(0.33) | (Hak 10:3) | (jerusalem) Sementara ahli berpendapat bahwa Yair ini ciptaan penulis belaka. Ia mendasarkan diri pada kaum Yair yang mendiami Gilead di bagian utara negeri, Bil 32:41. Tetapi pendapat itu tidak terbukti. Mungkin sekali Yair benar-benar seorang tokoh yang berperan sebagai "hakim". Hanya "Hawot (dusun-dusun) Yair" berupa sisipan yang berasal dari Bil 32:41. |
(0.33) | (Hak 13:5) | (jerusalem: dengan dia akan mulai penyelamatan) Catatan ini memberitahukan alasan mengapa Simson dipandang sebagai seorang hakim Israel. Tetapi catatan itu mengingatkan pula bahwa kemenangan atas orang Filistin bukannya hasil usaha Simson, tetapi hasil karya Saul dan Daud yang masih dinantikan. Simson hanya mulai. |
(0.33) | (1Sam 7:2) | (jerusalem) Bab ini tidak meneruskan bab 6. Dalam bab 6 Samuel tidak berperan, sedangkan dalam bab 7 ini ia menjadi pelaku utama. Sementara ahli menganggap bagian ini sebagai pendahuluan sebuah kisah khusus mengenai diangkatnya raja pertama di Israel. Kisah itu terdapat dalam bab 8;10;17-24 dan 12. Kisah itu menentang pemerintahan berupa kerajaan. Tetapi pendapat itu kiranya kurang tepat. Sebaliknya, 1Sa 7:2-17 merupakan sebuah tradisi khusus yang berasal dari tempat kudus Mizpa. Tradisi itu bermaksud menjelaskan nama Eben-Haezer dengan sebuah tradisi tentang pertolongan yang diberikan Tuhan sebagai tanggapanNya atas sebuah upacara tobat. Samuel berlaku sebagai perantara, mirip dengan Musa, Kel 32:11+; Yer 15:1, dan bertindak sebagai hakim, serupa dengan Musa pula, Kel 18:13 dst. Menurut 1Sa 15-17 Samuel serta anak-anaknya sesudahnya, 1Sa 8:1-3, menjadi "hakim-hakim kecil" yang terakhir, Hak 10:1-5; 12:8-15 1Sa 6:13-14 menjadikan Samuel Hakim besar, seorang penyelamat. Tetapi ini tidak sesuai dengan 1Sa 9:16; 10:5; 13-14. Saul berusaha membebaskan wilayah Israel dan Daudlah yang berhasil. |
(0.33) | (Mzm 29:10) | (jerusalem: air bah) Air bah menjadi bukti pertama bahwa Tuhan bertindak dengan adil, oleh karena air bah merupakan hukuman atas dosa manusia. Karena itu Allah "bersemayam (sebagai hakim) di atas air bah". Tetapi diragukan apakah kata Ibrani yang biasanya berarti: air bah, di sini mempunyai arti yang sama. Mungkin dimaksudkan air (purba) yang dibayangkan ada di atas kubah langit. |
(0.33) | (Mzm 54:1) | (jerusalem: Doa dalam menghadapi musuh) Mazmur ini memanggil Tuhan sebagai hakim yang adil, supaya menolong terhadap musuh yang fasik, Maz 54:3-7. Pertolongan yang dengan sebulat hati dan keyakinan penuh diharapkan, Maz 54:6, menjadi alasan untuk bersyukur dengan mempersembahkan korban, Maz 54:7. |
(0.33) | (Hak 3:6) |
(full: MENGAMBIL ANAK-ANAK PEREMPUAN ORANG-ORANG ITU.
) Nas : Hak 3:6 Perpaduan Israel dengan kebudayaan Kanaan melalui nikah campur nyaris menghancurkan identitas mereka sebagai umat Allah yang khusus. Pernikahan dengan bangsa kafir sudah dilarang oleh perjanjian Israel dengan Tuhan (Kel 34:15-16; Ul 7:3-4; Yos 23:12-13). Kitab Hakim-Hakim mempertunjukkan dampak yang merusak dari kompromi Israel. |
(0.33) | (Kel 18:13) |
(ende) Njatalah disini kegiatan Musa sebagai penjusun hukum dan hakim. Bagi umat Israel pengadilan merupakan tugas keagamaan, jang pada djaman keradjaan diserahkan kepada suku Levit (Ula 17:8-11). Hakim berbitjara atas nama Tuhan, Jang mendjadi tudjuan ialah damai dan kesedjahteraan umat (aj.23)(Kel 18:23), jang dalam segala-galanja bertindak selaras dengan kehendak Allah, dan semakin sempurna mendjadi umat Tuhan. Pengadilan ini membajangkan Pengadilan Tuhan jang terachir kelak, jang membenarkan mereka jang saleh. Terutama dalam mazmur-mazmur kerapkali Israel memohon keputusan Tuhan jang menjelamatkan (misalnja Maz 43). |
(0.33) | (1Ptr 5:3) |
(ende: Djangan....) Memerintah berarti melajani bawahan dengan rendah hati, dan tidak memperlakukan mereka sebagai hambanja. |
(0.31) | (Mzm 50:4) |
(ende) Bumi dan langit mendjadi hakim, Allah sendiri pendakwa. |
(0.31) | (Mzm 82:5) |
(ende: segala alas....) Bahasa penghebat -- Hakim2 tak adil meruntuhkan tatasusila. |
(0.31) | (Mzm 94:20) |
(ende: tachta kelaliman) jakni: hakim2 jang tak adil. |
(0.31) | (Mzm 109:7) |
(ende) Pengarang meminta seorang hakim (dan pendakwa) tak adil bagi musuhnja. |
(0.31) | (Mzm 94:20) | (jerusalem: takhta kebusukan) Ialah pengadilan, hakim-hakim yang tidak adil |
(0.31) | (1Kor 6:2) | (jerusalem: menghakimi dunia) Yaitu bersama Kristus, Hakim dunia yang tertinggi. |
(0.30) | (Dan 7:9) |
(full: DUDUKLAH YANG LANJUT USIANYA.
) Nas : Dan 7:9 "Yang Lanjut Usia" adalah cara lain untuk mengakui Allah sebagai Yang Kekal, Yang oleh Abraham diakui sebagai "Hakim segenap bumi" (Kej 18:25). Ia dilukiskan sebagai menghakimi semua orang dan semua kerajaan pada akhir zaman. Gambaran Allah di dalam ayat ini juga menyatakan kekudusan-Nya ("pakaiannya putih seperti salju"), keagungan-Nya ("rambutnya bersih seperti bulu domba"), dan keadilan yang menyala-nyala ("kursi-Nya dari nyala api dan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar"). |
(0.29) | (Why 1:13) |
(full: SEORANG ... ANAK MANUSIA.
) Nas : Wahy 1:13 Istilah ini menunjuk kepada Kristus yang agung, suatu istilah yang dipakai juga oleh nabi PL, Daniel (lihat cat. --> Dan 7:13; [atau ref. Dan 7:13] Dan 10:16). Dalam penglihatan ini, Kristus digambarkan sebagai raja, imam, dan hakim atas jemaat-jemaat-Nya (bd. ayat Wahy 1:13-16). |
(0.29) | (Kis 17:31) | (jerusalem: telah menetapkan suatu hari) Bdk Maz 9:9; 96:13; 98:9. Dengan mengingatkan kepada penghakiman terakhir para rasul mengajak pendengarnya untuk berobat, bdk khususnya Kis 10:42-43; 1Te 1:10 |
(0.29) | (Mzm 110:5) | (jerusalem: di sebelah kananmu) Artinya: Tuhan selalu menyertai dan menolong raja dalam perjuangannya: bdk Maz 80:18+ |
(0.29) | (Hak 9:22) |
(sh: Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan. (Kamis, 16 Oktober 1997)) Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan.Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan. Kekuasaan manusia ada batasnya. Tiga tahun Abimelekh memerintah sebagai raja. Kemudian muncullah cerita perang yang panjang. Pembangunan ke arah masyarakat sejahtera, adil dan makmur tidak disebut sama sekali. Mungkin pembangunan itu ada, tetapi tidak seberapa. Agaknya yang perlu bagi dia adalah kekuasaan demi kekuasaan, tetapi kurang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Ini peringatan telak bagi saya, Anda dan setiap penguasa. Untuk menopang kekuasaan, diperlukan ketulusan, kejujuran, hikmat ilahi, sistem yang baik. Pembalasan adalah hak Allah. Allah dapat membiarkan berlakunya hukum sebab-akibat terhadap penguasa dan rakyat. Bukan Allah yang jahat, tetapi dalam hal apa pun selalu ada akibat dari kejahatan. Itu dapat kita simak dengan gamblang dalam kisah Kain yang membunuh Habel. Kisah itu adalah bapa dari semua kisah pembunuhan, pembantaian, dan kekerasan lain. Allah yang membalas kejahatan Abimelekh yang tak menghormati ayahnya dan membunuh saudara-saudaranya, bukan pendendam. Allah bertindak adil, memberi yang setimpal dengan yang telah dipilih Abimelekh sendiri. |