Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 541 ayat untuk seharusnya (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.29) (Yeh 13:10) (jerusalem: Damai sejahtera) Kata Ibrani syalom mencakup baik damai dengan arti tidak adanya perang atau bahaya perang, maupun kesejahteraan dan keamanan dalam masyarakat sendiri, bdk Yer 6:14+
(0.29) (Ibr 12:7) (jerusalem: ganjaran) Seharusnya: hajaran. Dalam terang iman percobaan hidup sekarang termasuk dalam cara allah sebagai bapa mendidik anak-anakNya. Pemikiran ini berdasarkan gagasan alkitabiah mengenai pendidikan, Ibrani "musar", Yunani: "paideia". Sebab kata-kata ini berarti: mengajar dengan memperbaiki. Bdk Ayu 5:17; 33:19; Maz 94:12; Sir 1:27; 4:17; 23:2. Maka pencobaan dan kesusahan di sini dianggap sebagai perbaikan. Perbaikan itu mengandaikan dan menyatakan sikap kebapaan Allah.
(0.29) (1Yoh 1:8) (jerusalem: kita tidak berdosa) Orang yang mengatakan begitu kiranya mereka yang menyebut dirinya "rohani" dan yang membedakan diri dengan orang-orang lain yang dianggap rendah, "alamiah", 1Ko 15:44+; Yud 19, atau "jasmaniah". Kalau Yohanes berkata tentang "dosa" di sini, maka maksudnya dosa sementara, meskipun tentunya persekutuan dengan Allah telah melenyapkan dosa, 1Yo 2:2; 3:5, sehingga seharusnya hidup seseorang adalah kudus, tanpa dosa, 1Yo 3:3,6,9; 5:18.
(0.29) (Yud 1:3) (jerusalem: keselamatan kita) Var: keselamatan kamu
(0.29) (Kis 7:54) (sh: Memang seharusnya terjadi (Jumat, 27 Juni 2003))
Memang seharusnya terjadi

Bagian firman Tuhan yang baru saja kita baca ini merupakan salah satu kisah yang paling mengharukan. Ada beberapa hal yang membuat kisah ini begitu menyayat hati. Pertama, pembunuhan ini dilakukan atas nama Tuhan. Mereka beranggapan bahwa Stefanus menghujat Allah maka, selayaknyalah ia dihukum rajam. Kedua, pada saat meregang nyawa, Stefanus masih sempat berdoa agar Tuhan tidak menanggungkan dosa ini atas para pembunuhnya.

Keduanya mengakui berbuat atas nama Tuhan, tetapi berbeda motivasi. Orang Yahudi mengkambinghitamkan Tuhan untuk melampiaskan kebencian mereka, dan melahirkan pembunuhan. Sedangkan Stefanus mengalami ini karena keyakinannya akan kebenaran sejati yaitu Yesus Kristus, melahirkan pengampunan.

Di mata manusia, kematian Stefanus adalah peristiwa tragis karena tidak seharusnya terjadi. Namun, di mata Tuhan kematian Stefanus tidak tragis dan tidak sia-sia. Kematian Stefanus adalah bagian dari rencana Allah yang tidak sepenuhnya kita pahami namun sekurangnya bisa kita mengerti kendati hanya sebagian. Pada saat Stefanus dirajam, ada seorang pemuda yang menyaksikan kebrutalan para pembunuh itu, namanya Saulus, yang belakangan kita kenal sebagai Paulus. Di kemudian hari Paulus menjadi Stefanus yang baru, sebagai pengikut Kristus yang merisikokan hidupnya demi Yesus Tuhan. Seperti Stefanus, Paulus pun pernah dilempari batu; Paulus memahami makna menderita dan mati bagi Kristus sebab ia pernah melihat kematian Stefanus yang mulia.

Bila Tuhan memakai kematian Stefanus sebagai prelude untuk memanggil Paulus, tidak tertutup kemungkinan Ia memakai peristiwa yang sedang kita hadapi ini sebagai prelude untuk menghantar kita masuk ke dalam kehendak-Nya yang lain.

Renungkan: Apa yang tidak seharusnya terjadi mungkin adalah tangan Allah yang sedang memindahkan kita ke dalam rencana-Nya.

(0.29) (Yoh 6:1) (sh: Pekerjaan-Nya membuktikan Dia Allah (Sabtu, 9 Januari 1999))
Pekerjaan-Nya membuktikan Dia Allah

Setelah ucapan-ucapan-Nya yang cukup keras menyaksikan bahwa Dia adalah Allah, sekarang Yesus menghadapi kelompok lain di sekitar danau Tiberias. Di tempat ini Yesus mengajarkan orang banyak yang mengikut-Nya, melalui pekerjaan-Nya, untuk percaya bahwa diri-Nya adalah Allah itu sendiri. Mukjizat lima roti dan dua ikan terjadi untuk memenuhi kebutuhan pokok lima ribu laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak. Mereka menyaksikan keajaiban pekerjaan Tuhan Yesus. Apa komentar mereka? "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." Namun komentar yang baik ini tidak diikuti dengan kemurnian dan ketulusan motivasi. Seharusnya mereka menyembah Dia yang telah hadir, bukan untuk menjadikan-Nya "raja."

Apa kesan kita tentang Yesus? Secara pribadi, para murid, Filipus dan Andreas menyaksikan secara langsung pekerjaan mukjizat ini. Seharusnya mereka memiliki pengalaman pengenalan lebih mendalam kepada Tuhan. Yohanes tidak menceritakan bagaimana reaksi mereka. Kita pun sering tidak memberi reaksi terhadap pekerjaan Tuhan dalam hidup. Ini dapat membahayakan iman kita. Setiap pekerjaan Tuhan, seharusnya membawa kita pada keyakinan yang semakin memperkokoh iman kita kepada-Nya.

(0.25) (2Raj 21:1) (sh: Seandainya (Sabtu, 15 Juli 2000))
Seandainya

Judul di atas walaupun tidak lengkap namun seringkali menyiratkan nada penyesalan. Penyesalan karena melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Jika waktu dapat diputar kembali, Hizkia mungkin akan memilih tidak berdoa untuk kesembuhannya (20:6) agar bangsa Yehuda tidak jatuh di bawah pemerintahan raja Manasye, anaknya sendiri -- seorang raja yang memerintah paling lama dan paling jahat dalam dinasti Yehuda.

Dosa dan kejahatan yang dilakukan Manasye memang sangat mengerikan. Ia tidak hanya menandingi raja Ahaz (2-3), bahkan melebihinya. Ia menajiskan rumah Allah dengan berhala-berhala yang dilarang oleh-Nya. Pengaruh jahat yang diberikan ke dalam masyarakat Yehuda sangat dalam. Masa pemerintahannya telah memberikan dampak yang menetap dalam kehidupan bangsa Yehuda (9) sehingga tidak mudah bagi Yosia untuk mengadakan reformasi secara tuntas dalam waktu yang singkat. Tidak cukup demikian, Manasye pun telah mencurahkan darah orang yang tidak bersalah dalam jumlah yang sangat besar (16). Tradisi meyakini bahwa nabi Yesaya dibunuh oleh Manasye ketika ia melaksanakan program pembasmian orang-orang yang setia dan menyembah Allah. Selain pembunuhan, istilah 'mencurahkan darah orang yang tidak bersalah' juga dapat digunakan untuk menggambarkan penindasan terhadap orang-orang miskin ataupun praktek-praktek ketidakadilan sosial yang begitu merebak. Di tangan Manasye bangsa Yehuda benar-benar dibawa kepada kehancuran moral dan akhlak.

Ia seharusnya tidak pernah dilahirkan dan tidak akan pernah memerintah Yehuda jika Hizkia tidak berumur panjang. Bayangkan, ia menjadi raja Yehuda ketika berumur 12 tahun. Berarti jika Hizkia tunduk kepada berita dari Allah yang disampaikan melalui Yesaya -- mati karena sakit keras 15 tahun yang lampau, bukankah ini berarti bahwa Manasye tidak pernah dilahirkan?

Renungkan: Peristiwa ini dapat merupakan peringatan keras bagi kita di zaman sekarang. Yaitu jika Allah tidak mengabulkan doa kita, sekalipun apa yang kita minta adalah suatu hal yang sangat penting bagi kita, ini dikarenakan Allah sungguh-sungguh mengetahui apa yang terbaik bagi kita dan bagi masyarakat.

(0.25) (Mrk 6:45) (sh: Menyedihkan dan ironis (Selasa, 11 Maret 2003))
Menyedihkan dan ironis

Tindakan para murid Yesus ini memang menyedihkan, bahkan patut ditertawakan. Mereka baru kembali dengan penuh percaya diri atas keberhasilan mereka mengusir setan-setan (ayat 6:12-13, 30), dan telah menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus yang luar biasa. Tetapi sekarang, mereka kembali bertindak seperti orang yang tidak pernah melihat kuasa Yesus (ayat 49). Kuasa yang bahkan setelah peristiwa ini nyata kembali melalui mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus di Genesaret (ayat 53-56). Seharusnya setelah segala yang telah mereka alami sampai pada momen waktu itu, para murid menunjukkan respons yang lebih dewasa dan lebih percaya. Karena kuasa-Nya telah mereka saksikan, pengutusan-Nya mereka terima, dan bahkan dalam nama-Nya mereka melakukan perbuatan ajaib. Seharusnya mereka dapat mulai mengerti siapa Dia yang menjadi Guru mereka, dan seperti apa kuasa yang dipunyai-Nya.

Sepatutnya kita tersenyum ketika membaca nas ini; tersenyum kecut dan dengan penuh rasa maklum, juga menertawakan diri. Pesan yang disampaikan Markus melalui nas ini jelas sekali. Tindakan dan kepercayaan mereka belum memadai, tidak seperti apa yang seharusnya sudah mereka tunjukkan. Komentar Markus tegas dan pedas: hati mereka masih degil (ayat 52).

Sepatutnya tindakan dan kepercayaan para murid sepadan dengan pengajaran yang mereka terima dan pelayanan yang mereka lakukan. Hal ini pula yang selalu harus tampak pada hidup tiap Kristen. Sumbangnya kesaksian gereja sering kali karena iman dan tindakan Kristen tidak sepadan dengan pengajaran yang mereka pegang. Pertanyaannya kini, masihkah kita menjadi murid yang degil?

Renungkan: Tiap Kristen punya momen kegagalan. Tugas kita adalah agar perjalanan kehidupan iman kita tidak lagi menyedihkan dan ironis, melalui tindakan-tindakan iman.

(0.25) (Yak 5:12) (sh: Antara sumpah dan doa (Rabu, 13 Juni 2001))
Antara sumpah dan doa

Dalam setiap proses pengadilan, setiap orang yang terlibat di dalamnya, terdakwa maupun para saksi, sebelum mereka mengucapkan pembelaan dan kesaksian, terlebih dahulu harus diambil sumpah sesuai agama yang dianutnya. Tujuan pengambilan sumpah itu ialah agar mereka bersikap jujur mengatakan kebenaran. Sumpah adalah sesuatu yang penting karena menyangkut Allah dan manusia. Namun, tidak semua orang melihat hakikat sumpah yang sesungguhnya. Ada orang-orang yang dengan mudah mengucapkan sumpah dalam nama Tuhan hanya untuk memperkuat perkataannya.

Perikop yang kita baca hari ini merupakan nasihat-nasihat Yakobus yang masih berkaitan dengan hari kedatangan Tuhan. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan: [1] Sumpah tidak lagi diperlukan (12) karena dengan kejujuran dan kemurnian kesaksian, seharusnya mampu membuat orang mempercayai kebenaran yang dikatakan. [2] Penderitaan yang dialami seseorang seharusnya menghantarnya untuk menaikkan doa permohonan kepada-Nya dan apabila seseorang bergembira seharusnya menghantarnya untuk menaikkan pujian kepada Allah (13). [3] Penyembuhan terhadap orang yang sakit melalui sarana pengobatan — minyak dan doa penuh iman agar apabila ia berdosa maka dosanya pun diampuni-Nya (14- 16). [4] Kristen berperan menyatakan kebenaran agar orang yang tersesat kembali menemukan jalan kebenaran di dalam Yesus Kristus, sehingga ia mendapatkan keselamatan (19-20).

Melalui nasihat-nasihat di akhir suratnya ini, nampaknya Yakobus sedang mengingatkan seluruh pembaca untuk mengarahkan seluruh hidupnya kepada Dia yang akan datang, sehingga semua yang pengalaman membawa pembaca semakin dekat dan bergantung kepada-Nya. Di samping itu, pembaca juga memiliki peran mempersiapkan orang lain menyambut kedatangan-Nya. Bagaimana pun keadaan kita saat ini, nasihat-nasihat Yakobus menjadi penting bagi kita, karena mengingatkan kita untuk terus mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya dan menyediakan diri untuk dipakai-Nya dalam mempersiapkan orang lain menyambut-Nya pula.

Renungkan: Hai Kristen, kita dipanggil sebagai suatu persekutuan untuk memulihkan hubungan, penyakit, dan masalah- masalah rohani, sampai Maranatha.

Pengantar Kitab Yoel

Di zaman modern bencana alam berarti manusia tidak mempunyai kontrol atas hal-hal tertentu. Dalam PL bencana alam seringkali secara harafiahnya adalah kedaulatan Allah yang mengatur peristiwa tertentu untuk mengajarkan kebenaran rohani. Kitab Yoel memaparkan hal ini secara luar biasa. Serangan belalang yang dahsyat membuat umat Allah kelaparan sekaligus mengantarkan Yoel memanggil orang Israel agar berdoa dan berpuasa (1:13-14). Namun yang lebih lagi, bencana alam itu melambangkan penglihatan datangnya hari Tuhan. Pada hari itu Allah akan menghancurkan umat-Nya dengan menggunakan tangan bangsa-bangsa lain. Karena itulah Allah mendesak umat- Nya untuk berbalik kepada-Nya dengan sepenuh hati (2:12). Kitab Yoel ditutup dengan janji kepada umat-Nya yaitu walau mereka akan mengalami penghukuman, akan datang waktunya Allah mencurahkan Roh-Nya ke atas umat- Nya. Ia akan menghakimi bangsa-bangsa lain dan memberkati umat-Nya.

Penulis dan waktu penulisan. Tidak banyak yang kita ketahui tentang penulis selain arti namanya yaitu Yahweh adalah Allah. Kitab ini tidak memberikan data tentang kapan nubuat ini disampaikan. Waktu penulisannya berkisar antara abad ke-9 hingga ke- 4 s.M. Karena itu ada baiknya kita mengikuti pendapat Calvin bahwa kapan kitab ini ditulis tidak dapat diketahui dengan pasti.

Tema-tema utama: Datangnya hari Tuhan. Kitab Yoel memaparkan: 2 hal tentang hari Tuhan. Pertama, hari Tuhan adalah hari penghakiman atas umat Allah melalui tangan bangsa- bangsa lain (2:2, 11). Kedua, hari Tuhan adalah hari penghakiman atas musuh-musuh umat-Nya (3:2-16, 19), sementara itu umat Allah akan menikmati perlindungan- Nya dan akan diberkati baik secara rohani maupun fisik (2:28-32; 3:16-18, 20, 21). Pertobatan. Seruan pertobatan ditujukan kepada seluruh umat Allah (1:13, 14; 2:15-17). Pertobatan ini harus melibatkan seluruh keberadaan umat Allah meliputi hati (2:12, 13) dan tindakan-tindakan yang dapat dilihat oleh orang lain seperti berkabung, meratap, menangis kepada Allah, dan berpuasa. Yoel juga mengingatkan bahwa motivasi pertobatan mereka terletak pada karakter Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia (2:13).

(0.25) (Kel 12:14) (full: KETETAPAN UNTUK SELAMANYA. )

Nas : Kel 12:14

Perayaan Paskah seharusnya menjadi perayaan tahunan. Keikutsertaan di dalam Perjamuan Kudus secara tetap bagi seorang percaya PB melanjutkan makna yang bersifat nubuat dari Paskah

(lihat cat. --> Mat 26:26;

lihat cat. --> 1Kor 11:24-25;

[atau ref. Mat 26:26; 1Kor 11:24-25]

bd. 1Kor 5:7-8;

lihat art. PASKAH).

(0.25) (1Sam 1:28) (full: TERSERAHLAH IA KIRANYA KEPADA TUHAN. )

Nas : 1Sam 1:28

Hana seharusnya diangkat sebagai teladan ibu yang saleh. Sejak ia pertama-tama mendambakan seorang anak, dengan sikap doa dan tegas ia menyerahkan anaknya kepada Tuhan (ayat 1Sam 1:10-28). Hana memandang putranya sebagai suatu karunia yang indah dari Allah dan mengungkapkan maksudnya untuk menggenapi sumpahnya dengan mempersembahkan Samuel kepada Tuhan (ayat 1Sam 1:11,24-28;

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK.

(0.25) (1Sam 6:19) (full: MEMBUNUH BEBERAPA ORANG. )

Nas : 1Sam 6:19

Banyak penduduk Bet-Semes mengabaikan perintah Tuhan untuk tidak memandang atau menyentuh benda-benda suci dari tempat kudus (Bil 4:15,20). Dengan memeriksa tabut perjanjian, mereka menunjukkan bahwa takut akan Tuhan dan sikap hormat akan hal-hal yang kudus sama sekali tidak ada di dalam diri mereka. Sikap hormat, tunduk, dan rasa takut seharusnya menandai umat Allah dalam hubungan mereka dengan Allah yang kudus.

(0.25) (1Taw 21:8) (full: AKU TELAH SANGAT BERDOSA. )

Nas : 1Taw 21:8

Daud berdosa karena berbangga diri bahwa Allah berkenan memakainya untuk maksud-maksud besar di dalam kerajaan Israel. Dengan menghitung rakyat, Daud berusaha meninggikan dirinya dan Israel serta mengandalkan kekuatan nasional mereka. Sikap menyombongkan diri seperti itu mau tidak mau mendatangkan sikap percaya diri dan rasa unggul diri sehingga tidak lagi hidup dengan rendah hati dan iman. Daud seharusnya ingat bahwa semua kemenangan Israel diperolehnya dengan bantuan Allah. Demikian pula, orang percaya jangan sekali-kali menyombongkan diri dengan "kebesarannya" di dalam kerajaan Allah tetapi di dalam kelemahannya agar "kuasa-Ku menjadi sempurna" (2Kor 12:9).

(0.25) (Neh 6:3) (full: SUATU PEKERJAAN YANG BESAR. )

Nas : Neh 6:3

Umat Allah seharusnya memiliki visi mengenai kebesaran pekerjaan yang untuknya mereka dipanggil oleh-Nya. Sekalipun tugas atau sumbangan kita sebagai oknum mungkin tampak kecil dan tidak berarti, bersama-sama sebagai umat Allah kita melakukan "suatu pekerjaan yang besar." Nehemia bersikap tegas dalam tujuannya membangun kembali tembok kota; ia tidak akan membiarkan dirinya diganggu oleh kawan atau lawan hingga pekerjaan itu selesai. Visi yang besar disertai iman yang kokoh mencapai realisasi maksud Allah bagi kehidupan kita dan angkatan kita.

(0.25) (Mzm 96:2) (full: CERITAKANLAH KEMULIAAN-NYA DI ANTARA BANGSA-BANGSA. )

Nas : Mazm 96:2-3

Kita yang sudah menerima keselamatan Allah dan mengalami perbuatan-perbuatan-Nya yang luar biasa seharusnya ingin sekali untuk menceritakan kepada orang lain bahwa Dia dapat membebaskan dan menyelamatkan mereka. Perintah untuk menyatakan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa memandang ke muka kepada Amanat Agung yang diberikan Yesus, yaitu untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala bangsa

(lihat cat. --> Mat 28:19).

[atau ref. Mat 28:19]

(0.25) (Mzm 134:1) (full: YANG DATANG MELAYANI DI RUMAH TUHAN PADA WAKTU MALAM. )

Nas : Mazm 134:1-3

Mazmur ini berbicara tentang penyembahan dan doa syafaat semalam suntuk di rumah Allah. Tidakkah umat Allah di bawah perjanjian yang baru seharusnya memiliki semangat yang sama untuk terlibat dalam kebaktian semalam suntuk yang disediakan untuk penyembahan rohani dan doa syafaat sungguh-sungguh demi kebangunan di dalam gereja dan penyelamatan orang yang terhilang?

(0.25) (Mzm 141:4) (full: JANGAN CONDONGKAN HATIKU KEPADA YANG JAHAT. )

Nas : Mazm 141:4

Orang yang mengasihi Tuhan seharusnya berdoa agar Allah akan memelihara mereka dari menginginkan, membicarakan, atau melakukan kejahatan (bd. Mat 6:13; Yoh 14:15,21). Kita harus menjauhi semua kompromi dengan orang jahat dan menolak untuk dihibur dengan "sedap-sedapan" mereka, yaitu kesenangan yang menggairahkan

(lihat cat. --> Rom 1:32;

[atau ref. Rom 1:32]

lihat art. PENGUDUSAN).

(0.25) (Ams 16:3) (full: SERAHKANLAH PERBUATANMU KEPADA TUHAN. )

Nas : Ams 16:3

Orang percaya seharusnya tidak melakukan sesuatu dengan sombong, tetapi harus mencari kehendak Tuhan dalam segala hal (Yak 4:14-16). Apabila motivasi dan perbuatan kita itu benar, maka kita dapat menyerahkannya kepada Tuhan dan yakin bahwa Ia akan menegakkannya serta memberkati kita (lih. Ams 3:6; Mazm 37:5; 90:16-17; 1Pet 5:7).

(0.25) (Ams 19:4) (full: KEKAYAAN MENAMBAH BANYAK SAHABAT. )

Nas : Ams 19:4

Amsal ini membicarakan keadaan yang sering terjadi, bukan keadaan yang seharusnya. Sekalipun sahabat yang tidak tulus tertarik pada orang kaya bagaikan lalat yang tertarik pada madu, orang yang miskin hampir tidak punya teman karena tidak bisa memberi keuntungan uang atau keuntungan pribadi kepada orang lain (bd. ayat Ams 19:6). PB melarang sikap ini di antara orang percaya (Yak 2:1-9).

(0.25) (Ams 25:2) (full: MERAHASIAKAN SESUATU. )

Nas : Ams 25:2

Allah telah memutuskan untuk tidak mengungkapkan segala sesuatu dengan jelas (bd. Rom 11:33). Ia telah merahasiakan banyak hal bagi orang yang membaca Alkitab dengan sepintas lalu. Hal-hal itu hanya dapat ditemukan orang yang rajin membaca Alkitab. Para pemimpin umat Allah seharusnya dengan tekun menggali kedalaman penyataan Allah di dalam Firman-Nya (lih. 1Kor 2:6-16).



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA