Kejadian 42:7
Konteks42:7 Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan membentak, b katanya: "Dari mana kamu? c " Jawab mereka: "Dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan."
Kejadian 42:30
Konteks42:30 "Orang itu, yakni yang menjadi tuan atas negeri itu, telah menegor kami dengan membentak y dan memperlakukan kami sebagai pengintai negeri z itu.
Keluaran 5:2
Konteks5:2 Tetapi Firaun berkata: "Siapakah TUHAN itu l yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi. m "
Keluaran 5:1
KonteksMusa menghadap Firaun -- Bangsa Israel makin ditindas
5:1 Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel 1 : Biarkanlah umat-Ku pergi j untuk mengadakan perayaan k bagi-Ku di padang gurun."
1 Samuel 25:10
Konteks25:10 Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah i Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.
1 Samuel 25:17
Konteks25:17 Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, r sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia."
Yakobus 2:3
Konteks2:3 dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",
[5:1] 1 Full Life : BEGINILAH FIRMAN TUHAN, ALLAH ISRAEL.
Nas : Kel 5:1
Kisah peristiwa keluaran pada dasarnya merupakan pertentangan di antara dua kekuatan: Tuhan dan Firaun, yang dalam agama Mesir dianggap sebagai penjelmaan dewa matahari Ra. Firaun meragukan kuasa Allah Israel (ayat Kel 5:2); oleh karena telah memperbudak Israel, Firaun menganggap dirinya lebih berkuasa daripada Allah Israel. Kesepuluh tulah merupakan cara Tuhan untuk menunjukkan kepada umat-Nya bahwa Ia lebih berkuasa daripada semua dewa Mesir. Sungai Nil, matahari, dan katak, misalnya, merupakan dewa-dewa Mesir.