Resource > 1001 Jawaban >  Orang-orang dan Benda-benda di Perjanjian Baru >  Buku 555 > 
146. Siapa yang menjadi Herodian? 

Pertanyaan: 146. Siapa yang menjadi Herodian?

Herodian adalah kelas orang Yahudi pada masa Kristus, yang merupakan pendukung Herodes, baik secara politik maupun agama, atau keduanya. Tampaknya ketika otoritas gerejawi Yudea mengadakan konsili melawan Juruselamat, mereka mengaitkan diri dengan Herodian, dan mengirim utusan kepada Yesus dengan maksud untuk menjebak-Nya dalam perkataannya. Sebagai tetrarki Galilea, Herodes Antipas adalah penguasa provinsi yang merupakan tempat tinggal Yesus, dan orang Yahudi tanpa ragu berargumen bahwa Herodes akan senang jika mereka dapat membuktikan bahwa Yesus adalah pesaing yang mengklaim takhta. Orang-orang Farisi adalah sekte Yahudi yang dengan tegas menjaga jarak dari sekte-sekte lain, mengklaim bebas dari segala jenis kecemaran dan bersatu untuk mematuhi hukum Musa, yang mereka pelajari dengan sangat teliti. Mereka sering dikutuk oleh Juruselamat kita karena kesombongan mereka dan anggapan mereka akan kesalehan yang lebih tinggi. Saduki adalah sekte lain, awalnya merupakan kelompok agama, tetapi berkembang menjadi kelompok pemikir bebas. Mereka menolak hukum lisan dan nabi-nabi, tetapi percaya pada Pentateuk; mereka menolak kebangkitan dan memiliki pandangan yang berbeda dari orang Yahudi lainnya tentang berbagai poin penting sambil mengklaim sebagai kelompok yang paling aristokratik dan konservatif di antara semua kelompok.

Question: 146. Who Were the Herodians?

The Herodians were a class of Jews in the time of Christ, who were partisans of Herod, either of a political or religious sort, or both. It appears that when the ecclesiastical authorities of Judea held a council against the Saviour, they associated with themselves the Herodians, and sent an embassy to Jesus designing to trap him in his speech. As tetrarch of Galilee, Herod Antipas was the ruler of the province which was Jesus' home, and the Jews doubtless argued that Herod would be pleased if they could convict Jesus of being a rival claimant to the crown. The Pharisees were a Jewish sect who held rigidly aloof from other sects, claimed to be free from every kind of impurity and united to keep the Mosaic laws, to which they gave the closest study. They were frequently denounced by our Saviour for their self-righteousness and their assumption of superior piety. The Sadducees were another sect, originally a religious body, but which had developed into a body of freethinkers. They rejected the oral law and the prophets, but believed in the Pentateuch; they denied the resurrection and they held different views from other Jews on various other important points while claiming to be the most aristocratic and conservative of all the bodies.

[555-AI]


TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA