Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 6072 ayat untuk Ia menegarkan hati (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Ayb 10:5) (jerusalem: tahun-tahunMu....) Allah menyelami hati sanubari manusia: karena itu Ia tidak perlu menyiksa Ayub untuk mengetahui ketidaksalahannya, Ayu 9:4; bdk Ayu 9:6-7; Allahpun tidak terkurung dalam waktu, sehingga Ia tidak perlu serta-merta membalas segala sesuatunya; Ia dapat berpanjang hati, Ayu 9:5; bdk Ayu 9:7.
(0.25) (Ayb 22:23) (bis: rendah hati)

Sebuah terjemahan kuno rendah hati; Ibrani: ditingkatkan.

(0.25) (Ul 30:6) (ende)

Penjunatan hati: lihat Ula 10:16.

(0.25) (Dan 4:30) (ende)

Ajat ini menjatakan keangkuhan hati Nebukadnezar.

(0.25) (Mzm 69:32) (jerusalem: rendah hati) Bdk Maz 149:4+.
(0.25) (Yer 17:10) (jerusalem: menyelidiki hati....) Bdk Yer 11:20+.
(0.25) (1Ptr 1:22) (jerusalem: dengan segenap hatimu) Var: dengan hati bersih.
(0.24) (Ams 11:6) (sh: Murah hati pangkal kaya (Rabu, 26 Juli 2000))
Murah hati pangkal kaya

Berdasarkan peribahasa "hemat pangkal kaya", orang akan melakukan tindakan ekonomis dan penghematan yang luar biasa untuk menjadi kaya. Namun peribahasa ini tidak berlaku bagi penulis Amsal, yang menegaskan bahwa pangkal kaya adalah murah hati bukannya hemat. Ini bukan teori tapi fakta yang terjadi dalam masyarakat (24).

Mengapa bisa demikian? Apa pun yang dilakukan orang semasa hidupnya pasti mendapatkan balasannya (31). Orang yang murah hati dapat disamakan dengan orang yang menabung di bank dengan bunga yang tinggi sehingga bila tiba waktunya ia akan mendapatkan keuntungan (17, 30). Dikatakan dengan bunga tinggi sebab akan ada balasan yang tak ternilai harganya (27). Berkat Tuhan akan dicurahkan atas anak-anak-Nya yang murah hati dengan cara usaha dagangnya menghasilkan laba yang berguna baginya (18) sehingga kelimpahan meliputinya (25, 26). Sementara itu orang yang tidak bermurah hati dengan alasan hemat akan mendatangkan malapetaka dan kutuk atas dirinya sendiri (17, 26).

Kristen yang akan melakukan tindakan murah hati harus memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip utama berikut ini. Pertama, kekayaan bukanlah segala-galanya baginya sehingga hidupnya akan berantakan jika tidak mempunyai kekayaan (28). Kedua, tindakan bermurah hati harus bersumber pada kerinduan untuk membagikan berkat yang sudah ia terima (25). Tindakan bermurah hati adalah bagian dari memeratakan penghasilan (25). Ketiga, bermurah hati harus didasari atas sikap kerinduan agar orang lain mengalami, mempunyai, dan merasakan apa yang ia sendiri sudah terima (26). Keempat, mengejar kebaikan merupakan motivasi yang mendorong orang bermurah hati (27). Tidak ada sama sekali motivasi memancing dalam bermurah hati secara kristen. Jadi jika hidupnya diberkati dan makin melimpah bukan karena umpannya tapi karena Allah berkenan kepada hidupnya (20).

Renungkan: Pikirkanlah untuk hari ini satu bentuk bermurah hati berdasarkan 4 prinsip di atas. Sebagai contoh: ada seorang atlet bulutangkis yang selalu membawa beberapa nasi bungkus di mobilnya jika bepergian. Tujuannya jika ada yang meminta-minta uang, ia akan memberinya nasi. Mungkinkah ini dapat kita masyarakatkan sebagai wujud kemurahan hati?

(0.23) (Mzm 36:2) (endetn)

Ajat ini gelap sekali.

(0.23) (Kis 28:21) (jerusalem: mereka berkata) Tanggapan pemuka-pemuka Yahudi ini sangat hati-hati.
(0.23) (Yoh 12:38) (ende: Supaja)

Bukannja bahwa Allah menghendaki atau menjebabkan mereka tetap tegar hati, melainkan Ia dari kekal sudah mengetahui bahwa mereka akan bersikap demikian, dan sebab itu Ia bernubuat tentangnja. Dan setelah bernubuat demikian nubuat itu kemudian harus mendjadi kenjataan.

(0.23) (Ams 3:27) (sh: Hikmat: kasih dan rendah hati (Jumat, 21 November 2003))
Hikmat: kasih dan rendah hati

Ternyata hikmat dikaitkan dengan dua karakter praktis yaitu kasih dan rendah hati. Dapat kita simpulkan bahwa kasih dan rendah hati adalah salah satu wujud nyata hikmat.

Seperti pedang bermata dua, kasih mempunyai dua sisi: pasif dan aktif. Kasih menolak untuk merugikan apalagi mencelakakan orang (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">29-30). Dalam hal inilah kasih memiliki makna pasif yaitu tidak berbuat jahat. Secara aktifnya, kasih mendorong kita melakukan sesuatu, yakni berbuat kebaikan kepada sesama (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">27-28). Tidak berbuat jahat memang bagian dari kasih, namun ini hanyalah bagian pasifnya. Berbuat kebaikan kepada orang yang membutuhkannya adalah bagian kasih yang aktif. Memiliki atau melakukan satu dari keduanya membuat kasih bukan saja tidak berimbang tetapi juga hilang. Rendah hati juga bermata dua: pasif dan aktif. Secara pasifnya, orang yang rendah hati menolak untuk meninggikan diri. Dengan kata lain, rendah hati merupakan lawan dari keangkuhan. Dari sisi aktifnya, rendah hati merupakan upaya terus menerus untuk hidup sesuai realitas. Rendah hati berarti bisa melihat realitas siapa kita dan menerima diri apa adanya serta hidup sesuai dengan fakta ini. Sebaliknya, orang yang angkuh tidak melihat realitas dengan tepat dan tidak bisa menerima diri apa adanya. Akibatnya, ia hidup berdasarkan diri yang tidak pernah ada; ia melandaskan siapa dirinya pada ilusi, bukan kenyataan. Imbalan untuk orang yang rendah hati adalah Tuhan mengasihaninya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">34). Orang yang rendah hati mungkin tidak dikenal dan mungkin tidak diakui; ia tidak dikasihani dan tidak dihormati siapa-siapa. Namun ingatlah, Tuhan mengasihaninya dan akan mewariskan kehormatan kepadanya (ayat Ia+menegarkan+hati&tab=notes" ver="">35). Ini yang terpenting!

Renungkan: Orang yang rendah hati adalah orang yang berani: ia berani untuk tidak diakui dan ia berani untuk mengakui.

(0.23) (Kel 20:17) (sh: Jauhi iri hati (Jumat, 23 September 2005))
Jauhi iri hati

Hal yang membuat terjadinya dosa pertama yang adalah iri hati. Hawa iri hati melihat Tuhan berdaulat atas dirinya. Ketika Iblis melalui ular menipu Hawa dengan mengatakan bahwa setelah makan buah ia akan menjadi sama seperti Allah, Hawa segera memakannya.

Dalam masyarakat majemuk yang memungkinkan orang-orang yang berbeda hidup berdekatan, iri hati bisa menjadi dosa besar. Perintah kesepuluh ini menekankan pen-tingnya menjaga hati dari motivasi salah. Menginginkan sesuatu tidaklah salah. Yang salah adalah menginginkan sesuatu yang bukan haknya. Dosa ini bisa berkait atau menyebabkan dosa-dosa lainnya seperti mencuri, membunuh, berzina, dll. Berbagai kejahatan keji sebenarnya bersumber dari sikap hati yang iri dan menginginkan hak orang lain. Dosa ini identik dengan tidak menghargai batas-batas diri dan orang lain.

Perintah kesepuluh ini menunjukkan bahwa Perjanjian Lama memberikan penekanan yang seimbang antara dosa perbuatan dan dosa pikiran/hati. Peristiwa saat Allah mengingatkan Kain akan perasaan marah dan cemburunya terhadap Habil memperlihatkan dosa sudah terjadi ketika masih direncanakan (Kej. 4:5-7). Perintah ini menegaskan bahwa kecenderungan dosa selalu dimulai dari pikiran dan hati yang tidak kudus. Oleh karena itu, menjaga pikiran dan hati dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan merupakan keharusan. Perintah ini juga menekankan pentingnya rasa puas dan syukur untuk anugerah Tuhan atas hidup ini sehingga tidak mudah iri hati melihat keadaan orang lain.

Iri hati muncul ketika seseorang tidak menyadari anugerah Tuhan sudah melimpah dalam hidupnya. Ia merasa Tuhan lebih memberkati orang lain daripada dirinya sendiri. Hal ini sama dengan tidak memercayai janji Tuhan bahwa Ia pasti memberikan sesuatu yang terbaik untuk hidupnya.

Renungkan: Memiliki Tuhan dalam hidup kita berarti kita memiliki segala-galanya. Dalam terang ini, tidak ada alasan apa pun untuk iri hati terhadap orang lain.

(0.22) (Bil 12:3) (full: MUSA ... LEMBUT HATINYA )

Nas : Bil 12:3

(versi Inggris NIV -- rendah hati). Acuan kepada Musa selaku orang yang paling lembut hati di muka bumi rupanya merupakan pernyataan sisipan yang ditambahkan Yosua setelah kematian Musa. Kerendahan hati Musa terletak dalam kepercayaan-Nya kepada Allah selaku Tuhan, sehingga ia bebas dari sifat mementingkan diri dan ambisi yang fasik. Ketika ditantang atau diancam, Musa bersandar kepada Allah dan mempercayai bahwa Ia akan menolong dan melindungi dirinya. Alkitab memastikan bahwa Allah senang membantu orang yang rendah hati (Mazm 22:27; 25:9; 147:6; 149:4; Mat 5:5; 1Pet 5:6). Yesus, seorang nabi seperti Musa (Kis 7:37), juga lembut dan rendah hati (Mat 11:29), dan Ia juga mempercayakan diri kepada Allah ketika dianiaya (1Pet 2:23).

(0.22) (Ul 2:30) (full: ALLAHMU, MEMBUAT DIA KERAS KEPALA. )

Nas : Ul 2:30

Allah tidak akan mengeraskan hati seseorang dengan sewenang-wenang (Ibr 3:7-13). Ia mengeraskan hati Sihon karena di dalam hatinya Sihon sudah menentang Israel dan Allah Israel (lih. Kel 7:3).

(0.22) (Rm 9:18) (ende)

Ketegaran Farao digunakan Paulus sebagai tjontoh ketegaran hati kaum Jahudi. Tetapi baik mengenai Farao, maupun kaum Jahudi harus kita perhatikan, bahwa Paulus tidak mengatakan apa-apa tentang nasib terachir mereka, seolah-olah mereka akan bertekun dalam ketegaran hati sampai pada adjalnja. Bahkan mengenai kaum Israel ia jakin, bahwa mereka sebagai keseluruhan akan bertobat. Hal itu akan dinjatakannja dalam bab 11 (Rom 11).

(0.22) (Kej 8:22) (jerusalem: Selama bumi masih ada....) Hukum-hukum alam ditetapkan untuk selama-lamanya. Allah mengetahui bahwa hati manusia juga tetap jahat, namun Ia menyelamatkan dunia ciptaanNya, bagaimanapun juga sikap hati manusia Allah menuntun dunia kepada tujuan yang sesuai dengan rencanaNya.
(0.21) (Yer 4:4) (ende)

Sunat jang lahir belaka tidak berarti apa2. Hati harus djudjur dan benar terhadap Allah, dan ketegaran hati harus dihapus (bersunat hati).

(0.21) (1Sam 14:7) (endetn: sekehendak hati tuanku)

"Hatiku seperti .....", diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "didalam hati tuanku tjenderung kepada tuan"; "dengan tuan didalam hati tuan".



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA