Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 3 No. 1 Tahun 1988 >  KARUNIA-KARUNIA ROH DALAM JEMAAT > 
LATAR BELAKANG MASALAH DI KORINTUS (I KOR. 12:1-3) 

Jemaat Korintus bukanlah jemaat ideal seperti Efesus atau Filipi. Justru jemaat ini banyak mengecewakan Paulus. Berbagai dosa ada di dalamnya (perpecahan, perzinahan, menuntut sesama Kristen di pengadilan, dsb.). Hampir semua masalah yang timbul dalam jemaat Korintus berhubungan langsung dengan latar belakang kehidupan kota Korintus. Perzinahan, yang dilakukan beberapa warga jemaat, jelas masih berhubungan dengan perzinahan sakral yang dipromosikan para pelacur kuil penyembahan Venus. Demikian pula keasyikan mencari berbagai karunia masih berhubungan dengan gairah menyombongkan diri dari warga kota yang mementingkan hikmat itu.

Paulus ingin agar jemaat mengetahui kebenarannya (1). Sebab bisa terjadi bahwa apa yang mereka hayati seolah-olah pengalaman, Kristen, namun di baliknya terjadi semacam sinkretisme. Bukankah gejala saja bukan jaminan bahwa hal itu pasti benar? Sampai sekarang pun kita tahu bahwa "gejala-gejala adi kodrati" seperti trance berbahasa asing, mujizat dsb. bisa pula dibuat oleh para dukun dalam penghayatan iman yang berbeda dari orang Kristen.

Bagaimana kita menilai suatu pengalaman rohani, benar atau salah? Dari sumbernya, bukan dari gejalanya! Juga dari hasilnya dan bukan semata dari pengalaman itu sendiri. Pertama, Paulus membedah tajam bahwa semua gejala adikodrati yang bisa diberi oleh berbagai sistem penyembahan non-Kristen pada dasarnya adalah berasal dari Iblis. Bagaimana mungkin berhala yang bisu, alias mati, dapat "menarik" orang sehingga "tanpa berpikir" mereka diikat oleh kepercayaan sia-sia itu. Jelas, iblislah yang menipu dan menggelapkannya dengan berbagai gejala serba meyakinkan! Kedua, karya utama Roh Kudus ialah memuliakan Yesus. Mengakui Yesus untuk jemaat abad pertama jauh berbeda dari kita sekarang. Mengaku Yesus adalah Tuhan berarti merisikokan hidup. Maka bukan sekedar ucapan bibir yang disinggung Paulus di sini, tetapi sikap iman yang bulat, ketahanan menderita, kesediaan menjalani konsekuensi kemuridan kita.

Dari ayat 3 ini sebenarnya dapat kita simpulkan apa peran utama Roh Kudus dalam gereja dan orang beriman. Dialah yang bekerja menempelak hati kita dan menyatakan kebenaran Injil Yesus Kristus, sampai kita beriman dan mengakui Yesus sebagai Tuhan. Dia pula yang terus bekerja dalam hati kita sampai kita terus mempertuhan Kristus dalam hidup kemuridan kita. Maka jelas Roh Kudus menunjuk, meneruskan dan meneguhkan karya Kristus dalam kehidupan orang beriman. Roh Kudus bukan membuat suatu karya baru yang lepas dari Kristus.

Sebenarnya seluruh penjelasan Paulus dalam pasal 12, 13, 14 surat I Korintus ini adalah pembeberan aspek-aspek peran Roh Kudus yang memuliakan Kristus. Dalam pasal 12, Kristus dimuliakan Roh Kudus dalam persatuan dan keberbagaian gereja. Dalam pasal 13, dalam kasih dan perangai Kristus terwujud dalam kehidupan orang beriman. Dalam pasal 14, melalui pelaksanaan karunia-karunia Roh sesuai tujuan pembangunan kehidupan bergereja.



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA