Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 201 - 220 dari 473 ayat untuk semacam (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Ibr 3:13) (full: NASIHATILAH SEORANG AKAN YANG LAIN SETIAP HARI. )

Nas : Ibr 3:13

Banyak hamba Tuhan gagal dalam "menasihati" atau mendorong orang-orang percaya untuk bertekun dalam iman. Orang-orang semacam itu tidak memberi peringatan-peringatan mendesak yang disampaikan oleh para rasul (Kol 1:21-23; 1Tim 4:1,16; Yak 5:19-20; 2Pet 1:8-11; 1Yoh 2:23-25), penulis surat ini (Ibr 2:3; 3:6-19) atau bahkan Yesus sendiri (Mat 24:11-13; Yoh 15:1-6).

(0.25) (1Yoh 1:6) (full: PERSEKUTUAN DENGAN DIA. )

Nas : 1Yoh 1:6

"Hidup dalam kegelapan" artinya hidup di dalam dosa dan kesenangan yang amoral. Orang semacam itu tidak "beroleh persekutuan dengan Dia" yaitu mereka tidak dilahirkan oleh Allah (bd. 1Yoh 3:7-9; Yoh 3:19; 2Kor 6:14). Mereka yang mempunyai persekutuan dengan Allah mengalami kasih karunia dan hidup kudus di hadapan-Nya (ayat 1Yoh 1:7; 2:4; 1Yoh 3:10).

(0.25) (Kej 28:18) (jerusalem: batu) Batu itu dianggap tempat kehadiran Allah. Ia menjadi sebuah "Bet El", rumah Allah. Ia menerangkan nama kota Betel. Batu itu dioles dengan minyak, hal mana adalah sebuah upacara keagamaan yang umum dipraktekkan dalam agama negeri Kanaan dan seluruh lingkup bangsa Semit. Kemudian upacara semacam itu dilarang oleh hukum Taurat dan dikutuk oleh para nabi, lih Kel 23:24. Dalam nas Kejadian ini gagasan bahwa ada sebuah kediaman Allah di bumi didampingi pikiran yang lebih halus dan rohani, sebab Betel adalah "pintu gerbang sorga" dan sorga itulah tempat kediaman Allah yang sebenarnya, bdk 1Ra 8:27.
(0.25) (Im 1:4) (jerusalem: pendamaian) Pendamaian yang tercapai melalui korban itu berarti: seorang yang berdosa karena melanggar perjanjian, kembali direlai Tuhan. Binatang yang dipersembahkan sebagai korban. Binatang yang dipersembahkan sebagai korban (Ibraninya: kipper) diartikan sebagai tebusan (Ibraninya: koper), bdk Kel 30:12. dalam korban pendamaian itu upacara sekitar darah memegang peranan utama, Ima 17:11; bdk Ima 4:1+; Ima 4:12+. Korban pendamaian semacam itu juga dikenal pada bangsa Babel dan Asyur. tetapi pada bangsa Israel pendamaian itu terkait pada dasar-dasar hukum Taurat. Dalam Perjanjian Baru pendamaian itu tidak dianggap sebagai tebusan atau pengganti, tetapi sebagai karunia Allah yang menghidupkan manusia, Rom 3:25-26.
(0.25) (Bil 5:11) (jerusalem) Dengan jalan yang ditetapkan di sini keputusan dalam pengadilan diserahkan kepada Tuhan, manakala bukti tidak ada. hal semacam itu dahulu kala cukup lazim dan masih dipakai di abad-abad pertengahan di Eropa. Suatu jalan untuk mendapat keputusan yang dianggap keputusan Allah ialah: melemparkan orang tertuduh ke dalam air sungai. Tetapi jalan yang ditunjuk Bil 5:11-31 tidak dikenal di luar Israel. namun ini pasti sebuah adat kuno yang dilengkapi dengan upacara-upacara yang berasal dari agama Israel, yaitu peranan imam di dalamnya persembahan, sumpah dsb.
(0.25) (Bil 10:5) (jerusalem: semboyan) Kata Ibrani (teru'ah) yang diterjemahkan demikian aslinya berarti: pekik keagamaan dan perjuangan, Bil 9:9; 31:6; Yos 6:5,20; Ams 1:14; 2:2; Zef 1:16, dll. Pekik itu termasuk ke dalam ibadat di sekitar tabut perjanjian, 1Sa 4:5; bdk 2Sa 6:15. Perjalanan di gurun dianggap semacam perlawanan militer. Pekik itu juga dipakai upacara di sekitar raja, Bil 23:21; bdk 1Ra 1:34,40, dan upacara-upacara keagamaan, Ima 25:9; Bil 29:1; Maz 33:3+.
(0.25) (Bil 15:38) (jerusalem: jumbai-jumbai) Jumbai dengan benang ungu kebiru-biruan (benang itu penting sekali bagi pakaian ibadat) bermaksud mengingatkan bahwa jemaat Israel adalah jemaat yang kudus. Pada gambar orang Farisi dari zaman dahulu dan menurut Ula 22:12 jumbai-jumbai semacam itu dipasang pada kelim baju sekeliling. Di zaman Yahudi jumbai-jumbai itu hanya dipasang pada ujung-ujung saja. Yesus menyesuaikan diri dengan adat itu, Mat 9:20 tetapi Ia mengecam mereka yang berperaga dengan jumbai-jumbai itu. Mat 23:5. Bil 15:37-41 menjadi bagian pertama dalam doa Yahudi yang disebut Syema, Ula 6:4+.
(0.25) (Ul 4:7) (jerusalem: yang demikian dekat) Tradisi-tradisi Yahwista, Elohista dan Para Imam yang dipakai dalam Pentateukh menekankan jarak yang memisahkan manusia dengan Allah, bdk Kel 33:20+, sedangkan tradisi Ulangan justru menegaskan semacam kemesraan yang terjalin antara Allah dengan umatNya: Allah berdiam di tengah-tengah umatNya, Ula 12:5. Semangat tradisi Ulangan itupun terungkap dalam ceritera mengenai pentahbisan bait Allah 1Ra 8:10-29. Tradisi itu terasa pula dalam Yeh 48:35. Dengan jelas dan secara depinitip dekatnya Allah diuraikan dalam Perjanjian Baru, Yos 1:14+.
(0.25) (Hak 11:29) (jerusalem) Ceritera mengenai nazar Yefta, Hak 11:30-31,34-40, ini aslinya bermaksud menjelaskan asal usul sebuah pesta tahunan yang dirayakan di Gilead, Hak 11:40; arti sebenarnya perayaan itu tidak diketahui. Isi ceritera ini jangan diperlemah: Yefta benar-benar mempersembahkan anak perempuannya sebagai korban, Hak 11:39, agar jangan mengingkari nazarnya, Hak 11:31. Umat Israel tidak pernah membenarkan korban manusia semacam itu, hal mana sudah nampak dalam Kej 22. Penulis Hakim tidak mencela kelakuan Yefta itu, tetapi sebaliknya mau menekankan bahwa orang harus menepati nazar yang diikrarkan.
(0.25) (Hak 19:29) (jerusalem: seluruh daerah orang Israel) Seruan ngeri untuk membalas dendam ini tertuju kepada seluruh Israel, bdk Hak 20:1,2,10 dll. Ini barangkali bermaksud menekankan bahwa seluruh Israel setia kawan dalam hal menghukum pelanggaran hukum agama. Sungguhpun demikian, tidak ada contoh lain sebuah tindakan semacam yang merangkum seluruh Israel. Kiranya aslinya terutama suku Efraim dikerahkan untuk menghadap suku Benyamin dan baru kemudian diperluas sampai merangkum seluruh Israel. Kalau demikian maka suku Efraim sekali lagi bertindak untuk merebut kedudukan utama, bdk Hak 8:1+; Hak 12:11.
(0.25) (1Sam 4:4) (jerusalem: yang bersemayam di atas para kerub) Di sini untuk pertama kalinya ungkapan itu dipakai. Ia berkaitan dengan kuil di Silo, bdk 1Sa 1:3+. Kerub-kerub itu ialah patung makhluk-makhluk gaib yang bersayap. makhluk-makhluk semacam itu ditempatkan sebelah-menyebelah pada tahta dewa atau raja di negeri Siria dahulu. Sama seperti dalam bait Allah di Yerusalem, 1Ra 8:6, kerub-kerub dan tabut di Silo dianggap tahta Tuhan, "singgasana" Allah yang hadir tetapi tidak kelihatan; bdk Maz 18:11+.
(0.25) (1Sam 16:1) (jerusalem) Kisah ini barangkali berasal dari tradisi kenabian. Ia tidak mempunyai hubungan dengan kisah berikutnya. Daud memang diurapi menjadi raja di Hebron oleh orang suku Yehuda, 2Sa 2:4, dan kemudian oleh para tua-tua Israel, 2Sa 5:3. Pengurapan yang disebut dalam bab 16 ini tidak tersinggung di lain tempat. Menurut 1Sa 17:28 dan kendati 1Sa 16:13, Eliab ternyata tidak tahu-menahu tentang pengurapan ini. Sama seperti bab 9 sehubungan dengan kisah mengenai Saul, demikianpun dengan kisah mengenai Saul, demikianpun ceritera ini menjadi semacam pendahuluan bagi kisah mengenai "naik takhta Daud".
(0.25) (1Raj 19:12) (jerusalem: angin sepoi-sepoi basa) Dalam Kel 19 Tuhan menyatakan kehadiranNya dengan angin ribut, gempa bumi dan api, bdk Kel 13:22+; Kel 19:16+. Sebaliknya, di sini gejala-gejala itu hanya mendahului berlalunya Tuhan. Bunyi angin lembut itu melambangkan kemesraan pergaulan Tuhan dengan para nabiNya. Tetapi ini tidak berarti bahwa tindakanNyapun manis lembut. Perintah-perintah dahsyat yang disebut dalam 1Ra 19:15-17 menyatakan bahwa pengartian semacam itu (meskipun cukup lazim) kurang tepat.
(0.25) (Ezr 1:4) (jerusalem: orang yang tertinggal) Orang-orang ini ialah mereka "yang terluput", Ezr 9:8,13-15; Neh 1:2. Mereka merupakan "sisa Israel" yang disayangkan Tuhan dan yang mulai dengan Yeh 6:8-10 disamakan dengan kaum buangan di Babel bdk Yes 4:3+
(0.25) (Ezr 7:6) (jerusalem: ahli kitab) Harafiah: penulis yang mahir. Bdk Maz 45:2+. Karena pandai menulis maka para penulis menjadi pegawai negeri. Karena itu gelar "penulis" dalam Ezr 7:11 dan Ezr 7:21 menyatakan bahwa Ezra menjabat semacam "sekretaris bagi urusan Yahudi" di istana raja Persia. Tetapi gelar resmi "penulis" oleh si Muwarikh diterangkan berdasarkan tindakan Ezra di Yerusalem, Neh 8:8+. "Penulis" ialah orang yang membaca, menterjemahkan dan menafsirkan hukum Taurat bagi umat. Penulis menjadi "ahli Taurat". Dengan Ezra mulailah jabatan itu, yang pada masa sesudah pembuangan semakin berkembang. Para ahli Taurat/Kitab yang tampil dalam Perjanjian Baru merupakan cucu-cucu Ezra "penulis yang mahir".
(0.25) (Ayb 2:7) (jerusalem: barah yang busuk) Kata Ibrani yang sama dipakai berhubung tulah keenam yang menimpa negeri Mesir, Kel 9:9-11, dan nampaknya semacam wabah di negeri Mesir, Ula 28:27; iapun penyakit jahat yang menimpa raja Hizkia, 2Ra 20:7, dan sebuah gejala yang mungkin permulaan sakit kusta, Ima 13:18-20. Jelaslah pada Ayub penyakit itu meliputi seluruh badan, seperti halnya dengan barah jahat yang disebut dalam Ula 28:35. Tetapi sukar memastikan penyakit macam apa yang menimpa Ayub.
(0.25) (Mzm 7:17) (jerusalem: bermazmur) Kata Ibrani (zamar, mizmor) berarti: memetik alat musik yang bersenar (misalnya kecapi) atau bernyanyi dengan iringan alat bersenar semacam itu
(0.25) (Mzm 9:14) (jerusalem: di pintu gerbang puteri Sion) Ialah pintu gerbang kota Yerusalem. Pintu gerbang kota adalah tempat rakyat berkumpul. Yerusalem adalah kota Raja Israel, yaitu Allah. Dengan kota itu diperlawankan dunia orang mati (syeol, maut, Maz 14) yang gelap dan sepi. Syeol itu dibayangkan sebagai semacam kota penjara dengan pintu gerbang (ialah liang kubur) dan palang pintunya, bdk Yes 38:10; Ayu 38:17; Yun 2:6; Maz 107:18; Wis 16:13. Begitupun dunia orang mati dibayangkan orang Mesir dan Babel; bdk Maz 6:6+.
(0.25) (Mzm 16:2) (jerusalem) Teks Ibrani Maz 16:2-3 sangat tidak jelas artinya dan nampaknya rusak. Secara harafiah dapat diterjemahkan sbb: TUHANku, Engkaulah kebaikanku, tidak ada yang melebihi Engkau. Kepada yang kudus-kudus di bumi (di negeri), mereka itulah dan yang besar-besar, seluruh sukacitaku pada mereka. Mungkin kedua ayat ini dimaksudkan sebagai serangan atas mereka yang berusaha memperpadukan ibadat kepada TUHAN dengan pemujaan berhala. Pencampuran agama semacam itu lama sekali sangat membujuk hati orang Israel, bdk Yes 57:6; 65:5; 66:3 dst.
(0.25) (Mzm 42:1) (jerusalem: Kerinduan kepada Allah) Dua mazmur ini sebenarnya hanya satu lagu. Ia berupa ratapan oleh seorang (dari kalangan kaum Lewi?) atau seluruh umat yang diusir dan dibuang dari tanah airnya dan karenanya jauh dari kehadiran Allah dalam baitNya. Pemazmur (umat) tinggal di pembuangan dan mengucapkan kerinduannya kepada bait Allah. Ia mohon supaya diperbolehkan pulang untuk turut serta dalam ibadat di bait Allah. Nyanyian ini terbagi atas tiga bagian oleh semacam ulangan, Maz 42:5,11; 43:5.


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA