Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 15 No. 1 Tahun 2000 >  UNIO MYSTICA: SEBUAH JAWABAN BAGI PRAKTEK OKULTISME > 
OKULTISME DALAM TEORI 

Dari praktek kita berbalik ke teori. Secara etimologis, terminologi, okultisme mengacu ke bahasa Latin, yakni occultus.1539 Kata 'occultus' dapat diartikan sebagai sesuatu yang tersembunyi atau rahasia1540 dalam kerangka acuan sains yang empiris. Kamus standar kita, Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikannya sebagai "kepercayaan kepada kekuatan gaib yang dapat dikuasai manusia."1541 Kekuatan gaib tersebut, menurut The Encyclopedia Americana, berkonotasi pada kepercayaan-kepercayaan mistik yang non ortodoks dan praktek-praktek magis yang kabur.1542

Sebagai keterangan tambahan, The New Encyclopaedia of Britannica, memberikan uraian sepanjang 24 halaman mengenai item okultisme. Dalam salah satu kalimatnya dikatakan "kemampuan seorang praktisi untuk memanipulasi hukum-hukum alam demi kepentingan pribadinya atau keuntungan kliennya.1543 Dan dalam Volume ke-8 dari seri ensiklopedia yang sama disebutkan "mengandalkan kekuatan (mistik) eksternal, di luar kesanggupan manusia pada umumnya."1544

Beberapa penjelasan di atas memberikan gambaran bagi kita tentang apa itu okultisme. Banyak pemahaman bisa ditarik dan uraian-uraian teoritis tersebut. Paling sedikit ada lima kesimpulan penting yang dapat disarikan. Pertama, melalui metode ilmiah dan ilmu alam dan ilmu pasti, okultisme merupakan hal-hal yang sifatnya misteri atau rahasia karena ia tidak dapat diterangkan dengan pengetahuan sains manusia. Apa yang menjadi causa prima dan fenomena-fenomena okultisme tidak dapat dijelaskan dengan memuaskan dengan sains.

Kedua, kekuatan gaib dalam okultisme bisa dipelajari dan memang mampu dikuasai oleh manusia. Tak mengherankan kita menemukan sebagian orang begitu bergairah belajar ke sana ke mari, mencari setiap guru yang bisa ditemuinya. Mereka melakukan semadi, mandi air kembang tujuh rupa, berendam di sungai, bertapa dalam gua, membawa sesajen ke kuburan, memburu benda pusaka dan seterusnya, dan seterusnya.

Akan tetapi, ketiga, kekuatan itu tidak berasal dari dalam diri manusia. Manusia tidak memiliki kekuatan itu dalam dirinya tetapi manusia bersikeras hendak memilikinya juga. Sumber kekuatan gaib itu eksternal. Harus ditegaskan bahwa kekuatan itu berada di luar kesanggupan manusia pada umumnya. Ada kekuatan atau oknum tertentu yang masuk ke dalam diri seorang praktisi okultisme sehingga ia mempunyai kekuatan super.

Karena, keempat, dari fenomena-fenomena okultisme tampak jelas telah terjadi manipulasi terhadap hukum-hukum alam. Tentunya usaha manipulasi terhadap hukum alam ini punya tujuan-tujuan tertentu. Pada umumnya, tujuan itu demi memenuhi kepentingan pribadi dan sang praktisi atau demi keuntungan tertentu dari kliennya.

Dengan demikian jelaslah sudah, kelima, bahwa praktek-praktek okultisme, apapun modelnya, merupakan perkara mistik yang non ortodoks. Maksudnya, kepercayaan dan praktek okultisme itu menyimpang dari kebenaran-kebenaran agamawi yang standar. Jadi, praktek okultisme adalah pelanggaran dari ajaran agama. Sampai di sini, sudah semestinyalah kita menolak praktek-praktek okultisme.



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA