Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 93 ayat untuk minyak wangi [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Rut 3:3) (bis: pakailah wangi-wangian)

pakailah wangi-wangian: Menurut kebiasaan orang Yahudi, seluruh badan dibalur dengan minyak wangi.

(0.81) (Ams 21:17) (jerusalem: gemar kepada minyak dan anggur) Artinya: hidup berfoya-foya. Minyak yang dimaksud ialah minyak wangi-wangian.
(0.67) (Kid 5:13) (jerusalem: Pipinya) Ialah bagian bawah muka tempat janggut; yang diberi minyak wangi-wangian, bdk Maz 133:2.
(0.63) (Kid 1:12) (full: NARWASTUKU. )

Nas : Kid 1:12

Narwastu adalah semacam minyak wangi yang dibuat dari sebuah tanaman berbau wangi dari Himalaya.

(0.38) (Kid 4:14) (full: KUNYIT. )

Nas : Kid 4:14

Kunyit adalah tanaman dengan bunga berwarna ungu yang memberikan bahan celupan kuning; dari kunyit dibuat juga minyak wangi dengan mencampurnya bersama minyak zaitun.

(0.37) (Yes 41:19) (bis: pohon murad)

pohon murad: pohon wangi, tingginya kira-kira satu setengah meter, bunganya putih atau merah jambu.

(0.37) (Ams 21:17) (ende)

Minjak jang dimaksudkan disini bukan minjak biasa, melainkan wangi-wangian dst.

(0.34) (Pkh 10:1) (full: LALAT YANG MATI MENYEBABKAN URAPAN ... BERBAU BUSUK. )

Nas : Pengkh 10:1

Sama seperti lalat mati yang membusuk akan merusak sejumlah minyak wangi, demikian pula sedikit kebodohan dapat meniadakan dampak-dampak hikmat yang besar. Rencana yang bijaksana dapat dibuat, tetapi seorang yang membuat kesalahan bodoh dapat merusak seluruhnya (lih. 2Raj 20:12-19).

(0.33) (Kid 5:5) (jerusalem: tanganku berteteskan mur) Maksudnya: atau mempelai perempuan memakai wangi-wangian untuk menjemput kekasihnya atau: mempelai perempuan hanya menemukan bekas wangi-wangian yang ditinggalkan kekasihnya waktu berusaha masuk. Ia sendiri sudah pergi.
(0.32) (Yes 43:24) (jerusalem: tebu wangi) Tebu itu dipakai baik untuk keperluan manusia maupun dalam ibadat, Yeh 27:19; Kid 4:14.
(0.28) (Kel 30:9) (ende)

Dupa harus tersendiri dari tjampuran wangi-wangian jang tertentu (lihat aj. minyak+wangi&tab=notes" ver="ende">34-38) (Kel 34:1-38:31).

(0.23) (Ayb 42:14) (bis)

Dalam bahasa Ibrani nama putri-putri Ayub memberi kesan kecantikan, baik dari bunyinya maupun artinya. Yemima berarti "merpati"; Kezia berarti "kasia", sejenis kayu manis yang dipakai sebagai wangi-wangian. Kerenhapukh berarti "kotak kecil tempat alat-alat kecantikan".

(0.23) (Pkh 10:1) (ende)

Djika lalat mati ada dalam wangi2an, lalu tak dibeli orang lagi. Demikian kebidjaksanaan tidak berharga lagi dan tidak diterima orang, bila orang bidjak itu berlaku bodoh, walau dalam hal ketjil2 sadja.

(0.23) (Yoh 12:1) (sh: Pelayanan yang tertuju kepada diri sendiri (Rabu, 24 Februari 1999))
Pelayanan yang tertuju kepada diri sendiri

Pada masa itu tidak semua orang dapat menggunakan minyak wangi apalagi membelinya. Selain mahal, biasanya minyak itu hanya digunakan untuk mengurapi kepala raja. Namun Maria menggunakannya untuk membasuh kaki Yesus. Perbuatan Maria ini tentunya menimbulkan pertanyaan banyak orang yang hadir saat itu, terutama Yudas Iskariot. Yudas lebih mempertimbangkan keuntungan yang akan didapat bila minyak narwastu itu dijual demi kepentingan orang miskin. Murnikah keinginan Yudas? Sayang sekali, sebab motivasinya hanyalah untuk menumpuk keuntungan. Pelayanan Yudas lebih tertuju kepada kepentingan diri sendiri.

Pelayanan yang tertuju kepada Tuhan. Maria memahami bahwa perbuatannya ini pasti mengundang pertentangan. Namun tujuannya hanya satu yaitu melayani Yesus. Maria tidak mempedulikan reaksi negatif Yudas terhadap perbuatannya, dia tetap melayani Yesus. Maria dan Yudas sama-sama melayani Tuhan. Pelayanan yang satu tertuju kepada Tuhan, yang satu tertuju kepada dirinya sendiri. Bagaimana dengan pelayanan kita?

Doa: Murnikanlah pelayanan kami Tuhan, agar tertuju hanya untuk kemuliaan-Mu.

(0.19) (Kel 30:17) (sh: Pembasuhan tangan dan hati. (Sabtu, 13 September 1997))
Pembasuhan tangan dan hati.

"Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya" (minyak+wangi&tab=notes" ver="">24:3-4">Mzm. 24:3-4). Dengan membasuh tangan dan kaki, Harun dan anak-anaknya secara simbolis membersihkan diri dari dosa., juga menghilangkan noda segala urusan sehari-hari yang tidak layak dibawa masuk ke dalam tempat suci.

Acara pembasuhan tangan sebelum masuk tempat beribadah masih tetap diteruskan umat Yahudi dan umat Islam. Kita orang Kristen tidak mencuci tangan sebelum masuk ke dalam gereja. Namun pembersihan yang dilambangkan itu patut dilaksanakan. Alangkah baiknya jikalau sebelum kebaktian mulai, kita mengambil waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan, mengakui dosa dan menyerahkan segala kesibukan dan pergumulan kepada Tuhan. Arahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan saja.

Persembahan yang harum. Baik para imam maupun kemah pertemuan dan alat-alat kudus diurapi dengan minyak harum, sedang kemenyan wangi diletakkan di tempat suci. Kemenyan (minyak+wangi&tab=notes" vsf="TB" ver="">5:8">Why. 5:8) merupakan suatu persembahan harum yang berkenan kepada Tuhan.

Renungkan: Persembahan terpenting yang harus kita bawa untuk Tuhan ialah hidup yang dikuduskan oleh dan bagi-Nya.

(0.19) (Yoh 12:1) (sh: Persiapan penguburan Yesus (Selasa, 5 Maret 2002))
Persiapan penguburan Yesus

Walau tahu bahwa pemimpin Yahudi dan kroni-kroninya merencanakan pembunuhan terhadap diri-Nya, Yesus tetap kembali ke Yerusalem enam hari sebelum hari Paskah. Sebelum sampai di Yerusalem, Ia singgah dahulu di rumah sahabat-sahabat-Nya di Betania, kakak beradik Lazarus, Maria dan Marta. Pesta yang diselenggarakan di Betania (ayat minyak+wangi&tab=notes" ver="">2) adalah pesta ucapan syukur atas kebangkitan Lazarus dari kematian. Kota Betania dan nama Lazarus ditegaskan sampai dua kali. Hal ini menegaskan bahwa penampilan Lazarus dan peristiwa spektakuler itu sungguh menggemparkan kota Betania.

Marta seperti biasa sangat bersemangat untuk mempersiapkan segala sesuatunya supaya pesta itu terlaksana dengan baik. Dua tokoh yang menjadi pusat perhatian adalah Maria dan Yudas. Kontras di antara keduanya sangat menonjol. Bertentangan dengan peraturan orang Yahudi, Maria duduk di kaki Yesus. Itu menandakan bahwa ia memposisikan dirinya sebagai murid Yesus dan Yesus menerimanya. Lalu Maria mengungkapkan kasihnya kepada Yesus melalui persembahan minyak yang mahal yang dipakainya untuk mengurapi kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Sungguh suatu tanda syukur dan pengagungan kepada Yesus. Perbuatannya itu disebut Yohanes sebagai pengurapan, diartikan oleh Yesus sebagai persiapan bagi penguburan-Nya. Mungkin sekali Maria sendiri tidak menyadari bahwa perbuatannya itu diartikan Yesus sebagai persiapan penguburan-Nya.

Tokoh kedua adalah Yudas. Yudas memandang bahwa pengurapan minyak wangi yang mahal merupakan pemborosan (ayat minyak+wangi&tab=notes" ver="">5). Yudas sesungguhnya selama ini tidak pernah peduli terhadap orang-orang miskin. Kali ini ia ingin seolah-olah menunjukkan simpatinya terhadap orang-orang miskin. Ia mengritik perbuatan Maria. Tetapi, sebagaimana sikap dan tindakan Kayafas dan Maria mengungkapkan motif mereka yang sesungguhnya, reaksi Yudas ini pun membongkar keserakahan dan kepentingannya sendiri. Yudas sering mencuri uang kas yang dipegangnya (ayat minyak+wangi&tab=notes" ver="">6). Ini membuat semakin nyata betapa besar pengorbanan kasih Maria.

Renungkan: Iman sejati betapa pun kecilnya akan terungkap dalam perbuatan kasih. Adakah pengorbanan kita terhadap Yesus yang terlalu besar?

(0.19) (Kel 30:1) (ende)

Mezbah ini selandjutnja hanja disebut berhubungan dengan kenisah Salomon (1Ra 6:20). Dalam Kel 39:38 disebut "mezbah emas". Tetapi membakar wangi-wangian pada upatjara ibadat adalah adat-kebiasaan jang sangat kuno dan terbesar dimana-mana.

(0.19) (2Taw 16:14) (jerusalem: di kuburan) Dalam naskah Ibrani tertulis: di kuburan-kuburan
(0.19) (Kid 4:11) (jerusalem: seperti bau gunung Libanon) Mempelai laki-laki terbawa lupa daratan dengan melihat mempelainya, Kid 4:11 dan wangi-angian pakaiannya, Kid 4:10-11. Dalam lagu-lagu cinta Mesir dan Arab hal semacam itu biasa juga, bahkan di mana-mana lagu-lagu cinta memakai bahasa serupa.
(0.17) (Luk 7:36) (sh: Pemulihan total karena pengampunan (Jumat, 14 Januari 2000))
Pemulihan total karena pengampunan

Melalui peristiwa dalam kisah ini kita melihat contoh betapa sulitnya masyarakat menerima kehadiran seorang yang bereputasi buruk di tengah-tengah mereka. Seorang perempuan yang dikenal umum berprofesi sebagai perempuan sundal dianggap berdosa dan sangat tidak layak berada di tengah-tengah orang Farisi. Bahkan orang Farisi tersebut menginginkan agar Yesus memiliki pandangan yang sama. Respons Yesus justru sebaliknya kepada perempuan berdosa yang menghampiri dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal dan menyeka dengan rambutnya. Yesus melihat bahwa dari sikap dan kesungguhan hatinya, terpancar cinta kasihnya kepada Tuhan dan keinginan untuk meninggalkan dosa-dosanya, bertobat dari kehidupan lamanya.

Memang sulit bagi orang-orang yang dicap bereputasi buruk seperti mantan narapidana, wanita tuna susila, dlsb., untuk memperbaiki atau mengubah citra mereka di tengah-tengah masyarakat. Fakta ini tidak selalu disebabkan oleh tidak adanya kemauan orang tersebut untuk berubah, tetapi disebabkan oleh sikap masyarakat yang sukar untuk mengubah pandangan yang telah ada. Yesus mengubah cara pandang seperti ini. Bila masyarakat menganggap orang-orang berdosa adalah orang yang tidak layak berada di tengah masyarakat, berbeda dengan Yesus. Ia selalu menyediakan tempat bagi orang-orang yang ingin berubah, meninggalkan dosa-dosanya dan memperbaiki diri. Justru orang-orang berdosa yang ingin berubah inilah yang mendapat prioritas utama di mata Yesus. Demikianlah Yesus mengangkat harkat dan martabat perempuan itu.

Renungkan: Sikap Yesus menerima orang yang ingin pengampunan dari dosa-dosanya dengan hati terbuka, seharusnya menjadi sikap bagi gereja dalam menerima dan melayani setiap warga jemaatnya. Banyak warga jemaat telah meninggalkan masa lalunya dan belajar menjalani hidup sebagai Kristen. Mereka ingin diterima, dilayani, diangkat harkat dan kehormatannya oleh Gereja, dan ingin memulai hidup baru, bagaimana respons Gereja? Pada warga jemaat inilah Gereja merealisasikan ajaran firman Tuhan yang selalu didengungkan. Karenanya Gereja harus menentukan sikap positif menghadapi mereka. Realisasikanlah kebutuhan warga jemaat tersebut melalui program-program Diakonia, Koinonia, dan Marturia.



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA