Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 3 No. 1 Tahun 1988 > 
KATA PENGANTAR 

Sejarah Gereja menjadi saksi bahwa Gereja selalu berayun dari kutub yang satu ke kutub yang lain. Jarang sekali ada suatu periode panjang, yang di dalam waktu itu Gereja hidup dalam keseimbangan. Keseimbangan memang hal yang amat langka. Karena ketidakseimbangan ini maka Gereja mengalami kekurangan-kekurangan baik yang relatif kecil maupun yang sangat mendasar.

Bagaimana dengan Gereja di abad ke-20 ini? Gereja harus membayar hutang-hutangnya yang menumpuk. Kehadiran Roh Kudus dalam ajaran dan kehidupan Gereja sudah dilalaikan secara tidak disadari. Gereja perlu terkejut atas terbukanya kenyataan ini. Gereja sudah terbuai dalam formalisme, ritualisme, denominasionalisme, dan intelektualisme. Kenyataan bahwa Allah (baca: Roh Kudus) itu hidup dan terus masih berkarya di dalam dan melalui dunia ini mulai luput dari perhatian umat Allah. Gairah seperti yang bisa ditemui dalam kehidupan Gereja purba sudah memudar. Kehidupan Gereja dan umat individual menjadi beku.

Tetapi Gereja perlu terkejut untuk kedua kalinya. Ternyata realita Roh Kudus dan manifestasi dari karunia-karunia Roh begitu kaya dan beraneka ragam. Koq ada yang begini? Model apa ini? Pengaruh sugestikah? Banyak tanda tanya dilontarkan. Namun pada intinya Gereja diam-diam mengakui bahwasanya kenyataan Roh Kudus melampaui ajaran tradisi dan kehidupan Gereja yang begitu-begitu saja. Selama ini Pribadi Roh Kudus sering disinggung dalam kaitanNya dengan hakekat ke-Tritunggal-an Allah. Namun karya-karyaNya yang berdimensi adikodrati, terutama di dalam karunia-karunia Roh, kurang dipersoalkan dan apalagi digumulkan.

Di tengah-tengah keheranan dan rasa bakti orang percaya, karena keterkejutan tadi, justru muncul gejala-gejala ekstrim yang baru. Terlalu menekankan Pribadi Roh Kudus dan pelbagai manifestasiNya malahan telah membuka jalan baru bagi munculnya manifestasi "Roh Kudus" yang asli namun palsu. Artinya, secara sepintas memang manifestasi Roh sulit dibedakan antara mana yang asli dan mana yang palsu. Umat kristiani dilanda kebingungan. Alangkah sayangnya kalau kekayaan kristiani ini diwarnai dengan kepalsuan!

Dalam kancah seperti itulah jurnal kali ini hadir di tangan sidang pembaca. Dengan harapan bahwa tulisan-tulisan di dalamnya akan menambah wawasan yang baru tentang Pribadi dan Karya Roh Kudus. Ajaran dan kehidupan Gereja harus diberitakan dan dihayati dengan seimbang. Dengan demikian hutang yang dibayar nanti mudah-mudahan bisa seminimal mungkin.



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA