(0.41) | (Luk 12:1) |
(sh: Yesus telah mengajarku demikian! (Selasa, 24 Februari 2004)) Yesus telah mengajarku demikian!Sayangnya, Kristen masakini lebih menyukai pengakuan seperti “Yesus mewahyukan kepadaku” atau “Dia memberikan kepadaku firman ini [!]” dll. ketimbang kalimat di atas. Kata “ajar” rasanya terlalu rendah diri. Kita rupanya lebih suka menjadi rasul ketimbang menjadi murid!
Tujuan Lukas mencatat perkataan-perkataan Yesus bukanlah sekadar
untuk mencatat “dulu Yesus mengatakan kepada para murid waktu
itu,” titik. Lukas mencatat nas ini demi para murid, yaitu para
pendengar langsung waktu itu (sekitar 70 orang, bdk. Apa yang Yesus ajarkan kepada kita dalam nas ini? Yesus mengajarkan agar para murid berani mengakui identitas dan ketaatan mutlak mereka kepada Yesus Kristus sebagai murid-murid-Nya di hadapan manusia, apapun konsekuensinya (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">8-9, 11-12). Tidak melakukannya berarti menjadi seperti sebagian orang Farisi; menjadi munafik (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">2) karena tidak mengakui jatidiri sebenarnya, apalagi bila tekanan sosial yang dahsyat cenderung menyeret Kristen kepada kompromi. Karena itu, biarlah kata dan perbuatan kita sehari-hari menjadi pengakuan bahwa kita adalah murid Kristus, karena kita tahu bahwa yang layak ditakuti hanyalah Allah yang Mahakuasa (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">5-9), dan bahwa Roh Kudus terus menyertai kita (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">11-12). Renungkan: Bukan dalam berapa stiker Kristiani yang tertempel di kaca belakang mobil atau pintu kamar Anda, tetapi melalui pilihan-pilihan etis sehari-hari dalam ketaatan yang menabrak nilai duniawi, Anda mengaku murid yang menyembah Yesus sebagai Tuhan. |
(0.41) | (Tit 1:11) |
(sh: Tetapkan satu pilihan (Kamis, 27 September 2001)) Tetapkan satu pilihanAlexander Agung yang sangat terkenal keberaniannya itu konon mempunyai seorang prajurit yang bernama sama tetapi berbeda sikap. Alexander si prajurit itu sangat penakut. Sikap ini membuat Alexander Agung menjadi berang dan menyuruh Alexander prajurit untuk memilih: menjadi seorang prajurit yang gagah berani atau mengubah namanya. Menurut Alexander Agung, prajurit itu tidak pantas menyandang nama Alexander jika memiliki sikap penakut. Benarkah pantas tidaknya seseorang menyandang nama tergantung pada sikapnya? Cerita di atas hanyalah contoh yang memberikan kepada kita suatu gambaran tentang status yang disandang haruslah sesuai dengan dan teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa Kristen harus bersikap berani mementingkan dan menjunjung ajaran yang benar? Karena melalui sikap inilah Kristen tidak hanya memperlihatkan pengenalannya kepada Allah tetapi juga mampu membentengi imannya ketika menghadapi keaktifan orang-orang yang berusaha menyesatkan dengan ajaran-ajaran palsu mereka. Paulus dengan tegas memperingatkan jemaat Kreta tentang hal ini. Ia juga membeberkan kualifikasi orang-orang yang mengajarkan ajaran-ajaran sesat. Mereka mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, dan mengenal Allah, tetapi sebenarnya mereka mencampuradukan ajaran agama Yahudi dengan ajaran iman Kristen. Mereka tidak hidup tertib, menyesatkan, mengacaukan, tidak sehat dalam iman, berpaling dari kebenaran, dan perbuatannya tidak mencerminkan pengenalan akan Tuhan; keji, durhaka, tidak sanggup berbuat baik. Untuk semua tindakan tersebut Paulus menyuruh Titus supaya menegur mereka dengan keras! Dalam suatu kondisi ketika terjadi pelanggaran- pelanggaran aturan dan hukum yang benar, teguran harus dilakukan demi kebaikan dan kembalinya tatanan yang benar. Memang betul bahwa jemaat yang bermasalah diberi kesempatan untuk bertobat, memperbaiki iman dan kehidupannya. Namun apa yang harus dilakukan jika mereka telah kebal dengan kehidupan yang demikian? Renungkan: Saat ini di kalangan kekristenan ada berapa banyak orang yang mengaku percaya kepada Kristus? Namun, dari sekian banyak ternyata masih ada Kristen yang tidak mencerminkan pengakuan itu dalam kehidupannya sehari-hari. Bagaimana dengan Anda? |
(0.35) | (Yeh 23:1) |
(sh: Dua kekasih hati yang ingkar janji (Senin, 10 September 2001)) Dua kekasih hati yang ingkar janjiUmat Tuhan dilukiskan sebagai dua bersaudara. Samaria yang mewakili Kerajaan Utara disebut Ohola dan Yerusalem yang mewakili Kerajaan Selatan disebut Oholiba. Yehezkiel melukiskan mereka sebagai orang yang tidak setia kepada Allah dan telah berzinah secara rohani karena bersundal dengan bangsa-bangsa lain. Persundalan di sini menunjuk kepada usaha Israel dan Yehuda untuk bersekutu dengan bangsa-bangsa kafir, daripada mengandalkan Allah sebagai sumber kekuatan dan perlindungan.
Israel pada mulanya mengadakan persekutuan dengan Asyur (ayat Ketika kehidupan manusia telah mencapai ambang ketidakgentaran terhadap peringatan Tuhan, maka ibarat pengemudi, ia sedang menuruni tebing terjal tanpa rem. Selagi rambu-rambu firman masih dapat ditanggapi, berarti masih tersedia harapan bagi kita untuk memalingkan diri dari jalan yang salah, yang menuju maut. Namun seringkali kita mengabaikan rambu-rambu firman Tuhan karena terlanjur menikmati indahnya menuruni tebing atau kehidupan menuruni tebing telah menjadi kebiasaaan sehari-hari. Pemberian identifikasi Tuhan kepada orang percaya, yang diibaratkan sebagai kekasih hati, bahkan sebagai mempelai-Nya seharusnya membuat kita malu bila dandanan fisik maupun rohani kita tidak sesuai dengan status kita yang begitu mulia. Renungkan: Bagaimanakah Anda menghias diri Anda hari ini? Adakah unsur ke- cuek-an Yehuda dan Israel yang Anda adopsi di dalam menjalani kehidupan Anda sehari-hari? Andakah kekasih hati Allah yang telah ingkar janji, ingkar ikrar, atau ingkar nazar? Hentikanlah coreng- moreng pada dandanan Anda, sebelum tetangga Anda risih melihatnya. |
(0.35) | (Mat 24:37) |
(sh: Berjaga-jaga dan tetap bekerja (Sabtu, 31 Maret 2001)) Berjaga-jaga dan tetap bekerjaTiga sikap hidup manusia digambarkan di sini dalam masa penantian kedatangan Anak Manusia. Kedatangan Anak Manusia pasti meski harinya tidak bisa dipastikan oleh manusia. Tanda-tanda yang mendahului pun diberitahukan. Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi orang yang pernah mendengar atau membaca pengajaran tentang kedatangan Anak Manusia berdalih tidak atau belum siap. Seperti yang pernah terjadi pada zaman Nuh (2Pet.2:5). Nuh memang tidak tahu kapan air bah itu akan melanda bumi, tetapi Nuh terus mempersiapkan bahtera sambil mewartakan berita hukuman Allah. Kehidupan berjalan biasa sampai saatnya Allah mendatangkan hukuman air bah. Alkitab mencatat seluruh manusia musnah kecuali keluarga Nuh. Itu pula yang akan terjadi pada saat kedatangan Anak Manusia. Ketika semua orang bekerja, yang siap dibawa yang tidak siap ditinggalkan. Mereka yang menggumuli kehidupan sehari-hari dengan tetap terfokus pada pengharapan kedatangan Anak Manusia, yang akan mempersiapkan diri. Hari-hari hidup mereka diisi dengan berbagai upaya dan aktivitas dengan tetap menjaga hati dan pikirannya. Orang-orang inilah yang akan diangkat saat Anak Manusia datang dengan tiba-tiba. Sikap berjaga pasti ada dalam hidup kita sehari-hari. Setiap hari bukankah kita terus waspada terhadap copet, perampok, atau pencuri, dan mengantisipasinya dengan berbagai cara agar harta benda kita tidak beralih tangan tanpa kita ketahui. Seharusnya demikian pula kita mewaspadai hidup ini sehari lepas sehari. Kedatangan Anak Manusia tidak diberitahukan agar kita berpola hidup dan berpola pikir selalu siap sedia. Pengharapan yang pasti akan tibanya hari yang mulia itu yang akan meneguhkan iman kita dalam masa penantian ini. Setiap hari yang akan kita lalui bisa menjadi hari akhir dari sejarah panjang dunia ini. Kedatangan Anak Manusia harus terus menerus menjadi pusat perhatian kita saat kita berkata, berkarya dan berupaya pada jam- jam, hari-hari yang Tuhan masih berikan kesempatan pada banyak orang yang belum siap. Renungkan: Mengetahui dengan pasti bahwa kedatangan Yesus Kristus begitu tiba-tiba dan tidak terduga, jangan kita sendiri yang bersiap sedia ingatkan juga pada yang lain untuk waspada dan berjaga. Agar pada hari kedatangan-Nya tidak ada yang tertinggal. |
(0.33) | (1Raj 8:57) |
(full: KIRANYA TUHAN, ALLAH KITA, MENYERTAI KITA.
) Nas : 1Raj 8:57 Doa Salomo adalah suatu contoh ideal dari apa yang harus kita inginkan dalam hidup kita dengan Tuhan. Salomo memohon:
|
(0.33) | (Ayb 23:10) |
(full: SEANDAINYA IA MENGUJI AKU
) Nas : Ayub 23:10-12 (versi Inggris NIV -- apabila Ia telah menguji aku). Ayub yakin bahwa Allah masih memperdulikan hidupnya dan tahu bahwa tidak ada kesengsaraan yang dapat membuat Ayub berbalik dari kesetiaan kepada-Nya.
|
(0.33) | (Mat 28:6) |
(full: IA TELAH BANGKIT.
) Nas : Mat 28:6 Kebangkitan Yesus adalah salah satu kebenaran utama dalam Injil (1Kor 15:1-8). Mengapa kebangkitan Kristus penting bagi mereka yang percaya kepada-Nya?
|
(0.33) | (2Kor 12:9) |
(full: CUKUPLAH KASIH KARUNIA-KU BAGIMU.
) Nas : 2Kor 12:9 Kasih karunia adalah kehadiran, kemurahan, dan kuasa Allah. Ini merupakan suatu daya, suatu kekuatan sorgawi yang dikaruniakan kepada mereka yang berseru kepada Allah. Kasih karunia ini akan berdiam dalam diri orang percaya yang setia, yang mengalami kelemahan dan kesukaran demi Injil (Fili 4:13; lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
|
(0.33) | (Im 19:15) | (jerusalem: dengan kebenaran) Kata Ibrani yang diterjemahkan begini, boleh juga diterjemahkan dengan: keadilan. Tetapi sama seperti pengertian "keadilan Allah", Maz 7:10, demikianpun "keadilan manusia" jatuh lebih berisi dari pada "memenuhi tuntutan sipil dan sosial", sebagaimana menjadi inti pengertian "keadilan" yang dewasa ini menjadi lazim. Kebenaran/keadilan alkitabiah ialah kesesuaian menyeluruh antara manusia dan kehendak Allah. Kej 6:9; 7:1; 2Sa 4:11; Ayu 12:4; Yes 1:26; 3:10; 56:1; Dan 4:27; Hos 14:9. Sesudah masa pembuangan orang Yahudi mengartikan kebenaran/keadilan itu sebagai kesetiaan pada hukum Taurat, Maz 1:6; 119:7; Ams 11:5; 15:9; Wis 1:1+, dll. Tuntutan-tuntutan kebenaran/keadilan sehubungan dengan hidup sehari-hari, hubungan antar-manusia, hubungan manusia dengan Allah semakin diperinci dan semakin batiniah. Yesus masih memperdalam artinya, Mat 3:15; 5:17+, Mat 5:20; bdk Rom 1:17+. |
(0.33) | (Kel 30:17) |
(sh: Pembasuhan tangan dan hati. (Sabtu, 13 September 1997)) Pembasuhan tangan dan hati."Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya" (sehari-hari&tab=notes" ver="">24:3-4">Mzm. 24:3-4). Dengan membasuh tangan dan kaki, Harun dan anak-anaknya secara simbolis membersihkan diri dari dosa., juga menghilangkan noda segala urusan sehari-hari yang tidak layak dibawa masuk ke dalam tempat suci. Acara pembasuhan tangan sebelum masuk tempat beribadah masih tetap diteruskan umat Yahudi dan umat Islam. Kita orang Kristen tidak mencuci tangan sebelum masuk ke dalam gereja. Namun pembersihan yang dilambangkan itu patut dilaksanakan. Alangkah baiknya jikalau sebelum kebaktian mulai, kita mengambil waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan, mengakui dosa dan menyerahkan segala kesibukan dan pergumulan kepada Tuhan. Arahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan saja. Persembahan yang harum. Baik para imam maupun kemah pertemuan dan alat-alat kudus diurapi dengan minyak harum, sedang kemenyan wangi diletakkan di tempat suci. Kemenyan (sehari-hari&tab=notes" vsf="TB" ver="">5:8">Why. 5:8) merupakan suatu persembahan harum yang berkenan kepada Tuhan. Renungkan: Persembahan terpenting yang harus kita bawa untuk Tuhan ialah hidup yang dikuduskan oleh dan bagi-Nya. |
(0.33) | (Kel 37:1) |
(sh: Lambang Penyertaan Allah. (Rabu, 24 September 1997)) Lambang Penyertaan Allah.Tabut Perjanjian melambangkan tuntunan, perlindungan bagi Israel yang datang dari hadirat Tuhan. Tabut itu menegaskan bahwa Allah hadir bersama mereka. Karena melambangkan Allah sendiri, benda itu kudus, ditempatkan di bagian terdalam Kemah Suci, yaitu di ruang maha kudus. Bahkan orang Lewi sekalipun tidak boleh melihatnya. Syukurlah kini Kristus telah mempersekutukan kita dengan Allah. Meja Roti Sajian. Meja itu dibuat sangat indah, dilengkapi dengan pinggan, cawan, dan kendi. Semua itu dipakai untuk persembahan. Karena roti adalah makanan Israel tiap hari, meja sajian itu melambangkan ungkapan iman dan syukur mereka atas pemeliharaan Tuhan bagi kebutuhan mereka sehari-hari. Semua kebutuhan kita berasal dari Tuhan, berarti semua tenaga, pikiran, keberhasilan kita pun datang dari Tuhan. Dengan apakah hendak kita ungkapkan iman dan syukur kita atas keterlibatan-Nya dalam seluruh segi kehidupan kita? Renungkan: Begitu banyak hal dan syarat rohani bagi ibadah yang tak mungkin kita penuhi. Hanya Kristus yang mampu membukakan kemungkinan itu. Doa: Seluruh hidupku ini, kuduskanlah ya Tuhan. Jadikanku sepenuhnya milik-Mu, agar aku mampu memuliakan Nama-Mu. |
(0.33) | (Kel 40:34) |
(sh: Menghormati kekudusan Tuhan. (Selasa, 30 September 1997)) Menghormati kekudusan Tuhan.Apabila awan lambang kehadiran Tuhan berada di atas kemah suci, orang Israel tidak berani menghampiri kemah itu untuk beribadah. Mereka baru berani beribadah ketika awan itu terangkat (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">34-37). Sebenarnya awan itu adalah tanda kemurahan Allah yang berkenan menyertai umat-Nya. Namun Israel tahu bahwa kemurahan dan kebaikan Allah, bukan untuk dijadikan alasan bagi sikap yang sembarangan di hadapan Tuhan. Seperti Musa yang diajar Tuhan untuk melepaskan kasutnya di hadapan Allah, kita pun harus hidup gentar dan takut di hadapan Tuhan. Tuhan hadir. Umat Tuhan telah mengerjakan tugas mereka, kini Tuhan mengerjakan bagian-Nya. Dengan tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, Ia hadir. Bukankah sering kita mengabaikan tempat-tempat ibadah kita seolah bangunan buatan tangan manusia semata? Sering pula kita membayangkan Allah sebagai Allah yang abstrak dan jauh, tidak bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari kita. Ternyata Tuhan dekat. Tuhan hadir di dalam kemah yang di dalamnya Ia ingin kita beribadah, berjumpa Dia! Renungkan: Bila hati kita terang, mata kita akan mampu melihat kehadiran Allah dalam keseharian kita. Doa: Tolong kami menghormati kekudusan-Mu, Bapa! |
(0.33) | (Bil 2:1) |
(sh: Masuk akal (Jumat, 6 Agustus 1999)) Masuk akalApakah Tuhan bekerja secara misterius? Bisa dikatakan demikian! Artinya, cara kerja Tuhan seringkali tak terduga dan tak terpikirkan manusia. Namun, bukan berarti cara kerja Tuhan tak masuk akal. Sensus dan peraturan lokasi perkemahan Israel semata-mata menunjukkan bahwa Tuhan menggunakan prinsip manajemen yang mendasar. Hidup bersama lebih dari 600.000 jiwa di padang belantara memerlukan ketertiban, dan untuk itu dibutuhkan peraturan. Bukankah cara kerja Allah ini sangat masuk akal? Hanya dalam keadaan yang sulit diduga oleh pikiran manusia! Tetapi, untuk menyatakan kehendak dan rencana-Nya, Tuhan lebih sering memakai cara yang masuk akal. Akal yang tunduk. Ada dua reaksi ekstrim dalam hal penggunaan akal. Pertama, menolak sumbangsih akal dan menganggapnya sebagai musuh iman. Penggunaan akal disamakan dengan "tidak rohani". Kedua, mengagungkan akal dan menutup ruang untuk keajaiban Tuhan. Sesungguhnya akal adalah pemberian Tuhan dan baik adanya. Pakailah akal seluas-luasnya dalam melaksanakan tugas kita sehari-hari. Namun harus diingat, segala pemberian Tuhan harus tunduk pada pemberi-Nya. Renungkan: Pelaksanaan pelayanan memerlukan manajemen (kemampuan akal) yang baik, yang selaras dengan iman Kristen. |
(0.33) | (Bil 8:1) |
(sh: Pembawa terang (Jumat, 15 Oktober 1999)) Pembawa terangSebagai wakil umat Allah di hadapan-Nya, Harun sang imam harus memasang lampu-lampu. "Lampu" di dalam Alkitab bisa dipakai untuk melambangkan firman Tuhan (Mazmur 119:105, 2Pet. 1:19). Demikianlah juga peran Kristen di dalam Perjanjian Baru yang disebut sebagai "imamat" rajani haruslah menyalakan "lampu-lampu" yang telah dimiliki untuk memberikan terang kepada sekitarnya dengan cara mengajarkan kepada sesamanya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jalan pintas? Sebagai suku yang dikhususkan untuk melayani Tuhan, suku Lewi harus melalui tahapan ritual khusus. Mereka dipisahkan dari suku lainnya (bdk. ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">3:6, 15) dan ditahbiskan. Pelaksanaannya meliputi beberapa tahap mulai dari dikuduskan (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">7), penumpangan tangan (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">10), diadakan korban bakaran(ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">12), dan menjadi milik Allah (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">14). Apa arti semua itu bagi Kristen masa kini? Sebelum Kristen melakukan pelayanannya, ia harus melewati tahapan-tahapan tertentu seperti pertobatan, hidup baru, dibaptis, dan menjadi anggota gereja Tuhan. Mereka harus memberikan diri sebelum melayani dan terus menjaga kekudusan hidup bagi Tuhan. Tidak ada jalan pintas! Doa: Jadikanku pembawa terang-Mu dan layakkan aku bersinar di sekitarku bagi kemuliaan-Mu. |
(0.33) | (Bil 36:1) |
(sh: Persoalan dan petunjuk Tuhan (Senin, 29 November 1999)) Persoalan dan petunjuk TuhanMeskipun peraturan tentang hak warisan anak-anak perempuan telah diatur sebelumnya (lih. Bil. 27), namun kini timbul persoalan ketika mereka menikah dengan suku lain. Warisan yang menjadi bagian mereka, akan menjadi milik pihak suami dari suku lain. Hal ini tidak dikehendaki oleh Tuhan (7, 9), karena hak waris/milik pusaka tidak boleh beralih dari satu suku ke suku yang lain. Namun demikian, persoalan baru dapat saja muncul dalam hidup. Akan tetapi Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang menaruh perhatian pada setiap aspek kehidupan umat-Nya. Apabila kita mau terbuka pada petunjuk dan pimpinan-Nya, maka kehidupan kita akan terarah dan benar. Teladan putri-putri Zelafehad. Peraturan yang sempurna tidak akan ada gunanya apabila tidak dipatuhi. Ketaatan lima putri Zelafehad dalam melakukan petunjuk Tuhan dan perhatian akan hak warisan yang mereka terima dari Tuhan adalah suatu teladan yang baik. Mereka melakukan hal itu, karena mereka tahu apa artinya menaati Tuhan dan menghargai anugerah-Nya. Renungkan: Firman Tuhan adalah petunjuk, perintah, peringatan, dan penuntun bagi Kristen, untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Demikianlah Allah memimpin hidup kita. |
(0.33) | (Ul 21:1) |
(sh: Menghargai kehidupan (Minggu, 27 Juni 2004)) Menghargai kehidupanKehidupan kudus adalah anugerah Tuhan. Orang modern kurang menghargai kehidupan manusia. Binatang lebih dihargai daripada manusia. Ada binatang yang disakralkan dan haram untuk dibunuh. Namun untuk aborsi, euthanasia, atau alasan apapun, manusia tak segan membunuh sesamanya. Ironis bukan? Israel diperintahkan untuk hidup sesuai dengan firman Allah dan lebih utama lagi untuk menghargai kehidupan. Allah tidak membeda-bedakan apakah itu umat pilihan atau bangsa kafir. Kehidupan siapa pun, harus dihargai. Allah memerintahkan umat Israel untuk peduli kepada mereka yang dibunuh dan ditinggalkan jasadnya (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">1-9). Umat Israel harus mencari tahu apa penyebabnya dan apabila itu bukan kesalahan mereka, mereka harus jelas mencuci tangan atas diri orang yang terbunuh itu. Allah memerintahkan umat Israel untuk menghargai tawanan perang (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">10-14). Tawanan perang dan wanita harus dilindungi dan dinafkahi. Cara yang biasa dipakai masa itu adalah dengan menikahi wanita tersebut dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidupnya. Jadi orang Israel diperintahkan untuk menghargai kehidupan. Sebagai Kristen, kita sudah mengalami penebusan hidup oleh Kristus, kita dipanggil menghargai kehidupan orang lain. Renungkan: Jangan sampai kita kehilangan kemanusiaan kita. Tunjukkan bahwa Anda menghargai hidup dalam sikap kepada orang lain, juga dalam kebiasaan hidup sehari-hari. |
(0.33) | (1Sam 20:18) |
(sh: Kasih yang mewujud. (Jumat, 30 Januari 1998)) Kasih yang mewujud.Kasih Yonatan penuh kerelaan dan pengorbanan. Ia rela membela Daud di hadapan Saul (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">28, 29), meskipun tindakannya ini membahayakan dirinya (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">30). Kasih yang diwujudkan dan dikembangkan Yonatan ini, mengingatkan kita akan kasih Kristus. Kasih yang memulihkan kembali hubungan manusia dengan Allah. Kasih yang terwujud lewat pertarungan melawan maut. Kasih yang rela berkorban demi manusia yang dikasihi-Nya. Kasih yang akhirnya keluar sebagai pemenang! Kasih seperti inilah yang harus diteladani dan dikembangkan dalam kehidupan bersama dengan sesama kita pada masa kini. Tetap satu di dalam Tuhan. Keadaan situasi dan kondisi memaksa Yonatan dan Daud berpisah. Yonatan kembali meneruskan tugasnya sehari-hari. Daud meneruskan perjalanan dan perjuangannya sesuai arahan Tuhan. Namun mereka tetap yakin bahwa Tuhan ada di antara mereka (ayat sehari-hari&tab=notes" ver="">42). Tuhan selalu hadir di tengah-tengah kehidupan setiap orang yang mempersilahkan dan menyediakan tempat bagi-Nya. Keyakinan semacam itu tidak dapat dipisahkan oleh perpisahan karena jarak. Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami bersehati dengan semua orang seiman tanpa memandang batas-batas yang diciptakan dunia. |
(0.33) | (2Sam 23:8) |
(sh: Tak bisa seorang diri. (Selasa, 21 Juli 1998)) Tak bisa seorang diri.Siapa tidak mengenal kehebatan Daud? Namun Daud tidak mungkin berhasil tanpa bantuan orang-orang lain. Kita membaca begitu banyak nama orang yang pernah membantu dia. Mereka bukan semata-mata melakukan pekerjaan remeh bagi Daud, sebab mereka mempertaruhkan nyawa mereka. Ada yang memimpin pertempuran melawan delapan ratus orang musuh. Ada yang membunuh begitu banyak sampai tangannya lesu. Ada yang menerobos perkemahan musuh demi air, menewaskan para pahlawan musuh, membunuh singa dan pasti masih banyak lagi. Alat dalam tangan Tuhan. Para pahlawan Daud itu adalah alat di tangan Tuhan. Tuhanlah yang telah membangkitkan semangat juang sehingga mereka memiliki kesediaan berkorban. Daud menghargai pengorbanan mereka, sehingga pernah tak sampai hati meminum air yang diambil dengan susah payah dari perkemahan musuh. Daud lalu mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada Tuhan. Agaknya Daud menghubungkan setiap pengorbanan para pahlawannya dengan campur tangan Tuhan. Apakah kita juga membiarkan diri berbuat demikian dalam hidup ini? Renungkan: Dalam hidup sehari-hari saja kita membutuhkan orang lain, apalagi jika harus menghadapi perkara yang besar. |
(0.33) | (Mzm 119:65) |
(sh: Seperti pengalaman pemazmur (Selasa, 24 Agustus 1999)) Seperti pengalaman pemazmurHarta, pekerjaan, dan segala kesibukan sehari-hari dalam pekerjaan, keluarga, masyarakat, adalah penting dan merupakan karunia Tuhan. Karunia Tuhan yang baik itu tidak boleh ditinggikan sampai akhirnya menggantikan kedudukan Allah, Sang Pemberi. Inilah alasan mengapa pemazmur sampai sedemikian rindu memahami, melaksanakan dan setia pada firman Tuhan. Mungkinkah pengalaman pemazmur ini juga mampu memacu semangat dan tekad kita untuk memahami dan menjalani kehendak-Nya? Kita pasti dimampukan-Nya, sebab yang terpenting dalam hidup ini ialah berpegang dan berjalan dalam kebaikan Tuhan. Firman Tuhan dasar pertumbuhan. Banyak Kristen yang belum memiliki sikap seperti yang dimiliki pemazmur. Mengapa? Seringkali kerinduan pada firman Tuhan tidak diikuti oleh tekad dan semangat untuk setia menjalani kehendak-Nya. Pertumbuhan rohani kita tersendat karena tidak bertumbuhnya pengenalan kita akan Allah yang berfirman. Firman-Nya adalah makanan sehat dan bergizi bagi kerohanian kita. Renungkan: Tekad dan semangat untuk setia menjalani firman-Nya hanya akan ada dalam diri bila kita menyadari bahwa kita berasal dari Dia. Doa: Tuhan, tumbuhkanlah kesadaranku bahwa firman-Mu mengajarku mengerti setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku. |