saja dalam kegiatan rohani tetapi di dalam seluruh segi kehidupan kita. Demikian pula ibadah yang kita laksanakan di gereja tidak saja tugas segelintir orang yaitu para pejabat gereja tetapi adalah hak dari setiap orang beriman karena masing-masing kita adalah imamat yang rajani. Ini mungkin dilambangkan oleh kegiatan ibadah 24 jam di Bait Allah waktu itu (ayat 23:30-31; Mzm. 134:2). Apabila zaman itu penugasan dilakukan dengan juga menggunakan undian, kini kita melakukan pemilihan secara "demokratis." Jika contoh pembagian tugas pelayanan ibadah dalam bagian ini kita gabungkan dengan contoh dan ajaran Perjanjian Baru, kita perlu terus memeriksa dan membina bahwa kelangsungan penataan pelayanan gerejani kita melalui para pendeta, penginjil, majelis, diaken, guru sekolah Minggu, dlsb., sungguh menerapkan prinsip pimpinan Allah, kesesuaian dengan karunia, kesalehan hidup dan keterpaduan melayani. Renungkan: Seorang pemimpin yang benar dan dapat dipercaya mungkin sekali adalah orang yang tidak ingin memimpin, tetapi dipimpin dan didorong Roh Kudus dari dalam dan melalui kondisi luar. Orang-orang seperti itu adalah Musa dan Daud serta beberapa nabi PL dan mungkin juga termasuk Anda. |
(0.09) | (1Taw 25:1) |
(sh: Biduan-biduan bagi Allah (Kamis, 21 Februari 2002)) Biduan-biduan bagi AllahPenjelasan yang panjang-lebar tentang para penyanyi menunjukkan minat penulis Tawarikh terhadap musik. Perikop ini memiliki 2 bagian: [1] Keluarga penyanyi (ayat 1-8) dan [2] Pembagian tugas-tugas (ayat 9-31). Memuji Allah telah merupakan bagian ibadah sejak Israel kuno. Dalam rangkaian pengaturan ibadah di bait Allah, Daud dan para panglimanya menunjuk tiga keluarga sebagai penyanyi. Mereka bertugas menyanyikan firman Tuhan (bernubuat) dengan diiringi alat musik: ceracap, gambus, dan kecapi. Di sini dengan jelas dinyatakan bahwa musik kaum Lewi dipakai baik untuk ibadah maupun untuk peperangan. Ketiga keluarga itu adalah Asaf (ayat 2), Yedutun (ayat 3), dan Heman (ayat 4-5). Ketiganya kita kenal juga lewat mazmur-mazmur yang mereka nyanyikan. Asaf: Mazmur 50, 73-83. Yedutun: Mazmur 39. Heman: Mazmur 88. Yang menarik ialah menurut 1Raj. 4:31, Heman bukan orang Israel melainkan orang Kanaan. Ketiga keluarga ini dibagi menurut anak-anak mereka masing-masing menjadi dua puluh empat kelompok. Setiap kelompok dua belas orang. Dengan undian setiap kelompok mendapatkan gilirannya. Apa tugas mereka? Setiap kelompok bagaikan suatu paduan suara kecil untuk mengiringi ibadah. Mereka akan menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi TUHAN. Pada saat yang sama mereka akan bernubuat. Bernubuat bisa dimengerti sebagai menyampaikan firman Tuhan. Itu berarti mereka tidak sembarangan menyanyi, mempertunjukkan keindahan musik atau suara mereka, tetapi di dalamnya ada berita yang hendak disampaikan. Demikian kita melihat mazmur-mazmur ditulis untuk menyampaikan suatu berita kepada umat. Dengan demikian, pujian dan syukur akan dipanjatkan oleh umat dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Inilah pola ibadah untuk menuju pemulihan setelah periode pembuangan. Renungkan: Seharusnya kita pada masa kini juga menunjukkan keseriusan ibadah seperti Israel kuno. Ibadah adalah sikap hidup di hadapan Allah. Dari mutu lagu, musik, pemusik, dan penyanyi yang terlibat dalam ibadah kita, akan terlihat juga bagaimana sebenarnya ibadah kita. Seluruh unsur ibadah perlu memiliki esensi kehadiran Roh dan kebenaran (Yoh. 4:24) dan bukan sekadar mengutamakan unsur keindahan musik atau kenikmatan berkumpul beracara. |
(0.09) | (2Taw 35:1) |
(sh: Perayaan Paskah berdasarkan firman (Sabtu, 13 Juli 2002)) Perayaan Paskah berdasarkan firmanSejak zaman Samuel tidak ada raja yang pernah merayakan Paskah sebagaimana yang dilakukan Yosia (ayat 18b). Kata-kata ini bukannya ingin merendahkan apa yang dilakukan oleh raja-raja "reformator" lainnya (mis. Hizkia pada masa sebelumnya dll.), tetapi menunjukkan bahwa catatan tentang Paskah ini patut menjadi teladan bagi orang-orang Yehuda yang baru kembali dari pembuangan. Teladan ini nyata dari penekanan berulang-ulang bahwa perayaan Paskah Yosia ini dilaksanakan sebagaimana tertulis dalam kitab Musa (ayat 6,12, bdk. 4 dan 15). Sejak awal penulis menunjukkan bahwa bahkan tanggal perayaan Paskah pun (tanggal empat belas bulan pertama, ayat 4) sesuai dengan Taurat Tuhan (lih. Kel. 12). Demikian pula pembagian barisan dan tugas para imam, orang Lewi, dan jemaat pada saat berkumpul di bait Allah (ayat 3-5). Juga proses penyembelihan hewan-hewan kurban dilakukan dengan mengikuti Taurat Musa (ayat 1-16). Hal yang harus diperhatikan juga adalah keterlibatan Yosia sebagai pemimpin. Dua kali dinyatakan bahwa pengaturan hal-hal dalam perayaan Paskah tersebut dilakukan "atas perintah raja" (ayat 10-16), seperti halnya penetapan tugas para imam (ayat 2a). Yosia juga bertindak sebagai pemberi semangat bagi para imam dan orang Lewi (ayat 2b,3). Singkatnya, Yosia sebagai pemimpin Yehuda berperanan aktif dalam mengusahakan agar Taurat Tuhan sungguh-sungguh ditaati di dalam pelaksanaan perayaan Paskah. Peranan Yosia dan para pemimpin lainnya juga tampak dari sumbangan hewan kurban yang mereka berikan (ayat 7-9). Tidak hanya jumlah yang menjadi penekanan penulis, tetapi juga sifat pemberian hewan kurban itu yang sukarela ("sumbangan," 7,8 dll.). Semua hal ini menjadi teladan bagi perayaan Paskah, yang mengingat pembebasan Allah bagi Israel dari perbudakan di Mesir. Renungkan: Perayaan-perayaan yang dilakukan di dalam lingkungan gereja adalah baik, sepanjang bukan didasari oleh motivasi hura-hura, penonjolan diri/kelompok, dll. Perayaan-perayaan rohani harus berdasarkan rasa syukur yang tulus dan rendah hati terhadap karunia Allah dan prinsip-prinsip kebenaran Firman-Nya. |
(0.09) | (Neh 12:27) |
(sh: Sumber kesukacitaan (Rabu, 29 November 2000)) Sumber kesukacitaanNas Alkitab kita hari ini mengisahkan suatu fakta bahwa pentahbisan tembok Yerusalem merupakan kesempatan untuk perayaan yang penuh dengan sukacita. Ketika 2 paduan suara yang besar berarak dari arah yang berlawanan untuk bertemu di depan bait Allah (31-39), seluruh rakyat Israel bersuka cita karena Allah memberi mereka kesukaan yang besar (43). Ada 2 sumber kesukacitaan bagi bangsa Israel pada waktu itu. Pertama, sesuatu yang tampak mata dan eksternal. Umat Allah telah berhasil membangun kembali tembok Yerusalem. Hasil yang tampak mata ini tidak hanya memuliakan Allah pemilik kota Yerusalem, namun juga mengangkat harkat dan martabat Israel sebagai sebuah bangsa. Mereka tidak lagi disepelekan dan dihina oleh bangsa-bangsa tetangga mereka yang menyadari bahwa keberhasilan Israel adalah karena bantuan Allah (lihat 6:16). Kita sekarang juga hidup di dunia yang mengagungkan materi sebagai simbol keberhasilan. Keberhasilan materi yang kita dapatkan hendaknya tidak hanya membuat mata orang lain terbuka akan keterlibatan Allah dalam dunia ini namun juga harus memberikan kesaksian tentang iman kita kepada orang lain. Kita memang berhak bersukacita atas keberhasilan materi. Namun yang lebih penting adalah hendaknya kita tetap mengakui Allah sebagai sumber keberhasilan dan mempersembahkan setiap keberhasilan kita kepada-Nya. Kedua, sumber terdalam dan terbesar bagi kesukacitaan orang Israel mengalir dari dalam diri mereka dan bersifat rohani. Israel sudah mengakui dosa-dosa mereka dan sudah berkomitmen ulang untuk melayani Allah. Ada kekayaan rohani yang mereka nikmati. Ini merupakan bukti bahwa mereka memiliki hubungan yang benar dan dekat dengan Allah. Renungkan: Sama seperti bangsa Israel, sumber sukacita yang terbesar bagi Kristen di sepanjang segala zaman haruslah bersifat rohani. Persekutuan yang dekat dan benar dengan Allah hendaklah menjadi sumber kesukacitaan kita. Apabila hubungan kita dengan Allah terjalin dengan indahnya, berkat materi yang sering dianggap sebagai bukti penyertaan-Nya menjadi kurang penting bagi kita. Hubungan kita dengan Allah tetap terjalin dengan indah dan kita tetap dapat bersukacita meski segala sesuatu yang ada di lingkungan tampak hancur berantakan dan tidak mendukung kita. |