Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 2 No. 1 Tahun 1987 >  ABNORMALITAS SEKSUAL > 
BAGAIMANA SIKAP KITA? 

Orang beriman akan memandang seksualitas sesuai dengan Allah, bahwa seksualitas tidak dapat dilepaskan dari kesatuan hati yang saling mengasihi dan juga kesatuan jasmani sebagai pernyataan kasih itu. Kenikmatan seksual bukanlah dosa sehingga perlu dibuang dan di_Wmbunyikan, tetapi merupakan anugerah Allah yang patut disyukuri yang diberikan kepada mereka yang menikah perlu dicatat bahwa kenikmatan seksual itu dinikmati sebagai penyalur dan manifestasi kasih antara suami isteri untuk mewujudkan maksud 'sedaging' dalam menjalankan misi kekeluargaan yang diberikan Allah kepada manusia.

Memang harus diakui bahwa masih banyak gereja-gereja Injili yang memandang -seksualitas dengan nada sumbang. Etika seksual dan moralitas sering dipandang sebagai moral pribadi dan kesucian diri, tetapi kita perlu sadar bahwa soal-soal seksual dan moral adalah juga masalah sosial yang menutut kesaksian umat Kristen untuk menghasilkan Etika Seksual yang seturut dengan Kehendak Allah!

Melihat betapa hebatnya serangan media massa yang menyodorkan faham-faham seksual tidak senonoh melalui film-film dan majalah-majalah (X-rated/Blue film) Terutama kaset video telah dengan leluasa memasuki kamar-kamar anak muda za man sekarang, termasuk kamar-kamar orang kristen. Sudah tiba saatnya gereja-gereja Kristen dan umat Kristen memulai program-program pembinaan dan pendidikan seksual secara intensif.

Kita harus menyadari adanya fakta bahwa banyak rumah tangga Kristen zaman sekarang yang dilanda ketidak-bahagiaan seksual, perzinahan bahkan bisa menyerang kehidupan pendcta sekalipun (baca Selingan Tempo no. 39, 22 November 1986 perihal Ulasan 'Madame Mayflower'). Ketidakbahagiaan menyebabkan makin membudaya kasus-kasus perceraian menimpa keluarga Kristen. Benar-benar pendidikan dan pembinaan seksual harus dimulai oleh gereja sejak seseorang memasuki masa remaja dan kedewasaan pemuda. Bagi keluarga-keluarga perlu pula diberikan pembinaan seksual yang meneguhkan pernikahan mereka, sebab kalau tidak jemaat akan lebih banyak mendapat informasi seksual keliru melalui sumber-sumber di luar gereja yang umumnya menyesatkan.

Ibadat Kristiani perlu ditumbuhkan teras sehingga menuju pada kehidupan yang dipimpin oleh Roh.

"Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh ... Tetapi kamu tidak hidup menurut daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam didalam kamu... Semua orang yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah." (Roma 8:1-17).



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA