Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 221 - 240 dari 854 ayat untuk Dahulu (0.631 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30) (Yeh 44:10) (jerusalem: orang-orang Lewi) Orang-orang Lewi dahulu sering bertugas pada bukit-bukit pengorbanan. Ketika bukit-bukit pengorbanan itu dilenyapkan oleh raja Yosia, maka orang-orang Lewi itu tidak lagi mempunyai kedudukan dalam masyarakat. Dalam nafkahnya mereka bergantung pada kemurahan hati orang lain, Ula 12:12,18 dll, atau mereka mendapat suatu tugas pada bait Allah di Yerusalem, Ula 18:6-8 Nabi Yehezkiel meresmikan yang terakhir: Orang-orang Lewi mendapat suatu tugas rendahan pada bait Allah mengganti orang-orang asing yang dahulu diberi tugas itu tetapi sekarang dilarang bertugas.
(0.29) (Kej 11:4) (ende)

Dahulu kala di Babilonia terdapat berbagai-bagai menara bertingkat, tempat, pemudjaan berhala, namanja "ziggurat"; menara-menara ini ketjuali mendjadi pusat keagamaan djuga merupakan lambang kesatuan dan kekuasaan politik sebuah kota atas daerah sekitarnja. Tiap kota-keradjaan menjembah dewanja sendiri. Tetapi pemudjaan ini terutama diabdikan kepada politik. Berhala-berhala saling bersaingan.

(0.29) (Kel 10:4) (ende)

Sedjak dahulu kala didaerah-daerah di Timur-Tengah hama belalang kerap kali menimbulkan kerusakan besar. Djuga dalam Amo 4:9; 7:1 dan Ula 28:38 disebut-sebut sebagai siksaan dan peringatan dari Jahwe. Terutama terkenallah uraian Joel 1 (Yoe 1) dan Yoe 2, jang mungkin ada sangkut-pautnja dengan bahala jang ditjeritakan disini.

(0.29) (Im 3:11) (ende: sebagai makanan)

Ungkapan ini menundjukkan anggapan dahulu (jang tidak dianut Perdjandjian Lama), bahwa kurban merupakan "makanan Allah(dewa). Dalam Perdjandjian Lama anggapan itu kiranja berarti: bagian kurban jang teruntukkan bagi Allah, bertentangan dengan bagian jang dimakan manusia. Karena kesedjahteraan bagian Allahpun disebut "makanan"

(0.29) (Im 4:3) (ende: akan kesalahan rakjat)

Apabila imam agung jang mewakili seluruh umat dihadapan Jahwe bersalah, baik dalam upatjara ibadah maupun setjara lain, sehingga tidak boleh lagi mengadakan upatjara itu, maka seluruh rakjatpun kena kesalahan itu. Disini pun kedudukan radja dahulu dipindahkan kepada imam agung, jang merupakan pendjelmaan rakjat.

(0.29) (Im 12:1) (ende)

Dengan melahirkan anak seperti seorang wanita kehilangan sebagian dari daja hidupnja. Dengan upatjara, ibadah kepada Allah jang hidup, daja itu harus dipulihkan dahulu, supaja ia dapat menghadap lagi kepada Jahwe jang hidup. Kenadjisan itupun tidak ada sangkut pautnja dengan dosa moril.

(0.29) (Bil 23:4) (ende)

Ramalan-ramalan jang terkumpulkan disini (berupa berkah atas Israil) mungkin sekali baru kemudian dikarang dan oleh pengarang ditaruh dalam mulut tukang tenung kafir, jang dalam tradisi kiranja diketahui sebagai orang jang pernah mengutjapkan berkah kepada Israil. Dalam nubuat-nubuat ini dirumuskanlah harapan Israil dan kejakinannja, bahwa ia adalah umat Allah jang terpilih dan terberkati, baik dahulu maupun dimasa jang akan datang.

(0.29) (Ul 19:1) (ende)

Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum didalam masjarakat jang peradilannja masih dipegang oleh rakjat sendiri: karena belum adanja kekuasaan polisionil. sudah lebih dahulu ada kebiasaan mentjari tempat perlindungan dalam salah satu tempat sutji (1Ra 1:50 sld; 1Ra 2:28 sld).

(0.29) (Yos 3:1) (ende)

Kisah mengenai penjeberangan Jarden sengadja disedjadjarkan dengan kisah perihal penjeberangan Laut Merah dahulu dan keluaran dari Mesir: penjeberangan laut = sungai; Peti perdjandjian (lambang hadirat Jahwe) = tiang awan; Josjua' sebagaimana pemimpin = Musa jang membimbing penjunatan dan perajaan Paska: sebelum dan sesudah perdjalanan digurun; mana mulai mana berhenti.

(0.29) (1Sam 2:5) (ende: jang kelaparan ..... dst)

Orang jang lemah dan mursjid ditolong oleh Tuhan dalam kesukaran2nja, sehingga mereka jang kelaparan dahulu malah tidak usah bekerdja untuk mentjari rezekinja. Semua bahasa kiasan sadja untuk Tuhan jang menolong orang mursjid dan menghukum orang djahat (jang kenjang2).

(0.29) (1Sam 11:1) (ende)

Disini terdapat suatu tradisi lain lagi mengenai pengangkatan Sjaul mendjadi radja. Dalam susunan Kitab Sjemuel sekarang kisah ini sedikit diselaraskan dengan apa, jang sudah ditjeritakan. Pengangkatan Sjaul disini sangat serupa dengan panggilan hakim2 dahulu, chususnja dengan panggilan Gide'on.

(0.29) (1Sam 25:25) (ende)

Nabal dalam bahasa Hibrani berarti: bodoh. Nama seseorang menurut anggapan orang dahulu adalah orang sendiri (pada bangsa Indonesiapun anggapan ini berlaku!) dan iapun merupakan suatu keinginan dan permohonan untuk orang jang bernama itu. Bodoh dalam bahasa Hibrani bukan sadja kurang bidjaksana, melainkan: orang jang bodoh tidak tahu akan malu terhadap Allah maupun terhadap manusia. Karena kata ini berarti djuga: djahat, buruk dsb.

(0.29) (1Raj 18:1) (ende)

Tahun ketiga ini ialah tahun ketiga kelaparan tadi. Menurut perhitungan dahulu "tiga tahun" (dan tiga hari) bukanlah genap tiga tahun lengkap. Bila kelaparan itu mulai pada achir tahun, lalu berlangsung satu tahun dan satu dua bulan sesudahnja berhenti, maka orang toh menghitung tiga tahun.

(0.29) (1Raj 20:1) (ende)

dst. Fasal ini menghentikan kisah mengenai Elija dan berasal dari suatu kisah lain. Elija (dan Elisja') tidak nampak disini melainkan nabi2 lain. Ahab lebih baik dan lebih saleh daripada dahulu.

(0.29) (Est 8:8) (ende: tulisan itu)

ialah penetapan Haman dahulu. Itu tidak dapat langsung dibatalkan oleh radja. Maka ia harus menempuh djalan lain jaitu dengan memberikan idjin kepada orang2 Jahudi untuk membela dirinja sendiri dan membunuh semua orang jang mau melaksanakan penetapan Haman tadi.

(0.29) (Mzm 42:4) (ende)

Dalam naskah Hibrani ajat ini tiada pasti dan sama sekali tidak terang. Terdjemahan kami dikirakan sadja. Maknanja: Pengarang ingat akan waktu dahulu, bagaimana ia dapat ikut serta dengan pesta2 dan ibadat di Bait-Allah.

(0.29) (Mzm 104:26) (ende: Leviatan)

adalah suatu binatang dahsjat, naga, (seperti Rahab), jang menurut anggapan kaum kafir dahulu menentangi Pentjipta Alam. Tetapi disini adalah machluk Allah, jang sama sekali dikuasai olehNja.

(0.29) (Mzm 127:1) (ende)

Lagu kebidjaksanaan ini dahulu menetapkan, bahwasanja segala usaha dan djerih-pajah insani sia2 belaka (Maz 127:1-2). Semua anugerah dan kebahagiaan datangnja daripada Allah, seperti anugerah jang terbesar ialah keluarga jang banjak (Maz 127:3-5).

(0.29) (Ams 2:18) (ende: bajang2)

ialah manusia dalam pratala. Menurut anggapan Jahudi dahulu orang2 dalam pratala itu tak bersukatjita, tak berdukatjita, tak berpikir dan tak berbuat apa2. Mereka tiada mati, tetapi djuga tak hidup benar2. Dari sana orang tak pernah kembali.

(0.29) (Pkh 2:12) (ende)

Maknanja: menjelidiki apatah ia berbuat bidjak, bodoh atau bebal (kebodohan lebih besar) dengan apa jang telah dikerdjakannja (Pengk 2:1-11).

"memang apa jang dahulu ... dst". Tidak dikatakan apa jang akan diperbuat mereka. Tapi dalam pikiran Pengchotbah bukanlah sesuatu jang baik!



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 2.18 detik
dipersembahkan oleh YLSA