Apakah Fengshui itu? Menurut bahasa aslinya yaitu Mandarin Tionghoa, "feng" adalah "angin," sedangkan "shui" adalah "air". Dalam sebuah kamus dijelaskan bahwa Fengshui juga disebut "Kanyu" yang berarti suatu jenis peramalan geomansi berdasarkan penyelidikan dan kajian terhadap garis-garis ataupun gambar-gambar.
Ada suatu takhayul pada Zaman Tiongkok kuno, yang menganggap bahwa lokasi tempat tinggal atau tata letak kuburan berkenaan dengan arah aliran angin dan aliran air sungai di sekitarnya bisa mendatangkan keberuntungan atau sebaliknya kesialan (kecelakaan), baik bagi para penghuninya maupun keturunan dari orang yang telah meninggal dunia. Singkatnya, Fengshui dapat pula digolongkan sebagai ilmu meramal tempat tinggal ataupun kuburan.
Pada masa kini di mana perkembangan zaman telah mencapai teknologi yang serba canggih, justru juga merupakan suatu masa jaya bagi peramalan Fengshui. Banyak orang yang menanyakan nasibnya kepada para peramal Fengshui. Sungguh hal ini menjadi salah satu gejala yang amat aneh pada era modern, sekaligus merupakan suatu tragedi yang ironis pada penghujung akhir abad keduapuluh ini.
Dampak negatif yang merusak dari peramalan Fengshui sudah tak terhitung banyaknya. Misalnya, karena memperdebatkan Fengshui telah menyebabkan timbulnya rupa-rupa permusuhan atau kesenjangan hubungan (gap), bahkan di antara orangtua dan anak, sesama saudara sekandung, maupun yang lebih parah perkelahian massal antar warga sekampung. Sudah barang tentu korban pun berjatuhan. Dahulu pernah terjadi suatu peristiwa satu warga kampung menghalangi pembangunan jalan raya, jalan kereta api dan penggalian tambang; yang semuanya ini merusak rencana perbaikan kota. Banyak proyek-proyek peremajaan kota yang terhambat akibat orang mempercayai Fengshui.