Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 181 - 200 dari 2493 ayat untuk Jangan lagi (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.32) (2Sam 14:1) (sh: Yang pergi. (Selasa, 30 Juni 1998))
Yang pergi.

Absalom yang pergi meninggalkan kaum keluarganya karena takut, tentulah rindu untuk kembali. Tak ada orang yang dapat hidup dengan tenang kalau ia terbuang. Ini adalah gambaran bahwa manusia tidak dapat hidup tenang dan bahagia kalau ia terbuang jauh dari Allah. Tetapi Absalom tidak berani langsung kembali; khawatir ayahnya, Daud masih marah. Yoab menduga Daud sudah tidak marah lagi. Kemudian disusunlah siasat untuk mengetahui apakah benar Daud sudah tidak marah. Perdamaian memang harus diusahakan lebih dari apapun.

Yang menimbang, Seorang perempuan Tekoa diminta bersandiwara untuk meminta pertimbangan apakah kiranya orang seperti Absalom harus dibunuh atau dibiarkan hidup. Inilah cara Yoab untuk meminta pengampunan atas Absalom dari raja. Dari pertimbangannya yang bijaksana Daud mengatakan bahwa orang yang seperti Absalom itu seharusnya jangan dicelakai. "Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya orang yang terbuang jangan tinggal terbuang daripada-Nya" kata perempuan Tekoa ini. Begitulah kasih Allah.

Renungkan: Karya rekonsiliasi Yesus Kristus bertujuan agar orang yang terbuang dari Allah atau pun dari keluarga dapat dipulihkan kembali.

Doakan: Orang yang sudah lama meninggalkan Tuhan.

(0.31) (Mzm 28:1) (sh: Ketika Allah nampaknya tak peduli (Kamis, 22 Maret 2001))
Ketika Allah nampaknya tak peduli

Pernahkah Anda merasakan doa Anda nampaknya membentur dinding baja atau sepertinya hanya mendarat di surga yang bisu? Allah nampaknya tidak peduli lagi dan membiarkan kita bergelut sendiri dengan persoalan yang semakin membelit. Keadaan demikian membuat kita berada dalam kegelapan, putus asa, dan tidak tahu lagi arah kehidupan.

Pengalaman seperti di atas nampaknya bukan merupakan pengalaman yang mengejutkan bagi seorang kristen sebab Daud sendiri sebagai salah seorang yang sangat dikasihi Allah mengalaminya juga. Allah membisu terhadapnya dan nampaknya akan tetap membisu (1). Bahkan Allah seakan- akan membiarkan dirinya diseret bersama-sama dengan orang fasik (3). Bagaimana Daud menghadapi situasi seperti ini? Apakah ia berpaling kepada allah lain? Tidak! Ia tetap berharap kepada Allah, bahkan ia menegaskannya dengan mengatakan 'KepadaMu, ya Tuhan aku berseru'. Ia tetap yakin bahwa tidak ada lagi pertolongan selain dari Allah sebab hidup tanpa penyertaan Allah dan berinteraksi dengan-Nya sama dengan menuju kehancuran (1). Keyakinannya yang teguh terus mendorong dia untuk tetap memohon kepada Allah untuk mendengar dan menjawab doanya (2-3). Keyakinannya itu juga bukan hanya pengetahuan saja namun keyakinan yang dimanifestasikan dalam permohonannya agar Allah mau terlibat langsung dalam persoalan yang sedang terjadi (4-5). Permohonannya ini jangan dibaca sebagai usahanya untuk membalas dendam namun harus dibaca sebagai kepeduliaannya terhadap keadilan di dunia dan terlebih lagi terhadap Nama Allah di dunia. Dia tidak rela jika dunia melihat bahwa kehidupan orang yang mengikut Allah dan yang tidak ternyata sama.

Ratapan dan teriakan minta tolong Daud berubah menjadi pujian dan sukacita (6-9). Tidak ada penjelasan yang pasti mengapa Allah nampaknya membisu dan membiarkannya. Mungkin Daud tidak perlu tahu atau tidak boleh tahu, namun yang jelas Daud tahu dan perlu tahu bahwa hal itu tidak untuk selamanya. Allah pasti akan menolongnya.

Renungkan: Tetaplah berdoa dan berseru walaupun nampaknya Allah membisu atau berdiam diri, sebab meninggalkan Allah jauh lebih fatal daripada perasaan ditinggalkan atau masalah sebesar apa pun yang menjerat kita.

(0.31) (Kel 11:1) (sh: Jangan keraskan hati (Rabu, 13 April 2005))
Jangan keraskan hati


Tujuan tulah dijatuhkan kepada orang Mesir adalah untuk membuat mereka sadar bahwa Allah Israel lebih berkuasa daripada dewa-dewi Mesir, supaya mereka mau melepaskan umat Israel untuk beribadah kepada Tuhannya. Karena tidak kunjung bertobat, maka tulah demi tulah dijatuhkan. Semua tulah yang sudah dijatuhkan, memiliki satu kesamaan di dalam nuansa alami. Akan tetapi, tulah yang kesepuluh itu berbeda sama sekali. Tulah itu akan segera tiba dan diberitahukan pertama-tama kepada Musa dan orang Israel. Tulah ini memiliki sifat yang mematikan bagi orang-orang Mesir. Tulah ini akan merupakan pukulan telak yang membuat Firaun akhirnya menyerah (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">1).

Sebetulnya dari semua tulah yang sudah terjadi, orang Mesir belajar dan melihat bahwa Allah orang Israel sangat berkuasa. Hati mereka sudah "dilunakkan" oleh Tuhan sehingga rela memberikan emas dan perak kepada orang Israel (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">2-3). Ketika tulah ini diumumkan kepada orang Mesir dan seluruh istana Firaun, semua orang digambarkan akan menyerah kecuali Firaun yang bersikukuh mengeraskan hati (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">8-10). Oleh karena itu, tulah itu dipastikan akan terjadi.

Tulah ini akan memakan korban semua anak sulung dari Firaun sampai kepada anak sulung budak perempuan, bahkan juga anak sulung hewan-hewan di Mesir akan mati (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">4-6). Mereka akan berseru dengan seruan hebat yang tidak pernah terdengar di Mesir sebelumnya (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">6). Seruan serupa (kata yang sama digunakan) terdengar dari mulut orang-orang Israel dulu atas penderitaan perbudakan yang mereka alami di Mesir (Kel. 3:7-9). Sebaliknya tulah ini tidak akan mengganggu sedikit ujung rambut pun orang-orang Israel (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">7).

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tidak mengeraskan hati melawan Allah. Jangan sampai pada akhirnya hati kita membatu. Saat itu kita tidak lagi dapat bertobat!

Renungkan: Yesus yang datang dengan lemah lembut menyapa hati Anda (Mat. 11:29), adalah juga Tuhan yang tegas terhadap orang yang terus menolak-Nya.

(0.31) (1Raj 9:10) (sh: Lupa berkat! (Sabtu, 7 Agustus 2004))
Lupa berkat!

Semua keberhasilan yang kita raih tidak pantas menjadi kebanggaan pribadi saja. Keberhasilan apapun yang kita raih bukan karena usaha kita semata. Mengapa demikian? Ada orang lain di sekitar kita yang berperan baik sedikit maupun banyak untuk keberhasilan kita. Dan jangan lupa, Tuhan berperan di balik kesuksesan kita. Jadi apa yang harus kita lakukan?

Salomo sukses. Kesuksesan itu dicatat sejak pasal Jangan+lagi&tab=notes" ver="">4-8, dilanjutkan lagi dengan pasal Jangan+lagi&tab=notes" ver="">10. Kesuksesan Salomo dicapai karena Tuhan yang mengaruniakan berkat hikmat (pasal Jangan+lagi&tab=notes" ver="">3-4), mengaruniakan pekerja yang handal (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">7:13-51), bahkan pekerja rodi yang "gratis" (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">5:13-18; 9:15-22), mengaruniakan teman-teman dari penjuru dunia untuk menyediakan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembangunan "Rumah Tuhan" (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">5:1-12). Hal ini menunjukkan bahwa Salomo sukses karena Tuhan serta karena orang "besar" (=orang yang hebat, berkuasa) dan orang "kecil" (=orang yang tidak penting) di sekelilingnya. Sayang sekali justru di sini Salomo mulai gagal! Ia lupa bahwa Hiram adalah seorang teman dekat yang setia dan sudah menolongnya dalam pembangunan "Rumah Tuhan". Ia tidak menghargai jasa Hiram sepantasnya. Tidak heran Hiram kecewa kepada Salomo (ayat Jangan+lagi&tab=notes" ver="">9:10-14). Kegagalan ini dicatat oleh penulis kitab Raja-raja di tengah-tengah keberhasilan dan kegemilangan Salomo sebagai suatu peringatan bagi pembaca. Kegagalan Salomo ini jika tidak segera disadari akan berakibat buruk, yaitu bukan hanya ia akan kehilangan teman dan orang-orang yang mengasihinya, tetapi juga ia akan kehilangan kepekaan hikmatnya bahwa semua keberhasilannya itu adalah berkat Tuhan.

Jika kita sedang mengalami keberhasilan dalam usaha, pelayanan, keluarga, dan dalam banyak hal lainnya, jangan lupa untuk mensyukurinya. Jangan lupa berterima kasih kepada orang-orang yang berperan di balik keberhasilan kita.

Camkanlah: Lupa berkat adalah awal dari lupa teman dan lupa saluran berkat. Pada akhirnya kita lupa kepada Tuhan sang pemberi berkat!

(0.30) (Im 27:28) (bis: dikhususkan tanpa syarat)

dikhususkan tanpa syarat: Apa saja yang dikhususkan dengan cara itu menjadi milik TUHAN secara mutlak, sehingga tak dapat dipakai lagi dan harus dibinasakan.

(0.30) (Yeh 8:14) (bis: Tamus)

Tamus: Dewa yang dianggap mati di musim tumbuh-tumbuhan mati, dan hidup kembali waktu tanaman tumbuh lagi di musim semi.

(0.30) (Kol 2:15) (bis: Kristus membuat segala roh-roh yang memerintah dan berkuasa menjadi tidak berdaya lagi)

Kristus membuat segala roh-roh yang memerintah dan berkuasa menjadi tidak berdaya lagi: atau Kristus membebaskan dirinya dari roh-roh yang memerintah dan berkuasa.

(0.30) (Kej 20:16) (ende)

Uang mendjadi sematjam "ganti-kerugian", agar supaja kaum-kerabat Sara djangan teringat lagi akan kedjadian jang tidak menjenangkan ini.

(0.30) (Kej 29:13) (ende)

Jakub mentjeritakan kesukaran-kesukaran jang dialaminja dengan Esau.

Dalam fasal ini lagi alasan kepergiannja jang terpenting ialah: permusuhannja dengan Esau.

(0.30) (Kel 9:11) (ende)

Lebih djelas lagi nampaklah disini ketidakmampuan sihir Mesir menghadapi Mahakuasa Tuhan. Para djuru sihir sendiri tidak dapat menghindarkan diri dari penjakit ini.

(0.30) (Bil 21:14) (ende)

Kitab Pertempuran Jahwe kiranja suatu kumpulan lagu kuno jang tidak ada lagi. Lagu jang dikutip disini agak rusak dan sukar diterdjemahkan.

(0.30) (Ul 23:9) (ende)

Disini kelihatan lagi bahwa perang sutji dipandang sebagai suatu usaha religius: jang segala sesuatunja bergantung pada kehadiran dan pimpinan Jahwe. Karenanja maka harus dipegang teguh adanja kemurnian rituil.

(0.30) (Ul 32:45) (ende)

Ajat-ajat ini berhubungan dengan ajat Ula 31:24-27. Disini tidak lagi mengenai njanjian: melainkan tentang hukum Deuteronomium.

(0.30) (Hak 5:8) (ende)

Baris ini gelap sekali. Banjak perbaikan telah diusulkan. Ahli2 lain mentjoretnja sama sekali. Perbaikan jang menarik: "tidak ada lagi roti dipintugerbang".

(0.30) (1Sam 1:18) (ende: tidak sama lagi)

Dahulu Hana sedih sekarang ia gembira dan senang hati pula, karena ia berharap doanja akan dikabulkan berkat berkah dan doa 'Eli itu.

(0.30) (1Sam 28:15) (ende)

Dalam pratala orang2 mati hampir tidak hidup lagi, tidak bergerak atau merasa serta mengetahui sesuatu. Karena itu Sjemuel dalam keadaan ini "terganggu" oleh sebab dinaikkan.

(0.30) (1Raj 2:31) (ende)

Hak suaka dalam keadaan ini tidak mewadjibkan lagi menurut Kel 21:14. Sulaiman berseru pada hukum kisas (1Ra 2:46).

(0.30) (2Taw 5:9) (ende: Itu)

jakni peti perdjandjian. Pada masa si muwarich peti itu tidak ada lagi, sehingga "hingga hari ini" berarti: hingga masa sumber si muwarich ditulis.

(0.30) (Ezr 5:3) (ende: rekan2nja)

Kata jang tertulis disini dan ditempat lain djuga merupakan suatu gelar untuk pegawai2 Parsi dan maknanja tidak diketahui lagi.

(0.30) (Ayb 15:22) (ende: tersimpan)

Walau rupa2nja si djahat tidak dihukum, tetapi itu se-mata2, agar supaja ia nanti dihukum dengan lebih keras lagi.



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA