Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 2 No. 1 Tahun 1987 >  SEKITAR BISNIS > 
TUJUAN 

Bila motif merupakan pendorong dan penyebab suatu tindakan, maka tujuan adalah arah dan target yang akan dicapai. Tujuan juga dapat memberi semangat dan memotivasi bagi seseorang untuk bekerja dengan antusias. Setelah Paulus melukiskan sikap dan cara pelayanannya kepada bermacam-macam orang, ia kembali menegaskan tujuannya: "... supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang, ...karena Injil..., supaya mereka beroleh selamat." (1 Kor 9:19, 22; 10:33).

Tujuan wajar di dalam dunia bisnis atau perdagangan adalah mencari untung. Kita bekerja adalah sesuai dengan perintah Allah untuk memakai seluruh talenta kita dan melipatgandakan apa, yang kita punya. Jadi mencari untung adalah tujuan yang benar dan normal dari dunia bisnis. Cukup banyak orang Kristen Indonesia yang merasa risih. Mereka merasa pedagang atau bussinessmen itu adalah golongan masyarakat kelas dua dan motif mencari untung itu motivasi yang rendah. Pendapat semacam ini perlu dikoreksi, karena dapat menghambat pembangunan. Pedagang-pedagang yang ulung selalu mencari nilai-nilai komoditi yang tinggi. Merekalah yang menjembatani kebutuhan masyarakat dengan produsen.

Tetapi apabila tujuan mencari untung menjadi tujuan akhir, sehingga untung diidentikkan sebagai hal yang benar sedangkan rugi adalah salah, maka itu menjadi etika buta: Materialisme. Bussinessman Kristen terpanggil untuk mendemonstrasikan tindak tanduknya yang bertujuan untuk memenangkan banyak orang, dengan tujuan memberitakan Injil Yesus Kristus.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA