(0.20) | (Why 19:21) |
(full: SEMUA ORANG LAIN DIBUNUH.
) Nas : Wahy 19:21 Allah membinasakan orang-orang fasik di seluruh muka bumi (lih. Yer 25:29-33). Karena itu, tidak ada orang yang tidak selamat atau tidak benar akan masuk kerajaan seribu tahun Allah (Wahy 20:4). Selama masa kesengsaraan itu, Injil telah diberitakan dengan memadai oleh para malaikat dari angkasa kepada setiap orang yang hidup di atas bumi. Orang-orang yang menolak kebenaran ditimpa "kesesatan ... yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan" (2Tes 2:11-12). Perhatikanlah bahwa orang-orang yang tidak benar "tidak akan mewarisi kerajaan Allah" (1Kor 6:9-11; bd. Gal 5:19-21). Mereka akan dipisahkan dari orang-orang benar setelah Kristus datang kembali dalam kemuliaan dan akan diserahkan kepada hukuman yang kekal (Mat 25:31-46). |
(0.20) | (Mzm 9:1) | (jerusalem: Allah, Pelindung orang-orang saleh) Mula-mula Maz 9 dan Maz 10 hanya satu nyanyian saja (dan begitu tetap halnya dalam terjemahan Yunani dan Latin dan beberapa naskah Ibrani). Kesatuan aseli itu terasa juga dalam kenyataan bahwa Maz 9:1-10:18 tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Ams 31:10+, sehingga tiap-tiap ayat mulai dengan huruf abjad yang berikut. Hanya huruf Daled, He, Mem, Samekh dan Tsade tidak ada, hal mana memperlihatkan berapa rusaknya naskah Ibrani. Jalan pikiran dalam mazmur itu tidak berturut-turut tetapi pikiran yang berbeda-beda dideretkan saja. Pencipta mazmur ini adalah juru bicara "orang yang rendah hati", "kaum miskin", bdk Zef 2:3+, yaitu umat Allah yang tertindas dan dianiaya. Dalam sebuah kidung, Maz 9, digambarkan dan dalam sebuah doa, Maz 10 diminta penghakiman Allah yang kiranya menimpa kaum fasik, para penindas umat Allah, baik kaum kafir maupun orang sebangsa. Memang Allah, Raja dunia semesta, Maz 9:8-9; 10:16, tidak membiarkan satupun kejahatan lolos dari hukuman dan membela orang tertindas, kaum miskin. |
(0.20) | (Dan 9:27) | (jerusalem: membuat perjanjian itu menjadi berat) Harafiah: meneguhkan (memberatkan) perjanjian. Keterangan ini mungkin dapat dimengerti pada latar belakang Dan 11:30-32. Kalau demikian maka "perjanjian" itu ialah persepakatan orang fasik untuk menggabungkan diri dengan penganiayaan sehingga mereka melangkahi perjanjian suci. Bdk 1Ma 1:21,43,52; 2Ma 4:10 dst. Terjemahan Indonesia ini mengertinya sbb: penganiayaan membuat kesetiaan pada perjanjian suci menjadi berat |
(0.20) | (Hab 1:12) | (jerusalem) Keluhan kedua ini melanjutkan yang pertama, Hab 1:2-4: Oleh karena kejayaan orang Kasdim akhirnya disebabkan Tuhan sendiri, Hab 1:5-6, maka Tuhanlah yang perlu diminta keteranganNya. Bagaimana mungkin Dia yang adil dan kudus, penegak tata hukum, memperlakukan bangsa-bangsa lain dan umat terpilih dengan cara demikian, Hab 1:14? Adakah Tuhan membiarkan orang fasik menindas orang benar, Hab 1:13; bdk Hab 1:14 dan Hab 11:15-17? |
(0.20) | (Ayb 40:1) |
(sh: Berdiam sejenak (Minggu, 18 Agustus 2002)) Berdiam sejenakKita teringat lagi perkataan Yahweh dalam 38:1 yang menyatakan bahwa Ia akan menanyai Ayub. Allah menuduh bahwa Ayub telah mengaburkan desain-Nya melalui ketidaktahuan Ayub. Situasinya sekarang berubah: Yahweh telah memberikan Ayub hak yang unik untuk belajar dari-Nya secara langsung tentang karya-Nya yang begitu luas cakupannya. Tibalah waktunya bagi Yahweh untuk menanyakan pertanyaan itu lagi. Ia menyatakan-Nya dengan bahasa hukum, seperti istilah yang digunakan Ayub dalam 31:35, "surat tuduhan", suatu istilah hukum. Ayub telah berbantah dengan Allah dan telah membuat tuduhan hukum terhadap-Nya (istilah berbantah dalam ayat 35 seharusnya diterjemahkan dengan lebih keras: menegur, mengoreksi). Ayub sekarang harus berespons kepada Allah setelah ia mendapatkan pengetahuan yang baru ini. Ayub memang menjawab (ayat 36-38), tetapi jawabannya tidak memuaskan. Ia tidak dapat menyangkali kebenaran yang telah diungkapkan Allah. Ayub tertegun di hadapan kehadiran Allah yang begitu blakblakan, sehingga ia harus mengakui kerendahannya secara tulus. Namun, ia tidak pernah meragukan kuasa Allah. Ayub hanya meragukan keadilan Allah. Sekarang pun Ayub tetap merasa tidak bersalah atau menjadi fasik seperti yang dituduhkan teman-temannya. Ayub juga tidak menarik kasusnya. Ia hanya mengatakan bahwa ia tidak tahu bagaimana harus menjawab Allah dan ia dengan demikian akan terus berdiam diri. Renungkan: Mengakui ketidaktahuan kita dan sejenak berdiam diri di hadapan penderitaan akan lebih baik daripada merasa tahu dan terburu-buru menegur Allah. |
(0.20) | (Mzm 73:21) |
(sh: Bersama Tuhan dalam pergumulan. (Sabtu, 08 Agustus 1998)) Bersama Tuhan dalam pergumulan.Pergumulan iman adalah sesuatu yang serius. Asaf mengalami masa krisis, bahkan hampir kehilangan jati dirinya. Kesan dan kesimpulan salah tentang fakta hidup orang fasik membuatnya pahit hati (ayat 21). Untunglah ia tidak berlarut-larut dalam kepahitan dan kemunduran iman. Sebaliknya menyadari adanya reaksi yang tidak beres itu membuat ia berpaling. Bukan dari Tuhan, tetapi kepada Tuhan untuk mendapatkan kekuatan baru dari kemuliaan-Nya. Kini pergumulan hidup dengan segala kesulitannya tidak lagi fokus perhatiannya, tetapi Allah menjadi gunung batu kekuatannya. Iman yang dewasa. Di dalam Tuhan, Asaf bukan saja beroleh kehangatan pelukan Tuhan, tetapi juga pengenalannya akan Tuhan menjadi makin jelas dan dewasa. "Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya" (ayat 26). Iman yang dewasa, iman yang telah dimurnikan, adalah iman yang tidak lagi dikaitkan pada kondisi lahiriah dan berkat-berkat material. Iman itu bersandar penuh pada Allah saja dan menjadikan seluruh hidup baik yang sedang dilalui kini maupun tujuan kekal kelak sepenuhnya dari Tuhan, oleh Tuhan, untuk Tuhan saja. Doa: Dalam kepahitan dan kekecewaan, Engkaulah perlindunganku. |
(0.20) | (Mzm 82:1) |
(sh: Allah menghakimi allah. (Senin, 17 Agustus 1998)) Allah menghakimi allah.Para pemimpin bangsa-bangsa digambarkan mazmur ini seolah para allah. Istilah yang dipakai menunjukkan betapa besar kuasa dan pengaruh mereka atas kehidupan bangsa dan negara di dunia ini. Mereka seolah para wakil Allah. Di dunia dalam kedudukan dan wewenang mereka memimpin dan memerintah, mereka bersidang. Membuat hukum, menyusun polesi dan rencana, menjalankan peradilan, dlsb. tetapi di dalam penglihatan rohani pemazmur, kini mereka justru disidang oleh Allah. Penyalahgunaan kuasa, pembengkokan hukum, penindasan dan berbagai kejahatan para penguasa, dibongkar Tuhan! HUT RI ke-53. Hari ini kita bangsa Indonesia merayakan HUT proklamasi kemerdekaan Indonesia ke-53. Suatu hari yang amat bersejarah dalam kehidupan bangsa kita setelah melewati masa keterbelakangan dan penjajahan oleh bangsa asing, beberapa abad lamanya. Kemerdekaan memberikan harapan baru bagi bangsa-bangsa yang pernah tertindas. Namun apa artinya kemerdekaan itu bila sesudah luput dari kebengisan penjajah rakyat kecil jatuh ke bawah kejahatan bangsa sendiri? "Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskahlah mereka dari tangan orang fasik (ayat 4)" pesan Tuhan kepada para pemimpin! Doa: Bangunlah ya Allah, hakimilah negara kami, sebab Engkau-lah yang memiliki segala bangsa. |
(0.20) | (Mzm 119:49) |
(sh: Firman yang menghibur (Senin, 23 Agustus 1999)) Firman yang menghiburPernyataan pemazmur dalam perikop ini menyajikan tiga hal untuk direnungkan. Pertama, pemazmur mengungkapkan sikap hidupnya yang mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya sumber penghiburan dan pengharapan dalam kesengsaraan. Kedua, pemazmur mengingatkan orang-orang fasik yang melakukan penyimpangan terhadap Taurat Tuhan. Ketiga, pemazmur menjalin persekutuan yang baik dengan orang-orang yang takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya. Firman yang menyuarakan janji Tuhan adalah firman yang menghibur, meneguhkan dan menyelamatkan orang beriman sehingga mampu bertahan dalam penderitaan. Bagianku ialah Tuhan. Kehidupan pemazmur yang dipenuhi dengan syukur dan bakti kepada Tuhan, sungguh menyadari bahwa yang terutama dan terpenting dalam hidupnya adalah Tuhan. Oleh karena itu tak ada janji yang lebih indah selain berpegang pada firman-Nya. Ia senantiasa memperhatikan jalan-jalan hidupnya, apakah sesuai dengan peringatan-peringatan-Nya. Seorang yang hidup sepenuhnya bagi Tuhan tak pernah berlambat-lambat meninggalkan dosa, dan bersegera melangkahkan kaki menuju jalan-jalan-Nya. Renungkan: Dalam hidup Anda, siapa atau apa yang menjadi terutama dan terpenting? |
(0.20) | (Mzm 119:97) |
(sh: Firman Tuhan memberi hikmat (Kamis, 26 Agustus 1999)) Firman Tuhan memberi hikmatTak ada hikmat yang lebih tinggi daripada hikmat Allah. Seorang yang ingin memiliki hikmat-Nya, harus hidup seturut firman-Nya. Pemazmur meyakini bahwa ia menjadi lebih berakal budi, lebih mengerti, dan lebih bijaksana, karena kuasa hikmat firman-Nya. Hikmat tidak tergantung pada pendidikan, usia, kedudukan, dlsb., tetapi pada firman Tuhan. Firman yang menghidupkan. Dalam keadaan sangat tertindas, permohonan pemazmur kepada Tuhan menyatakan suatu pemahaman bahwa ketergantungan hidupnya hanya kepada Tuhan. Ia tidak berharap kepada yang lain, tetapi kepada Tuhan yang sanggup menghidupkannya sesuai dengan firman-Nya. Itulah sebabnya lahir puji-pujian di sela-sela pergumulannya mempertaruhkan nyawa karena orang-orang fasik yang telah memasang jerat terhadapnya. Firman Tuhan menjadi milik pusakanya untuk selama-lamanya. Kehidupan seorang yang sangat bergantung pada firman-Nya akan nyata dalam sikap imannya; ketika ia mengalami penderitaan dan penindasan, Tuhan semata yang menjadi pusat kehidupannya. Doa: Ya Tuhan, frman-Mu yang memberi hikmat dan yang menghidupkan, kiranya mewujudnyatakan iman pengharapanku kepada-Mu dalam segala situasi. |
(0.20) | (Ams 9:1) |
(sh: Undangan hikmat (Selasa, 3 Agustus 1999)) Undangan hikmatHikmat berseru-seru mengundang orang-orang yang mau mencarinya agar mendapatkannya. Undangan ini ditujukan bagi orang yang tak berpengalaman dan orang yang bijak, yang mau mendengar nasihatnya, sehingga hidup lebih bijak dan berhikmat. Ditegaskan, bahwa hikmat tidak dihiraukan oleh para pencemooh atau orang fasik, bahkan dikecam. Mereka menganggap diri paling benar sehingga tidak perlu meresponi undangan hikmat. Hikmat hanya akan dirasakan oleh orang yang mau meresponi undangannya. Undangan hikmat juga berlaku bagi kita yang rindu hidup benar di hadapan Tuhan. Undangan kebodohan. Orang yang mengabaikan undangan hikmat akan diundang oleh para pencemooh, orang bebal, orang yang tidak berhikmat. Dengan tawaran dan bujukan yang manis, mereka berusaha menarik perhatian orang yang tak berpengalaman dan tak berakal budi. Orang yang berhikmat tak akan tergiur dan tergoda dengan undangan kebodohan yang nampak lebih hikmat, karena tahu akibatnya. Sebaliknya orang-orang yang tak berhikmat akan menerima undangan yang tampaknya menarik padahal menuju maut. Ada dua undangan yang ditawarkan: undangan hikmat dan kebodohan; manakah yang akan Anda responi? Respons Anda akan menentukan sikap dan langkah hidup sepanjang masa. |
(0.20) | (Pkh 8:2) |
(sh: Taat pada penguasa. (Selasa, 16 Juni 1998)) Taat pada penguasa.Kepatuhan warga negara terutama yang Kristen kepada penguasa dan pemerintahan selalu dilandasi oleh motif teologis. "Demi sumpahmu (atau komitmen imanmu) kepada Allah", itulah motif teologis yang harus melahirkan setiap sikap taat kita kepada penguasa. Justru karena motif itulah maka ketaatan kita bukan ketaatan mekanis seperti robot, tetapi ketaatan demi menaati yang lebih tinggi dan lebih berkuasa yaitu Allah dalam segala kebenaran-Nya. Jadi ketaatan Kristen adalah ketaatan kritis dan kreatif. Keajaiban jalan-jalan Allah. Kesimpulan orang beriman terhadap kenyataan yang terjadi di sekitarnya tidak mungkin bersifat pesimis atau apatis. Bila iman kita lemah, menyaksikan bahwa orang fasik bisa lebih beruntung orang benar bisa mengalami kemalangan, bisa menimbulkan apatisme tadi (ayat 14,15). Namun pengkhotbah mengingatkan bahwa pada akhirnya kelak, dalam pengadilan kekal Tuhan, kebenaran pasti ditegakkan (ayat 12-13). Daripada menyimpulkan salah begitu, lebih baik rendah hati mengakui bahwa akal budi kita terlalu sempit untuk melihat bagaimana keluasan hikmat Allah mengatur masalah-masalah pelik tersebut. Renungkan: Hikmat sejati memungkinkan orang menyadari keterbatasannya untuk menyelami kedalaman hikmat Allah yang nyata di dalam Yesus Kristus. Doa: Tolongku selalu mengandalkan kuasa dan hikmatMu, Tuhan. |
(0.20) | (Pkh 9:1) |
(sh: Semua akhirnya sama saja. (Rabu, 17 Juni 1998)) Semua akhirnya sama saja.Semua orang tanpa melihat keadaan, sikap atau perbuatannya akhirnya sama saja. Baik atau jahat, kasih atau benci, benar atau fasik, tahir atau najis, beribadah atau pun tidak, nasib semua orang sama saja. Apanya yang sama? Akhirnya hidup setiap orang ada di tangan Allah (ayat 1) dan semua manusia pada akhirnya harus mati (ayat 3). Melihat kenyataan ini pengkhotbah agaknya bukan sedang mensyukuri pemerintahan Allah, tetapi pasrah semata. Seolah yang bagi manusia penting, sama sekali tak penting di mata Allah. Kelamnya kematian. Kematian adalah kebalikan dari hidup. Dalam alam maut tidak lagi ada apa pun yang dalam hidup ini orang alami. Itu sebabnya pengkhotbah memusatkan perhatian pada bagaimana mengisi hidup agar berarti dan meriah. Itu berarti menikmati hidup, pesta, hubungan suami-isteri, kerja, pengetahuan dengan sepenuhnya dan sebaik mungkin (ayat 7-12). Di bagian penutup diakuinya bahwa hikmat jauh lebih berguna daripada kuasa yang besar (ayat 13-18) Renungkan: Untuk dapat mengisi hidup dengan berarti orang perlu kesanggupan (tanganmu), kesempatan (dijumpai tanganmu) dan kekuatan (sekuat tenaga) (ayat 10). Doa: Bila Anda merasa kurang hikmat, mintalah agar Yesus Hikmat Allah menerangi kapasitas pertimbangan Anda. |
(0.20) | (Yes 30:27) |
(sh: Murka Allah! (Kamis, 26 November 1998)) Murka Allah!Tidak selamanya Allah berdiam diri dan membiarkan umat-Nya ditindas oleh bangsa yang tidak mengenal-Nya. Allah sendiri akan bangkit membela umat-Nya. Asyur ditimpa murka yang keluar dari keadilan dan kesucian Allah (ayat 27-28). Ketika Allah menghukum Asyur, bangsa fasik yang menindas umat-Nya dan berkeras berontak melawan-Nya, ketika itu pula bangsa Israel menyanyikan pujian karena anugerah pembebasan dari Allah. Dua segi sifat Allah adalah menghukum sekaligus membebaskan. Bila keduanya dihayati benar dan ditempatkan pada porsi penghayatan sungguh maka selalu bersikap hormat, takut, taat, bergantung penuh kepada-Nya menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita. Nyanyian umat. Firman Tuhan menyatakan bahwa kita memiliki Allah yang sekaligus jauh dan dekat. Di satu pihak, Dia tak terhampiri karena kemuliaan-Nya, di pihak lain, Allah yang sama itu datang melawat umat-Nya, hadir dan diam bersama, menyertai umat-Nya. Tidak ada lagi lintasan pertanyaan: "Di manakah Allah?"; karena Allah ada di tengah-tengah kita, memperhatikan kita dan membebaskan kita. Bibir kelu kaku, yang tadinya tidak mampu berucap, kini mampu bernyanyi: "Terpujilah Allah, sebab kasih setia-Nya untuk selama-lamanya!" |
(0.20) | (Yes 66:1) |
(sh: Kemunafikan (Jumat, 7 Mei 1999)) KemunafikanDalam rangka penggenapan janji-Nya, Allah memastikan bahwa hanya orang yang saleh dan tulus mengasihi-Nya yang berbahagia. Sebaliknya, dalam kepastian itu Allah selalu memberi peringatan kepada orang fasik. Allah tahu pasti keadaan orang-orang jahat yang tidak tulus dan tidak patuh kepada-Nya. Khusus kepada para penganut paham sinkretisme (menyembah Allah, tetapi juga menyembah berhala), Allah akan memperlakukan mereka dengan tegas dan bahkan segala sesuatu yang ditakuti mereka menjadi bagian mereka. Allah tidak suka kemunafikan. Milikilah sikap yang tulus kepada Allah dalam segala aspek kehidupan. Ketulusan hati. Firman Tuhan jelas mengatakan bagaimana seharusnya sikap ibadah umat kepada Tuhan; mulai dari cara bagaimana manusia memberikan persembahan (korban bakaran, korban sajian dan korban kemenyan) sampai kepada sikap hati manusia kepada Allah. Namun sering kalimat lebih suka memilih jalannya sendiri dan tidak mau mendengarkan firman-Nya. Akibatnya, semua persembahan tersebut hampa dan sia-sia, bahkan dibenci Allah. Allah pasti akan menghukum mereka yang tidak tulus. Renungkan: Allah murka kepada orang yang rajin beribadah; tetapi sikap dan tindakan hidupnya menyelewengkan kebenaran firman-Nya. |
(0.18) | (Mzm 35:1) |
(full: BERPERANGLAH MELAWAN ORANG YANG BERPERANG MELAWAN AKU.
) Nas : Mazm 35:1-38 Mazmur ini disebut mazmur kutukan yang artinya pemazmur berdoa agar Allah mendatangkan hukuman atas musuh-musuh umat-Nya dan menggulingkan orang fasik (lih. pasal Mazm 35:1-28; 69:1-37; 109:1-31; 137:1-9; dan Neh 6:14; 13:29; Yer 15:15; 17:18; Gal 5:12; 2Tim 4:14; Wahy 6:10). Walaupun orang percaya diperintahkan untuk mengampuni musuh-musuh mereka (Luk 23:34) dan mendoakan keselamatan mereka (Mat 5:39,44), akan tiba saatnya bila kita harus berdoa agar kejahatan dihentikan dan keadilan diberlakukan bagi mereka yang tidak bersalah. Kita harus amat memperhatikan korban-korban kekerasan, penindasan, dan kejahatan. Selanjutnya dapat dikatakan mengenai mazmur kutukan ini:
|
(0.17) | (2Raj 17:7) |
(full: TELAH BERDOSA KEPADA TUHAN.
) Nas : 2Raj 17:7 Dalam ayat 2Raj 17:7-41 Roh Kudus memberikan alasan teologis dan moral mengapa Allah menimbulkan keruntuhan umat perjanjian-Nya yang tertebus dan menyingkirkan mereka dari hadapan-Nya (ayat 2Raj 17:18).
|
(0.17) | (Ayb 22:21) |
(full: ENGKAU MEMPEROLEH KEUNTUNGAN.
) Nas : Ayub 22:21-30 Elifas menghimbau Ayub dengan doktrin pertobatan yang tradisional namun terlalu sederhana: jikalau Ayub bersedia kembali kepada Allah, menerima instruksi dari firman-Nya, merendahkan diri dan menghapus dosa dari hidupnya, dan meninggalkan ketergantungannya pada hal-hal dunia serta bersukacita di dalam Yang Mahakuasa, maka dengan sendirinya Allah akan membebaskannya dari semua kesulitan, doa-doanya akan didengar, dan keberhasilan akan mengikuti semua usahanya. Akan tetapi, Elifas bersalah dalam tiga hal.
|
(0.17) | (Yes 11:10) |
(full: PADA WAKTU ITU.
) Nas : Yes 11:10-16 Hari-hari terakhir dari kerajaan Mesias akan didahului oleh berkumpulnya kembali orang Yahudi yang menerima Yesus Kristus sebagai Mesias. Pemulihan Israel dan Yehuda ini akan mencakup:
|
(0.17) | (Mat 5:10) |
(full: ORANG YANG DIANIAYA OLEH SEBAB KEBENARAN.
) Nas : Mat 5:10 Penganiayaan akan menimpa semua orang yang berusaha untuk hidup sesuai dengan Firman Allah demi kebenaran.
|
(0.17) | (Mat 13:3) |
(full: PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN TENTANG KERAJAAN ALLAH.
) Nas : Mat 13:3 Dalam pasal Mat 13:1-58 terdapat perumpamaan-perumpamaan mengenai Kerajaan Sorga, yang mengisahkan akibat pemberitaan Injil dan kondisi rohani yang akan ada di bumi ini di kalangan anggota Kerajaan Sorga yang kelihatan (yaitu gereja-gereja) hingga akhir zaman.
|