Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 5 No. 1 Tahun 1990 >  MANUSIA DAN KEMATIAN124 > 
KEMATIAN DAN KEHIDUPAN 

Kehidupan yang dijalani manusia pasti berakhir. Titik akhir ini sampai bila kematian datang. Lebih jelasnya lagi, kematian merupakan batas terakhir kehidupan. Manusia mati dan itu berarti ia sudah sampai di akhir hidupnya.

Kalau begitu, kematian bukan sesuatu yang ditambahkan dari luar kehidupan. Sebaliknya, kematian merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, yang datang paling akhir, namun toh tetap merupakan bagian kehidupan. Seperti misalnya, perbatasan suatu negara tentu menjadi milik negara itu. Demikian juga kematian bukan sesuatu yang datang dari luar kehidupan seperti suatu serangan mendadak. Kehidupan membawa kematian. Kematian sudah membayang-bayangi kehidupan. Ke mana pun manusia pergi, sepanjang ia masih hidup, kematian terus menguntitnya. Bahkan kematian itu mengkondisikan setiap momen hidupnya. Manusia merupakan "ada yang terarah kepada kematian" demikian kata Heidegger.

Maka menjadi jelaslah bahwa kematian merupakan potensi manusia, yang wujudnya nyata ketika terjadi peristiwa kecelakaan, pembunuhan, umur tua, dan segala peristiwa yang menyebabkan terjadinya kematian. Demikianlah kematian sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Yang menjadi soal adalah apakah kalau begitu kematian itu mempunyai maknanya juga.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA