Pengkhotbah 2:1
KonteksPengkhotbah 2:14
Konteks2:14 Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka semua. o
Pengkhotbah 3:12-13
Konteks3:12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. 3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum p dan menikmati kesenangan q dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah 2 . r
Pengkhotbah 6:5
Konteks6:5 Lagipula ia tidak melihat matahari dan tidak mengetahui apa-apa. Ia lebih tenteram dari pada orang tadi.
Pengkhotbah 7:12
Konteks7:12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.
Pengkhotbah 7:27
Konteks7:27 Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah: c Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan,
Pengkhotbah 9:17-18
Konteks9:17 Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh. 9:18 Hikmat x lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.
Pengkhotbah 12:2
Konteks12:2 sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,
Pengkhotbah 12:9
Konteks[2:1] 1 Full Life : KESENANGAN ... ITU PUN SIA-SIA.
Nas : Pengkh 2:1-11
Salomo menceritakan bagaimana ia telah mencoba kesenangan, kekayaan, dan kenikmatan budaya dalam usaha menemukan kepuasan dan hidup yang menyenangkan; namun semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati -- hidup masih tidak memuaskan (ayat Pengkh 2:11). Kita hanya dapat menemukan sejahtera, kepuasan, dan sukacita abadi apabila mencari kebahagiaan dalam Allah dan kehendak-Nya.
[3:13] 2 Full Life : PEMBERIAN ALLAH.
Nas : Pengkh 3:13
Kemampuan untuk menikmati hidup dan menjalankannya sebagaimana mestinya adalah pemberian dari Allah yang datang hanya pada saat kita memasuki hubungan yang benar dengan Dia dan sungguh-sungguh tunduk diri kepada Dia selaku Tuhan dan Allah. Maka Ia memberi sukacita dalam segala hal yang kita lakukan.