Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 201 - 220 dari 6118 ayat untuk Anak Allah AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.43) (Mzm 109:28) (jerusalem: memberkati) Berkat Allah membatalkan kutuk musuh.
(0.43) (Mzm 136:2) (jerusalem: Allah segala allah) Ungkapan Ibrani ini (sama seperti: Tuhan segala tuhan, Maz 136:3)berarti: Allah (Tuhan) tertinggi, satu-satunya Allah (Tuhan) sejati).
(0.43) (Yes 43:12) (jerusalem: Akulah Allah) Bdk Yes 42:8+.
(0.43) (Yeh 8:4) (jerusalem: kemuliaan Allah) Bdk Kej 24:16+.
(0.43) (Dan 8:11) (jerusalem: Panglima bala tentara) Ialah Allah sendiri.
(0.43) (Yun 3:10) (jerusalem: menyesallah Allah) Bdk Kej 6:6+.
(0.42) (Mzm 8:1) (sh: Mengapa gereja terus bertengkar? (Sabtu, 6 Januari 2001))
Mengapa gereja terus bertengkar?

Apa penyebab utama perselisihan dan perpecahan gereja sampai saat ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah kesombongan yang masih menguasai hati Kristen. Pada hakikatnya kesombongan adalah salah satu bentuk manifestasi mempertuhankan diri sendiri. Karena itu kesombongan harus dihancurkan. Bagaimana caranya? Kita dapat meneladani pemazmur.

Melalui ayat pertama dan ayat terakhir dari Mazmur ini, pemazmur melantunkan nyanyian kekagumannya yang indah kepada Tuhan dimana di dalamnya nama Allah yang mulia ditinggikan. Kekaguman kepada Allah ini sulit diekspresikan sehingga pemazmur hanya dapat mengungkapkan dengan kata-kata 'Ya TUHAN, Tuhan kami`. Kita tidak perlu kaget karena memang tidak ada akal yang dapat mengukur dan tidak ada lidah yang dapat menyatakan, walaupun hanya setengah dari kebesaran Tuhan.

Mengapa pemazmur begitu terkagum-kagum akan kebesaran Allah? Sebab kebesaran Allah tidak hanya dapat dilihat dari apa yang di langit di atas namun juga yang di bumi di bawah, khususnya dari makhluk yang dianggap paling lemah yaitu bayi-bayi dan anak- anak yang menyusu. Pemeliharaan Allah yang luar biasa kepada mereka terlihat ketika Allah mengubah darah seorang ibu menjadi air susu dan memberikan kemampuan bayi-bayi untuk menyusu. Melalui itu semua Allah memelihara dan menumbuhkan.

Pengenalan yang benar akan kebesaran Allah, menuntun manusia kepada kesadaran akan ketidakberdayaan dan ketidaklayakan dirinya (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">4-5). Pengenalan akan kebesaran Allah akan menuntun manusia untuk menemukan jati diri yang sebenarnya di hadapan Allah dan di antara makhluk ciptaan lainnya. Jika sekarang manusia mempunyai kemampuan, otoritas, dan kedudukan yang tinggi di dunia, semua itu semata-mata anugerah Allah (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">6-9).

Renungkan: Berdasarkan pemahaman di atas, adakah alasan yang membenarkan manusia untuk menjadi sombong, sehingga merendahkan dan melecehkan orang lain? Jika pemazmur membuka dan menutup mazmur ini dengan pujian kekaguman sebagai manifestasi dari pengakuan kebesaran Allah dan kehinaan dirinya, hal-hal lain apakah yang dapat Anda lakukan sebagai manifestasi dari pengakuan kebesaran Allah dan kehinaan kita dihadapan-Nya?

(0.42) (1Taw 2:1) (full: ANAK-ANAK ISRAEL. )

Nas : 1Taw 2:1

Dalam pasal 1Taw 1:1-54, penulis mendaftarkan keturunan Adam (ayat 1Taw 2:1) hingga Abraham (ayat 1Taw 2:27) sampai Israel (ayat 1Taw 2:34). Melalui anak-anak Israel (yaitu Yakub) datanglah umat pilihan Allah. Allah telah menentukan untuk memberkati "semua kaum di bumi" melalui mereka (Kej 12:3). Dalam pasal 1Taw 2:1-8:40 penulis merunut daftar keturunan kedua belas putra Israel. Silsilah Yehuda ditempatkan yang pertama antara suku-suku lainnya (ayat 1Taw 2:3) karena arus utama sejarah penebusan mengalir melalui suku ini, khususnya melalui Daud dan keturunannya (bd. 1Taw 3:1; 2Sam 23:5), hingga Mesias.

(0.42) (Ayb 1:6) (jerusalem: menghadap TUHAN) Bagaikan seorang raja Allah memberi "audiensi" pada hari-hari tertentu. Mengenai istilah "anak-anak Allah" bdk Ayu 2:1; 38:7; Kej 6:1+; Maz 29:1+; Maz 89:7. "Anak-anak Allah" itu ialah makhluk-makhluk sorgawi, lebih tinggi derajatnya dari pada derajat manusia. Mereka menjadi iringan Allah dan dewan penasehatNya. Kemudian hari makhluk-makhluk itu disamakan dengan malaikat-malaikat (begitu misalnya dalam Alkitab Yunani), bdk Tob 5:4+
(0.42) (Ayb 25:1) (sh: Kasih sayang Allah yang tak berkesudahan (Senin, 20 Desember 2004))
Kasih sayang Allah yang tak berkesudahan

Seberapa sering Anda menyadari bahwa di hadapan Allah, manusia kecil dan terbatas? Hari-hari Anda ditandai kesadaran demikiankah?

Bildad menjawab keputusasaan Ayub yang mencari pembelaan Allah, dengan menjabarkan siapakah manusia di hadapan Allah. Menurut Bildad, di hadapan Allah, manusia kecil dan terbatas (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6). Bagi Bildad, kecil dan terbatas berarti tidak berdaya di hadapan Allah (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4). Padahal pernyataan ini tidak perlu mengandung makna negatif karena keberadaan manusia yang terbatas dan kecil inilah yang membuat Allah memberikan kasih-Nya pada kita. Hendaklah di dalam curahan kasih Allah itu manusia semakin menyadari kebergantungan mutlak dirinya kepada Allah. Juga menemukan arti diri dan hidupnya dalam persekutuan dengan Allah.

Jika kita sudah memahami dan telah meletakkan makna teologis tersebut dalam pemikiran kita maka kita dapat menerima setiap rencana Allah baik suka maupun duka dengan lapang dada dan hati yang terbuka. Sebaliknya, jika kita berpihak pada pandangan Bildad pada nas ini, maka kita tidak akan pernah menemukan arti positif dari kata "kecil" dan "terbatasnya" manusia di hadapan Allah (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4). Tanpa pemahaman teologis itu, kita akan terbentuk menjadi orang yang apatis dan tak berpengharapan. Menjadikan diri sendiri apatis dan tak berpengharapan akan menghalangi kita mengalami persekutuan yang indah dengan Allah. Akibatnya, kita cenderung melarikan diri untuk menghindar dari kasih Allah.

Selama manusia hidup, pasti mengalami banyak pergumulan. Semua pergumulan, termasuk penderitaan yang kita alami jika dipahami dalam proporsi teologis dan realitas hidup yang benar, akan memunculkan harapan bagi hidup kita sendiri, bahkan menjadikan kita sanggup menularkan pengharapan itu kepada orang lain. Inilah yang diharapkan berproses dalam diri anak Tuhan.

Renungkan: Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Baik penderitaan, peperangan, kemiskinan, bahkan kematian sekalipun. Justru, kasih Allahlah yang menjadikan keselamatan dinyatakan melalui Yesus Kristus.

(0.42) (Mzm 22:1) (sh: Jeritan hati orang yang tertindas (Jumat, 21 Februari 2003))
Jeritan hati orang yang tertindas

Kapan seseorang benar-benar merasakan bahwa dirinya menderita? Ketika orang lain memandang dirinya tidak lebih dari mangsa yang siap diterkam dan dihabisi. Apa yang dapat dilakukan orang yang berada dalam penderitaan? Menjerit dan berdoa kepada Tuhan?

Kali ini kita berhadapan pemazmur yang menjerit kepada Allah karena penderitaannya. Alasan mengapa menderita diungkapkan dalam rangkaian mazmur ini. Tetapi, ia merasa ditinggalkan Allah dengan alasan yang tidak diketahui (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Hidupnya sekarang berada dalam suatu ketegangan antara percaya atau tidak kepada Allah. Dia berseru kepada Allah, namun Allah tetap jauh dan tak menjawab, seakan-akan menolak dan membuang dia (bdk. 27:9 dan 71:9). Apakah ia menjadi putus asa? Tidak, karena dia tetap percaya bahwa Tuhan memberi kekuatan dan pengharapan kepadanya. Dibutuhkan perjuangan iman untuk tetap meyakini Allah dan menyerahkan segala penderitaannya kepada Allah. Pernyataan kepercayaan ini disusul dengan suatu permohonan agar Tuhan tidak jauh karena tidak ada yang dapat menolong kecuali Tuhan.

Satu lagi teladan sebagai anak Tuhan pemazmur tunjukkan kepada kita. Benar bahwa penderitaan yang lama dan hebat membuat dia merasa ditinggalkan Allah, tetapi itu tidak membuatnya meninggalkan Allah, malah menyanyikan pujian dan syukur kepada Allah. Perjuangan iman ini akhirnya tidak hanya berujung pada tindakan Allah membebaskan dirinya dari penderitaan, tetapi juga perkenanan Allah mempersilakan dirinya mengalami kembali kasih setia Allah.

Renungkan: Pemazmur memilih mengambil jalan iman, meskipun jalan ini penuh tantangan, kekecewaan, dan ketegangan. Pemazmur memilih jalan ini karena dia percaya bahwa Tuhan adalah Allah yang setia pada diri-Nya sendiri: Dia adalah Allah yang kudus, Allah Penyelamat.

(0.42) (Yes 49:14) (sh: Kau tidak Ku lupakan (Rabu, 17 Agustus 2005))
Kau tidak Ku lupakan

Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalah. Peribahasa ini berarti kasih ibu kepada anak tiada terputus sampai mati, tetapi kasih anak kepada ibu kadang-kadang amat sedikit dan dapat hilang. Ungkapan seperti ini dipakai Allah untuk menunjukkan kasih-Nya kepada Israel.

Wajarlah Israel beranggapan Allah telah melupakan mereka sebab mereka tidak ditolong-Nya saat Nebukadnezar menyerbu Yerusalem. Mereka justru ditawan ke negara Babel. Setelah puluhan tahun di tanah pembuangan, mereka semakin yakin Allah melupakan mereka (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">14, 21). Perasaan Israel ini dijawab Allah dengan pertanyaan retoris: "Bagaimana mungkin seorang ibu tidak lagi peduli kepada anak kandungnya?" (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15-16). Tuhan sekali lagi menegaskan bahwa Ia mengingat umat pilihan-Nya itu. Israel tetap akan menjadi umat yang dikasihi Tuhan (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15-16).

Allah bukan sekadar mengakui bahwa Israel adalah milik-Nya, tetapi Ia membuktikannya. Pertama, Tuhan akan membangun Sion kembali. Orang-orang yang dipakai Allah untuk membangun akan berkumpul bersama untuk merestorasi Sion (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">17-18). Akibatnya banyak orang akan datang memadati daerah Israel dan generasi yang tertinggal akan dipulihkan (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">19-21). Kedua, Israel akan menjadi bangsa yang dihormati semua bangsa dan tidak lagi mendapat malu (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">22-23). Semua janji-Nya akan digenapi karena Ia Allah yang setia pada umat-Nya. Ia membebaskan umat-Nya dari musuh mereka dan akan menghukum musuh itu (ayat Anak+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">24-26).

Pada saat penderitaan dan tekanan hidup menimpa, kita sering merasa Tuhan telah melupakan bahkan meninggalkan kita. Sebenarnya, Tuhan tetap mengasihi kita bahkan Ia mau memulihkan kita. Yang perlu kita lakukan adalah tetap percaya kepada-Nya dan tekun menantikan pertolongan-Nya meski solusi belum dapat kita lihat.

Renungkan: Tuhan mengingat setiap anak-Nya satu per satu. Setiap kita memiliki tempat khusus di hati-Nya.

(0.42) (1Taw 5:2) (ende)

Dengan ajat ini si penjusun bagian ini mau mendjelaskan mengapa suku Ruben, anak sulung Jakub, sebenarnja tidak berarti apa2, sedangkan suku Jusuf (Efraim) mendjadi suku Israil jang paling penting dibidang kenegaraan: hak anak sulung dipindahkan dari Ruben ke Jusuf. tetapi dibidang keinginan suku Juda (dengan Jerusjalem) mendjadi jang ulung. Sebabnja ialah: djandji Allah (mengenai Dawud dan Al-Masih), sehingga suku ini mendjadi suku terpilih oleh Jahwe.

(0.42) (Yes 49:2) (full: PEDANG ... ANAK PANAH. )

Nas : Yes 49:2

Kata-kata Mesias yang akan datang akan seperti sebilah pedang tajam yang menusuk hati nurani semua orang yang mendengarkannya (bd. Wahy 1:16; Wahy 2:12,16). Anak panah itu mungkin melambangkan hukuman Allah atas mereka yang tidak menerima firman-Nya.

(0.42) (Yer 19:2) (full: LEMBAH BEN-HINOM. )

Nas : Yer 19:2

Allah memerintahkan Yeremia untuk membawa beberapa orang pemimpin (ayat Yer 19:1) ke tempat mereka membakar ukupan kepada dewa-dewa dan mempersembahkan anak-anak mereka dalam api

(lihat cat. --> Yer 7:31);

[atau ref. Yer 7:31]

di sana ia memberitakan firman Tuhan mengenai malapetaka yang mendatang (ayat Yer 19:3).

(0.42) (Hos 1:10) (jerusalem: seperti pasir laut) Ini mengulang janji kepada bapa-bapa bangsa sebagaimana disajikan oleh tradisi Yahwista (Kej 32:12) dan tradisi Elohista (Kej 22:17)
(0.42) (Yeh 1:4) (ende)

Penampakan itu menjatakan kepada nabi dan kaum buangan, bahwa Allah hadir bukan sadja di Bait Allah di Jerusjalem, tetapi djuga di Babel. Allah nampak duduk diatas sebuah tachta jang dipasang diatas sebuah kereta jang dapat berdjalan (Allah tidak terikat pada tempat tertentu)

Kereta adjaib itu terdiri atas empat machluk gaib, Kerub namanja. Kerub2 jang sedemikian itu berupa patung dan di Babel terdapat sebagai pendjaga kuil2 dewa dan istana radja. Di Babel kerub2 itu adalah machluk jang setelah dewa dengan mempunjai badan binatang (siapa atau anak sapi) dan muka insani dengan sajap2. Kadang2 berdiri tegak sebagai manusia. Agaknja Jeheskiel memindjam gambarannja dari patung2 Babel itu dengan membuatnja lebih adjaib lagi. Gambarannja kadang2 sukar untuk dipahami dan dibajangkan.

(0.42) (1Raj 2:4) (full: JIKA ANAK-ANAKMU ... HIDUP DI HADAPAN-KU DENGAN SETIA. )

Nas : 1Raj 2:4

Daud telah belajar melalui pengalaman dan disiplin yang menyakitkan bahwa keberhasilan dan berkat Allah tergantung pada keadaan tetap berada di jalan dan kebenaran Allah. Jadi, Daud sangat mendambakan agar Salomo hidup taat dan setia kepada Allah. Namun, Salomo dan putra-putranya akhirnya gagal untuk mendengarkan seruan Daud dan berbalik dari Allah dan perjanjian-Nya (bd. 2Taw 7:17-22); akibatnya ialah hukuman Allah atas Salomo (1Raj 11:1-13), perpecahan kerajaan Israel (1Raj 12:1-33) dan kemudian pemusnahan baik kerajaan utara maupun kerajaan selatan. Puncak penggenapan janji Allah kepada Daud hanya terwujud di dalam Yesus Kristus (Kis 15:16-18).

(0.42) (2Raj 10:31) (full: TIDAK TETAP HIDUP MENURUT HUKUM TUHAN. )

Nas : 2Raj 10:31

Yehu, sekalipun bersemangat bagi Allah, tidak hidup bagi-Nya dengan sepenuh hati. Ia mengizinkan penyembahan anak lembu emas karena alasan-alasan politik (ayat 2Raj 10:29) dan hampir tidak memperhatikan hukum Allah. Jadi, pembaharuan rohani yang direncanakan Allah bagi Israel terhalang karena kegagalan para pemimpin yang dikuasai ambisi pribadi dan cinta akan kuasa. Kebangunan rohani dan pembaharuan besar mati ketika kepentingan diri sendiri diprioritaskan daripada maksud Allah. Karena Yehu melayani Allah dengan motivasi yang tercemar oleh sifat mementingkan diri yang duniawi dan bukan karena perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kebenaran dan kekudusan, di kemudian hari Allah menghukum keluarganya (bd. Hos 1:4).

(0.42) (Kel 1:7) (full: BERTAMBAH BANYAK. )

Nas : Kel 1:7

Keturunan Israel bertambah banyak dengan pesat sesuai dengan janji Allah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub (Kej 12:2; 17:2,6; 22:17; 48:4; bd. Kis 7:17). Pertambahan ini begitu besar sehingga ketika meninggalkan Mesir jumlah mereka sekitar 600.000 orang laki-laki, tidak termasuk wanita dan anak-anak (Kel 12:37). Nubuat Allah tentang penindasan juga tergenapi (bd. ayat Kel 1:11; Kej 15:13).



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA