Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 78 ayat untuk pelaksanaan (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.40) (1Taw 29:1) (jerusalem) Daud menyumbangkan bagi pembangunan bait Allah baik semua yang telah dikumpulkannya dengan maksud itu maupun harta benda pribadinya. Para pemuka bangsa turut menyumbangkan persembahannya. Angka-angka yang disebut tentu saja berlebih-lebihan. Maksudnya ialah menekankan betapa Daud menganggap penting proyek bait Allah dan kegemilangannya nanti. Menurut si Muwarikh Daudlah yang menyiapkan dan menyediakan segala sesuatu, sehingga Salomo hanya pelaksanaan melulu.
(0.40) (Ef 4:1) (jerusalem) Dalam bagian ini Paulus berturut-turut menunjuk tiga bahaya yang mengancam persatuan Gereja: Perselisihan antara orang Kristen sendiri, Efe 4:1-3; pembagian tugas perlu, Efe 4:7-11; pengajaran sesat dari pihak kaum bidaah Efe 4:14-15. Dengan ketiga bahaya itu diperlawankan asas dan pelaksanaan persatuan di dalam Kristus, Efe 4:4-6,12-13,16.
(0.40) (Yak 2:13) (jerusalem: penghakiman) Di sini artinya: penghukuman. Penghakiman adalah hak istimewa Allah yang memberi hukum, Yak 4:11-12; 5:9; bdk Maz 9:9; 98:9; 96:13. Ia menjaga pelaksanaan hukum, Yak 1:25; 2:8, yang tersimpul dalam belas-kasihan.
(0.35) (Kej 50:20) (ende)

Maksud Jusuf ialah: menjerahkan pengadilan tentang tingkah-laku saudara-saudaranja kepada Tuhan semata-mata. Ia menundjukkan, bahwa segala-galanja pada hakekatnja diatur dan dipimpin oleh Tuhan, demi keselamatan UmatNja, dan demi pelaksanaan djandji-djandjiNja selandjutnja.

Inilah adjaran-pokok riwajat Jusuf. Tuhan memimpin segala-galanja kearah apa jang baik; Ia melaksanakan rentjana-keselamatanNja, sekalipun manusia berdosa. Bahkan dosa-dosa manusia ikut-serta dipertimbangkan dalam rentjana-keselamatan itu.

(0.35) (Ul 4:6) (ende)

Tekanan jang kuat terletak pada pelaksanaan hukum kedalam praktek. Tidaklah tjukup mendengarkan atau menerima hukum sebagai rumusan kolektif bagi kesatuan bangsa. Hukum itu harus dipelihara dan dipegang teguh serta dilaksanakan kedalam kehidupan sehari-hari. Demikianlah maka berkat adanja hukum jang diberikan Allah: bangsa Israel akan mempunjai kebidjaksanaan hidup ketepatan berbuat jang lebih besar daripada bangsa-bangsa lain jang harus menemukannja dari pengalamannja sendiri.

(0.35) (Ef 3:11) (ende: Ditetapkan dalam Kristus Jesus)

Dapat diartikan, bahwa Allah dari kekal melihat rentjana, pun pelaksanaan rentjana itu, tergambar dalam Sabda, dan menurut gambar itu mengambil putusanNja bersama dengan Sabda. Bdl. Ibr 2-3.

Tentang fasal ini, hendaklah diperhatikan bahwa seluruhnja berisi dan berbentuk tjetusan hati. Sebab itu harus ditanggap dalam keseluruhannja pula, djangan mau menafsirkan tiap-tiap ungkapan kata demi kata dan mentjari arti logikanja.

(0.35) (Est 3:7) (full: ORANG MEMBUANG PUR. )

Nas : Est 3:7

"Pur" ini ada sesuatu sama dengan dadu. Haman memakainya untuk mencari "hari baik" untuk memusnahkan orang Yahudi. Hampir setahun berselang di antara pembuangan undi dan pelaksanaan rencana itu; ini memberikan waktu kepada Ester dan Mordekhai, di bawah pemeliharaan Allah, untuk menentang komplotan jahat Haman.

(0.35) (Kej 9:9) (jerusalem: PerjanjianKu) Perjanjian Allah dengan Nuh yang lambangnya ialah "busur di awan"(pelangi) merangkum seluruh dunia ciptaan. Perjanjian Allah dengan Abraham yang tandanya ialah sunat, menyangkut keturunan Abraham saja, Kej 17. Di masa Musa perjanjian terbatas pada bangsa Israel melulu: imbalannya ialah ketaatan orang Israel kepada hukum Taurat, Kel 19:5; 24:7-8, khususnya pelaksanaan hukum Sabat, Kel 31:16-17.
(0.35) (Ul 26:16) (jerusalem) Bagian ini menlanjutkan wejangan Musa yang kedua, bdk Ula 4:44+. Tetapi wejangan itu kembali terputus oleh bab 27 yang berupa sisipan, sedangkan bab 28 adalah majemuk.
(0.35) (Yak 1:25) (jerusalem: hukum yang sempurna) Sama seperti "firman kebenaran", Yak 1:18, demikianpun "hukum sempurna" ini tidak lain kecuali penyataan Kristen yang diterima dan diamalkan, bdk Mat 5:17-19+; Mat 7:24-27; Yoh 13:17. Hukum itu memerdekakan manusia, Yak 2:12, melalui pelaksanaan perintah-perintah Allah. Paulus berpendapat bahwa kemerdekaan Kristen adalah suatu keistimewaan Hukum Baru, hukum iman, Rom 3:27; 6:15+; Rom 7:1; Gal 4:21 dst.
(0.30) (Kel 35:1) (ende)

Fasal-fasal berikutnja mentjeritakan pelaksanaan tugas-tugas jang tertjantum dalam fasal 25-31(Kel 25:1-31:18). Dapat dikatakan: merupakan ulangannja, ketjuali bahwa ada beberapa perubahan ketjil.

Dalam terdjemahan junani Septuaginta fasal-fasal ini tidak disalin oleh penterdjemah jang sama seperti fasal 25-31(Kel 25:1-31:18), lagi pula agak banjak menjimpang dari teks hibrani, jang ada pada kita. Mungkin sekali penterdjemah menggunakan teks hibrani jang lain. Seperti peraturan-peraturan ibadat dalam Kel 31:12-17 berachir dengan hukum Sabbat, begitu pula disini Sabbat mendapat tempatnja, tetapi pada permulaan (lihat Kel 31:12 tjatatan).

(0.30) (Mat 19:5) (ende: Sedaging)

Laki-laki dan wanita ditjiptakan demikian rupa, sehingga saling melengkapi, mendjadi oleh perkawinan suatu kesatuan erat dan mesra serta utuh pula, dan saling membutuhkan baik dilapangan djasmani, maupun dilapangan rohani dalam arti seluas-luasnja. Dari wahju Allah dalam I Mo. Kej 2:24 itu dan dari keterangan Jesus, djelas Pula, bahwa dorongan untuk kawin, tjinta itu, berasal dari Allah dan sebab itu sutji sekali, dan demikian Pula pelaksanaan tjinta itu dalam perkawinan jang sah. Tentang keluhuran perkawinan antara anggota-anggota Tubuh mistik Kristus, Paulus memberi tanggapan jang indah sekali dalam Efe 5:21-33.

(0.30) (Kej 11:1) (jerusalem) Kisah mengenai menara Babel berasal dari tradisi Yahwista. Dengan cara lain dari Kej 10:32 dan Kej 9:1 (di sana perbedaan bangsa-bangsa nampak sebagai pelaksanaan berkat Allah) kisah ini menerangkan perbedaan bangsa-bangsa dan bahasa. Perbedaan ini diartikan sebagai hukuman atas kesalahan bersama yang sama seperti kesalahan moyang pertama, Kej 11:3, bersumberkan keangkuhan hati, bdk Kej 11:4. Persatuan barulah akan dipulihkan melalui Juruselamat, yaitu Yesus Kristus: mujizat bahasa pada hari Pentakosta, Kis 2:5-12, dan dikumpulkannya semua bangsa di sorga, Wah 7:9-10.
(0.30) (Kej 15:1) (jerusalem) Kisah ini berasal dari tradisi Yahwista. Tetapi barangkali dengannya digabungkan unsur-unsur pertama dalam kitab Kejadian yang berasal dari tradisi Elohista. Kepercayaan Abraham diuji. Pelaksanaan janji-janji Allah nampaknya tertunda. Lalu janji-janji itu diperbaharui dengan diperkuat dengan sebuah perjanjian. Janji mengenai negeri yang akan menjadi miliki Abraham menjadi janji utama.- Janji-janji yang diberikan Allah kepada para bapa bangsa dan yang menjadi bukti belas kasihan dan kasih setia Allah oleh Perjanjian Baru dihubungkan dengan karya Yesus Kristus, bdk Kis 2:39; Rom 4:13+.
(0.25) (Yer 23:5) (full: TUNAS ADIL. )

Nas : Yer 23:5-6

Tunas (yaitu keturunan raja) Daud dipotong ketika Allah membinasakan kerajaan Daud pada tahun 586 SM.

  1. 1) Tetapi, Allah berjanji untuk membangkitkan seorang raja dari keturunan Daud yang akan menjadi Tunas adil; raja ini akhirnya dan sepenuhnya akan melakukan apa yang benar dan adil (bd. Za 3:8). Nubuat ini menunjuk kepada Mesias, Yesus Kristus.
  2. 2) Pelaksanaan hukuman sepenuhnya akan terjadi setelah kedatangan-Nya yang kedua dan sebelum pemerintahan-Nya seribu tahun di dunia.
  3. 3) Ia akan disebut "Tuhan keadilan kita" (ayat Yer 23:6). Kaum sisa yang percaya akan "berada dalam Dia bukan dengan kebenaran (mereka) sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan" (Fili 3:9).
(0.25) (1Tim 5:20) (full: KAUTEGOR DI DEPAN SEMUA ORANG. )

Nas : 1Tim 5:20

Firman Allah memberi berbagai prinsip dan pedoman berkaitan dengan pelaksanaan disiplin terhadap penatua atau gembala (ayat 1Tim 5:20-22). Karena para penatua yang saleh perlu sekali bagi gereja, tindakan-tindakan berikut harus diambil bila seorang gembala atau pekerja gereja berbuat dosa dan dosa itu telah dibuktikan (ayat 1Tim 5:19).

  1. 1) Seorang penatua tidak boleh menutupi atau berdiam diri tentang dosa yang dilakukan penatua lain. Penatua yang bersalah itu harus "ditegor" dan didisiplin. Dosanya harus disingkapkan "di depan semua orang", supaya penatua yang lain "takut" dan tidak mau berbuat dosa.
  2. 2) Paulus mengingatkan bahwa tindakan disiplin harus dilaksanakan tanpa pilih kasih atau tanpa memihak sebab sekali kelak semua akan berdiri "di hadapan Allah, Yesus Kristus, dan malaikat-malaikat pilihan" (ayat 1Tim 5:21).
(0.25) (Yoh 5:22) (jerusalem: Bapa tidak menghakimi) Kekuasaan atas hidup atas hidup dan mati merupakan pelaksanaan kekuasaan Hakim yang paling tinggi
(0.25) (Rm 4:11) (jerusalem: meterai) Kata yang sama (sfragis) tidak lama kemudian dipakai untuk menyebut baptisan Kristen, sakramen kepercayaan, 2Ko 1:22; Efe 1:13; 4:30; bdk Luk 6:27+; Wah 7:2-8; 9:4
(0.25) (Ef 1:13) (jerusalem: kamu juga) Berkat yang keenam ialah panggilan orang-orang bukan Yahudi untuk mendapat keselamatan yang dahulu dikhususkan bagi Israel. Mereka telah mendapat jaminannya waktu menerima Roh yang dijanjikan
(0.25) (Mat 28:16) (sh: Perintah terakhir Yesus (Selasa, 17 April 2001))
Perintah terakhir Yesus

Sekarang Matius tiba pada sebuah konklusi yang sarat dengan muatan perintah kepada para murid untuk segera dilaksanakan. Namun sebelum para murid terlibat dalam pelaksanaan perintah tersebut, ada hal lain yang Matius paparkan tentang kondisi iman para murid. Hal ini nampak dari reaksi mereka ketika melihat Yesus. Ada yang langsung menyembah-Nya, tetapi ada juga yang meragukan-Nya.

Matius memaparkan kepada pembaca tentang fakta bahwa ada murid Yesus Kristus yang masih meragukan-Nya, dan bahwa Yesus tahu tentang keadaan tersebut. Artinya, Yesus tahu hati setiap orang, baik mereka yang percaya sungguh bahwa diri-Nya telah bangkit dari kematian dan menang atas maut, maupun mereka yang meragukan-Nya. Namun keraguan manusia tidaklah menjadi penghalang bagi Yesus untuk memberikan 'amanat agung' kepada para murid. Karenanya sebelum 'amanat agung' itu diberikan kepada mereka, Yesus terlebih dahulu membereskan keraguan beberapa orang di antara mereka. Memang, setiap orang yang mau, dan sedang terlibat dalam pekerjaan Allah haruslah orang yang telah memiliki persekutuan dan hubungan yang tulus dan suci dengan Yesus Kristus. Itu berarti, tidak ada seorang pun yang dapat terlibat sebagai perpanjangan tangan Yesus Kristus untuk menyatakan amanat agung-Nya bila orang tersebut tidak memiliki hubungan yang kental, indah, dan mesra dengan Tuhan Yesus Kristus.

Wajar bila Matius memaparkan tindakan Yesus sebelumnya untuk membereskan keraguan hati di antara para murid tentang keberadaan diri-Nya. Tujuan-Nya adalah nantinya para murid akan keluar dengan dasar komitmen yang sama bahwa Yesus Kristus yang mereka imani adalah Tuhan yang berotoritas atas maut, alam semesta, bahkan sejarah manusia. Dengan demikian tanggung jawab untuk melaksanakan 'amanat agung' itu dapat terwujud. Para murid memikul tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan amanat agung ini. Tapi mereka tidak sendiri dalam pelaksanaannya, karena penyertaan Yesus terhadap mereka takkan berkesudahan.

Renungkan: Peran yang sekarang Kristen lakoni adalah peran para murid. Itu berarti tanggung jawab untuk mewujudkan amanat agung Yesus Kristus pun menjadi bagian kita.

Pengantar Kitab Yeremia 27-33

Pasal 27-29: Pasal-pasal ini merupakan bagian dari periode yang terangkum dalam pasal 21-29. Yehuda sudah memasuki masa- masa terakhir dalam kehidupannya sebagai sebuah bangsa. Nubuat Yeremia terbukti dengan datangnya serbuan dari Babel.

Dua pasal ini khususnya berbicara tentang nabi palsu dan ajarannya yang tak henti-hentinya membingungkan bangsa Yehuda yang sedang menghadapi situasi yang sangat genting karena kepungan Babel. Namun Yeremia tidak lelah-lelahnya memanggil Yehuda untuk menaati kehendak Allah dengan cara tunduk kepada Babel (27:1-22). Nubuatnya ditegaskan dengan menubuatkan kematian Hananya yang segera digenapi (28:1-17). Namun surat Yeremia kepada orang-orang Yehuda yang berada di pembuangan membuahkan tantangan yang baru bagi Yeremia.

Yeremia 30-33: Pasal 30-33 berisi salah satu nubuat yang paling penting dalam keseluruhan Perjanjian Lama. Yeremia menyampaikan nubuat-nubuat yang tercatat dalam pasal- pasal ini kepada bangsa Yehuda pada saat mereka dikepung oleh tentara Babel selama 18 bulan. Yeremia memaparkan penglihatan yang luar biasa tentang rencana Allah bagi umat pilihan-Nya di masa yang akan datang, setelah mereka mengalami pembuangan.

Yeremia memaparkan bagaimana Allah akan membawa Israel dan Yehuda pulang dan memulihkan mereka serta akan menghukum bangsa yang sudah menawan mereka.

Selain itu Yeremia juga menyampaikan wahyu Allah yang baru dan mengejutkan. Allah bermaksud menetapkan perjanjian yang baru dengan Israel. Perjanjian ini berbeda dengan perjanjian yang pernah Allah tetapkan di Gunung Sinai. Perjanjian baru ini akan mentransformasi bangsa Israel dari dalam diri mereka sehingga mereka akan dimampukan untuk menikmati seluruh berkat Allah. Namun demikian kunci bagi Kristen untuk memahami perjanjian baru ini adalah Yesus Kristus. Perjanjian baru ditetapkan dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA