Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 16 No. 1 Tahun 2001 >  DEPOLARISASI SIKAP KRISTEN TERHADAP AGAMA-AGAMA LAIN SUATU ANALISIS TERHADAP INKLUSIVISME CLARK H. PINNOCK > 
AKSIOMA1662 UNIVERSALITAS: THE WIDENESS OF GOD 

Aksioma universalitas berusaha memahami Allah dari sisi sifat dan jangkauan anugerah-Nya yang luas. Ini berarti Allah memperhatikan, membuka DiriNya, dan berusaha menetapkan jangkauan keselamatan secara luas kepada semua orang dalam segala bangsa termasuk kepada mereka yang berada dalam agama-agama lain. Pandangan ini memang agak berbeda dengan tradisi pengajaran gereja Kristen pada umumnya, khususnya doktrin tentang Allah. Karena itu, dalam perkembangannya doktrin ini telah mengalami semacam revisi.

A. Reaksi Atas Teologi Klasik Barat

Tradisi teologi Kristen Barat, khususnya dalam pandangan arsiteknya, Agustinus, yang telah banyak dipengaruhi oleh filsafat Yunani Klasik, telah menghasilkan suatu doktrin Allah yang tidak seimbang, suatu teisme yang kaku. Allah hanya dimengerti dari sisi keadilan dan kuasa saja, sehingga sangat sulit untuk berbicara tentang Allah yang berpribadi. Allah yang dapat mengadakan perjanjian dengan manusia dan yang menjadikan manusia partner yang signifikan dalam membangun kerajaan Allah.1663 Kondisi ini sangat berdampak pada hubungan Allah dengan manusia. Manusia tidak lagi dapat mengalami hubungan yang interpersonal dengan Allah, dan sebaliknya manusia dengan Allah. Pernyataan Allah yang universal kepada manusia dibatasi oleh DiriNya, tepatnya oleh sifat-sifatNya sendiri. Padahal, Alkitab dengan jelas menyatakan pribadi Allah yang terbuka. Pinnock menjelaskan Allah yang hidup ini sebagai Allah yang secara metafisik sosial dan menginginkan hubungan dengan manusia. Ia juga menambahkan bahwa sangat tepat untuk memahami Allah tritunggal sebagai suatu kumpulan (komunitas) pribadi-pribadi, karena hal ini sangat relevan dengan sifat keterbukaan Allah yang ditimbulkan oleh keberadaan trinitas sosialNya (social trinity) sebagai suatu struktur yang terbuka dan dinamis.1664

Sifat Allah yang terbuka di atas paralel dengan universalitas Allah, maksudnya Allah yang memiliki keterbukaan yang besar seharusnya juga dipahami sebagai Allah yang luas dan mengasihi secara tidak terbatas. Pemahaman inilah yang membuat Pinnock selalu menghubungkan universalitas dengan kasih Allah kepada semua manusia.1665 Walaupun ada pandangan, khususnya dalam teologi Kristen warisan tradisi classical dan medieval, yang menekankan eksistensi, kekekalan dan kemahakuasaan ilahi sebagai tema utama doktrin Kristen, tetapi kasih Allah tetap merupakan tema pusat Injil Yesus Kristus (Alkitab). Ungkapan "Alah adalah kasih" (1 Yoh 4:16) berarti bahwa Allah ada (exists) di dalam kasih. Ini berarti bahwa kasih menjadi faktor penentu atribusi-atribusi Allah yang lain, seperti keadilan dan kesucian-Nya.1666 Kasih yang demikian tidak berada dalam kehampaan -- dalam lingkup ekonomi Allah saja namun ini dikomunikasikan secara universal kepada semua manusia lewat aksi dan reaksi-Nya di hadapan mereka. Pinnock mengatakan pandangan yang terbuka tentang Allah menekankan kualitas-kualitas kemurahan hati (generousity), kepekaan (sensitivity) dan kelemahlembutan (vulnerability) Allah secara universal kepada manusia." Penekanan Allah yang demikian akan menghasilkan konsep Allah yang mengasihi manusia secara universal.

B. Universalitas Anugerah dan Optimisme Keselamatan

Masih Allah yang universal ini dinyatakan lewat keinginan dan komitmen Allah yang serius untuk menyelamatkan semua manusia.1667 Mengikuti tradisi Arminian secara konsisten, Pinnock mengakui bahwa karya keselamatan atau penebusan ini dikerjakan Allah dengan setia melalui dua saluran anugerah: pertama, anugerah Allah yang menyelamatkan (saving grace), melalui universalitas karya penebusan Yesus Kristus yang ditawarkan dengan luasnya kepada semua orang (Yoh. 3:16). Dengan demikian akses manusia kepada keselamatan menjadi sangat mungkin dan terbuka lebar. Kedua, anugerah yang mendahului (prevenient grace), melalui karya Roh Kudus yang universal, yang bekerja menyiapkan dan memimpin orang kepada Kristus,1668 selanjutnya Pinnock mengatakan bahwa hembusan kosmis aktifitas Roh Kudus dapat menolong kita untuk mengkonseptualisasi dan mengimplementasi universalitas anugerah (kasih) Allah.1669 Karena anugerah Allah bekerja secara tidak terbatas dan secara berganda, maka ada harapan yang besar bahwa semua manusia dapat diselamatkan. Di atas pengertian inilah Pinnock membangun konsep optimisme keselamatannya (optimism of salvation).

C. Trilogi Implikasi Universalitas Clark H. Pinnock

Aksioma universalitas, keinginan Allah bahwa semua orang dapat diselamatkan melalui anugerah ini, memiliki trilogi implikasi.

Pertama, Allah tritunggal terlibat total dalam karya penyelamatan yang universal. Allah Bapa mengasihi semua manusia dan berkehendak untuk menyelamatkan mereka. Allah Anak membuat keselamatan ini mungkin melalui pekerjaan penebusannya, dan Allah Roh Kudus menjangkau secara universal orang-orang yang terhilang dan berdosa.1670 Kedua, karya keselamatan universal beroperasi secara tidak terbatas. Artinya, anugerah keselamatan juga dinyatakan di luar konteks gereja, sebab Allah, melalui karya RohNya yang mendahului, bebas bekerja dalam berbagai sitz em leben, atau melalui wahyu umum (general revelation), termasuk kehadiranNya dalam tradisi agama lain.1671 Ketiga, karya keselamatan universal memungkinkan semua orang diselamatkan. Jangkauan karya keselamatan sangat luas, bukan saja kepada orang-orang yang secara eksplisit pernah beriman kepada Allah dalam Yesus Kristus, tetapi juga kepada orang-orang yang belum pernah beriman secara demikian. seperti orang-orang saleh pada masa Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB), dan orang-orang yang tidak terinjili (unevangelized), yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, sebab prinsip iman (faith principle), sekali pun isinya deficient, adalah syarat utama bagi aksesibilitas universal.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA