Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 181 - 200 dari 217 ayat untuk Pada waktu itu AND book:[40 TO 66] AND book:45 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.60) (Rm 1:4) (jerusalem: dinyatakan) Kata kerja Yunani sedikit sukar dimengerti. Arti kata kerja itu ialah: menentukan, mengangkat, menjadikan
(0.60) (Rm 1:8) (sh: Kerinduan hamba Tuhan. (Sabtu, 9 Mei 1998))
Kerinduan hamba Tuhan.

Hamba Tuhan pasti rindu dipakai Tuhan, damba melihat pengabdiannya diberkati. Itu wajar. Tetapi tak boleh stop sampai hanya di sekitar lingkup pelayanannya sendiri saja. Kita tidak tahu bagaimana asal usul berdirinya jemaat di Roma. Siapa perintisnya yang mewartakan Injil di sana tidak jelas. Yang jelas bukan Paulus. Namun meski jemaat itu hasil penginjilan orang atau rasul lain, tidak merintangi Paulus untuk bersyukur (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">8), mendoakan (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">9), rindu untuk mengunjungi dan bersekutu berbagi karunia rohani (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">11). Kerinduan hamba Tuhan tidak boleh sebatas kepentingan dirinya tetapi harus seluas rangkulan kasih karunia Allah sendiri.

Manfaat bergereja. Kita bergereja bukan terutama untuk manfaatnya tetapi untuk beribadah memuliakan Tuhan. Namun tidak perlu disangkali bahwa bersekutu membawa manfaat besar. Bukan saja warga jemaat beroleh berkat dari bergereja melalui hamba Tuhan, hamba Tuhan pun beroleh berkat dari kenyataan hadirnya karya-karya Allah yang besar dalam kehidupan jemaat. Manfaat lain yang penting ialah kesatuan dan persekutuan gereja Tuhan merupakan basis kokoh bagi keberhasilan penginjilan.

Renungkan: Bila orang sekaliber Paulus butuh persekutuan, terlebih kita.

Doa: Ya Bapa, berikan keberanian untuk mewaratakan Injil-Mu.

(0.60) (Rm 8:1) (sh: Kemerdekaan dalam Kristus. (Sabtu, 30 Mei 1998))
Kemerdekaan dalam Kristus.

Kini Paulus menyimpulkan hal-hal yang telah diuraikannya di bagian sebelum ini (ps. 3-7). Di dalam Krisus tidak ada lagi penghukuman. Orang yang sungguh menaruh iman dalam Kristus telah dibenarkan, bukan lagi orang hukuman. Taurat yang impoten memberikan kita baik keselamatan maupun kekudusan (karena kelemahan di pihak kita, 3a) kini diganti oleh Injil yang dalam karya Roh memungkinkan kita merdeka. Kita bebas dari hukuman sebab dosa telah dihukum di dalam kematian Yesus di salib (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">3).

Allah Tritunggal sumber keselamatan. Dengan indah sekali Paulus melihat Allah Tritunggal terlibat penuh dalam kasih karunia-Nya menyelamatkan manusia. Pertama, Allah Bapa mengutus Anak-Nya sendiri (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">3). Kedua, Anak Allah menjelma menjadi manusia dan Dia (Yesus Kristus) telah menggenapi taurat, menanggung hukuman atas dosa, dan dengan jalan itu memberi kita pembenaran dan pengudusan (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">4). Ketiga, Roh Kudus menolong agar apa yang telah Yesus kerjakan untuk kita itu dapat menjadi milik dan pengalaman nyata kita (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">5-8).

Renungkan: Hidup dalam Roh berarti: 1) hidup kita menjadi baru bukan lagi di dalam dosa, 2) pola pikir kita dikendalikan Roh bukan dosa, 3) sikap baru yaitu tunduk dan cinta kepada Allah bukan lagi berontak melawan Allah.

Doa: Tuntunlah kami menghayati sifat baru dariMu dengan tekun.

(0.60) (Rm 8:18) (sh: Penderitaan orang Kristen. (Senin, 1 Juni 1998))
Penderitaan orang Kristen.

Boleh dikata tiap hari kita mendengar berbagai berita tentang penderitaan yang dialami orang di dunia ini. Orang Kristen sendiri menderitakah? Ya. Seperti halnya Kristus sudah menderita, kita pun ikut menderita bersama-Nya dan karena Dia (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">17). Karena kita masih hidup dalam dua zaman, antara zaman lama dan zaman baru, kita sedang berjalan dari penderitaan menuju kemuliaan (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">18). Penderitaan itu dialami baik oleh anak-anak Allah maupun segenap isi ciptaan (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">21-22). Namun penderitaan yang sedang kita alami ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima kelak (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">18).

Sikap Kristen dalam penderitaan. Kristen tidak perlu hancur di dalam penderitaan. Ada beberapa prinsip yang memungkinkan kita menang. Pertama, kita telah menerima karunia sulung Roh yang tidak saja menguatkan kita tetapi juga menjamin bahwa kita akan tiba dalam kemuliaan kelak (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">23). Kedua, kita dapat berkeluh kesah kepada Allah tentang tubuh fana kita dan sifat daging dosa kita (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">23b). Ketiga, dalam iman dan harap kita menatap ke Hari Tuhan (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">24). Keempat, pengharapan itu memberi kita ketekunan, kemenangan dan keselamatan di dalam penderitaan kita.

Renungkan: Kristus yang telah menderita hadir dalam penderitaan kita melalui Roh-Nya untuk mengubah keluh kesah kita menjadi nyanyian syukur.

Doa: Kiranya kemuliaan yang Kau sediakan tidak tertutup oleh penderitaan yang hendak menghentikan ketekunan kami.

(0.60) (Rm 8:31) (sh: Allah di pihak kita. (Rabu, 3 Juni 1998))
Allah di pihak kita.

Segala yang kita perlu tertampung dalam Yesus Kristus. Untuk menolong kita melihat kebenaran itu lebih jelas, kini Paulus mengajak kita berpikir lebih cermat melalui lima pertanyaan ini. Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Siapakah yang akan menghukum mereka? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Kasih Allah dalam Kristus menjamin kita sempurna kini dan kekal.

Lebih dari orang-orang yang menang. Penderitaan dapat menjadi pencobaan bagi seseorang yang tidak kuat imannya, sehingga ada yang meninggalkan Tuhan ketika dalam penderitaan. Bagi orang-orang pilihan Allah (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">30), penderitaan tidak mampu menutupi kasih Kristus. Kita bisa yakin teguh bahwa Kristus tetap mengasihi kita, ada tetap di pihak kita meski sekilas situasi tampak tidak menguntungkan. Perhatikan berbagai bentuk dan tingkatan kuasa yang mungkin mengganggu hidup kita (ayat Pada+waktu+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">38,39). Tak satu pun mampu membuat kita lepas dari kasih Kristus!

Renungkan: Kita tidak meraih kemenangan kita, tetapi menikmati kemenangan yang telah Kristus ciptakan itu dalam kenyataan hidup kita saat demi saat.

Doa: Terima kasih Tuhan atas kepastian kasih-Mu yang tak dapat dikalahkan oleh kuasa apa pun.

(0.60) (Rm 13:8) (sh: Kasih dan hukum Taurat. (Rabu, 29 Juli 1998))
Kasih dan hukum Taurat.

Keduanya berkait erat. Kasih adalah sifat Allah, dan hukum Taurat adalah ungkapan sifat Allah. Karena itu semua perintah dan larangan dalam "Dasa Titah" maupun perintah lainnya dalam Perjanjian Lama, berintikan kasih. Itu adalah kasih Allah, yang bila kita taati akan membuat kita tetap dalam kasih dan damai sejahtera-Nya. Ketaatan kita pun intinya haruslah karena kasih Allah dalam Kristus dan demi kasih kita kepada Allah; sebab kita baru dapat menaati Allah sesudah kita menerima kasih Kristus yang membuat kita mengenal Allah. Di dalam menaati hukum Allahlah kita memenuhi sifat sosial kita.

Hidup sebagai Manusia Terang. Tidak susah mencari bukti dan petunjuk bahwa zaman ini bagaikan 'larut malam yang gelap pekat'. Tidak heran bila kita harus mengalami kesulitan menjalani hidup. Prinsip iman kita bertolakbelakang dengan mereka yang tak kenal Allah dalam kasih dan kesucian hidup Yesus Kristus. Kita pun acap tergoda untuk kompromi. Tetapi kehadiran Kristus dalam hidup kita membuat kita adalah manusia terang, yang hidup dalam sikap menyongsong fajar tiba.

Renungkan: "Mata dunia tak dapat melihat lebih jauh dari hidup ini seperti mata kita tak dapat melihat melampaui tembok gereja. Tetapi mata Kristen menatap jauh ke kekekalan" (John Vianney).

(0.60) (Rm 3:25) (ende: Tempat perdamaian)

Istilah asli mengingatkan akan tempat sutji, diatas "peti perdjandjian" jang dipandang sebagai tachta Allah didalam "kemah kudus", dimana Ia bisa menjatakan kehendakNja kepada Moses. Tempat itu diretjiki dengan darah kurban-kurban untuk memperdamaikan kaum Israel dengan Allah, kalau mereka telah melanggar sjarat-sjarat perdjandjian, tetapi bertobat. Demikian Jesus dalam arti jang djauh lebih tinggi mendjadi tempat perdamaian dengan menumpahkan darahNja.

(0.60) (Rm 7:7) (ende: Tiada kukenal)

Tentu sadja itu tidak berarti seolah-olah sebelumnja tidak ada suara hati jang tahu membedakan antara jang baik dan jang djahat dan antara tuntutan dan larangan. Anggapan jang begini bertentangan dengan utjapan-utjapan Paulus ditempat-tempat lain, misalnja didalam bab 1 dan 2. Utjapan Paulus disini agaknja berarti: tidak kukenal kedjahatan dosa sebagai pemberontakan terhadap Allah dan berakibat hukuman mati. Tentang pemakaian "aku" disini selandjutnja, Paulus tentu ingat akan pengalaman hidup dirinja sendiri, semasa ia masih hidup dibawah hukum taurat, jaitu sebelum ia bertobat. Tetapi sebenarnja pandangannja djauh lebih luas, merangkum segenap kaum Jahudi, malah seluruh umat manusia.

Dengan "aku" disini seperti terdapat dalam surat-surat jang lain djuga, dimaksudkannja tiap "aku" dalam umat manusia, jang tidak hidup dalam Kristus. Semua "aku" diluar Kristus mengalami nasib jang sama dengan Paulus dahulu, dan harus insjaf dan berkata seperti Paulus.

(0.60) (Rm 1:25) (full: DUSTA. )

Nas : Rom 1:25

"Dusta" adalah perkataan Iblis, bapa segala dusta (Yoh 8:44); "kamu akan menjadi seperti Allah" (Kej 3:5).

  1. 1) Percaya dusta itu berarti menolak "kebenaran Allah" dan terlibat dalam pemujaan berhala (Kej 3:5; Kol 3:5;

    lihat cat. --> 2Tes 2:11).

    [atau ref. 2Tes 2:11]

  2. 2) Kecenderungan kuat manusia untuk mempercayai dusta dan memuja diri sendiri adalah alasan Alkitab berkali-kali mengingatkan tentang kesombongan. "Engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: 'Aku adalah Allah'" (Yeh 28:2; bd. Ams 6:17; 8:13; 16:18; 1Tim 3:6; Yak 4:6; 1Yoh 2:16).
(0.60) (Rm 6:4) (full: DIKUBURKAN BERSAMA-SAMA DENGAN DIA OLEH BAPTISAN. )

Nas : Rom 6:4

Bagi orang Kristen baptisan melambangkan kematian dan kebangkitan orang percaya bersama dengan Kristus, namun bukan itu saja. Apabila disertai iman yang sejati, baptisan adalah unsur penolakan dosa kita dan komitmen kepada Kristus, yang menghasilkan aliran kasih karunia yang terus-menerus dan hidup kekal bagi kita

(lihat cat. --> Kis 22:16

[atau ref. Kis 22:16]

tentang baptisan). Baptisan berarti menyamakan diri dengan Kristus dalam kematian dan penguburan-Nya supaya kita dapat hidup dalam penyatuan dengan hidup kebangkitan-Nya (ayat Rom 6:4-5). Sebagaimana Kristus telah bangkit dari antara orang mati, demikian pula kita yang memiliki iman yang menyelamatkan yang sejati di dalam Dia akan hidup dalam hidup yang baru (ayat Rom 6:5).

(0.60) (Rm 6:12) (full: HENDAKLAH DOSA JANGAN BERKUASA LAGI. )

Nas : Rom 6:12

Karena dosa sudah dikalahkan, saudara harus senantiasa menentang usahanya untuk berkuasa kembali. Karena dosa berusaha memerintah terutama melalui keinginan-keinginan tubuh, maka keinginan ini harus dilawan dengan iman kepada Kristus

(lihat cat. --> Rom 6:15 berikut).

[atau ref. Rom 6:15]

Kita dapat melakukan hal itu dengan menyangkal keinginan jahat tubuh kita (ayat Rom 6:12), menolak untuk menyerahkan anggota tubuh kepada dosa (ayat Rom 6:13), dan mempersembahkan tubuh dan seluruh kepribadian kita sebagai hamba kepada Allah dan kebenaran (ayat Rom 6:13-19).

(0.60) (Rm 8:16) (full: ROH ITU BERSAKSI BERSAMA-SAMA DENGAN ROH KITA. )

Nas : Rom 8:16

Roh Kudus memberikan kepada kita kepastian bahwa melalui Kristus dan dengan Kristus kita kini menjadi anak-anak Allah (ayat Rom 8:15). Dia menjadikan nyata kebenaran bahwa Kristus mengasihi kita, tetap mengasihi kita dan hidup bagi kita di sorga sebagai Pengantara kita (bd. Ibr 7:25). Roh Kudus juga menunjukkan kepada kita bahwa kasih Bapa kepada kita sebagai anak angkat-Nya tidak kurang dari kasih-Nya bagi Anak-Nya yang tunggal (Yoh 14:21,23; 17:23). Akhirnya, Roh Kudus menciptakan di dalam kita kasih dan keyakinan yang membuat kita berseru kepada-Nya, "Ya Abba, ya Bapa" (ayat Rom 8:15).

(0.60) (Rm 8:36) (full: DOMBA-DOMBA SEMBELIHAN. )

Nas : Rom 8:36

Kesulitan-kesulitan yang didaftarkan Paulus dalam ayat Rom 8:35-36 telah dialami oleh umat Allah sepanjang zaman (Kis 14:22; 2Kor 11:23-29; Ibr 11:35-38). Orang percaya janganlah heran jikalau mengalami kesulitan, penganiayaan, kelaparan, kemiskinan atau bahaya. Semuanya itu tidaklah berarti bahwa Allah telah meninggalkan kita atau bahwa Dia tidak mengasihi kita lagi (ayat Rom 8:35). Sebaliknya, penderitaan kita sebagai orang percaya akan membuka peluang untuk makin mengalami kasih dan penghiburan Allah (2Kor 1:4-5). Paulus memastikan bahwa semua kesulitan ini akan diatasi dan bahwa kita akan menjadi lebih daripada pemenang melalui Kristus (ayat Rom 8:37-39; bd. Mat 5:10-12; Fili 1:29).

(0.60) (Rm 8:39) (full: KASIH ALLAH, YANG ADA DALAM KRISTUS YESUS, TUHAN KITA. )

Nas : Rom 8:39

Jikalau seorang gagal dalam hidup rohaninya, maka hal itu tidak disebabkan oleh kekurangan kasih karunia dan kasih ilahi (ayat Rom 8:31-34), dan bukan karena kekuatan luar atau kesulitan yang sangat hebat (ayat Rom 8:35-39), tetapi karena kelalaiannya tinggal dalam Kristus Yesus

(lihat cat. --> Yoh 15:6).

[atau ref. Yoh 15:6]

Kasih Allah hanya dinyatakan dan dialami "di dalam Kristus Yesus". Hanya selama kita tetap tinggal dalam Kristus Yesus sebagai "Tuhan kita" maka ada kepastian bahwa kita tidak pernah terpisah dari kasih Allah.

(0.60) (Rm 11:29) (full: KASIH KARUNIA DAN PANGGILAN-NYA. )

Nas : Rom 11:29

Kata-kata ini menunjuk kepada hak istimewa Israel yang disebutkan dalam Rom 9:4-5 dan Rom 11:26. Konteks jelas menunjukkan kepada Israel dan maksud-maksud Allah bagi mereka, dan bukan kepada karunia-karunia Roh Kudus dan panggilan pelayanan yang dihubungkan dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam gereja (bd. Rom 12:6-8; 1Kor 12:1-31). Panggilan, penetapan, dan pemeliharaan seorang dalam jabatan gembala atau penilik jemaat harus menurut kualifikasi sifat pribadi dan sejarah rohani orang itu

(lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).

(0.60) (Rm 13:12) (full: HARI SUDAH JAUH MALAM. )

Nas : Rom 13:12

Paulus percaya akan kedatangan Tuhan yang dekat untuk memindahkan yang setia dalam gereja-Nya ke sorga

(lihat cat. --> Yoh 14:3;

[atau ref. Yoh 14:3]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA),

suatu peristiwa yang Paulus percaya dapat terjadi dalam masa hidupnya. Kristus memperingatkan bahwa Dia akan datang bila orang yang setia yakin Dia tidak akan datang

(lihat cat. --> Mat 24:42;

lihat cat. --> Mat 24:44).

[atau ref. Mat 24:42,44]

Karena itu, anak-anak Allah harus selalu siap secara rohani dan harus "menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan"

(lihat cat. --> Luk 12:35).

[atau ref. Luk 12:35]

(0.60) (Rm 1:29) (jerusalem) Dengan daftar kejahatan ini Paulus mengambil alih daftar-daftar keburukan yang banyak beredar dalam kesusasteraan di zaman itu, baik di kalangan kafir, maupun terutama di kalangan Yahudi: Rom 13:13; 1Ko 5:10-11; 6:9-10; 2Ko 12:20; Gal 5:19-21; Efe 4:31; 5:3-5; Kol 3:5-8; 1Ti 1:9-10; 6:4; 2Ti 3:2-5; Tit 3:3. Bdk juga Mat 15:19 dsj; 1Pe 4:3; Wah 21:8; 22:15.
(0.60) (Rm 2:1) (jerusalem) Sekarang Paulus berkata kepada orang Yahudi. Mula-mula, Rom 2:1-16, ia belum menyebutkan mereka, tetapi kemudian, Rom 2:17-3:20, ia berkata dengan terus terang. Orang-orang Yahudi mau main hakim terhadap orang-orang lain, tetapi mereka sendiri tidak terluput, kalau berlaku seperti orang-orang lain itu, Rom 2:1-5,17-24. Hukum Taurat, Rom 2:12-13, sunat, Rom 2:25-29, dan Kitab Suci yang berharga, Rom 3:1-8, tidak membebaskan mereka dari sikap hati yang tepat. Baik orang Yahudi maupun orang kafir dapat dituntut di hadapan pengadilan Allah, Rom 2:6-11; dan kenyataannya kedua-duanya telah menjadi hamba dosa, Rom 3:9-20.
(0.60) (Rm 4:11) (jerusalem: meterai) Kata yang sama (sfragis) tidak lama kemudian dipakai untuk menyebut baptisan Kristen, sakramen kepercayaan, 2Ko 1:22; Efe 1:13; 4:30; bdk Luk 6:27+; Wah 7:2-8; 9:4
(0.60) (Rm 9:4) (jerusalem: mereka adalah orang Israel) Ialah: keturunan sejati Yakub-Israel, Kej 32:29. Dari keistimewaan itu berpancarlah segala keistimewaan lain: pengangkatan menjadi anak Allah, Kel 4:22; bdk Ula 7:6, kemuliaan Allah, Kel 24:16, yang diam di tengah-tengah umat, Kel 25:8; Ula 4:7 bdk Yoh 1:14+; perjanjian-perjanjian yang diikat Allah dengan Abraham, Kej 15:1,17; 17:1, dengan Yakub-Israel, Kej 32:29, dan dengan Musa, Kel 24:7-8; ibadat yang dengan ini orang-orang Israel memuja Allah yang Esa dan sejati; hukum Taurat yang menyatakan kehendak Allah; janji-janji mengenai Mesias serta zamannya, 2Sa 7:1, dan keistimewaan bahwa Kristus menjadi manusia sebangsa mereka.


TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA