Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 1056 ayat untuk memberi bantuan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (3Yoh 1:6) (ende)

Disini kita memperoleh gambaran tentang hidup penjebar-penjebar Indjil dalam abad-abad pertama. Mereka menolak segala bantuan orang-orang kafir, dan berharap penuh atas bantuan orang-orang serani, jang telah memberikan semuanja berdasarkan kasih saudara sebagai orang serani. Malah dengan memberi bantuan-bantuan ini mereka turut bekerdja sama dalam penjebaran indjil.

(0.59) (Mzm 18:29) (ende)

Maknanja: Karena bantuan Allah radja itu sanggup mengalahkan suatu tentara dan merebut kota2 berbenteng.

(0.59) (Luk 24:49) (ende: Apa jang didjandjikan oleh BapaKu)

Maksudnja: bantuan dari Roh Kudus.

(0.56) (1Tes 1:5) (ende: Dalam kekuatan)

Pengadjaran dan usaha Paulus bersama dengan teman-teman sekerdjanja, selalu dibenarkan dan diperkuat Allah dengan mukdjizat-mukdjizat, kedjadian-kedjadian adjaib lainnja dan dengan memberi perlindungan dan bantuan jang njata.

(0.52) (Mzm 18:29) (jerusalem: melompati tembok) Karena bantuan Allah raja berani dan mampu menghadapi pasukan tentara musuh dan menyerang kota-kota berbenteng.
(0.46) (Flp 4:16) (full: KAMU TELAH SATU DUA KALI MENGIRIM BANTUAN KEPADAKU. )

Nas : Fili 4:16

Gereja di Filipi adalah gereja misioner yang melayani kebutuhan Paulus selama ia mengadakan perjalanan (ayat Fili 4:15-17; 1:4-5). Memberi bantuan kepada pelayanan misi dihormati dan diterima oleh Allah sebagai "suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah" (ayat Fili 4:18). Jadi, apa yang kita berikan untuk membantu seorang utusan gerejawi yang setia dianggap sebagai suatu korban yang dipersembahkan kepada Allah. Apa pun yang dilakukan untuk salah seorang saudara seiman yang paling hina telah dilakukan untuk Tuhan sendiri (Mat 25:40).

(0.40) (Luk 9:10) (sh: Memberi bukan karena memiliki (Sabtu, 22 Januari 2000))
Memberi bukan karena memiliki

Minta diperhatikan seringkali menjadi tuntutan kita daripada memberi perhatian kepada sesama. Ada banyak faktor penyebabnya. Pada umumnya sifat manusia egois, diri sendirilah yang menjadi target. Sebab itu berbagai alasan bisa saja muncul tatkala diperhadapkan pada kebutuhan orang lain yang perlu diperhatikan. Tidak ada dana, tidak ada waktu, bisa tetapi harus ada usaha ekstra, sulit penuh tantangan itu yang biasa membuat seseorang berdalih memberi perhatian, bantuan, atau pertolongan kepada sesama.

Yesus mengatakan: "Kamu harus memberi mereka makan!" kepada murid-murid di Betsaida. Siapkah Yesus dengan bekal yang cukup untuk 5000 orang lebih? Tidak! Murid-murid pun tidak. Ketidaksiapan dan kesulitan yang ada pada mereka membuat murid-murid mencari jalan pintas dan mengatakan: "Suruhlah orang banyak itu pergi!" Mereka pun letih dan ingin cepat-cepat beristirahat untuk membeli makanan perlu menempuh jarak yang jauh dan saat itu sudah larut malam. Memang bukan perkara mudah memberi perhatian kepada sesama kala kita tidak siap dan kondisi tidak mendukung. Namun Tuhan Yesus mengajar meski kemampuan terbatas tetap perlu ada usaha. Meski kondisi sepertinya tidak memungkinkan, perlu tetap mencari cara mengatasinya. Murid-murid memberikan apa yang ada pada mereka, lima roti dan dua ikan. Begitu ada upaya dan menyerahkan apa yang ada, Tuhan Yesus meminta murid-murid mengatur ribuan orang agar distribusi dapat dilakukan dengan mudah. Dan terjadilah mujizat. Lima ribu lebih orang makan kenyang dan masih sisa 12 bakul makanan.

Renungkan: Peristiwa ini dicatat di 4 Injil. Tentu suatu pengajaran yang penting bagi setiap murid Tuhan Yesus. Banyak orang di sekitar kita membutuhkan perhatian, pertolongan, dan bantuan kita. Semakin kita memperhatikan diri sendiri, semakin kita tidak peka pada kebutuhan sesama. Semakin kita memfokuskan perhatian pada kesulitan dan masalah diri, semakin kita tak ingin mengambil bagian dalam masalah sesama. Perlu belajar dari Tuhan Yesus yang siap sedia dalam segala keadaan, bersama Dia melayani sesama yang membutuhkan bantuan dan pertolongan. Kita dituntut memberi bukan karena kita sedang dalam keadaaan berlebih, tetapi dari apa yang kita miliki dapat dijadikan-Nya berkat bagi orang lain.

(0.37) (Yes 14:32) (ende)

Mungkin utusan itu adalah utusan Felesjet jang mau memasukkan Juda kedalam persekutuan lawan Asjur. Djawaban umat Jahwe (penduduk Jerusjalem, kaum hina):Mereka pertjaja pada perlindungan dari pihak Jahwe dan tidak pada bantuan militer.

(0.37) (Flp 1:5) (jerusalem: persekutuanmu) Persekutuan itu tidak hanya bantuan berupa uang, Fili 4:15-16, tetapi juga sumbangan bagi kesaksian rasuli, Fili 1:7; bdk Fili 2:15-16, berupa penderitaan demi Injil, Fili 1:29-30.
(0.36) (Mat 6:1) (sh: Rahasia Kristen (Senin, 15 Januari 2001))
Rahasia Kristen

Dalam perikop-perikop ini Matius menekankan kerahasiaan dalam melakukan kewajiban agama serta ibadah, dan hanya Allah Bapa yang ada di tempat tersembunyi yang melihat dan membalasnya. Apakah pengajaran ini tidak bertentangan dengan pengajaran sebelumnya tentang garam dan terang dunia? Bukankah telah diajarkan bahwa terang kita harus bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah di surga?

Yesus menegaskan bahwa hakikat hubungan Kristen dengan Allah adalah hubungan yang dekat, rahasia, dan pribadi. Karena itulah setiap kewajiban yang timbul dari hubungan itu bukanlah suatu tindakan pamer. Banyak contoh di masyarakat dimana memberi bantuan dipakai sebagai sarana untuk mengejar prestise dan popularitas. Penghargaan ini penting bagi manusia karena akan menaikkan pamor mereka di mata masyarakat dan memberikan dampak positif bagi karier mereka. Kristen harus bebas dari praktik demikian, karena Kristen justru harus memberi dengan motivasi menaati Allah dan berbelaskasihan kepada sesama.

Ibadah juga bisa bertujuan pamer, seperti berpuasa (ayat memberi+bantuan&tab=notes" ver="">16-18). Yesus tidak mengkritik puasa yang mereka laksanakan namun Ia mengkritik mereka yang memamerkan bahwa mereka sedang berpuasa. Banyak Kristen pergi ke gereja dan aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan hanya untuk memamerkan dan memberikan kesan bahwa dirinya adalah seorang yang taat beribadah. Namun ia sendiri tidak mempunyai persekutuan pribadi dan khusus dengan Allah. Yesus menekankan bahwa sebagai warga negara Kerajaan Allah, Kristen harus mempunyai hubungan dengan Allah secara nyata dan pribadi, bukan hubungan yang bersifat sandiwara. Apa pun yang Kristen lakukan bagi Allah, harus ditujukan kepada Allah dan bukan kepada manusia.

Renungkan: Pengajaran ini tidak bertentangan tetapi justru melengkapi ajaran tentang garam dan terang dunia, karena untuk menjadi garam dan terang dunia, berbuat baik saja belum memadai. Masih ada sikap lain yang dituntut yang tidak dilihat orang lain dan inilah yang disebut rahasia Kristen. Bagaimanakah rahasia Kristen yang ada pada diri Anda selama ini ketika Anda memberi bantuan kepada orang lain, bantuan pembangunan gereja, atau melayani sebagai majelis, pengurus, atau aktivis dalam gereja? Hanya Allah dan Anda yang tahu.

(0.35) (Yes 7:1) (full: DALAM ZAMAN AHAS ... RAJA YEHUDA. )

Nas : Yes 7:1-25

Sekitar tahun 735/734 SM raja Israel dan raja Aram menyerang Yehuda. Raja Ahas diberi tahu oleh Yesaya agar percaya Allah untuk kelepasan. Namun Ahas menolak untuk menerima tawaran Allah akan sebuah tanda ajaib, ia malah meminta bantuan Asyur (lih. 2Raj 16:5-18; 2Taw 28:16-21). Sekalipun demikian Allah tetap memberi tanda kepada seluruh rumah Daud ini -- lahirnya Imanuel (ayat Yes 7:13-17). Walaupun serbuan Aram-Israel akan gagal, Allah kelak akan mengirim orang Asyur dan Babel untuk menghancurkan negeri itu.

(0.35) (2Tes 3:6) (full: TIDAK MELAKUKAN PEKERJAANNYA. )

Nas : 2Tes 3:6

Mereka yang tidak melakukan pekerjaannya adalah anggota jemaat yang bermalas-malasan dan tidak mau bekerja. Mereka menyalahgunakan kemurahan gereja (bd. 1Tes 4:9-10) dan menerima bantuan dari saudara seiman yang bekerja secara biasa (ayat 2Tes 3:6-15).

  1. 1) Paulus mengatakan bahwa orang semacam itu harus didisiplin dengan menjauhkan diri dan jangan bergaul dengan mereka (ayat 2Tes 3:6,14).
  2. 2) Walaupun Paulus menganjurkan bahwa pertolongan harus diberikan kepada mereka yang betul-betul memerlukannya, ia tidak pernah mengajarkan bahwa orang percaya harus memberi uang atau makanan kepada orang sehat yang menolak untuk bekerja tetap (bd. ayat 2Tes 3:10).
(0.32) (Mat 25:31) (sh: Memberi 'saudara Yesus', memberi kepada Yesus (Rabu, 4 April 2001))
Memberi 'saudara Yesus', memberi kepada Yesus

Memberikan perhatian, pertolongan, atau harta kepada saudara Tuhan Yesus yang hina, miskin, dan perlu pertolongan menyebabkan seseorang dapat masuk dalam kerajaan Allah. Penghargaan dan hak masuk ke dalam kemuliaan diberikan Raja kepada mereka yang melakukan perbuatan baik, bukan karena motivasi untuk mendapatkan pahala. Bahkan mereka melakukan semua itu karena kasih tanpa pamrih. Mereka melakukan kepada orang-orang yang paling hina tanpa memikirkan untuk keuntungan atau kemuliaan diri. Akan tetapi mereka rela berkorban, rela berbagi harta, terbuka melihat kesulitan dan kekurangan orang lain, dan tidak berpusat pada kebutuhan sendiri tetapi peka terhadap kebutuhan yang lain. Hati dan sikap ini jelas tidak akan dimiliki mereka yang tidak mempunyai kasih Allah.

Suatu hari kelak bila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, Ia akan datang sebagai Raja yang adil. Ia akan memisahkan bangsa-bangsa menjadi dua golongan seperti gembala yang memisahkan domba dan kambing. Domba diberi hak masuk ke dalam kemuliaan Sang Raja sedang kambing dimasukkan ke dalam siksaan kekal. Raja yang adil memperhatikan pola dan gaya hidup para murid-Nya selama di bumi ini. Apa yang dilakukan oleh murid-murid-Nya, sekalipun tidak menjadi motivasi murid-murid untuk mendapatkan pahala, ternyata dihargai dan Raja memberikan kemuliaan dan hidup kekal kepada mereka.

Penggambaran tentang apa yang akan terjadi kelak di hadapan takhta kemuliaan Raja hendaknya menjadi pelajaran yang perlu kita camkan dan lakukan. Perhatian, bantuan, pemberian tidak kita arahkan kepada orang yang dapat membalas kebaikan kita; justru kepada yang paling hina, kepada yang tidak dapat membalas, kepada yang paling membutuhkan. Itu pun kita lakukan bukan untuk menumpuk pahala dalam Kerajaan Allah tetapi dalam ketulusan, kerendahan hati, dan tidak bermotivasi keuntungan atau kemuliaan diri.

Renungkan: Berdasar firman Tuhan hari ini marilah kita memeriksa diri, motivasi apakah yang mendorong kita berbuat baik kepada sesama. Kepada siapakah kita biasanya memberikan bantuan dan pertolongan, yang bisa membalas kebaikan kita ataukah kepada yang paling membutuhkan pertolongan tanpa dapat membalas jasa.

(0.32) (2Raj 4:1) (sh: Pelayanan yang mengentaskan kemiskinan (Kamis, 18 Mei 2000))
Pelayanan yang mengentaskan kemiskinan

Tentunya masih segar dalam ingatan kita, ketika kris-mon melanda Indonesia. Gereja-gereja sibuk membagikan atau menjual murah sembako kepada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pelayanan ini masih berlanjut hingga sekarang. Harus diakui bahwa pelayanan ini memang dapat membantu meringankan penderitaan masyarakat kelas bawah. Namun dampaknya hanya bersifat sementara. Pelayanan demikian tidak mampu mengentaskan mereka dari kondisi sosial yang terpuruk. Yang lebih mengkuatirkan adalah pelayanan demikian justru akan melanggengkan kemiskinan mereka. Mungkin dalam pikiran mereka akan tumbuh suatu prinsip bahwa 'kerja keras tidak perlu karena pada akhirnya akan ada yang mengulurkan bantuan'.

Elisa yang dalam pelayanannya banyak berhadapan dengan orang-orang kecil dan masyarakat biasa, memberikan teladan yang baik tentang sebuah pelayanan yang mengentaskan. Ketika seorang janda yang anak-anaknya harus dijual sebagai budak untuk membayar hutang-hutangnya datang minta pertolongan kepadanya, maka Elisa menyambut dengan penuh empati dan peduli, menyatakan siap membantunya. Namun, sang janda harus bekerja bersama anak-anaknya meminjam buli-buli sebanyak-banyaknya, menuangkan minyak ke dalamnya, dan kemudian dijual. Dari hasil usaha, yang dibantu oleh mukjizat Allah, sang janda berhasil membayar hutang dan mempunyai uang untuk hidup selanjutnya. Artinya, hidupnya tidak lagi bergantung pada bantuan orang lain.

Apa yang bisa kita simpulkan tentang bantuan yang diberikan Elisa? Bantuan itu tidak hanya membuat orang rajin bekerja tetapi juga makin mengokohkan kesatuan keluarga dengan memberdayakan keluarga tersebut, dapat menanggung permasalahan bersama-sama. Bantuan itu mengentaskan mereka dari permasalahan secara tuntas. Bahkan juga mengangkat derajat sosial mereka dari calon budak menjadi orang merdeka. Dengan bantuan ini pun mereka hidup mandiri.

Renungkan: Pelayanan Elisa di antara rakyat kecil memberikan gambaran kepada Kristen masa kini, bagaimana seharusnya menolong rakyat kecil yang dalam kesulitan ekonomi, agar nantinya pertolongan yang diberikan itu tidak menjadi bumerang bagi si penolong dan tidak menjadi racun bagi yang ditolong.

(0.31) (Yes 8:12) (full: PERSEPAKATAN. )

Nas : Yes 8:12

Yesaya telah berusaha meyakinkan Yehuda untuk meminta bantuan Allah daripada bantuan bangsa asing. Ia dituduh berkomplot dan berkhianat. Demikian pula, sepanjang sejarah gereja, orang yang berusaha mengimbau gereja untuk meninggalkan program manusia dan kekristenan tidak alkitabiah untuk kembali kepada kuasa, kekudusan, dan misinya yang semula sering kali mengalami penganiayaan dan ketidaksenangan. Daripada takut kepada orang lain, nabi itu dinasihati untuk takut hanya kepada Tuhan semesta alam (ayat Yes 8:12-13).

(0.31) (Gal 2:10) (full: MENGINGAT ORANG-ORANG MISKIN. )

Nas : Gal 2:10

Tema yang disebut berkali-kali dalam Alkitab adalah pentingnya menolong orang miskin (Kel 23:10-11; Ul 15:7-11; Yer 22:16; Am 2:6-7; Mat 6:2-4; Yoh 13:29). Di sekitar kita senantiasa akan ada orang yang memerlukan bantuan. Orang miskin, khususnya "kawan-kawan kita seiman" (Gal 6:10) memerlukan bantuan jasmaniah dan doa kita

(lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.31) (1Tim 5:9) (full: YANG DIDAFTARKAN. )

Nas : 1Tim 5:9

Rupanya gereja di Efesus mempunyai daftar yang resmi dari janda-janda yang berhak memperoleh sokongan materiel dari gereja (lih. Ul 24:17). Di zaman PB gereja memberikan bantuan semacam itu karena tidak ada bantuan atau uang pensiun dari pemerintah untuk janda yang tidak ada keluarga atau anak untuk menolong mereka. Janda dituntut untuk menunjukkan kemampuan rohani tertentu (ayat 1Tim 5:9-10), termasuk ketekunan dalam melakukan perbuatan baik (ayat 1Tim 5:10) dan doa (ayat 1Tim 5:5).

(0.31) (1Yoh 3:17) (full: SAUDARANYA MENDERITA KEKURANGAN. )

Nas : 1Yoh 3:17

Kasih terungkap dengan sungguh-sungguh menolong orang yang memerlukan bantuan, yaitu dengan membagi harta milik kita dengan mereka (bd. Yak 2:14-17). Menolak membagi makanan, pakaian atau uang untuk menolong orang lain yang benar-benar memerlukan bantuan adalah menutup hati kita terhadap mereka (bd. Ul 15:7-11). Hal ini juga termasuk memberikan uang untuk menolong dalam pemberitaan Injil kepada mereka yang belum mendengar (1Yoh 4:9-10).

(0.31) (2Taw 28:16) (jerusalem: untuk memohon bantuan) Menurut sumber yang dipakai 2Tawarikh raja Ahas tidak hanya terancam oleh orang Aram dan Israel (Efraim). 2Ra 16:7 tetapi juga oleh Filistin, 2Ra 16:18, dan orang Edom, 2Ra 16:17. Ada Tawarikh Asyur yang memberitahu mengenai sebuah penyerbuan yang dilontarkan raja Tiglat Pileser melawan orang Filistin. Bantuan yang diberikan oleh Asyur itu oleh Ahas dibayar mahal dengan upeti dan dengan menjadi raja taklukan Asyur. Kejadian-kejadian itu oleh si Muwarikh diartikan sebagai hukuman.
(0.31) (2Kor 8:2) (full: KAYA DALAM KEMURAHAN. )

Nas : 2Kor 8:2

Dua pasal ini menyingkapkan prinsip-prinsip dan janji-janji penting yang menyangkut pemberian orang Kristen:

  1. 1) Kita ini milik Allah; apa yang kita punyai dipegang sebagai sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada kita (ayat 2Kor 8:5).
  2. 2) Kita harus membuat keputusan yang mendasar dalam hati kita untuk hidup bagi Allah dan bukan untuk uang (ayat 2Kor 8:5; Mat 6:24).
  3. 3) Kita memberi untuk menolong mereka yang membutuhkan bantuan (ayat 2Kor 8:14; 9:12; Ams 19:17; Gal 2:10;

    lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT),

    meluaskan Kerajaan Allah (1Kor 9:14; Fili 4:15-18), menyimpan harta di sorga (Mat 6:20; Luk 6:32-35) dan belajar takut akan Tuhan (Ul 14:22-23).
  4. 4) Hal memberi itu harus menurut pendapatan kita (ayat 2Kor 8:3,12; 1Kor 16:2).
  5. 5) Hal memberi itu dipandang sebagai suatu bukti dari kasih kita (ayat 2Kor 8:24) dan harus dilakukan sebagai pengorbanan (ayat 2Kor 8:3) dan dengan sukarela (2Kor 9:7).
  6. 6) Dengan memberi kepada Allah, kita tidak saja menaburkan uang, melainkan juga iman, waktu, dan pelayanan. Dengan demikian kita akan menuai iman dan berkat yang lebih besar (ayat 2Kor 8:5; 9:6,10-12).
  7. 7) Ketika Allah menyediakan kelimpahan, itu adalah supaya kita dapat melipatgandakan perbuatan baik kita (2Kor 9:8; Ef 4:28).
  8. 8) Hal memberi meningkatkan penyerahan kita kepada Allah (Mat 6:21) dan mengaktifkan pekerjaan Allah dalam keadaan keuangan kita (Luk 6:38). Untuk lebih banyak keterangan mengenai pokok ini,

    lihat art. PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN.



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA