Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 15 No. 1 Tahun 2000 >  ETIKA KEUTAMAAN: YANG DILUPAKAN DAN YANG DIABAIKAN > 
PENDAHULUAN 

Biasanya bidang etika menilai baik buruknya orang dari perbuatannya yang diukur dari norma-norma tertentu. Jika sesuai dengan norma, perbuatan itu dinilai baik; jika tidak sesuai, perbuatan itu dinilai buruk. Kekurangan dari review situasi moral berdasarkan norma-norma adalah pada keterbatasannya. Berhadapan dengan orang yang niatnya sudah serong, biasanya akan dicari lubang-lubang dari norma dan hukum supaya melalui celah itu sesuatu yang sebenarnya salah tidak akan dianggap salah. Sebaliknya, berhadapan dengan orang yang niatnya lurus, akan selalu diusahakan untuk berbuat baik sekalipun tidak ada tuntunan norma. Dari sini terlihat pentingnya menjadi orang yang baik, bukan hanya melakukan yang baik, dan hal ini dibicarakan dalam etika keutamaan (the ethics of virtue). Dalam lingkungan umat Kristen etika keutamaan nyaris luput dari perhatian, baik di kalangan umat maupun akademik. Namun tidak demikian dalam kalangan Kristen Katolik, etika ini mendapat tempat yang penting dalam praktik maupun literatur.

Lawan dari keutamaan (Lat. virtus; Ing. virtue) adalah keburukan (Lat. vitium; Ing. vice). Dalam etika keutamaan, orang tidak cuma dilibatkan dengan pertanyaan "saya harus berbuat apa?" tetapi "saya harus menjadi orang yang bagaimana?" Bukan kelakuan (doing) yang ditekankan di sini, tetapi pelakunya (being). Falsafah di balik etika keutamaan adalah bahwa berbuat baik tidak otomatis pelakunya benar-benar baik. Seorang penipu bisa mendermakan uangnya dengan tetap menipu di sana sini. Suami pemarah terpaksa tidak menunjukkan keberangannya di depan majikan, namun di rumah galaknya bukan main. Baik pada suatu ketika atau di suatu tempat belum menunjukkan apakah orangnya memang benar-benar baik. Lewis menegaskan hal ini (Mere Christianity, 74) "right actions done for the wrong reason do not help to build the internal quality or character called a 'virtue'." Memang idealnya, bukan cuma perbuatannya baik, orangnya juga harus baik dan etika keutamaan menilai baik buruknya seseorang dari kecenderungan wataknya.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA