Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 241 - 260 dari 998 ayat untuk Yerusalem (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30) (Rat 1:1) (full: )

Penulis : Yeremia

Tema : Kesusahan yang Sekarang dan Harapan Masa Depan

Tanggal Penulisan: 586 - 585 SM

Latar Belakang

Judul kitab ini diambil dari judul tambahannya dalam naskah PL terjemahan Yunani dan Latin -- "Ratapan Yeremia." PL Ibrani memasukkan kitab ini sebagai salah satu di antara lima kitab gulungan (bersama Rut, Ester, Pengkhotbah dan Kidung Agung) dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu bagian _Hagiographa_ ("Tulisan-tulisan Kudus"); masing-masing dari kelima kitab ini secara tradisional dibacakan pada saat tertentu dalam tahun liturgi Yahudi. Ratapan ini ditetapkan untuk dibaca pada hari kesembilan dari bulan Ab (sekitar pertengahan Juli), bilamana orang Yahudi memperingati penghancuran kota Yerusalem. Versi Septuaginta menempatkan Ratapan langsung setelah kitab Yeremia, tempatnya dalam kebanyakan Alkitab masa kini.

Sudah lama para pakar Yahudi dan Kristen menyetujui bahwa Yeremia adalah penulis kitab ini. Di antara berbagai bukti yang mendukung kesimpulan ini terdapat yang berikut:

  1. (1) Dari 2Taw 35:25 kita mengetahui bahwa Yeremia biasa menggubah syair ratapan; apalagi, kitab nubuat Yeremia sering kali menyebut bagaimana ia meratapi kebinasaan Yerusalem yang akan datang. (lih. Yer 7:29; Yer 8:21; Yer 9:1,10,20).
  2. (2) Gambaran yang hidup dalam kitab Ratapan tentang peristiwa malapetaka itu memberikan kesan bahwa ini dikisahkan oleh seorang saksi mata; Yeremia adalah satu-satunya penulis kitab PL yang diketahui telah menyaksikan langsung musibah Yerusalem pada tahun 586 SM.
  3. (3) Terdapat beberapa persamaan tema dan gaya bahasa di antara kitab Yeremia dengan kitab ini. Misalnya, kedua kitab ini menghubungkan penderitaan Yehuda dan kebinasaan Yerusalem karena dosa dan pemberontakan yang terus-menerus terhadap Allah. Dalam kedua kitab ini Yeremia menyebut umat Allah sebagai "anak dara" -Nya (Yer 14:17; Yer 18:13; Rat 1:15; Rat 2:13). Fakta-fakta ini, bersama dengan kesamaan di antara kedua kitab ini dalam gaya penulisan syairnya, menunjuk kepada penulis yang sama.

Ketandusan Yerusalem digambarkan demikian jelas dan hidup dalam Ratapan sehingga menunjukkan bahwa peristiwa itu baru saja dialami penulisnya. Yeremia sendiri berusia 50-an ketika kota itu jatuh; dia mengalami sepenuhnya traumanya dan dipaksa ke Mesir pada tahun 585 SM (lih Yer 41:1--44:30), di mana dia wafat (mungkin sebagai orang syahid) dalam dasawarsa kemudian. Jadi, kitab ini mungkin sekali ditulis segera setelah pembinasaan Yerusalem (586-585 SM).

Tujuan

Yeremia menulis serangkaian lima ratapan untuk mengungkapkan kesedihan yang sangat dan penderitaan emosionalnya atas kerusakan Yerusalem yang tragis, termasuk

  1. (1) keruntuhan yang memalukan dari kerajaan dan keturunan Daud,
  2. (2) pembinasaan sama sekali dari tembok-tembok kota, Bait Suci, istana raja dan kota pada umumnya, dan
  3. (3) pembuangan yang menyedihkan ke Babel dari kebanyakan orang yang tidak dibunuh. "Yeremia duduk sambil menangis dan meratap dengan ratapan ini

atas Yerusalem," bunyi sebuah super skripsi pada kitab ini dalam versi Septuaginta dan Vulgata Latin. Dalam kitab ini, kesedihan sang nabi menyembur keluar bagaikan kesedihan seorang peratap pada saat penguburan kerabat dekat yang mati secara tragis. Semua ratapan ini mengakui bahwa tragedi tersebut merupakan hukuman Allah atas Yehuda karena pemberontakan berabad-abad para pemimpin dan penduduknya terhadap Dia; kini hari perhitungan telah tiba dan hari itu amat dahsyat. Dalam Ratapan, Yeremia bukan hanya mengakui bahwa Allah benar dan adil dalam segala jalan-Nya, tetapi juga bahwa Dia itu murah hati dan berbelas kasihan kepada mereka yang berharap kepada-Nya (Rat 3:22-23,32). Jadi, Kitab Ratapan memungkinkan umat itu memiliki pengharapan di tengah-tengah keputusasaan mereka dan memandang lebih jauh dari hukuman pada saat itu, kepada saat Allah akan memulihkan umat-Nya kelak.

Survai

Kitab ini merupakan serangkaian lima ratapan, tiap ratapan itu dalam sendirinya lengkap. Ratapan pertama (pasal 1; Rat 1:1-22) menggambarkan kerusakan Yerusalem dan ratapan sang nabi atas kota itu ketika ia berseru kepada Allah dalam penderitaan jiwanya; kadang-kadang ratapannya melambangkan ratapan Yerusalem (Rat 1:12-22). Dalam ratapan kedua (pasal 2; Rat 2:1-22), Yeremia melukiskan penyebab kerusakan ini sebagai murka Allah atas umat pemberontak yang menolak untuk bertobat. Musuh Yehuda menjadi sarana penghukuman Allah. Syair berikutnya (pasal 3; Rat 3:1-66) mendesak bangsa itu untuk ingat kembali bahwa Allah sungguh-sungguh pemurah dan setia, dan bahwa Dia itu baik kepada mereka yang mengandalkan diri-Nya. Yang keempat (pasal 4; Rat 4:1-22) mengulang kembali tema ketiga syair sebelumnya. Di dalam syair yang terakhir (pasal 5; Rat 5:1-22), setelah pengakuan dosa dan kebutuhan Yehuda untuk pengampunan, Yeremia berdoa kepada Allah untuk mengembalikan umat itu kepada perkenan-Nya lagi.

Kelima ratapan di dalam kitab ini, yang sama dengan jumlah pasalnya, masing-masing terdiri atas 22 ayat (kecuali pasal 3; Rat 3:1-66 yang memiliki 22 kali 3, yaitu 66 ayat); nomor 22 adalah jumlah huruf dalam abjad bahasa Ibrani. Empat syair pertama merupakan akrostik abjad, yaitu setiap ayat (atau dalam pasal 3; Rat 3:1-66 setiap perangkat dari tiga ayat) dimulai dengan huruf Ibrani yang berbeda dari _Alef_ hingga _Taw_. Susunan menurut abjad ini, di samping mempermudah penghafalan, juga melaksanakan mencapai dua hal.

  1. (1) Susunan ini menyampaikan gagasan bahwa ratapan-ratapan ini lengkap, meliputi segala sesuatu dari A hingga Z (Ibr- _Alef_ hingga _Taw_).
  2. (2) Dengan menyusun semua ratapan sedemikian, sang nabi dibatasi untuk terus-menerus meratap dan menangis; semua ratapan ada akhirnya, sebagaimana halnya suatu saat pembuangan akan berakhir dan Yerusalem akan dibangun kembali.

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai kitab Ratapan.

  1. (1) Sekalipun di dalam Mazmur dan kitab para nabi ada ratapan pribadi dan ratapan umum, hanya kitab ini di Alkitab yang semata-mata terdiri atas syair-syair duka.
  2. (2) Susunan kesusastraan kitab ini sama sekali syair; dengan empat dari kelima syair itu bersifat akrostik (lihat alinea terakhir bagian "Survai"). Sesuai dengan susunan syair kitab ini, syair kelima juga terdiri atas 22 ayat.
  3. (3) Sedangkan 2Raj 25:1-30 dan Yer 52:1-34 melukiskan peristiwa sejarah pembinasaan Yerusalem, hanya kitab ini yang dengan hidup menggambarkan emosi dan perasaan orang-orang yang benar-benar mengalami musibah tersebut.
  4. (4) Pada inti kitab ini terdapat salah satu pernyataan paling kuat tentang kesetiaan dan keselamatan dari Allah di dalam Alkitab (Rat 3:21-26). Walaupun kitab Ratapan dimulai dengan sebuah ratapan (Rat 1:1-2), secara tepat kitab itu berakhir dengan nada pertobatan dan harapan untuk pemulihan (Rat 5:16-22).
  5. (5) Tidak ada kutipan dari kitab ini dalam PB selain beberapa ibarat (bd. Rat 1:15 dengan Wahy 14:19; Rat 2:1 dengan Mat 5:35; Rat 3:30 dengan Mat 5:39; Rat 3:45 dengan 1Kor 4:13).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sekalipun Ratapan tidak dikutip sama sekali dalam PB, kitab ini memiliki relevansi langsung bagi mereka yang percaya pada Kristus. Seperti halnya Rom 1:18--3:20, kelima pasal ini meminta orang percaya untuk merenungkan kehebatan dosa dan kepastian hukuman ilahi. Pada saat yang sama, kitab itu mengingatkan bahwa oleh karena belas kasihan dan kemurahan Tuhan, keselamatan tersedia bagi orang-orang yang bertobat dari dosa mereka dan berbalik kepada-Nya. Selanjutnya, air mata sang nabi mengingatkan kita tentang air mata Yesus Kristus, yang menangisi dosa-dosa Yerusalem karena mengetahui kebinasaannya yang akan datang oleh tentara Romawi (Mat 23:37-38; Luk 13:34-35; Luk 19:41-44).

(0.30) (Yeh 12:3) (full: SEDIAKANLAH BAGIMU BARANG-BARANG SEORANG BUANGAN. )

Nas : Yeh 12:3-7

Yehezkiel harus memainkan peranan seorang tawanan yang dibawa ke tempat lain sambil meninggalkan segala sesuatu terkecuali yang sangat diperlukan untuk perjalanan. Tindakan ini menggambarkan bahwa akan ada gelombang orang buangan berikutnya dari Yerusalem yang akan diangkut ke Babel; hal ini juga mencegah para tawanan untuk menaruh harapan yang tidak realistis bahwa mereka sebentar lagi akan kembali ke Yerusalem.

(0.30) (Ob 1:10) (full: DILENYAPKAN UNTUK SELAMA-LAMANYA. )

Nas : Ob 1:10

Obaja menubuatkan bahwa orang Edom akan dibinasakan sama sekali karena kekerasan dan kekejaman mereka (bd. ayat Ob 1:16,18), sedangkan Yehuda akan dipulihkan dan kerajaan Allah akan menang (ayat Ob 1:17,19,21). Pada tahun 582 SM, empat tahun setelah Yerusalem dihancurkan, orang Edom nyaris punah oleh serbuan pasukan Babel dan dipaksa hidup di bagian selatan Yehuda. Pada tahun 70 M setelah Yerusalem dibinasakan Roma, mereka tidak disebut-sebut lagi.

(0.30) (Zef 3:1) (full: CELAKALAH ... HAI KOTA YANG PENUH PENINDASAN. )

Nas : Zef 3:1-7

Setelah menghukum bangsa-bangsa lainnya, Zefanya kembali lagi kepada dosa-dosa Yerusalem dan umat Allah. Mereka kini menjadi umat yang menentang Allah dan hukum-Nya. Kebobrokan moral telah memasuki setiap lapisan masyarakat, dan orang di mana-mana menolak untuk mendengarkan nabi-nabi Allah yang sejati.

(0.30) (Za 1:12) (full: BERBICARALAH MALAIKAT TUHAN ITU. )

Nas : Za 1:12

Penunggang kuda merah itu kini diperkenalkan sebagai malaikat Tuhan yang memohon syafaat demi Israel dan Yerusalem agar segera mengakhiri 70 tahun hukuman Allah atas Yerusalem dan Bait Suci, yang dibinasakan pada tahun 586 SM. Pembangunan kembali Bait Suci itu selesai pada tahun 516 SM, 70 tahun kemudian. Malaikat Tuhan itu mungkin Kristus

(lihat cat. --> Za 1:8-11;

[atau ref. Za 1:8-11]

bd. Kel 23:20-21; Yes 63:9), yang hingga kini masih membela kita (1Yoh 2:1).

(0.30) (Za 2:1) (full: SEORANG YANG MEMEGANG TALI PENGUKUR. )

Nas : Za 2:1

Yerusalem masih dalam keadaan yang memprihatinkan pada akhir pembuangan di Babel. Jumlah orang yang kembali relatif sedikit. Allah memberikan semangat kepada mereka dengan mengatakan bahwa Ia belum selesai dengan Yerusalem; kota itu akan dijadikan tempat paling mulia di bumi. Penglihatan ketiga ini memandang ke depan kepada kerajaan seribu tahun, ketika kota ini tidak akan bertembok lagi dan penuh sesak dengan orang banyak

(lihat cat. --> Za 2:5 berikut).

[atau ref. Za 2:5]

(0.30) (Hak 1:5) (jerusalem: Adoni-Bezek) Rupanya penulis menyamakan Adoni-Bezek, raja Bezek, dengan Adoni-Zedek, raja Yerusalem, bdk Yos 10:1-3. Karena itu disebutlah dalam Hak 1:7 kota Yerusalem dan kemudian disisipkan Hak 1:8 yang bertentangan dengan Hak 1:21 (dan 2Sa 5:6). Kemenangan yang diperoleh di dekat Bezek itu menimbulkan soal ini: Satu-satunya terletak kota yang (sejauh diketahui) bernama Bezek terletak antara Sikhem dan Bet-Sean di daerah yang didiami orang Feris dan jauh dari wilayah suku Yehuda dan Simeon. Mungkin di sini terpelihara suatu ingatan dari zaman para bapa bangsa waktu suku Simeon tinggal di Palestina tengah.
(0.30) (1Sam 21:1) (jerusalem: Nob) Tempat kudus ini terletak di lereng timur gunung Skopus, di sebelah timur Yerusalem. Yerusalem masih di tangan orang Kanaan, sehingga orang pergi menghindari kota itu dari wilayah Benyamin ke wilayah Yehuda melalui gunung itu. Ceritera ini menyiapkan ceritera yang tercantum dalam, 1Sa 22:9-23
(0.30) (2Sam 5:9) (jerusalem: Kota Daud) Letaknya Yerusalem di tengah antara suku-suku di bagian utara dan suku-suku di bagian selatan negeri menjadi sebab mengapa Daud memilih kota itu menjadi ibu kotanya. Diketahui bahwa nama kota itu, Yerusalem, sudah ada sejak th 2000 seb Mas. Kota orang Yebus (Ula 7:1) itu terletak di atas bukit Ofel yang kemudian disebut gunung Sion. Bukit itu diapit lembah Kidron dan lembah Tiropeum. di sebelah utara ada sebuah puncak di mana kemudian Daud mendirikan sebuah mezbah, 2Sa 24:16 dst, dan Salomo membangun bait Allah, 1Ra 6, Istana Salomo terletak di sisi selatan bait Allah 1Ra 7 Baru lama kemudian kota Yerusalem diperluas sehingga juga menutupi bukit di sebelah barat. Tembok di sisi utara sampai dua kali terpaksa dipindahkan lebih ke utara lagi, 2Ra 14:13+. Perairan kota (2Sa 5:8+) terutama disempurnakan oleh raja Hizkia, 2Ra 20:20+. Raja Babel Nebukadnezar menghancurkan kota Yerusalem dalam th 587 seb mas, 2Ra 25+, tetapi bait Allah dibangun kembali dalam th 515 seb Mas, Ezr 6:15+, dan tembok kota didirikan lagi dalam th 445, Neh 2-6. Antiokhus Epifanes mendirikan puri Akra berhadapan dengan bait Allah, 1Ma 1:33+, dan keturunan para Makabe merubah puri itu menjadi istana mereka. Herodes agung mendirikan istana baru lebih ke barat. Puri bait Allah yang lama, Neh 7:2, oleh Herodes diperluas menjadi benteng besar; iapun memugarkan bait Allah dengan memperluas dan memperindahnya, Yoh 2:20. Dalam th 70 panglima Roma, Titus menghancurkan kota lagi, bdk Luk 21:20. -- Dalam Alkitab Yerusalem untuk pertama kalinya tampil sebagai kota raja dan imam Melkisedek dalam Kej 14:18+; Maz 76:3; di zaman Daud Yerusalem menjadi ibu kita negara dan pusat agama. Yerusalem (atau: Sion) mempribadikan seluruh bangsa terpilih, Yeh 23; Yes 62) Ia adalah tempat kediaman Tuhan, Maz 76:3+ dan Orang yang diurapi Tuhan, Maz 2:1-110:7. Di zaman mendatang semua bangsa akan berkumpul ke situ, Yes 2:1-5; 60:1-22. Alkitab berakhir, Wah 21 dengan penglihatan tentang Yerusalem baru, bdk Yes 54:11+
(0.30) (2Raj 23:33) (jerusalem: di Ribla) Firaun Nekho dalam perjalanannya pulang dari sebelah utara, 2Ra 23:29. Karena kerajaan Asyur sudah hancur, maka Nekho dapat menguasai wilayah Siria dan Palestina
(0.30) (Mzm 9:14) (jerusalem: di pintu gerbang puteri Sion) Ialah pintu gerbang kota Yerusalem. Pintu gerbang kota adalah tempat rakyat berkumpul. Yerusalem adalah kota Raja Israel, yaitu Allah. Dengan kota itu diperlawankan dunia orang mati (syeol, maut, Maz 14) yang gelap dan sepi. Syeol itu dibayangkan sebagai semacam kota penjara dengan pintu gerbang (ialah liang kubur) dan palang pintunya, bdk Yes 38:10; Ayu 38:17; Yun 2:6; Maz 107:18; Wis 16:13. Begitupun dunia orang mati dibayangkan orang Mesir dan Babel; bdk Maz 6:6+.
(0.30) (Mzm 121:1) (jerusalem: TUHAN, Penjaga Israel) Mazmur ini berupa dialog. Ada seseorang yang menyatakan keyakinan bahwa ditolong oleh Tuhan, Maz 121:1-2. Orang lain hanya membenarkan keyakinan itu, sebab Tuhan menolong dan melindungi baik umatNya maupun orang benar terhadap baik semacam bahaya, Maz 121:3-8. Pikiran ini sesuai dengan keadaan kaum ziarah yang pergi ke Yerusalem dengan menempuh jalan sukar dan berbahaya. Begitu pula secara rohani orang beriman menempuh jalan yang sukar menuju Yerusalem sorgawi.
(0.30) (Yes 34:5) (jerusalem: menghakimi Edom) Ketika kota Yerusalem dimusnahkan pada th 587, maka khususnya orang Edom menyatakan permusuhannya kepada Yehuda. Mereka memanfaatkan nasib malang Yerusalem. Karena itu para nabi dan penulis sesudahnya kerap kali mengutuk Edom, bdk Yes 63:1-6; Yer 49:7-22; Yeh 25:12; 35:1-15; Maz 137:7; Rat 4:21-22. Dalam Yes 34 ini penghakiman atas Edom melambangkan penghakiman atas sekalian bangsa. Bdk "Kota yang kacau riuh" yang berperan sama dalam Apokalips Yesaya, bab Yes 24:1-27:13; bdk Yes 24:10+.
(0.30) (Yes 51:17) (jerusalem) Yerusalem terjemahan dilanda kesedihan diajak untuk bangun, sama seperti Babel disuruh duduk di atas debu, Yes 47:1. Tetapi terlebih dahulu nabi membentangkan kemalangan Yerusalem. Kiasan "piala kehangatan murka Tuhan" yang kemudian diberikan kepada para penganiaya sendiri, Yes 51:22 banyak dipakai para nabi, Yer 13:13; 25:15-28; 48:26; 49:12; 51:7; Yeh 23:32-34; Hab 2:15-16; Oba 16; Zak 12:2; Maz 75:9; Rat 4:21.
(0.30) (Yes 54:1) (jerusalem) Dalam melawankan pencobaan dahulu dengan pemulihan Yerusalem yang dekat nabi menggunakan gambar-kiasan yang sudah lazim, yaitu: isteri mandul yang mendapat banyak anak, bdk 1Sa 2:5; Maz 113:9, dan isteri yang ditalaki, lalu rujuk, bdk Hos 2:6-7. Hanya Deutero-yesaya menonjolkan rujuk: Israel kembali dikurniai dan dirahmati, padahal nabi-nabi lain lebih-lebih menekankan hukuman, Hos 1-3; Yer 3:1,6-12; Yeh 16:23. Paulus, Gal 4:27, mengetrapkan keterangan Yesaya ini pada Yerusalem baru, yaitu Gereja Kristus.
(0.30) (Rat 4:1) (jerusalem) Ratapan yang keempat ini agak serupa dengan yang kedua. Terlebih dahulu dalam dua bagian yang sejalan dikatakan tentang keadaan malang Yerusalem, Rat 4:1-6,7-12; lalu dijelaskan sebab-musababnya: yang paling bersalin ialah para nabi gadungan dan imam, Rat 4:13-16, dan selanjutnya kepercayaan umat pada pertolongan dari pihak manusia yang sia-sia, Rat 4:17-20. Ratapan ditutup dengan doa minta balasan atas musuh, Rat 4:21-22.
(0.30) (Mrk 14:12) (jerusalem) Menurut Matius Yesus memberitahukan keputusanNya itu kepada seorang penduduk Yerusalem yang sudah dikenalNya dan Ia mengundang diriNya. Sebaliknya, menurut Markus Yesus menentukan sebuah tanda yang akan memimpin murid-murid yang diutus itu untuk menemukan sebuah ruang yang sudah disiapkan. Mungkin tanda serta persiapan itu terlebih dahulu sudah disepakati oleh Yesus dan tuan rumah itu. Tetapi cerita Markus diinspirasikan oleh 1Sa 10:2-5, sehingga memberi kesan bahwa Yesus secara luar biasa tahu akan apa yang akan terjadi. Selebihnya perlu dicatat bahwa cara peristiwa itu diceritakan mengingatkan cara Yesus menyiapkan masukNya ke Yerusalem sebagai Mesias, Mar 11:1-6.
(0.28) (2Sam 16:3) (full: IA ADA DI YERUSALEM. )

Nas : 2Sam 16:3

Untuk keterangan selanjutnya tentang pernyataan tanpa bukti ini mengenai Mefiboset lih. 2Sam 19:24-30. Untuk keterangan selanjutnya mengenai hubungan antara Ziba dengan Mefiboset lih. 2Sam 9:1-13.

(0.28) (Neh 13:7) (full: TIBA DI YERUSALEM. )

Nas : Neh 13:7

Nehemia telah kembali ke Persia dan tidak ada di Yerusalem selama beberapa waktu (ayat Neh 13:6-7). Ketika kembali, ia menemukan bahwa orang Yahudi di Yerusalem sudah melalaikan komitmen rohani dan moralnya kepada Allah. Pasal Neh 13:1-31 mencatat beberapa kegagalan rohani ini.

(0.28) (Est 2:6) (full: DIANGKUT ... SEORANG BUANGAN. )

Nas : Est 2:6

Kisy (ayat Est 2:5), buyut Mordekhai yang diangkut dari Yerusalem dan dibuang bersama dengan raja Yoyakin pada tahun 597 SM.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA