Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 946 ayat untuk kerap kali (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.22) (Yeh 25:8) (jerusalem: Moab) Bdk Bil 22:36+. Dalam naskah Ibrani terbaca: Moab dan Seir. Tetapi "dan Seir" tidak terdapat dalam terjemahan Yunani. Dan nama itu di sini tentu mengherankan. Seir adalah daerah pegunungan yang terletak di sebelah tenggara Laut Asin di wilayah bangsa Edom (tetapi bdk Ula 2:1+). Nama itu kerap kali dipakai untuk menyebut bangsa Edom, bdk Kej 32:3; Hak 5:4; Bil 24:18; Yeh 35:2, dll.
(0.22) (Za 4:14) (jerusalem: Inilah kedua orang...) Manusia kerap kali dibandingkan dengan pohon, bdk Yer 11:19; Maz 1:3; Ayu 29:19; Yeh 31
(0.22) (Luk 1:5) (jerusalem) Mulai Luk 1:5 ini sampai bab 3 Lukas (yang barang kali menggunakan di sini sumber-sumber khusus) meniru bahasa Yunani dari Septuaginta yang berbau bahasa Semit (Ibrani). Banyak ayat dalam bagian ini mengingatkan Perjanjian Lama yang kerap disinggung. Keseluruhannya memberi kesan ketuaan. Lukas menghidupkan kembali suasana kalangan "orang miskin", bdk Mat 5:3+, di mana tokoh-tokoh yang berperan dalam kisahnya ini hidup. Dari kalangan itupun Lukas mendapat informasinya.
(0.22) (Ibr 2:10) (jerusalem: menyempurnakan Yesus) Kata Yesus ditambahkan oleh penterjemah. Kata "menyempurnakan" kerap kali dipakai dalam Ibr untuk mengungkapkan berbagai buah hasil karya Kristus dalam hubungan manusia dengan Allah, Ibr 11:40+
(0.22) (Why 4:5) (jerusalem: bunyi guruh) Bunyi guruh dsb kerap kali menyertai penampakan Allah, Kel 19:16; Yeh 1:4,13
(0.22) (Why 22:17) (jerusalem: Roh) Yaitu Roh Kudus yang hadir di dalam Gereja, mempelai Kristus, Wah 21:2,9-10. Roh itu mengilhamkan suatu seruan yang isinya sesuai dengan isi kitab Wahyu
(0.22) (1Tim 5:9) (bis: hanya satu kali kawin)

hanya satu kali kawin: atau setia kepada suaminya.

(0.22) (Ayb 5:19) (ende: enam kali...jang ketudjuh...)

berarti: selalu. Sematjam pepatah bilangan.

(0.22) (Rut 4:5) (endetn: sanak)

dua kali ditambahkan menurut maknanja. Hibrani: "jang mati" sadja.

(0.22) (1Sam 17:13) (endetn)

Ditinggalkan "ikut", jang dua kali tertulis.

(0.22) (Yeh 21:19) (endetn: tiga kali)

diperbaiki menurut terdjemahan Latin (Vgl.). Tertulis: "jang ketiga".

(0.22) (Mzm 79:12) (jerusalem: tujuh kali lipat) Artinya: dengan berlimpah-limpah.
(0.22) (Yes 61:7) (jerusalem: Sebagai ganti... dua kali lipat) terjemahan ini tidak pasti. Sesuai dengan "malu dua kali lipat" ialah "warisan dua kali lipat", dan orang teringat pula kepada "hukum dua kali lipat", Yes 40:2.
(0.19) (Pkh 5:10) (jerusalem) Bagian ini mengecam bukannya orang kaya (yang dicela para nabi), tetapi kekayaan sendiri, entah diperoleh dan dipergunakan secara tidak adil atau secara lain. Kekayaan sekali-kali tidak menjamin hidup dan kebahagiaan. Kecaman itu berdekatan dengan pendirian Injil, bdk Mat 6:19-21,24,25-34. Pikiran-pikiran bagian ini adalah l.k. sbb: uang (kekayaan) terbagi-bagi dengan kurang baik, Pengk 5:9, kerap kali diboroskan saja, Pengk 5:10, sukar diperoleh, Pengk 5:11, dan berat rasanya kalau hilang, Pengk 5:12-16. Maka sebaik-baiknya orang menghabiskan uang saja. Lalu disajikan tiga contoh: Kekayaan yang beralih tangan dengan tidak dimanfaatkan, Pengk 6:1-2; orang yang menjadi kaya tetapi tidak menikmatinya dan bahkan tidak dikubur semestinya, Pengk 6:3-6; orang miskin yang berlagak orang kaya, Pengk 6:7-11; kesimpulannya, Pengk 6:12.
(0.19) (2Kor 12:15) (jerusalem: mengorbankan diriku) Var: mengorbankan diriku untuk kamu, bahkan kalau dengan semakin mengasihi kamu akan semakin kurang dikasihi
(0.19) (Yes 40:2) (jerusalem: dua kali lipat) Yerusalem terpaksa menghamba, entah sebagai orang upahan atau sebagai budak. Tetapi kini ia telah menebus kesalahannya dua kali lipat, sama seperti seorang pencuri mesti mengembalikan curian dua kali lipat, Kel 22.
(0.19) (Kel 25:16) (jerusalem: loh hukum) Kata Ibrani yang dipakai (loh) edut, kerap kali diterjemahkan dengan: kesaksian. Tetapi naskah-naskah lain dari daerah itu di zaman dahulu memberitahukan bahwa kata itu berarti: syarat-syarat dan kewajiban-kewajiban sebuah perjanjian yang oleh seorang raja dibebankan pada raja-raja taklukan. Yang dimaksudkan di sini ialah Dekalog yang tersurat pada loh-loh batu. Loh-loh itu kadang-kadang disebut "loh-loh kesaksian" (terj: loh hukum Allah), Kel 32:18; 32:15; 34:29. Karena itupun tabut dapat disebut sebagai "tabut kesaksian" (terj:tabut hukum) Kel 25:22; 26:33; 40:21)
(0.19) (Kel 34:10) (jerusalem) Perjanjian yang diuraikan dalam bagian ini merangkum dua unsur serentak. Ada janji-janji dan ada perintah-perintah. Memang "rahmat" dan "hukum" tidak bertentangan satu sama lain. Dalam Kel 34:14-26 (bagian ini kerap kali diistilahkan "Dekalog ibadat". meskipun sukar menemukan genap sepuluh perintah: juga disebut "Kitab Perjanjian Yahwista", oleh karena menentukan syarat-syarat perjanjian) hanya tercantum sejumlah aturan mengenai ibadat melulu. Hanya larangan menyembah dewa dan hukum mengenai hari Sabat sama dengan yang tercantum dalam "Kesepuluh Firman" yang terdapat dalam Kel 20.
(0.19) (Ul 9:7) (jerusalem: Ingatlah) Di sini mulailah sebuah kumpulan baru yang merangkum Ula 9:7-10:11. Dengan memakai kata ganti diri pertama Musa meringkaskan ceritera mengenai anak lembu emas, mengenai loh-loh perjanjian yang dihancurkan lalu dibuat kembali, dan tentang perantaraan Musa. Gaya sastera bagian ini serupa dengan gaya sastera bab 1-3 dan kisahnya sejalan dengan Kel 32. Walaupun ada perbedaan-perbedaan kecil. Tetapi ada beberapa tambahan seperti Ula 9:20,22-24; 10:6-7,8-9, dan kerap kali hal yang sama terulang.
(0.19) (Hak 2:13) (jerusalem: Baal dan para Asytoret) Ungkapan "Baal dan Asytoret" ataupun "para Baal dan para Asytoret" dalam Kitab Suci lazimnya dipakai untuk menyebut dewa-dewi negeri Kanaan. Baal, artinya: tuan/tuhan, merupakan dewa utama dan berjenis kelamin laki-laki dan sering dipandang sebagai pemilik tanah. Asytoret yang dapat disamakan dengan dewi Asyur yang bernama Isytar, adalah dewi cinta dan kesuburan. Kerap kali nama Asytoret diganti dengan nama Asyera, Hak 3:7; 2Ra 23:4 dll, ialah seorang dewi lain yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Lambang dewi kesuburan itu ialah "tugu berhala" atau "asyera", bdk Kel 34:13+, lalu dewi itu sendiri disebut Asyera juga.


TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA