Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 11 No. 1 Tahun 1996 >  KATEKISASI > 
MATERI KATEKISASI 

Pada umumnya, materi katekisasi dalam tradisi gereja bersangkut paut dengan prinsip-prinsip ke-Kristen-an pada umumnya, secara garis besar dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Pengakuan Iman Rasuli (Apostolicum)

Yang berisi dua belas pasal, bersifat trinitaris: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Baik pula apabila kita perkenalkan adanya Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel dan Pengakuan Iman Athanasius.

2. Sepuluh Hukum Tuhan (Dekalog)

Yang dapat dihadapmukakan dengan kepercayaan lama dan praktek hidup sehari-hari di tengah masyarakat. Bagian ini menyangkut ajaran yang berkaitan dengan perilaku kehidupan anggota jemaat, sehingga diharapkan, bahwa anggota jemaat terdidik untuk melakukan jalan hidup yang benar, sesuai dengan kehendak Tuhan, baik di hadapan-Nya, maupun di hadapan manusia.

3. Doa Bapa kami dan doa pada umumnya antara lain doa pribadi, doa syafaat, dan lainnya

Sebagai aspek spiritual pergaulan manusia dengan Tuhannya secara vertikal dalam praktik beriman Kristen. Hal ini merupakan tantangan, mengingat kehidupan yang begitu mengagungkan prestasi dan kemampuan manusia pada masa kini sering amat melecehkan peranan doa. Agaknya diperlukan praktek latihan berdoa bagi para calon anggota jemaat, sehingga mereka benar-benar dapat menghayati makna doa bagi kehidupan orang Kristen.

4. Kanonisasi Alkitab

Agar calon anggota mengerti proses terjadinya Alkitab dan semua perkara yang berhubungan dengan itu. Dengan itu, ia mampu memberikan penjelasan kepada orang lain. Hal ini penting. mengingat pemahaman yang minim terhadap masalah kanonisasi Alkitab dan ketidakmampuan anggota jemaat menjadikan Alkitab sebagai pegangan hidupnya akan merugikan perkembangan iman serta kesaksian hidupnya di hadapan orang yang berkeyakinan lain.

5. Sejarah gereja dan oikoumenika

Sehingga calon anggota memahami asal mula gereja Tuhan, pertumbuhannya dan gerak langkahnya pada masa kini yaitu dalam pergaulan antar gereja/denominasi. Sejarah gereja umum dan khususnya gereja/jemaat yang bersangkutan perlu diketahui agar pengenalan itu menambah kecintaan calon anggota terhadap gereja tempat ia kelak menjadi anggotanya.

6. Pengenalan terhadap Tata Gereja/Tata Laksana

Sebagai bekal untuk dapat membangun persekutuan yang benar dalam lingkungan jemaat sendiri (lokal), maupun lingkungan jemaat yang lebih luas (klasikal, sinodal, oikoumenis). Bagian ini perlu dihayati secara memadai, agar anggota jemaat mengetahui cara-cara berorganisasi secara gerejawi, kendati di dalam kasih Kristus sudah cukup untuk mengatasi semua permasalahan hidup gereja sehari-hari.

7. Memahami tugas bersaksi dan melayani

Dalam semangat untuk mengasihi sesama manusia dan taat kepada perintah Tuhan Yesus. Dengan demikian calon anggota memahami kedudukan dwi kewarganegaraannya yakni sebagai warga Kerajaan Allah dan warga dunia. Khusus dalam keberadaannya di Indonesia dengan masyarakat yang majemuk (pluralistis), anggota jemaat perlu bijaksana membawa diri, sehingga di satu sisi sadar akan jati dirinya selaku orang Kristen yang terbeban untuk bersaksi dan melayani, dan di sisi lain ia bertemu dengan orang-orang yang berkeyakinan lain dengan praktik hidup mereka sehari-hari.

Dengan mengemukakan ketujuh aspek dari materi katekisasi ini, amat diharapkan, bahwa calon anggota akan dapat menghadirkan dirinya di tengah keluarga, jemaat, lingkungan Kristen dan masyarakat secara baik, sebagaimana yang diharapkan. Persoalannya, bagaimana kita dapat mengkomunikasikannya dalam program yang padat, mengena dan cukup waktu sesuai periode katekisasi yang ideal.

Sekalipun setiap gereja/jemaat memiliki buku katekisasinya masing-masing, ada baiknya diperkenalkan beberapa buku katekisasi, antara lain:

a. Intisari Iman Kristen, karangan DR B.J. Boland.

b. Tumbuh Dalam Kristus, yang disusun oleh Sinode GKI Jateng.

c. Buku Katekisasi - P.B., karangan DR J.L.Ch. Abineno.

d. Tuhan, Ajarlah Aku (Pegangan Iman Kristen), karangan Yohanes Bambang Mulyono S.Th. Dipakai di GKI Jatim.

e. Kursus Katekisasi, karangan Pdt R.J. Porter MA. Dipakai di lingkungan GPIB.

f. Bertumbuh sebagai umat Allah, terbitan Lutheran Publishing House (diterjemahkan), Adelaide, South Australia.

Di kalangan gereja Roma Katolik, kita mengenal buku-buku katekisasi antara lain, Kita Umat Yesus, karangan Bernard Muller SVD; Kamulah Saksi-saksiKu, karangan Paul Nadal MA dan Sr. Theodula CPS; dan Katekismus Konsili Vatikan II, karangan Adolf Heuken SJ.



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA