(1.00) | (1Sam 12:11) |
(bis: Barak) Beberapa terjemahan kuno: Barak; Ibrani: Bedan. |
(0.67) | (2Taw 20:26) |
(ende) Nama lembah itu "Baraka" disambung disini dengan kata Hibrani (barak), jang berarti "memudji". |
(0.58) | (1Sam 12:11) | (jerusalem: Barak) Ini menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: Bedan. Samuel terhitung antara para Hakim, bdk bab 7. |
(0.42) | (Hak 4:8) | (jerusalem: tidak turut maju) Terjemahan Yunani masih menambah: sebab aku tidak tahu pada hari manakah Malaikat Tuhan akan membuat aku berhasil. Barak ingin Debora ikut supaya melalui nabiah itu ia dapat meminta petunjuk dari Tuhan (bdk Kel 33:7). |
(0.33) | (Hak 5:1) |
(ende) Lagu ini setjara puetis menggambarkan peristiwa jang ditjeritakan fasal 4(Hak 4). Njanjian ini kuno sekali dan ditjiptakan segera setelah peristiwa terdjadi. Karena bahasanja jang kolot, susunannja jang aneh dll., lagu ini sukar untuk diartikan dan diterdjemahkan disana-sini. Para ahli berusaha membuatnja lebih terang dengan memperbaiki banjak kata. Meskipun njanjian itu ditaruh dalam mulut Debora dan Barak sendiri, tetapi mereka pentjiptanja. |
(0.33) | (Mzm 83:9) | (jerusalem: Perlakukanlah mereka....) Mengenai kerinduan akan balas dendam semacam ini bdk Maz 5:11+ |
(0.29) | (Hak 4:1) |
(sh: Lebih mengandalkan penyertaan manusia. (Senin, 6 Oktober 1997)) Lebih mengandalkan penyertaan manusia.Debora, hakim atas orang Israel telah menyampaikan perintah Tuhan kepada Barak (ayat 6-7). Dari jawaban Barak terlihat bahwa ia kurang mengandalkan penyertaan Tuhan, merasa lebih mantap bila Debora ikut serta (ayat 8). Nubuat Debora (ayat 9), ternyata kelak digenapi (ayat 22). Penyertaan Tuhan memang tak dapat dilihat dengan mata jasmani. Itu dihayati dengan iman. Dengan iman seseorang percaya akan penyertaan Tuhan. Iman yang demikian akan melihat fakta penyertaan Tuhan itu. Karena raguragu, Barak tidak menerima kehormatan sebab Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tangan Yael, isteri Heber. Sisera diserahkan Tuhan. Sisera yang melarikan diri kalut dan bingung. Seluruh tentaranya tewas oleh mata pedang. Tuhan menyerahkan dia kepada Yael sehingga di kemah Yael ia dapat tidur nyenyak. Untuk sementara seolah ia berhasil luput dari pengejaran. Namun cara Tuhan untuk memberikan kemenangan kepada umat-Nya di luar perhitungan. Unik dan menakjubkan. Debora dan istri Heber, dua perempuan yang berani bertindak dalam Tuhan menjadi pahlawan. Kebiasaan menilai orang dari jenis kelaminnya adalah tidak benar bila kita memperhitungkan bahwa Tuhan berkuasa membuat mereka melakukan hal besar. |
(0.25) | (Hak 4:1) | (jerusalem) Kisah mengenai Debora dan Barak ini disajikan berupa prosa, bab 4, dan berupa sajak, bab 5. Menurut kisah asli berupa prosa itu suku Zebulon dan Naftali berhasil menghancurkan Sisera dari Haroset-Hagoyim yang terletak di bagian barat laut dataran Yizreel. Kemudian Sisera tsb dihubungkan dengan Yabin, raja Hazor yang dikalahkan di mata Yosua, Yos 11:10-15. Memang nama Yabin disebut dalam ceritera berupa prosa itu, tetapi tidak tampil dalam sajak tsb. Kemenangan yang diceritakan itu pasti terjadi dan ia membongkar rintangan yang memisahkan suku-suku di bagian utara negeri dari suku-suku di bagian tengah. Kiranya peristiwa itu terjadi sekitar pertengahan abad ke-12 seb. Mas. |
(0.24) | (Hak 5:1) |
(full: BERNYANYILAH DEBORA DAN BARAK.
) Nas : Hak 5:1 Nyanyian Debora dan Barak adalah nyanyian pujian kepada Allah (ayat Hak 5:3) karena kemurahan-Nya dan tindakan-Nya yang adil demi Israel (ayat Hak 5:11). Sepanjang PL nyanyian yang sepenuh hati kepada Tuhan oleh para orang saleh menjadi bagian penting dalam mengungkapkan syukur kepada Allah karena kuasa penebusan-Nya (bd. pasal Kel 15:1-27; 1Taw 15:1-16:43; 2Taw 20:22; dan Mazm 1:1-150:6; lihat art. PUJIAN). Orang percaya PB juga disuruh untuk memanjatkan pujian kepada Allah atas kasih-Nya terhadap mereka. Pujian, yang oleh Allah dipandang sebagai korban kudus yang disajikan kepada-Nya (Ibr 13:15), sering kali berbentuk suatu nyanyian (Ibr 2:12; Yak 5:13; Wahy 15:3). Nyanyian pujian rohani (bd. Ef 5:19; Kol 3:16) dapat dinyanyikan dengan akal budi (yaitu, memakai bahasa yang dimengerti) atau dengan roh (yaitu, memakai bahasa Roh; lih. 1Kor 14:15). |
(0.24) | (Hak 5:1) |
(sh: Nyanyian pujian bagi Tuhan. (Selasa, 7 Oktober 1997)) Nyanyian pujian bagi Tuhan.Kemenangan Israel adalah dari Tuhan dan oleh Tuhan. Layaklah Debora dan Barak memuji dengan nyanyian pujian dan bermazmur bagi Dia (ayat 3). Debora dan Barak tidak bisa tinggal diam setelah menyaksikan pertolongan Tuhan. Nyanyian pujian yang melimpah dari hati yang menyembah penuh syukur adalah hal yang memperkenan dan menyenangkan hati Tuhan. Menyanyi bagi Tuhan bukan hobbi atau kebiasaan. Bukan juga kebiasaan yang dilakukan ketika umat Tuhan berkumpul berbakti. Menyanyikan pujian adalah ungkapan hati yang meluap dalam suara yang penuh syukur kepada Tuhan. Seruan untuk memuji Tuhan. Dalam ayat 10-11, Debora menyerukan ajakan untuk menyanyikan perbuatan Tuhan yang adil. Keperkasaan Tuhan, kebaikan dan keadilan-Nya harus diceritakan oleh orang-orang yang sudah mengalami serta mengecapnya. Bagi anak-anak Tuhan, tak ada hari tanpa nyanyian. Nyanyian menjadi ciri khas orang beriman sepanjang masa, sebab pujian adalah ungkapan kasih dan ibadah terdalam bagi Tuhan. Renungkan: Anak-anak Tuhan memuji Tuhan sebab Tuhan sendiri bersinar sebagai surya hidupnya abadi. Doa: Tuhan, jadikan kehidupan umat-Mu penuh dengan pujian. |
(0.17) | (Hak 1:1) |
(full:
) Penulis : Tidak Diketahui Tema : Kemurtadan dan Pembebasan Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 1050 -- 1000 SM Latar Belakang Kitab Hakim-Hakim menjadi mata rantai utama sejarah di antara zaman Yosua dengan zaman raja-raja Israel. Periode para hakim mulai dari sekitar tahun 1375 sampai 1050 SM, ketika Israel masih merupakan perserikatan suku-suku. Kitab ini memperoleh namanya dari berbagai tokoh yang secara berkala dibangkitkan Allah untuk memimpin dan membebaskan orang Israel setelah mereka mundur dan ditindas oleh bangsa-bangsa tetangga. Para hakim (berjumlah 13 dalam kitab ini) datang dari berbagai suku dan berfungsi sebagai panglima perang dan pemimpin masyarakat; banyak yang pengaruhnya terbatas pada sukunya sendiri, sedangkan beberapa orang memimpin seluruh bangsa Israel. Samuel, yang pada umumnya dipandang sebagai hakim terakhir dan nabi yang pertama tidak termasuk dalam kitab ini. Penulis kitab ini tidak jelas. Kitab ini sendiri menunjukkan kerangka waktu berikut mengenai saat penulisannya:
Yang pasti ialah: kitab ini mencatat dan menilai masa para hakim dari segi perjanjian (mis. Hak 2:1-5). Musa sudah menubuatkan bahwa penindasan oleh bangsa-bangsa asing akan menimpa bangsa Israel sebagai salah satu kutukan Allah jikalau mereka menyimpang dari perjanjian (Ul 28:25,33,48). Kitab Hakim-Hakim menggarisbawahi kenyataan nubuat tersebut dalam sejarah. Tujuan Dari segi sejarah, Hakim-Hakim memberikan catatan utama sejarah Israel di tanah perjanjian sejak kematian Yosua hingga masa Samuel. Dari segi teologi, kitab ini mengungkapkan kemerosotan rohani dan moral dari suku-suku Israel setelah menetap di negeri itu, serta menunjukkan dengan jelas dampak-dampak yang merugikan yang senantiasa terjadi apabila Israel melupakan perjanjian mereka dengan Allah dan mulai mengikuti berhala dan kebejatan. Survai Hakim-Hakim terbagi atas tiga bagian utama.
Ciri-ciri Khas Enam ciri utama menandai kitab ini.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Kitab Hakim-Hakim menyatakan suatu prinsip ilahi yang abadi: ketika Allah memakai orang dengan luar biasa dalam pelayanan-Nya, Roh Tuhan turun ke atasnya (Hak 3:10; bd. Hak 6:34; Hak 11:29; Hak 14:6,19; Hak 15:14). Pada permulaan pelayanan Yesus, Roh Kudus turun keatas-Nya ketika Ia dibaptis (Mat 3:16; Luk 3:21-22). Sebelum naik kepada Bapa, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk menantikan karunia yang dijanjikan Bapa -- yaitu, Roh Kudus (Kis 1:4-5); alasan yang diberikan-Nya ialah bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus turun atas mereka (Kis 1:8; bd. Hak 4:33). Di bawah kedua perjanjian, cara Allah untuk mengalahkan musuh dan memajukan kerajaan-Nya ialah dengan memakai daya, kekuatan, dan kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui bejana-bejana manusiawi yang berserah dan taat kepada-Nya. |
(0.17) | (Hak 18:1) | (jerusalem) Suku Dan pernah mendiami daerah sekitar Zora dan Esytaol, bdk Hak 13:2+. Tetapi ia tidak dapat mempertahankan diri di situ, bdk Yos 19:40+, dan diusir oleh orang Amori, bdk Hak 1:34-35. Waktu mereka berpindah tempat ke bagian utara negeri, mereka mengirim pengintai-pengintai dahulu, sama seperti Musa mengirim pengintai-pengintai (a.l. Kaleb), Bil 13. Kapan suku Dan pindah tidak dapat dipastikan. Di sini atau dalam Hak 1:34-35 orang Filistin tidak disebut-sebut, sehingga boleh disimpulkan bahwa suku Dan pindah pada awal zaman Hakim. Dalam Nyanyian Debora, Hak 5:17. Dan disebut bersama dengan Asyer, sehingga rupanya di masa itu Dan sudah menetap di bagian utara negeri. Namun demikian halnya tidak pasti. Ternyata suku Dan mudah saja dapat pindah dan ini paling gampang dimengerti, kalau Debora dan Barak sudah mengalahkan orang Kanaan. Ceritera ini menyajikan sebuah contoh bagaimana suatu suku Israel dapat berpindah tersendiri, bdk Hak 1, dan ternyata pula bahwa suku-suku Israel tetap bergerak dan berpindah-pindah setelah Yosua mati, bdk setelah suku Manasye, Bil 32:1+. |
(0.12) | (Bil 6:23) |
(full: MEMBERKATI ORANG ISRAEL.
) Nas : Bil 6:23 Ayat Bil 6:22-27 menunjukkan tanggapan Allah yang pengasih kepada umat-Nya jikalau mereka memelihara kesucian di tengah jemaat dan mengungkapkan pengabdian dengan segenap hati sebagaimana terlihat dalam nazar seorang Nazir (lihat cat. --> Bil 6:2). [atau ref. Bil 6:2] "Memberkati" (Ibr. _barak_) mengandung ide bahwa kehadiran, tindakan, dan kasih Allah memasuki kehidupan dan lingkungan seseorang.
|