Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 2 dari 2 ayat untuk mengidentikkan [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kel 1:11) (jerusalem: dengan kerja paksa) Di negeri Mesir rupanya kerja paksa (rodi) tidak dikenal. Buruh yang dipekerjakan pada pembangunan besar-besaran yang dilakukan negara diambil dari tawanan perang dan para budak yang terikat pada tanah milik raja. Tentang kerja paksa di negeri Israel bdk 2Sa 12:31. Orang Israel yang oleh orang Mesir disamakan saja dengan masyarakat rendahan yang dipekerjakan sebagai rodi, merasa terhina dan tertindas secara luar biasa. Dapat dipahami bahwa mereka ingin kembali kepada hidup bebas-merdeka di padang gurun. Tetapi dapat dimengerti juga bahwa para penguasa Mesir menganggap tuntutan orang Israel itu sebagai pemberontakan budak belaka
(0.87) (Ayb 18:1) (sh: Hati-hati menuduh sesama sebagai orang fasik (Senin, 13 Desember 2004))
Hati-hati menuduh sesama sebagai orang fasik

Keadilan Tuhan pasti menghukum orang fasik. Hanya ada satu cara menghindarkan diri dari hukuman yaitu: bertobat, mengaku dosa, dan memohon pengampunan-Nya.

Itulah yang diungkapkan Bildad menjawab sikap tegar Ayub bahwa dirinya tidak berdosa (ayat 2-4). Masalahnya, apa bukti Ayub berdosa? Bildad mulai dengan mengecam sikap Ayub yang dianggapnya sombong, seakan-akan dirinya dan teman-temannya bersikap bodoh dalam menuduh Ayub berdosa (ayat 1-4). Lalu Bildad meneruskan perkataannya dengan menguraikan nasib orang fasik (ayat 5-21). Pertama, orang fasik yang tampaknya bernasib terang, akan mengalami kegelapan yang menyebabkan ia akan terhambat dalam jalan kejahatannya (ayat 5-7). Kedua, orang fasik akan mengalami nasib buruk terjebak oleh perangkap yang dipasangnya sendiri, seperti seorang pemburu terkena umpannya sendiri (ayat 8-10). Ketiga, segala "nasib sial" akan mengejarnya ke mana pun ia pergi, yakni: kelaparan, penyakit, dan bahkan kematian. (kata "kemah" di sini menunjukkan tubuhnya) (ayat 11-15). Keempat, orang fasik akan binasa dalam keadaan miskin, kesepian, dan menderita (ayat 16-21).

Terdapat dua kesalahan dalam paparan Bildad tentang orang fasik ini. Kesalahan pertama adalah Bildad hanya menguraikan nasib `lahiriah' dari orang fasik. Kenyataannya justru banyak orang fasik yang secara lahiriah hidup menyenangkan. Sesungguhnya kesusahan orang fasik lebih bersifat psikis dan hati nurani. Kesalahan kedua adalah Bildad `salah alamat' dengan mengidentikkan Ayub sebagai orang fasik, padahal tak satu pun tuduhan para sahabat Ayub bahwa Ayub berdosa terbukti.

Alkitab menyatakan orang fasik dimurkai Tuhan. Bildad tak berhak meyakini bahwa Ayub adalah orang fasik. Kekeliruan Bildad ini disebabkan hanya melihat penderitaan fisik Ayub saja. Sebenarnya bukan tugas kita untuk menilai bahkan menghakimi orang lain. Hanya firman Tuhan yang boleh dijadikan ukuran fasik tidaknya seseorang.

Camkan: Ukuran yang Anda pakaikan kepada orang lain akan dipakai untuk mengukur Anda.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.90 detik
dipersembahkan oleh YLSA